Translate

Telusuri via Blog Ini

Selasa, 12 April 2011

XII. AYAT-AYAT AL-QUR’AN

 HAKEKAT DAN MAKNANYA
Hanya ada satu pernyataan yang jelas yang terdapat dalam Al-Qur’an tentang hakekat dan makna ayat ayatnya, ialah yang terdapat pada QS.3 : 7 :
“Dialah yang menurunkan Al-Qur’an padamu. Sebagian isinya ayat ayat yang muhkamat, pokok pokok isi Al-Qur’an. Dan yang lain ayat ayat mutasyabihat. Adapun orang-orang yang hatinya condong/ miring, maka diikutinya ayat ayat yang mutasyabihat itu, untuk fitnah dan takwilnya. Tidak ada yang mengetahui takwilnya kecuali ALLAH. Dan orang-orang yang dalam ilmu pengetahuannya berkata : Kami mengimani semua ayat yang datang dari Tuhan. Dan yang menerima peringatan ialah orang-orang yang berakal”  
Kebanyakan mufassir mengartikan kata muhkam dengan kata jelas, tidak memerlukan analisa lebih jauh, mudah ditangkap dan dicerna pesan yang terkandung didalamnya. Menurut hemat saya ini bertentangan dengan ungkapan Al-Qur’an sendiri yang menyatakan bahwa ayat muhkam ialah ayat yang menentukan pokok kandungan Al-Qur’an, jadi pengertiannya lain sama sekali dengan pendapat para mufassir. Masalahnya bukan mudah atau samar samarnya pengertian yang dikandung, tetapi apakah yang dikandung itu merupakan pokok pokok kandungan wahyu atau bukan. Kita ketahui bahwa kandungan wahyu ialah HUDAA & FURQON kehidupan, jadi ayat ayat itu akan menyatakan pokok pokok kandungan hudaa dan furqon.
HUDAA mengandung petunjuk kehidupan dalam segala dimensinya, seperti : dimensi mental-spiritual/akidah, dimensi kebiasaan perilaku/adab/akhlaq dan dimensi muamalah/dimensi sosial-politik-ekonomi-budaya/syare’at.
FURQON mengandung kriteria dalam ke 3 dimensi tersebut diatas.
Jadi ayat muhkam ialah ayat ayat yang mengandung pokok pokok kandungan hudaa & furqon, kandungan nilai mutlak yang tetap sepanjang masa.
Ayat mutasyabihat ialah ayat ayat penunjang yang memberikan kerangka adah yang memberikan daya berkembang  artinya yang memberikan sifat dinamika makna kandungannya. Jadi menurut Al-Qur’an tidak ada macam ayat lain kecuali kedua macam ini, seperti ayat mujmal, ayat sumpah dlsbg. Ayatlah yang merupakan UNIT STRUKTURAL TERKECIL AL-QUR’AN dan hanya mengandung pernyataan RUMUSAN hudaa dan furqon.
Ayat ayat muhkamah ialah ayat ayat yang merupakan POKOK RUMUSAN sedangkan ayat ayat mutasyabbih merupakan PENUNJANGNYA dalam pengertian suatu elaborasi, explanasi, argumentasi bersifat figuratif,metaforik, simbolik atau perumpamaan-perumpamaan. Karena inilah bagi mereka yang condong ingkar, memilih ayat ayat ini karena mudah diputar-balikkan dan dibengkokkan arti  maknanya, sehingga  mudah  melahirkan fitnah.

