Translate

Telusuri via Blog Ini

Sabtu, 14 Mei 2011

ALHAMDULILLAH..26 Dokter Pertama FKIK UIN.Syarif Hidayatulla...


26 Dokter Pertama FKIK UIN.Syarif Hidayatullah Jakarta Diambil Sumpah
Sabtu, 26 Maret 2011 15:06 -
Reporter: Rahmatul Aini

Ruang Teater FKIK, BERITA UIN Online – Sebanyak 26 sarjana dokter lulusan angkatan pertama Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) diambil sumpah sebagai dokter Muslim di Ruang Teater FKIK, Sabtu (26/3). Pengambilan sumpah dilakukan Dekan FKIK Prof Dr dr MK Tadjudin SpAnd yang disaksikan Rektor Prof Dr Komaruddin Hidayat. Turut hadir  antara lain Pembantu Rektor Bidang Akademik Prof Dr Mohammad Matsna HS, Direktur RSUP  Fatmawati Dr dr Andi Wahyuningsih, perwakilan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,  dan perwakilan Konsil Kedokteran Indonesia (KKI).

MK Tadjudin dalam sambutannya menyatakan, sarjana dokter yang diambil sumpah kali ini merupakan lulusan angkatan pertama sejak FKIK UIN Jakarta berdiri tahun 2004 atau Program  Studi Pendidikan Dokter di FKIK dibuka tahun 2005. Para dokter lulusan FKIK UIN Jakarta tersebut membuktikan bahwa Islam memiliki kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan pengobatan. “Kami terus terang bangga dan haru dokter lulusan FKIK mencapai prestasi baik dan tak kalah  dengan dokter lulusan fakultas kedokteran lain,” katanya. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah bekerja sama dalam mengembangkan FKIK, khususnya  FK-UI sebagai fakultas pembina.  Kepada para sarjana dokter, MK Tadjudin berharap ilmu yang diperoleh dapat diamalkan dan  diakui oleh semua pihak. “Yang penting bagaimana para dokter bekerja dengan ikhlas sehingga  mendapat kepercayaan dari masyarakat,” ucapnya.
Sementara itu, Rektor Prof Dr Komaruddin Hidayat menyatakan, UIN Jakarta bersyukur  memiliki fakultas kedokteran. Padahal, kebanyakan fakultas kedokteran berada di bawah  Kementerian Pendidikan Nasional. Namun, karena ada upaya untuk mengintegrasikan ilmu-ilmu umum dan agama, Kementerian Agama melalui UIN Jakarta juga akhirnya dapat  mendirikan fakultas kedokteran. “Saya kira hal ini bagus karena akan memberikan lebih banyak kesempatan para santri dari  kalangan pondok pesantren menjadi dokter. Sesuai konsepnya, FKIK UIN Jakarta di antaranya  memang ditujukan untuk mendidik santri menjadi dokter, sehingga setelah selesai mereka akan kembali mengabdi di desa masing-masing,” paparnya. (ns)

Internal Link -UIN Jakarta



Senin, 09 Mei 2011

ALHAMDULILLAH....."Islam, Satu-Satunya Agama untuk Umat Manusia"


Dr. Ali Selman Benoit, "Islam, Satu-Satunya Agama untuk Umat Manusia"


Dokter Ali Selman Benoit lahir dari keluarga penganut Katolik di Prancis. Sebelum mengenal Islam, ia sudah meyakini bahwa tidak ada tuhan selain Allah, keyakinan yang kemudian ia ketahui sebagai kalimat La ilah illa 'Allah dan yang kemudian ia ketahui ada dalam kitab suci Al-Quran Surat Al-Ikhlas, ayat 1-4.

Tapi dogma dan ritual agama Kristen Katolik yang dianutnya saat itu, tidak membuatnya merasakan kehadiran Tuhan. Apalagi, ia kemudian memilih profesi sebagai dokter medis. Latar belakang pendidikan yang menuntutnya selalu berpikir ilmiah dan sikap skeptisnya terhadap ajaran Kristen, membuat Benoit sulit menerika konsep Trinitas dalam Kristen, dan sebagai konsekuensinya ia meragukan ketuhanan Yesus Kristus.

Benoit menyatakan, kita suci Al-Quran yang berperan penting dalam keislamannya. Ia mengaku mempelajari isi Al-Quran terlebih dulu sebelum memutuskan masuk Islam. Buku berjudul "Le Phenomene Coranique" karya Malik Bennabi yang banyak mempengaruhinya untuk lebih jauh mengenal Islam lewat Al-Quran. baca selanjutnya


Rabu, 04 Mei 2011

SUBHANALLAH


SUBHANALLAH, Maha Suci Alllah yang  menjadi  semua sempurna dengan keunikannya , dijadikan manusia menjadi "mulia" bila potensi diri yang telah diberikannya di maksimalkan dan dikembangkan untuk kehidupan yang lebih bermanfaat, dapat menghidupi kehidupan baik  untuk  dirinya dan orang lain..... walaupun keterbatasan  fisik  yang tampak, tetapi " semangat, kehendak yang kuat" menjadikan orang yang dianggap "cacat"   dapat  maju, berbuat seperti orang biasanya...  Inilah  kekuatan  pikiran,mental, spiritual yang membedakan manusia dengan makluk lain dan yang melepaskan dari keterbatasan  fisiknya sendiri....  Subhanallah ....Allahu-akbar, Tidak  dijadikan  sesuatu oleh-Nya  tanpa sia-sia dan Dialah yang  memberi Rizki dan memeliharanya dengan  kasih sayang.





SANG KAKI MASTER BOLA


Subhanallah,... kemampuan manusia dengan otaknya , dapat mengukur objek - jarak dan energi yang dikerahkan melalui kakinya, sehingga menghasilkan "tepat sasaran" terhadap objek. Kemampuan koordinasi sistem motorik dan sensorik - melalui visualiasi, data geometrik, dan pelepasan energi kinetik di program oleh otak kanan dan kiri, tentu menjadi luarbiasa, unik bila dibandingkan dengan penginderaan dan koordinasi computer seperti sistem peluru kendali/pesawat pemboom tampak awak"drowne". inilah kelebihan dari ciptaan Allah yang bernama "manusia", Apakah kita masih tidak bersyukur dan tidak berpikir untuk bersujud kepada-Nya?




Minggu, 01 Mei 2011

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN DI INDONESIA

Sistem Kesehatan Nasional 2004 ditetapkan menurut SK Menkes No. 131/MENKES/SK/II/2004.  Sistem Kesehatan Nasional (SKN) merupakan pedoman bagi semua pihak dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan di Indonesia. SKN adalah suatu tatanan yang menghimpun berbagai upaya Bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung, guna menjamin derajat kesehatan setinggi-tingginya sebagai perwujudan kesejahteraan umum seperti dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945.

Sesuai dengan pengertian SKN, maka subsistem pertama SKN adalah upaya kesehatan. Untuk dapat mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya perlu diselenggarakan berbagai upaya kesehatan dengan menghimpun seluruh potensi Bangsa Indonesia. Subsistem upaya kesehatan menghimpun berbagai upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP)  secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya (SK Menkes No. 131/MENKES/SK/II/2004).

Yang dimaksud dengan UKP strata pertama adalah UKP tingkat dasar, yang  mendayagunakan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan dasar yang ditujukan kepada perorangan. Wujud UKP strata pertama adalah berbagai bentuk pelayanan professional seperti praktik bidan, praktik perawat, praktik dokter, praktik dokter gigi, poliklinik, balai pengobatan, praktik bersama, rumah bersalin, dan puskesmas. Dalam UKP strata pertama juga termasuk pelayanan pengobatan tradisional dan alternatif, serta pelayanan kebugaran fisik dan kosmetika. Pelayanan pengobatan tradisional dan alternatif yang diselenggarakan adalah yang secara ilmiah telah terbukti keamanan dan khasiatnya (SK Menkes No. 131/MENKES/SK/II/2004). Salah satu contohnya adalah  akupuntur.
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.  Untuk mewujudkan tujuan tersebut telah  diciptakan Visi Indonesia Sehat 2010, yang merupakan cerminan masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia dengan ditandai oleh penduduknya yang hidup dengan perilaku sehat, dan dalam lingkungan sehat, serta memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, di seluruh wilayah Negara Kesehatan Republik Indonesia. Gerakan Pembangunan Berwawasan Kesehatan yang telah dicanangkan sejak tahun 1999, merupakan paradigma baru  yang dikenal dengan Paradigma Sehat, dan merupakan salah satu strategi pembangunan kesehatan nasional Indonesia menuju Indonesia Sehat 2010 (Depkes, 2005).

Untuk melaksanakan visi tersebut, salah satu misi Depkes adalah meningkatkan kinerja dan mutu upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan (Depkes, 2005).
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan yang berlandaskan paradigma sehat tersebut maka diperlukan lulusan dokter yang dapat berperan serta dan merupakan ujung tombak dalam upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP) strata pertama yang mencakup pelayanan kesehatan professional terhadap semua spektrum usia dan semua jenis penyakit sedini mungkin, dan dilaksanakan secara paripurna, holistik, berkesinambungan serta berkoordinasi dengan profesi kesehatan lainnya.

Oleh karena itu, perlu ada penyesuaian orientasi pendidikan dokter, dari pendidikan yang berbasis penguasaan disiplin ilmu ke pendidikan yang berbasis kompetensi sesuai dengan kompetensi yang diperlukan pada upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP) strata pertama. Sesuai dengan Paradigma Sehat, pada UKM dan UKP strata pertama dibutuhkan pelayanan kesehatan yang memiliki karakteristik sebagai berikut :

1. Pelayanan yang komprehensif dengan pendekatan holistik
a.    Preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif
b.     Memandang manusia sebagai manusia seutuhnya
2. Pelayanan yang continue
a.    Mempunyai rekam medis yang diisi dengan cermat
b.   Menjalin kerjasama dengan profesi dan instansi lain untuk kepentingan pasien agar proses konsultasi dan rujukan berjalan lancar
 3. Pelayanan yang mengutamakan pencegahan
a.    Mendiagnosis dan mengobati penyakit sedini mungkin
b.    Mengkonsultasikan atau merujuk pasien pada waktunya
c.    Mencegah kecatatan
4. Pelayanan yang koordinatif dan kolaboratif
a.    Kerjasama profesional dengan semua pengandil agar dicapai
pelayanan bermutu dan kesembuhan optimal
b.    Memanfaatkan potensi pasien dan keluarganya seoptimal
mungkin untuk penyembuhan.
5. Penanganan personal pasien sebagai bagian integral dari keluarga
6. Pelayanan yang mempertimbangkan faktor keluarga, lingkungan kerja, dan lingkungan tempat tinggal.
a. Selalu mempertimbangkan pengaruh keluarga, komunitas, masyarakat dan lingkungannya yang dapat mempengaruhi penyakitnya.
Memanfaatkan keluarga, komunitas, dan lingkungannya untuk membantu penyembuhan penyakitnya.
7. Pelayanan yang menjunjung tinggi etika dan hukum
8. Pelayanan yang sadar biaya dan sadar mutu
9. Pelayanan yang dapat diaudit dan dipertanggungjawabkan yang merupakan perwujudan dari adanya :
a.    Rekam medis yang lengkap dan akurat yang dapat dibaca orang lain    
b.    Standar Pelayanan Medis
c.    Penggunaan evidence-based medicine untuk pengambilan         keputusan
d.      Kesadaran akan keterbatasan kemampuan dan kewenangan
e.  Kesadaran untuk mengikuti perkembangan ilmu melalui belajar sepanjang hayat dan pengembangan profesi berkelanjutan.
Untuk dapat menyelenggarakan pelayanan kesehatan seperti dijelaskan di atas, maka diperlukan lulusan dokter dengan kompetensi yang sesuai dengan peran dan tugas dokter dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan tersebut.
INDONESIA