Inilah BAHAYA-nya  MENAFSIRKAN  AYAT PER AYAT, TANPA MENGACU pada KONTEKS SURAH-nya
A.    PERBEDAAN AYAT DAN KALIMAT :
Ayat dalam Al-Qur’an tidak dapat disamakan pengertiannya dengan kalimat dalam pengertian tata bahasa, sebab ayat dapat terdiri dari satu atau lebih sari satu kalimat. Kalau ayat diartikan  kalimat Qur’ani, maka kalimat kalimat yang membentuk ayat dapat kita sebut PHRASE ( group of words , often without a finite, forming part of a sentence). Inillah sebabnya mengapa terdapat perbedaan pendapat tentang jumlah ayat dalam Al-Qur’an.
B.     AYAT- AYAT MAKIYAH DAN AYAT-AYAT MADANI:
Para Ulama membagi surah dan ayat itu dalam 2 golongan besar ialah surah/ayat Makiyah dan surah/ayat Madani, tergantung dari dalam perioda mana surah/ayat itu diturunkan. Jumlah surah Makiyah ialah 86 surah yang terdiri dari 4613 ayat dan surah Madani ada 28 surah dengan jumlah ayatnya 1636 ayat. Jadi jumlah ayatnya ada 6236.
Ada 70 surah yang diperselisihkan jumlah ayatnya oleh para Ulama, ialah :
NO
NAMA SURAH
JUMLAH AYAT

NO
NAMA SURAH
JUMLAH AYAT
1
Al-Fatechah
6 atau 7

36
Az Zuhruf
89 - 88
2
Al-Baqoroh
287 - 288

37
Ad Dukhan
56 , 57 - 59
3
Ali Imron
199 - 200

38
Al Jatsiah
36 - 37
4
An Nisa
175 - 177

39
Al Ahqaf
34 - 35
5
Al Maidah
120 - 123

40
Al Qital
38 , 39 - 40
6
Al An’am
165 - 167

41
Ath Thur
47 , 48 - 49
7
Al A’raf
205 - 206

42
An Najm
61 - 62
8
Al Anfal
75 - 77

43
 Ar Rahman
76 , 77 - 78
9
At Taubah
129 - 130

44
Al waqi’ah
96 , 97 - 99
10
Yunus
109 - 110

45
Al Hadied
38 - 39
11
Hud 
121 - 123

46
Al Mujadalah
21 - 22
12
 Ar Ra’ad
43 - 47

47
Ath Thalaq
11 - 12
13
Ibrahim
52 - 54 , 55

48
Al Mulk
30 - 31
14
Al Isro’
110 - 111

49
Al haqqah
51 - 52
15
Al Kahfi
105 , 106 - 110 , 111

50
Al Ma’arij
43 -  44
16
Maryam
98 - 99

51
Nuh
28 , 29 - 30
17
Thaha
130 , 132 - 135, 140

52
Al Muzammil
18 ,19 - 20
18
Al Anbiya
111 - 112

53
Al Muddatsir
55 - 56
19
Al Haj
74 , 75 - 76 , 78

54
Al Qiyamah
39 - 40
20
Al Mukminun
118 - 119

55
An Naba’
40 - 41
21
 An Nur
62 - 64

56
An Nazi’at
45 -  46
22
 Asy Syu’aro
226 - 227

57
‘Abasa
40 , 41 - 42
23
An Naml
92 - 95

58
 Al Insyiqaq
23 , 24 - 25
24
Ar Rum
60 - 59

59
Ath Thariq  
16 - 17
25
Lukman
33 -  34

60
Al Fajar
29 , 30 - 32
26
As Sajdah
29 - 30

61
Asy Syams
15 - 16
27
Saba’
54 - 55

62
 Al ‘Alaq
19 - 20
28
Fathir
64 - 65

63
Al Qodr
5 - 6
29
Yasin
82 - 83

64
Al Baiyinah
8 - 9
30
Ash Shaffat
181 - 182

65
 Al Zalzalh
8 - 9
31
Shad
85 - 86 , 88

66
Al Qari’ah
8 - 10 , 11
32
Az Zumar
72 - 73 , 75

67
Quraisy
4 - 5
33
Ghafir
82 , 84 - 85 , 86

68
Al Ma’un
6 - 7
34
Fushilat
52 , 53 - 54

69
Al Ichlas
4 -
35
Asy Syura
50 - 53

70
An Nas
6 - 7

Tidak ada komentar: