tag:blogger.com,1999:blog-61164977228490788292024-03-13T18:39:03.980+07:00 " AYAT ' Blog"Membaca "fenomena alam, mikro-makrokosmos dalam Catatan dan Perspektif "Manusia". Unknownnoreply@blogger.comBlogger153125tag:blogger.com,1999:blog-6116497722849078829.post-12178222500468144572023-09-28T12:50:00.000+07:002023-09-28T12:50:43.600+07:00Batang Otak "si penopang otak "<p style="text-align: justify;"><b>Batang Otak: </b></p><p style="text-align: justify;">Batang otak juga dikenal sebagai batang otak adalah bagian belakang otak, bergabung dan secara struktural bersambung dengan sumsum tulang belakang. Di otak, batang otak terdiri dari otak tengah, pons, dan medula oblongata.</p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://anatomyinfo.com/wp-content/uploads/2018/07/Brain-stem.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="250" data-original-width="500" height="250" src="https://anatomyinfo.com/wp-content/uploads/2018/07/Brain-stem.jpg" width="375" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br />Gambar Batang Otak </td></tr></tbody></table><br /><p style="text-align: justify;">Batang otak melakukan persarafan motorik dan sensorik ke wajah dan leher melalui saraf kranial. Mengenai dua belas pasang saraf kranial, sepuluh pasangnya berasal dari batang otak. Ini adalah bagian otak yang sangat berharga karena koneksi saraf sistem motorik dan sensorik dari bagian tengah otak ke seluruh tubuh menjangkau melalui batang otak. Ini terdiri dari saluran kortikospinal (motorik), jalur lemniskus kolumna dorsal-medial (sensasi getaran, sentuhan halus, dan propriosepsi), termasuk saluran spinotalamikus (suhu, nyeri, gatal, dan sentuhan kasar).</p><p style="text-align: justify;">Batang otak selanjutnya memainkan peran penting dalam pengaturan fungsi jantung dan pernapasan. Batang otak juga mengatur sistem saraf pusat dan penting dalam menjaga kesadaran dan mengendalikan siklus tidur. Batang otak menyediakan berbagai fungsi dasar termasuk detak jantung, pernapasan, tidur, dan makan.</p><p style="text-align: justify;"><b>Bagian Batang Otak</b></p><p style="text-align: justify;"><b>Otak tengah/Mesenfalon: </b></p><p style="text-align: justify;">Otak tengah juga disebut mesencephalon, yang terdiri dari tektum, tegmentum, dan tegmentum ventral. Otak tengah mempunyai fungsi penting dalam gerakan motorik, khususnya gerakan mata, dan dalam pemrosesan pendengaran dan visual. Letaknya di dalam batang otak dan di antara otak depan dan otak belakang. Otak tengah adalah bagian terkecil dari tiga area batang otak, dengan panjang rata-rata sekitar 2 cm.</p><p style="text-align: justify;">Tektum terdiri dari colliculi inferior dan superior serta penutup dorsal saluran air serebral. Kolikulus inferior merupakan inti otak tengah utama yang berhubungan dengan jalur pendengaran dan mendapat masukan dari beberapa inti batang otak perifer, serta masukan dari korteks pendengaran. Di atas kolikulus inferior, kolikulus superior menandakan otak tengah rostral. Colliculus superior berfungsi sebagai indra penglihatan khusus dan meneruskan brachium superiornya ke badan genikulatum lateral diencephalon. Tegmentum batang otak yang membentuk dasar otak tengah dan bagian ini berada di ventral saluran air serebral. Banyak inti, saluran, dan formasi retikuler dibawa ke sini. Tegmentum ventral termasuk dalam tangkai serebral berpasangan. Ini mengirimkan akson neuron motorik atas.</p><p style="text-align: justify;"><b>Pons: </b></p><p style="text-align: justify;">Pons adalah bagian batang otak dan terletak di inferior otak tengah, di atas medula oblongata dan di anterior otak kecil. Wilayah batang otak ini terdiri dari jalur dan saluran saraf yang mentransfer sinyal dari otak ke otak kecil dan medula, serta saluran yang mengirimkan sinyal sensorik ke talamus.</p><p style="text-align: justify;">Pons berukuran panjang sekitar 2,5 sentimeter (0,98 inci) pada manusia. Sebagian besarnya menyerupai tonjolan anterior lebar di bagian rostral hingga medula. Di bagian posterior, pons terutama terdiri dari dua pasang tangkai tebal yang disebut pedunkulus serebelum. Mereka menempelkan otak kecil ke pons dan otak tengah.</p><p style="text-align: justify;">Pons terdiri dari inti yang mengirimkan sinyal dari otak depan ke otak kecil, disertai dengan inti yang terutama berhubungan dengan tidur, pernapasan, menelan, kontrol kandung kemih, pendengaran, pengecapan, keseimbangan, gerakan mata, ekspresi wajah, sensasi wajah, dan postur.</p><p style="text-align: justify;">Di dalam pons terdapat pusat pneumotaksis yang terdiri dari inti subparabrachial dan medial parabrachial. Pusat ini mengontrol perubahan dari inhalasi ke pernafasan.</p><p style="text-align: justify;">Pons berhubungan dengan kelumpuhan tidur, dan mungkin juga berperan dalam menghasilkan mimpi.</p><p style="text-align: justify;"><b>Medula: </b></p><p style="text-align: justify;">Medula juga dikenal sebagai medula oblongata terletak di batang otak, anterior dan agak rendah ke otak kecil. Medula adalah massa saraf berbentuk kerucut yang disesuaikan untuk fungsi otonom mulai dari muntah hingga bersin. Medula oblongata terdiri dari pusat jantung, pernafasan, muntah dan vasomotor dan akibatnya berhubungan dengan fungsi otonom pernafasan, detak jantung, dan tekanan darah.</p><p style="text-align: justify;">Sepanjang perkembangan embrio, medula oblongata berkembang dari myelencephalon. Myelencephalon adalah vesikel sekunder yang terbentuk selama pematangan rhombencephalon, juga dikenal sebagai otak belakang.</p><p style="text-align: justify;">Bohlam adalah istilah kuno untuk medula oblongata, dapat merujuk pada saraf dan saluran yang melekat pada medula, dan juga berhubungan dengan otot-otot yang dipersarafi, seperti lidah, faring, dan laring.</p><p style="text-align: justify;"><b>Fungsi Batang Otak</b></p><p style="text-align: justify;">Ada tiga fungsi utama batang otak:</p><p style="text-align: justify;">Batang otak melakukan fungsi konduksi. Semua informasi yang ditransfer dari tubuh ke otak besar dan otak kecil dan sebaliknya harus melewati batang otak. Jalur menaik dari tubuh ke otak adalah jalur sensorik dan mencakup saluran spinotalamikus untuk sensasi nyeri dan suhu dan fasikulus kuneata untuk sentuhan, propriosepsi, dan jalur lemniskus kolumna dorsal-medial termasuk sensasi tekanan fasikulus gracile.</p><p style="text-align: justify;">Saraf kranial III-XII muncul dari batang otak. Saraf kranial ini mempersarafi kepala, wajah, dan organ dalam. Dua pasang saraf kranial pertama berasal dari otak besar.</p><p style="text-align: justify;">Fungsi batang otak terlibat dalam pengendalian pernapasan, pengendalian sistem kardiovaskular, pengendalian sensitivitas nyeri, kewaspadaan, kesadaran, dan kesadaran. Kerusakan batang otak merupakan masalah yang sangat serius dan biasanya mengancam jiwa.</p><p style="text-align: justify;">Singkatnya, batang otak mengontrol berbagai fungsi penting tubuh termasuk:</p><p style="text-align: justify;"></p><ul><li>Pernafasan</li><li>Kontrol Tekanan Darah</li><li>Kewaspadaan</li><li>Gairah</li><li>Pencernaan</li><li>Detak Jantung</li><li>Fungsi Otonomi Tambahan: Batang otak membawa informasi antara saraf tepi dan sumsum tulang belakang ke bagian atas otak.</li></ul><p></p><p style="text-align: justify;"><b>Cedera Batang Otak</b></p><p style="text-align: justify;">Cedera batang otak yang disebabkan oleh trauma atau stroke dapat menyebabkan masalah mobilitas dan koordinasi gerakan, seperti berjalan, menulis, dan makan menjadi sulit dan individu mungkin memerlukan perawatan seumur hidup. Stroke yang terjadi pada batang otak menyebabkan rusaknya jaringan otak yang diperlukan untuk menjalankan peran vital tubuh seperti pernapasan, irama jantung, dan menelan. Stroke terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu, paling sering disebabkan oleh bekuan darah. Ketika batang otak rusak, sinyal antara otak dan seluruh tubuh terganggu.</p><p style="text-align: justify;">Stroke batang otak dapat menyebabkan masalah pernapasan, detak jantung, pendengaran, dan bicara. Hal ini selanjutnya dapat menyebabkan kelumpuhan pada lengan dan kaki, serta rasa kusam pada tubuh atau pada satu sisi tubuh.</p><p style="text-align: justify;">Stroke batang otak selanjutnya dapat menyebabkan penglihatan ganda, bicara tidak jelas dan penurunan tingkat kesadaran.</p><p style="text-align: justify;">Faktor risiko stroke batang otak adalah tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit jantung, fibrilasi atrium, dan merokok.</p><p style="text-align: justify;">Sumber: <a href="https://anatomyinfo.com/brain-stem-function/" target="_blank">info anatomi</a></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6116497722849078829.post-7603966043126885062023-09-28T11:44:00.000+07:002023-09-28T11:44:13.307+07:00Amigdala " almondlike" , Bagian Otak yang Unik<p style="text-align: justify;"><b>Amigdala </b>adalah salah satu dari dua inti berbentuk almond yang terletak lebih dalam dan medial di daerah lobus temporal otak, tepat di anterior hipokampus. Amigdala adalah bagian dari sistem limbik, yaitu wilayah otak yang utama terkait dengan pemrosesan memori, pengambilan keputusan, dan respons emosional.</p><p style="text-align: justify;"></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://anatomyinfo.com/wp-content/uploads/2018/06/amygdala.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="484" data-original-width="500" height="277" src="https://anatomyinfo.com/wp-content/uploads/2018/06/amygdala.jpg" width="286" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br />Letak Amigdala</td></tr></tbody></table><br />Meskipun secara historis amigdala dianggap berhubungan, terutama dalam rasa takut dan emosi lain- yang terkait dengan rangsangan yang tidak menyenangkan, namun kini dipahami juga terkait dengan emosi positif yang ditimbulkan oleh rangsangan nafsu makan (sebagai hadiah yang menyenangkan).<p></p><p style="text-align: justify;"><b>Anatomi Amigdala</b></p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://anatomyinfo.com/wp-content/uploads/2018/06/amygdala-anatomy.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="392" data-original-width="544" height="239" src="https://anatomyinfo.com/wp-content/uploads/2018/06/amygdala-anatomy.jpg" width="332" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br />Gambar Amigdala</td></tr></tbody></table></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div>Amigdala terdiri dari sekelompok inti (nukleus)atau kelompok neuron. Di antara inti tersebut adalah kompleks basolateral, inti medial, inti kortikal, inti pusat, dan kelompok sel selingan. Kompleks basolateral juga dapat didistribusikan ke inti basal lateral, basal, dan aksesori.<p></p><p style="text-align: justify;">Nukleus lateral adalah penerima masukan yang signifikan dari korteks sensorik (mewakili informasi rangsangan sensorik) dari semua modalitas (misalnya penglihatan, pendengaran). Sebagai apresiasi, telah ditetapkan bahwa rangsangan pendengaran tiba di amigdala langsung dari area subkortikal otak yang dikenal sebagai nukleus genikulatum medial, yang terdapat di talamus.</p><p style="text-align: justify;">Inti(nukleus) kortikal dan medial juga dikenal sebagai kelompok kortiko-medial. Informasi penciuman (penciuman) muncul langsung ke amigdala kortiko-medial dari bulbus olfaktorius dan korteks piriformis, keduanya berfungsi sebagai indra penciuman.</p><p style="text-align: justify;">Dalam menghitung masukan sensorik, amigdala mendapat masukan dari sejumlah sistem otak kortikal dan subkortikal. Yang paling menonjol, amigdala mendapat masukan padat dari korteks prefrontal, terutama dari korteks cingulate anterior dan orbitofrontal. Amigdala juga menerima masukan nyata dari insula dan dari hipokampus serta korteks rhinal (penciuman).</p><p style="text-align: justify;">Keluaran dari amigdala dapat diatur ke fabrikasi otak subkortikal dan kortikal. Inti sentral tetap diarahkan ke berbagai struktur subkortikal yang terkait untuk memediasi ekspresi keadaan emosi fisiologis, otonom, dan perilaku yang berbeda. Inti basal dan inti aksesori-basal merupakan keluaran signifikan dari amigdala yang dikirim ke korteks serebral. Keunggulan anatomi mungkin membawa peran amigdala dalam mengubah proses kognitif seperti pengambilan keputusan, memori, dan perhatian.</p><p style="text-align: justify;"><b>Fungsi Amigdala</b></p><p style="text-align: justify;">Amigdala mampu merasakan emosi seperti ketakutan, kemarahan, dan kesedihan, serta mengendalikan agresi. Amigdala berfungsi untuk menyimpan ingatan akan peristiwa dan emosi sehingga seseorang mampu memahami peristiwa serupa di masa depan. Misalnya, jika Anda pernah menderita gigitan anjing, sebelumnya amigdala dapat membantu memproses kejadian tersebut dan, akibatnya, meningkatkan rasa takut atau kewaspadaan Anda terhadap anjing tetangga. Jumlah amigdala berhubungan positif dengan peningkatan agresi dan perilaku fisik.</p><p style="text-align: justify;">Amigdala juga menjalankan fungsi dalam aktivitas seksual. Ukuran dan bentuknya dapat bervariasi berdasarkan usia, aktivitas hormonal, dan jenis kelamin seseorang. Misalnya, laki-laki yang memiliki testosteron rendah, atau yang dikebiri (testisnya diangkat), cenderung memiliki amigdala yang lebih kecil, dan, pada gilirannya, mungkin memiliki gairah seks yang lebih rendah.</p><p style="text-align: justify;">Sumber:<a href="https://anatomyinfo.com/amygdala-function/" target="_blank">info anatomi</a></p><br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6116497722849078829.post-39519937434093850352023-09-20T16:55:00.008+07:002023-09-20T19:27:23.608+07:00Hubungan Sholat dengan Eksistensi "manusia", dari sebuah renungan <p style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sholat Wajib adalah satu cara dari ibadah yang di wajibkan bagi seorang muslim dalam waktu lima kali sehari dengan mengikuti tata cara yang dilakukan nabi-rosulullah Muhammad SAW. Selain Sholat Wajib ada Sholat -sholat lain sebagai Sholat Sunnah dan Wajib bagi laki laki saja, serta Sholat tambahan, seperti sholat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, sholat sebelum dan sesudah sholat wajib, serta lain lainnya.</span></p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sholat eksistensinya adalah hubungan komunikasi manusia (Muslim) dengan pencipta-nya (ALLAH SWT) dengan mengikuti cara yang sudah ditetapkan dalam tata ibadah agama islam. Esensinya sholat juga dianggap sebagai "doa" karena manusia berkomunikasi dengan banyak meminta dan berharap atas mimpi, rencana, usaha yang dilakukan atas dirinya di waktu lalu, saat ini dan akan datang kepada "Allah SWT"</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Rukun Sholat , dimulai dari Takbir sampai akhir Salam dengan gerakan gerakan fisik tertentu ( takbir, ruku" sujud, duduk, salam kanan-kiri, ucapan ayat dan doa, pujian), dan pikiran, kalbu, dalam keadaan "khu'su" atau menyatu jiwa dan raga kepada kehadirat/kehadiran Allah -Sang Maha Tinggi, Maha Pencipta; merupakan rangkaian proses spiritual yang berulang dilakukan setiap manusia yang sholat seperti rotasi bumi pada sumbunya selama 24 jam atau roda berputar -bergerak pada sumbu "As" nya.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Manusia dari sudut islam (dalam sholat) , eksistensinya secara ontologis , keberadaannya karena "diciptakan(makhluk)" bukan kebetulan ada, oleh yang maha pencipta(namanya -Allah) , dalam keberadaan nya di dunia yang fana ( hidup sementara) harus menyadari(wajib sholat) keberadaanya sebagai makhluk yang lemah - untuk selalu beribadah dalam mencapai tujuan hidupnya kepada Penciptanya(Allah SWT). "kesadaran eksistensial " manusia hanya dapat dijaga dan dipelihara melalui jalan setiap waktu dengan "sholat " (wajib dan sunat)</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Dalam "Sholat" ada aktualisasi dari janji , sumpah antara "ruh" keyakinan, pikiran, hati secara fisik dalam gerak /aksi pada kehidupan sehari hari , dalam diri sendiri, dalam keluarga, dalam masyarakat, berbangsa- bangsa.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Dalam setiap sholat , rakaat , ada "shahadat" yang menjadi pegangan keyakinan dari setiap niat, awal melangkah atau segala tujuan , pedoman, metode usaha, pekerjaan dan nilai nilai dari kehidupan. "kesadaran diri" yang dibangkitkan, yang ditanamkan, diucapkan dengan kata dan aksi di hadapan "Sang Maha Pencipta" berulang -ulang dalam apapun keadaan- suka dan duka, setiap waktu. Seperti gugusan benda langit , bintang bintang, awan awan yang selalu ada setiap waktu dan menunjukan keberadaannya sebagai wakil dari ciptaan dari Sang Maha Pencipta kepada manusia. Sholat seperti gugusan kehidupan -sistem kehidupan -wadah interaksi manusia dengan maha penciptanya yang spesial tanpa perantara, " hubungan langsung " kepada Allah SWT. Sholat menghilangkan kasta kasta -golongan dalam hubungannya antara "makhluk dengan khalik/penciptanya"</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Ketika Sholat bagian dari sistem kehidupan , maka hakikatnya sholat bukan lagi terdiri dari gerak gerakan fisik yang wajib sebagai rukun sholat, tetapi menjadi gerakan gerakan fisik secara bathin dimana dan kapan saja, seperti perangkat lunak(software) imajiner dalam otak. Gerakan sholat menjadi lebih situasional, bisa berdiri, duduk, tidur/berbaring, atau apapun keadaannya. Hilanglah ritual seremonial sholat atau basa basi sebagai atribut atau simbol agama. </span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Sholat bagian dari metode kesuksesan dalam hidup manusia, mencapai kebahagian ; mencapai kesejahteraan hidup. Persoalan kehidupan, baik dalam keluarga- hubungan suami-istri, orang tua -anak , dengan tetangga; teman karib, pekerjaan-nafkah , dsbnya mendapat solusi dengan cara sholat. Semua persoalan atau masalah dikomunikasikan dengan "maha Pencipta/Allah SWT". Keyakinan yang kuat, jiwa yang optimis dan kepasrahan diri terhadap masalah hidup -kehidupan disandarkan atau digantungkan kepada Allah SWT. Keyakinan semua datang dan kembali kepada Allah SWT dipupuk, dijaga, dilandasi komunikasi melalui sholat sebagai proses terus menerus - kontinus, sepanjang waktu(selama hayat). Dalam konteks kehidupan ekonomi-sosial dikatakan "sholat mencegah perbuatan fahsya' dan mungkar". Dengan demikian sholat , membentuk kepribadian manusia yang sholeh atau berakhlak yang baik.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><br /></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial; font-size: medium;">"Ketika Marah atau Ada Masalah, maka Sholat -lah"</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Semoga kita jadikan Sholat , sebagai metode hidup, kiat hidup mencapai kebahagian dan kesejahteraan </span></p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p><br /></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6116497722849078829.post-14084776410340395412023-06-30T08:00:00.002+07:002023-07-16T16:59:25.127+07:00Intropeksi Diri (self insight/awareness)<p> </p><p class="MsoNormal" style="tab-stops: 51.0pt;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://leadershipfortoday.com/wp-content/uploads/2015/08/self-awareness.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="416" data-original-width="520" height="122" src="https://leadershipfortoday.com/wp-content/uploads/2015/08/self-awareness.jpg" width="153" /></a></div><br /> <o:p></o:p><p></p>
<p class="MsoNormal" style="tab-stops: 51.0pt; text-align: justify;">Dalam DIAM KU………………....................</p><p class="MsoNormal" style="tab-stops: 51.0pt; text-align: justify;"><o:p></o:p></p><p class="MsoNormal" style="tab-stops: 51.0pt; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p><p class="MsoNormal" style="tab-stops: 51.0pt; text-align: justify;">Suara hiruk pikuk
terdengar di telinga, dan mengalir dalam pikiran , dalam otak <o:p></o:p></p><p class="MsoNormal" style="tab-stops: 51.0pt; text-align: justify;">Timbul hiruk pikuk
- menguak kalbu, jiwa,
kesadaran yang bergolak… ada apa ? berbagai
tanda tanya menyeruak bertubi tubi…. dari apa
sampai mengapa ? Seperti isi
otak , bekerja keras , terbakar
dan menguap panas dan menguras
bahan bakar. Kecamuk hiruk pikuk membangkitkan kesadaran,
siapa dan bagaimana sikapku ? dalam kecamuk … berulang
jeda , aku dalam keheningan…. Aku diam,….
diam dan …bergerak lagi….. diam lagi , seterusnya. Walaupun dalam diam
, pikiran ini bekerja,- dalam kesadaran
penuh, ibarat gelombang naik-pasang
-naik turun dan kala-nya dititik
diam. <o:p></o:p></p><p class="MsoNormal" style="tab-stops: 51.0pt; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p><p class="MsoNormal" style="tab-stops: 51.0pt; text-align: justify;">Hiruk pikuk kehidupan
dari bermacam –macam interaksi dari kejadian –realita, medsos, antara harapan dan kenyataannya.<o:p></o:p></p><p class="MsoNormal" style="tab-stops: 51.0pt; text-align: justify;">Dalam diam…..,
<o:p></o:p></p><p class="MsoNormal" style="tab-stops: 51.0pt; text-align: justify;">Lintasan waktu,
kembali lagi pada pertanyaan kepada ke
peradaan aku, Siapa aku? Dimana aku ? ….<o:p></o:p></p><p class="MsoNormal" style="tab-stops: 51.0pt; text-align: justify;">Sampai…. Saat ada dan tiada
- di dunia dan akhirat, apa makna hidup ini ? <o:p></o:p></p><p class="MsoNormal" style="tab-stops: 51.0pt; text-align: justify;">Saat hening…
panjang, kadang terdengar bunyi –bunyi –bersaut ,
bergelombang, seperti mengiring menyadarkan diamku atau lamunanku…dan memecah keheningan
malam, atau mengingatkan waktu fajar dan subuh akan segera tiba.<o:p></o:p></p><p class="MsoNormal" style="tab-stops: 51.0pt; text-align: justify;">Bak layar film lebar, lembaran-lembaran peristiwa melintas, mulai
saat kecil sampai saat terkini dan melampaui waktunya hayalan masa datang; tentang kisah sedih dan
gembira serta harapan atau mimpi di hari tua. Kisah menjadi
peran aktor utama, menjadi aktor pengganti, atau sebagai figuran dan
penonton, walaupun kadang merasa sebagai sutradara , hanya mimpi sebagai
produser. Berbagai bentuk kisah-peristiwa,
seperti potong potongan waktu tentang masa sekolah, masa bermain, masa remaja,
masa pacaran, keluarga , tugas dan pekerjaan, dan lainnya. Rangkaian kisah
hidup dan kehidupan tak mampu –tertuliskan dalam buku biografi dan juga tak
yakin berarti untuk anak-cucu sebagai warisan tertulis. Apalah aku dan bukanlah apa apa dan siapa siapa ?. Semakin banyak
dorongan mimpi mimpi yang ingin diwujudkan,
semakin disadari tak berdaya
dengan tubuh ini, akhirnya …. Aku terdiam.<o:p></o:p></p><p class="MsoNormal" style="tab-stops: 51.0pt; text-align: justify;">Dalam diam….,<o:p></o:p></p><p class="MsoNormal" style="tab-stops: 51.0pt; text-align: justify;">Aku melihat
diri seperti di cermin, sikap dan perilaku terhadap orang tuaku, istri,
anak, menantu, besan, cucuku, saudara saudaraku, sepupu sepupuku, keponakan keponakanku, teman temanku, pasien pasienku, orang orang
disekitarku dan bangsa –negaraku. <o:p></o:p></p><p class="MsoNormal" style="tab-stops: 51.0pt; text-align: justify;">Apa yang telah
aku perbuat terhadapnya..?
bagaimana respon mereka ? atau<o:p></o:p></p><p class="MsoNormal" style="tab-stops: 51.0pt; text-align: justify;">Apa yang telah mereka perbuat terhadap ku ? bagaimana
responku ?<o:p></o:p></p><p class="MsoNormal" style="tab-stops: 51.0pt; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p><p class="MsoNormal" style="tab-stops: 51.0pt; text-align: justify;">Kesadaran dari diam , dari renungan , dari
keheningan hati dan pikiran adalah
jadilah orang waras, jiwa –pikiran yang tenang, damailah diri
dengan rasa amarah, pikiran negatif,
kehendak nafsu ambisi, iri-dengki…
menjadi hamba yang tunduk,
bersahaja.<o:p></o:p></p><p class="MsoNormal" style="tab-stops: 51.0pt; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p><p class="MsoNormal" style="tab-stops: 51.0pt; text-align: justify;"><br /></p>
<p class="MsoNormal" style="tab-stops: 51.0pt; text-align: justify;">Ciputat,<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>30 Juni 2023</p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6116497722849078829.post-91204488653466333032023-04-22T00:59:00.012+07:002023-04-26T17:24:49.500+07:00REFLEKSI DIRI; Waktu berputar Yang menggoyang Jiwa dan Raga<div style="text-align: justify;">Renungan .. sebuah perjalanan waktu.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">memandang dunia dari sudut sejarah dan realitas hari ini hingga ramalan hari esok jauh.., aku tercenung dengan apa arti kehidupan, kemanusian, dan peradabannya ? . sejarah manusia dalam damai dan perang, silih berganti -sejak nabi adam , kelompok suku, kerajaan , sampai negara demokrasi -saat ini. manusia seperti sifatnya, karakternya - mempunyai jiwa atau perangai baik dan buruk. sepertinya mengendalikan manusia menjadi pendamai atau pembuat perang/kerusakan. dominasi ada tidaknya sifat baik atau buruk dalam setiap orang/kumpulan orang, mewarnai kehidupan orang atau kelompok orang, masyarakat, bahkan kehidupan berbangsa ataupun hubungan antara negara. betapa kehidupan manusia diliputi pristiwa perperangan dan juga perdamaian atau konflik -pertikaan dan hubungan rukun -damai. dalam terminologi bahasa -antara cinta dan benci melahirkan keterikatan atau sebaliknya perceraian-penguraian-perpecahan. asal usul pengetahuan tentang " cinta dan benci " melahirkan filosofi kehidupan atau filsafat tentang hidup mencapai kebahagian. pencapaian nilai nilai tertinggi dari sesuatu otoritas yang diyakini yang patut diakui dan dihormati, menjadi munculnya nilai nilai ketuhanan atau lahirnya agama sebagai kepercayaan untuk mengikuti nilai cinta, baik dan menjauhi nilai benci, buruk, jahat. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Agama ... menjadi nilai nilai kelompok manusia, suku, bangsa , bahkan meluas antara bangsa; bahkan sejak lahirnya sebagai agama animisme , dinamisme sampai agama wahyu/ para nabi - rosul, hakekatnya mengajarkan kehidupan yang " penuh cinta, kebaikan " kepada penganutnya, mengajarkan setiap orang menjadi baik dan cinta terhadap manusia , terhadap alam, terhadap yang maha tinggi/kuasa atau yang dianggap sebagai tuhan, dewa. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Esensi nilai agama , sebenarnya hanya berarti dan berguna bagi penganutnya sebagai individu, nilai yang menjadi kebutuhan dalam menjalani realitas kehidupannya, menghadapi masalah kehidupan, bahkan cara memperoleh kehidupan yang damai, bahagia, penuh cinta terhadap dirinya dan lingkungannya. namun ... dan aneh , ketika orang menggunakan agama untuk kepentingan dirinya atau kelompoknya dengan berakibat kepada orang atau kelompok lain secara negatif,; timbul kebencian, kekejian, bahkan membunuh dengan atas nama agama atau kalimat tuhan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Timbul peperangan atas agama atau antara agama karena sifat-sikap- perilaku penganut agama yang kehilangan jatidiri esensi dari agama itu sendiri. penganut agama yang menganggap pemangku tanggung jawab atas nama tuhan atau mengangkat dirinya sebagai simbol pemilik nilai kebenaran tuhan, sehingga menggunakan otoritas dirinya kepada penganut lain untuk mengikuti hawa nafsunya sendiri; penganut agama yang taklid buta mengikuti saja fatwa yang ' hakekatnya adalah buah pendapat pribadi, bukan nilai nilai tuhan sebenarnya. Pengikut yang setia dari "sang imam" menjadi terbiaskan dari esensi nilai agama dan semakin jauh hanya mengikuti apakata sang imam- dan sangat sulit menilai dengan objektif ; hal tentang nilai baik -buruk, benar -salah atau cinta -benci. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sungguh... kelemahan agama adalah sudut orang beragama , apakah agama hanya sebagai atribut atau alat, simbol untuk dirinya atau agama sebagai pandangan hidup atau kebutuhan hidup yang menghidupkan untuk dirinya ? atau kedua-duanya ?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Suatu kondisi yang harus ada , tidak bisa tidak ada ( qonditio sine quanon) , setiap orang mempunyai pilihan beragama atau keyakinan; orang memilih beragama atau tidak beragama , suatu hal yang sama kondisinya. Orang yang memilih tidak beragama atau tidak berkeyakinan adalah buah akal, kalbu, pikiran terhadap dirinya dan alam hidupnya, begitu pula orang yang memilih beragama atau berkeyakinan. Sikap, perilaku dari pilihan itu , melahirkan ritual-seremonial , gaya hidup, budaya dalam kehidupan yang khas, unik, "bahkan dianggap nyeleneh, tidak masuk akal, dll." bagi orang yang berbeda pilihan, bahkan perselisihan, perkusi, permusuhan, perperangan ; bahkan diantara orang yang sama sama beragama dengan sama pilihan. Seolah - olah ada pemeluk pilihan ingin mendominasi yang lain atau beda pilihan sebagai yang "Benar dia dan yang lain Salah"; bahkan kehidupan dunia dibuat menjadi hitam-putih (dunia salah -benar). </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sebagai manusia yang bersosialisasi, manusia menjadi berkelompok, bermasyarakat, bahkan berbangsa dan bernegara- dengan sendirinya, timbul aturan sosial atau norma sosial atau perjanjian sosial tertulis ataupun tidak tertulis - yang kemudian menjadi peraturan, undang-undang, bahkan undang undang dasar berbangsa dan bernegara. Sebagai individu dan anggota masyarakat atau warga negara tentu ada hal yang disepakati bersama dan ada yang tidak diterima secara individu, namun kepentingan bersama dapat menjadi utama dari pribadi bila memiliki tujuan yang mulia dan bersama. Nilai nilai individu tidak bisa dipaksakan begitu saja kepada nilai nilai pentingan masyarakat yang sudah mapan atau bila sudah menjadi tradisi-budaya yang sangat lama. </div><div style="text-align: justify;">Perubahan sosial terjadi bila nilai nilai individu yang baru( Pembaruan/Inovasi/Kreasi/Penemuan) dapat diterima dan bermanfaat bagi masyarakat; bahkan masyarakat dunia. Namun secara individu atau kelompok nilai nilai yang diterima dapat berdampak berbeda; mungkin bagi yang lain memberi dampak baik/ positif tetapi bagi yang lain -justru menjadi buruk/ negatif.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Perubahan sebagai manusia bersosial, ber-agama/keyakinan, berinovasi-cipta budaya atau ilmu dan tehnologi, tradisi sosial dan perubahan adaptasi alam berakibat timbulnya peradaban- generasi peradaban yang berbeda -berselang berapa abad kehidupan manusia, sampai generasi peradaban milinial/ tehnologi informasi 5.0(5.0 era). Perubahan utama akibat tehnologi digital-informasi, internet of the thing(IOF), dimana transformasi informasi yang cepat dan tehnologi mekanik-elektrik, digital berbasis printah/ internet of the thing dengan kecepatan G 5/6 , membuat semua produk jasa -barang lebih efisien-efektif- serba super dibandingkan 1 dasawarsa sebelumnya, apalagi jauh kebelakang. Berbasis Big Data- artificial intelligen (inteljen artifisial/buatan) atau sebagai mindchips robotic(artificial brain), membuat mesin yang dikerjakan manusia bisa bekerja secara robotik , kendaraan transpor pribadi-umum tanpa sopir, dan aplikasi bidang lainnya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Hal tersebut menimbulkan perubahan yang mengejutkan atau ledakan perubahan yang dasyat ( Disruption era) bagi semua manusia di muka bumi ini- tanpa perkecualian. perubahan yang berdampak keseluruh aspek kehidupan manusia dan interaksi manusia dengan alam-lingkunganya , bahkan diluar alamnya -seperti luar angkasa. </div><div style="text-align: justify;">Perubahan sudut pandang manusia terhadap perubahan tersebut dapat menjadi tantang bagi agama atau pengikut -pemeluk agama atau keyakinan yang sudah mapan. Dimana kedudukan dan peranan agama atau pemuka agama atau pengikut agama terhadap perubahan nilai baru yang timbul? apakah agama semakin jauh (degradation) atau menjadi terkuatkan(reinforcement)? Bila kesenjangan kesenjangan makin timbul dan makin jauh , maka konflik dalam beragama semakin banyak- dan panjajng, tetapi bila semakin hilang, agama menjadi rahmat bagi pemeluknya.</div><div style="text-align: justify;">Antispasi kesenjangan sangat penting dengan cara merefleksi, mereview, merenovasi - evaluasi semua kemajuan dengan nilai esensial dari pesan pesan agama yang universal.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Hakekat dari nilai universal itu adalah nilai kemanusian yang di-muliakan, di-utamakan oleh manusia itu sendiri. Memanusiakan-manusia dari manusia yang mempunyai sifat kehewanan, kebinatangan, dari paham hukum rimba- atau hukum alam -rantai makanan. Kemanusian yang menjadi rahmat bagi seluruh alam, bagi makhluk hidup dan lingkungannya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Keragaman budaya manusia , agama, keyakinan, menjadi kekayaan nilai nilai kemanusiaan, dan menjadi rahmat dan kebahagian bagi seluruh makluk di planet bumi ini. Hal ini bukan suatu utopia dengan era digital tehnologi informasi 5.0. Hubungan erat dapat dijalin dengan jaringan informasi yang terekam, terjamin, terikat dan terenkripsi suatu proses transaksi sosial, ekonomi, hukum, keamanan, budaya, dll,nya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sekian... coba renungkan kembali -- dalam kita beragama !!!</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6116497722849078829.post-5104987398009230972023-04-21T23:37:00.000+07:002023-04-21T23:37:29.744+07:00ied mubarak 1444 Hijriah.<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/04/14/45885-ilustrasi-idul-fitri-kapan-1-syawal-2022-pixabay.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="366" data-original-width="653" height="294" src="https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/04/14/45885-ilustrasi-idul-fitri-kapan-1-syawal-2022-pixabay.jpg" width="525" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><span style="font-size: large;">السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ </span><p></p><p><span style="font-size: xx-large;">Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1444H</span></p><p><br /></p><p>TAQOBBALALLAHU MINNA WA MINKUM</p><p>SAIYAMANA WA SHIYAMUKUM</p><p>QIYAMANA WA QIYAMUKUM</p><p>Semoga Allah terima amal Ibadhah kita, Allah terima taubatan kita dan Allah pertemukan kita semua dengan Ramadhan berikutnya dalam keadaan sehat wal'afiat.</p><p>Aamiin Allahumma Aamiin</p><p><br /></p><p style="text-align: justify;">Tonggak awal - tanggal 1 Syawal 1444 Hijriah adalah tonggak hijriah kembali ke fitrah manusia, kembali kepada komitmen suci antara manusia dengan Allah SWT sebagai hambaNya, sebagai penguasa -pemimpin makhluk bumi(khalifah fil ardh). Sebagai pengemban misi suci penciptaan kehidupan bumi, manusia harus menjadikan bumi tempat kehidupan semua makhluk (ciptaan Allah) hidup damai sejahtera dan saling menjaga -memelihara, memperbaiki dan melestarikan lingkungan hidupnya terus menurus. Manusia diberi waktu dan tempat untuk menilai dirinya dari dalam (internal) dan eksternal( petunjuk Allah/kitab suci) - meng-default, meng-upgrade-tunne-up dari kesalahan, kekurangan, kelebihan, kotoran secara fisik- spritual/jiwa selama puasa ramadhan sehingga memiliki kemampuan seperti semua/sediakala dalam menjalankan "misi dunia/bumi-nya" atau kembali ke fitrah diri yang kuat dan gigih/tangguh. Ibarat reparasi perangkat komputer yang "lemot" atau perlu di update untuk agar tetap berfungsi dengan baik sesuai dinamika waktu/perubahan zaman. Begitu juga pada sistem sel hidup -yang perlu regenerasi agar tetap dapat berfungsi dan menjaga proses hidup.</p><p style="text-align: justify;">Semoga tahapan tahapan kehidupan yang berputar dalam sumbunya (seperti roda berputar) dan menempuh arah - jalan serta melaju kedepan -terus bisa kita lalui dengan baik dan selamat.</p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6116497722849078829.post-34923233113506388102022-04-16T15:07:00.023+07:002022-04-16T22:19:04.062+07:00Demokrasi : Kebebasan berpendapat<div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"> <a href="https://storage.nu.or.id/storage/post/16_9/mid/15110829975a114bf5cfa3d.jpg"><img border="0" height="276" src="https://storage.nu.or.id/storage/post/16_9/mid/15110829975a114bf5cfa3d.jpg" width="369" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dalam system masyarakat yang menganut paham demokrasi, “berpendapat” adalah hal yang biasa dan menjadi hak setiap orang dan bebas disampaikan atau dikemukakan kepada public, pemerintah, negara. Namun dalam paham demokrasi terdapat norma dari rakyat untuk rakyat, untuk kepentingan umum, kepentingan bangsa dan negara; artinya kebebasan berpendapat harus mengikuti norma bersama yang sudah disepakati secara politik dalam peraturan, undang undang, undang undang dasar negara yang berlaku dalam kehidupan berbangsa dan negara. Dalam “kehidupan demokrasi” kekuasaan politik diberikan dalam system perwakilan dipemerintahan(eksekutif) dan dewan perwakilan rakyat (legislative) yang dipilih oleh rakyat melalui pemilihan umum secara bebas dan rahasia. Pemerintahan (Presiden) dan DPR bersama sama membuat undangan-undangan(UU) dan mengangkat aparat keamanan dan hokum negara , seperti Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Mahkamah Yudisial, Jaksa Agung, Panglima TNI, Kepala Polisi , Komisi komisi negara (Komisi Pemberantasan Korupsi, Komisi Pemilihan Umum , dll.); Hal itu adalah produk politik demokrasi yang mengemban amanat rakyat, untuk mengolah kehidupan bangsa dan negara mencapai kehidupan yang layak- adil dan makmur/sejahtera dan sentosa.</div><span><a name='more'></a></span><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"> <a href="http://assets.kompasiana.com/items/album/2018/03/02/no-freedom-for-hate-speech-getty-640x480-5a98bc2acbe5236c880f9f62.jpg"><img border="0" height="388" src="http://assets.kompasiana.com/items/album/2018/03/02/no-freedom-for-hate-speech-getty-640x480-5a98bc2acbe5236c880f9f62.jpg" width="517" /></a> </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kebebasan pendapat setiap orang dalam demokrasi bukan berarti “ bebas tanpa nilai etika/norma / aturan”, tetapi justru “ bebas dengan nilai “ ; yaitu nilai etika, norma , aturan berbangsa dan negara. Setiap pendapat terikat dengan nilai nilai yang berlaku. Pendapat yang berbeda harus dihargai dan dihormati selama “isi pendapat “ bersifat argumentative/logis, konstruktif dan jelas. Isi pendapat yang menghasut/destruktif, bohong(hoaks), memfitnah, tidak jelas harus dihindari atau tidak diungkapkan. Perbedaan pendapat tidak dapat dihindari dalam kehidupan demokrasi, karena setiap orang diberi kebebasan / hak berpendapat oleh Negara(system demokrasi).</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Perbedaan pendapat dalam politik pun sesuatu lazim, misalnya pemilihan Presiden, Gubenur, Bupati, dan lain lain; apabila suara terbanyak memilih-misalnya A atau B dan ternyata A bukan pemimpin pilihan kita, maka semua harus menerima A jadi pemimpin sampai masa periodenya selesai. Oleh karena itu aspirasi politik dalam demokrasi diberikan dalam partisipasi setiap individu yang dewasa atau menurut hokum dapat dan harus memberi suaranya dalam suatu pesta demokrasi yaitu dalam pemilihan pimimpin rakyat atau wakil rakyat dalam wadah politik negara</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kebebasan berpendapat didalam “media social(medsos)” elektronik – seperti via smart phone atau aplikasi medsos, seperti facebook, youtube, whatsapp, telegram, Instagram,dll., harus sesuai dengan ketentuan etika, norma, hokum yang berlaku; sikap hati hati/ sikap bijaksana dalam menyampaikan pesan atau pendapatnya, baik dalam chat/tulisan, gambar(seperti foto, meme, karikatur, dll), bahkan video.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"> <a href="https://images.hukumonline.com/frontend/lt5d2d75a9b17f0/lt5d317a75ae4ec.jpg"><img border="0" height="359" src="https://images.hukumonline.com/frontend/lt5d2d75a9b17f0/lt5d317a75ae4ec.jpg" width="351" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Penyampaian yang salah atau kurang tepat dapat menimbulkan interpretasi atau makna konotasi yang berbeda dari apa yang dimaksud sebenarnya dan dapat menimbulkan “kegaduhan, salah paham, dll”. Etika dan norma dalam demokrasi –memberi ruang hak pribadi dan juga kewajiban pribadi terhadap masyarakat atau golongan atau bangsa dan negaranya; begitu juga antar masyarakat, antar golongan dan antar bangsa-negara. Orang atau masyarakat atau golongan atau bangsa-negara memperkusi atau memusuhi atau menyerang pihak lain yang berbeda pandangan, bahkan ideology, agama. Iklim demokrasi menciptakan masyarakat yang majemuk/pluralistic/beragam dengan segala kekhasannya dan saling terbuka – saling menghormati, saling toleran, saling bergotong –royong dan memegang komitmen , menjaga kerukunan social atau kepentingan bersama.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Oleh karena itulah dalam atmosfir demokrasi di era milinial, era tehnologi informasi 4.0/5.0, proses komunikasi-infomasi setiap orang, masyarakat sangat terbuka dan prosesnya cepat sekali, dan berpengaruh besar dalam bidang social, ekonomi, politik, keamanan, hokum, seni-budaya, kesehatan, pendidikan; bahkan meng-globalisasi atau internasionalisasi. Orang atau masyarakat atau negara tidak bisa hidup sendiri atau tertutup, tetapi sebaliknya harus terbuka dan selalu siap menerima atau menolak nilai nilai baru atau asing , mengolah perbedaan baru menjadi kekuatan atau nilai yang positif atau mencerahkan, bukan sebalikmya – menjadi kehancuran atau chaos atau nilat negative.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dampak “kebebasan berpendapat –yang ke-blablasan/ kelewatan/ atau melanggar nilai nilai yang disepakati, akan berdampak negative dan destruktif. Cara komunikasi dan menyebar informasi yang buruk dapat menhancurkan iklim demokrasi yang damai; bahkan berlawanan dengan hakekat demokrasi itu sendiri. Untuk itulah perlu adanya “rambu rambu atau nilai-nilai dalam berkomunikasi dan menyebarkan informasi “, baik dalam media formal atau informal, media elektronik atau non elektronik, media digital atau non digital; dalam masyarakat sipil dan non sipil. Orang tidak boleh asal berpendapat atau berbicara atau menulis atau memvideokan sesuatu.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Perlu pemahaman undang undang dan peraturan-peraturannya tentang media komunikasi-informasi, berita online –offline, perangkat media-navigasi elektronik-non elektronik, dll.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div> <div style="text-align: justify;"> <a href="https://cdn-brilio-net.akamaized.net/community/2018/05/08/10230/image_1525597808_5aeec670d5613.jpg"><img border="0" height="268" src="https://cdn-brilio-net.akamaized.net/community/2018/05/08/10230/image_1525597808_5aeec670d5613.jpg" width="493" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div> <div style="text-align: justify;">Akhirnya, makna demokrasi itu sendiri haruslah menjadi system berbangsa –negara yang majemuk dan memberi manfaat dari kekuatan rakyat –masyarakat banyak -yaitu terpenuhinya kepentingannya mencapai kesejahteraan dan kedamaian atau keamanan dan kesentosaan -yang adil dan makmur –untuk seluruh rakyat.</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6116497722849078829.post-22317886312937236242022-04-14T08:12:00.000+07:002022-04-14T08:12:11.602+07:00IRONI DEMOKRASI INDONESIA<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://radarntt.co/wp-content/uploads/2021/06/2014-04-SpeakUp-Demokrasii-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="244" data-original-width="460" height="181" src="https://radarntt.co/wp-content/uploads/2021/06/2014-04-SpeakUp-Demokrasii-1.png" width="342" /></a></div><br /><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Bentuk Negara Indonesia adalah negara kesatuan republik indonesia yang
menganut
system demokrasi Pancasila. Dalam prakteknya kekuasaan
dianut berdasarkan teori “trias
politika” yaitu kekuasaan eksekutif, yudikatif, legislative secara
terpisah. Kekuasaan Eksekutif
dan Legislatif di pilih oleh rakyat melalui pemilihan umum secara langsung, sedangkan yudikatif (Mahkamah Agung, Jaksa Agung, Mahkamah Konstitusi,
Mahkamah Yudisial) dipilih kepala eksekutif (Presiden) dengan persetujuan legislative
(DPR, MPR,DPD). Sebagai negara yang
mempraktekan paham demokrasi yang termasuk terbesar di dunia,
demokrasi di Indonesia sudah kelewatan( kebla-blasan) atau sangat
liberal. Tidak seperti di negara asal paham demokrasi di Barat – dimana misalnya
Amerika Serikat, partisipasi politik di
wakili oleh hanya dua partai politik yaitu Partai Demokrat dan Partai Republik,
berbeda sebaliknya di Indonesia, Partisipasi politik rakyat
diwakili oleh banyak partai politik,
namun juga oleh diluar partai politik -
seperti Mahasiswa, Organisasi Buruh, Ormas-ormas yang melakukan pergerakan politik. Hal ini berbeda dengan negara asal demokrasi, tidak ada
pergerakan politik diluar partai politik, semua aspirasi demokrasi disalurkan melalui partai
politik dan kekuasaan dijalankan sesuai teori trias politika, bila terjadi ketimpangan atau penyalahgunaan kekuasaan
politik, atau kebijaksanaan politik yang dianggap merugikan kepentingan
rakyat, maka rakyat dapat lakukan tindakan politik dengan tidak
lagi memilih partai yang berkuasa pada periode pemilihan umum periode
berikutnya. Di Indonesia praktek kekuasaan politik, dengan banyak partai politik, dan non partai(yang
dianggap kekuatan politik tersembunyi atau informal) , realitasnya partisipasi politik rakyat- tidak terwujud
dan terwakili oleh kekuatan partai politik, seolah olah diwakili oleh kekuatan non partai yang berpolitik- seperti
mahasiswa, ormas. Di negara demokrasi
Barat tidak pernah kekuatan non partai
sebagai kekuatan politik yang menjadi oposisi pemerintahan yang resmi. Aspirasi politik hanya melalui partai politik, atau
bila ingin berpolitik, maka bisa masuk menjadi anggota partai politik; demontrasi
terhadap pemerintah dilakukan
oleh anggota partai politik- sebagai partai oposisi. Coba perhatikan di Negara
Singapura, Malaysia, Australia, Eropa, Amerika Serikat, apakah ada demo demo yang dilakukan oleh anggota diluar partai?</p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> <span></span></o:p></p><a name='more'></a><p></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kekuasaan <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Pemerintahan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>dengan dukungan partai politiknya (pemenang pemilu) , justru seperti mau
digoyang , dilengserkan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>ditengah jalan
oleh pihak pihak yang berlawan /oposisi dengan pemerintah, baik<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dari pihak partai dan non partai.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Pihak <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>oposisi<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>membuat gerakan politik yang membuat polarisasi dalam masyarakat<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>secara halus dan massif, sehingga terjadi
gesekan langsung dilapisan masyarakat bawah( grass-root), seperti persekusi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>verbal- fisik, perang opini<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>di medsos, dan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>lain<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>lain.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Issue <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>issue<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>keagamaan,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>suku, bangsa (RAS)
pun<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dhembuskan sebagai cara untuk saling
mempengaruhi,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>memecah belah dan
menghimpun<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kekuatan politik identitas,
golongan, agama.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Sangat<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>miris atas<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>nama<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>demokrasi dengan jargon” kebebasan
berpendapat, hak asasi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>manusia, keadilan
hokum, moral, agama”,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tetapi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>ketika<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>berbeda pandangan, berbeda pendapat, mereka<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tidak mau menerima, intoleransi, tidak menghormati<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>orang lain atau maunya “memaksa
kehendaknya<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>atas nama demokrasi”,
bahkan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pemerintah didemo untuk
dilengserkan segera dengan alasan yang “lemah” dan tidak konsisten dengan
pilihan politik<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>(Pemilu) sampai masa kekuasaan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pemerintah<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>berakhir ( 5<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tahun) dan pemilu berikutnya.
<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Ketika<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>adanya<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>perbedaan pendapat, pikiran,<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>sikap-perilaku ‘ dalam demokrasi’ adalah suatu hal biasa, maka tidak
perlu ada “persekusi atau kekerasan atau tindakan criminal “ terhadap siapapun
orang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>lain, selama mengikuti<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>aturan, norma yang berlaku.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kebebasan bicara<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dalam “alam demokrasi” menjadi kesepakatan
bersama, maka etika kesantunan, etika bermasyarakat, etika berbangsa<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>perlu diperhatikan dan dijaga ,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>agar kehidupan demokrasi tetapi berlanjut dan
kelangsungan - keutuhan negara menjadi kuat dan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>abadi.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Tetapi <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bila kehidupan demokrasi disalahgunakan dan
menjadi kebebasan antidemokrasi, maka negara ini<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>akan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>hancur atau tercabut<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>“ akar<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>demokrasi” dari bumi pertiwi-indonesia.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Akhirnya<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>perlu<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>pemikiran kembali, apakah praktek demokrasi Indonesia <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>di Indonesia sudah benar atau sehat?<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Atau perlu rekonstruksi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kekuatan politik –partai dan -non partai ? apakah
perlu <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>instrument <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>aspirasi politik kaum intelektual( ilmuan, cendikiawan,
mahasiswa) <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>non partai ?<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Tugas<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Pemerintah sebagai eksekutif, legislative <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>untuk <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>mengerjakan PR(pekerjaan rumah) bangsa<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>ini, agar demokrasi kita<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>semakin baik dan berdampak pada kemajuan dan
kesejahteraan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bangsa <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan negara kesatuan republic Indonesia.</p><p></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6116497722849078829.post-76174282289478330012022-04-12T14:28:00.137+07:002022-04-13T06:34:46.958+07:00Father of Radiology Intervention <div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogs.ohsu.edu/96kmiles/files/2014/01/charles_dotter-206x300.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="300" data-original-width="206" height="183" src="https://blogs.ohsu.edu/96kmiles/files/2014/01/charles_dotter-206x300.jpg" width="141" /></a><a href="https://alchetron.com/cdn/charles-theodore-dotter-ba9aa405-394a-4770-ac62-878a978e4f2-resize-750.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="630" data-original-width="420" height="182" src="https://alchetron.com/cdn/charles-theodore-dotter-ba9aa405-394a-4770-ac62-878a978e4f2-resize-750.jpg" width="138" /></a><a href="https://d3i71xaburhd42.cloudfront.net/dd5736dc12f1fe14b781275c15fb79fc35d2aabf/2-Figure1-1.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="599" height="182" src="https://d3i71xaburhd42.cloudfront.net/dd5736dc12f1fe14b781275c15fb79fc35d2aabf/2-Figure1-1.png" width="136" /></a><br /><br /><br /></div><div style="text-align: justify;">Charles Theodore Dotter adalah perintis radiologi vaskular Amerika Serikat (lahir 14 Juni 1920 – wafat 15 Februari 1985) yang mengembangkan radiologi intervensi. Dotter, bersama dengan peserta pelatihannya Dr Melvin P. Judkins, menjelaskan tentang angioplasti pada tahun 1964.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dotter sekolah dan menerima gelar sarjana seni pada tahun 1941 dari Duke University. kemudian melanjutkan sekolah kedokteran di Cornell, di mana dia bertemu dan menikah dengan istrinya, Pamela Beattie( seorang kepala perawat di Rumah Sakit New York) pada tahun 1944. Dia menyelesaikan magangnya di Rumah Sakit Angkatan Laut Amerika Serikat di Negara Bagian New York, dan residensinya di Rumah Sakit New York.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dotter adalah orang yang pertama kali melakukan angioplasti dan pemasangan stent yang dilakukan melalui kateter, untuk mengobati penyakit arteri perifer(peripheral arterial disease) di tahun 1964.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dotter jugalah pada tahun 1950, mengembangkan majalah Roll-Film X-Ray otomatis yang mampu menghasilkan gambar dengan kecepatan 2 per detik.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://scontent-sin6-4.xx.fbcdn.net/v/t1.18169-9/26733639_10159761515675403_292938340767315886_n.jpg?_nc_cat=101&ccb=1-5&_nc_sid=2c4854&_nc_eui2=AeH6_7FzqHYpBGBuZnFnzhf4wGkhWtNYVlfAaSFa01hWVyIvVYE5StAPKhrzt-UzqsU&_nc_ohc=H02Q4UMWLR0AX-m8LHP&_nc_ht=scontent-sin6-4.xx&oh=00_AT_u-BUAhOibYH8vEeRaVflLXFHbFHLqoXiFFxMMsrxiaw&oe=627A6605" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="636" height="707" src="https://scontent-sin6-4.xx.fbcdn.net/v/t1.18169-9/26733639_10159761515675403_292938340767315886_n.jpg?_nc_cat=101&ccb=1-5&_nc_sid=2c4854&_nc_eui2=AeH6_7FzqHYpBGBuZnFnzhf4wGkhWtNYVlfAaSFa01hWVyIvVYE5StAPKhrzt-UzqsU&_nc_ohc=H02Q4UMWLR0AX-m8LHP&_nc_ht=scontent-sin6-4.xx&oh=00_AT_u-BUAhOibYH8vEeRaVflLXFHbFHLqoXiFFxMMsrxiaw&oe=627A6605" width="562" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://www.researchgate.net/profile/Matthias-Barton/publication/270273940/figure/fig5/AS:271912844656668@1441840482947/Top-Angiograms-of-the-first-intentional-percutaneous-transluminal-angioplasty-PTA_Q640.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="640" data-original-width="640" height="570" src="https://www.researchgate.net/profile/Matthias-Barton/publication/270273940/figure/fig5/AS:271912844656668@1441840482947/Top-Angiograms-of-the-first-intentional-percutaneous-transluminal-angioplasty-PTA_Q640.jpg" width="570" /></a></div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span><a name='more'></a></span>Hari yang sangat bersejarah, pada tanggal 16 Januari 1964, di Oregon Health and Science University, Dotter pertama kali melakukan tindakan angioplasti dengan secara perkutan melebarkan arteri femoralis superfisial (SFA) yang mengalami stenosis pada seorang wanita berusia 82 tahun , yang menderita iskemik dan ganggren pada tungkai kakinya dan menolak di operasi amputasi kakinya. Setelah tindakan pelebaran stenosis berhasil dengan kawat pemandu(guide wire) dan kateter Teflon koaksial, sirkulasi darah ke kakinya pasiennya kembali membaik dan lancar sampai kematian pasiennya - dua setengah tahun kemudian - karena pneumonia</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-yblrTlpW7ns/Ut0sd0t5PiI/AAAAAAAAB0U/Mik6IBeJWaA/s448/Fig-1A-and-1B_Main.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="224" data-original-width="448" height="200" src="http://3.bp.blogspot.com/-yblrTlpW7ns/Ut0sd0t5PiI/AAAAAAAAB0U/Mik6IBeJWaA/w399-h200/Fig-1A-and-1B_Main.jpg" width="399" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div><div class="separator" style="clear: both;"><div style="text-align: justify;">Seperti banyak inovator, dia memiliki keinginan dan dorongan yang kuat yang menempatkan dirinya - dengan ide-idenya, di luar arus utama pada era-nya. Penolakan filosofis, terutama dari komunitas dokter bedah, karena kesulitan mem-reproduksi tekniknya dan terjadinya komplikasi mengakibatkan angioplasti ditolak dan diabaikan di Amerika serikat, negerinya selama hampir 15 tahun.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Namun kemudian , teknik Dotter justru dianut dan diperluas oleh para peneliti di Eropa (terutama Dr. Eberhart Zeitler di Jerman yang memperkenalkan Dr. Andreas Gruentzig pada teknik Dotter) dan terbukti berperan penting dalam pengembangan bidang kardiologi intervensi. Inovasi Dotter telah menggerakkan radiologi tradisional(kovensional) - yang pokoknya sebagai penunjang pencitraan diagnostik, berkembang menjadi diagnostik dan terapi yaitu intervensi non-bedah untuk mengobati penyakit pembuluh darah.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Hobi Charles Dotter termasuk mendaki gunung dan membuat film. Peristiwa sejarah tentang angioplasti pertama pun dibuat dalam klip pendek filmnya tahun 1964 "Transluminal Angioplasty", di mana ia memperkenalkan konsep angioplasti. Film tersebut dinarasikan oleh Charles Dotter sendiri. Catatan lucu adalah bahwa pasien dalam film itu sendiri adalah seorang ahli bedah!</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dotter pernah menjabat sebagai ketua Fakultas Kedokteran Departemen Radiologi Diagnostik di Oregon Health Sciences University selama 33 tahun, dari tahun 1952 hingga kematiannya pada tahun 1985. Untuk menghormati Dotter pada tahun 1990 didirikan Institut Intervensi Dotter, yang memiliki divisi klinis, penelitian, dan pendidikan multidisiplin OHSU.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sejak penemuan atau awal dari inovasi tunggal, kini telah berkembang Radiologi Intervensi, Kardiologi Intervensi, Bedah Endovaskular, Bedah Saraf Intervensi, dan banyak lagi spesialisasi lainnya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Lebih penting lagi, jutaan pasien telah mendapat manfaat dari intervensi yang dipandu gambar(guide imaging) yang minimal invasif dan seringkali lebih efektif.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dia juga yang mengembangkan biopsi hati melalui vena jugularis, awalnya pada model hewan dan pada tahun 1973 pada manusia</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dia dianugerahi medali emas oleh American College of Radiology, Radiological Society of North America, dan Chicago Medical Society dan Chicago Radiological Society.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><br /><a href="https://www.cookmedical.com/wp-content/uploads/2014/10/graphic-dotter-mountain-dog.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="298" data-original-width="466" height="298" src="https://www.cookmedical.com/wp-content/uploads/2014/10/graphic-dotter-mountain-dog.png" width="466" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dia pernah mendaki 67 puncak gunung di atas 14.000 kaki di Amerika Serikat dan juga mendaki di Pegunungan Alpen. Dia bergabung dengan American Alpine Club pada tahun 1957.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dotter wafat di usia 65 tahun, tahun 1985, meninggalkan istrinya Pamela, seorang putra Jeffrey dari Portland, Oregon dan dua putri, Jane Huntington dari Ariel, Washington dan Barbara Allin dari Hillsboro, Oregon.</div><br /></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6116497722849078829.post-85177093103623920352022-04-10T07:01:00.014+07:002022-04-10T07:05:59.926+07:00"Kehendak Bebas/ free will" Manusia<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://i1.wp.com/wolmyeongdong.jmsprovidence.com/wp-content/uploads/sites/3/2016/11/god-gave-human-beings-freewill.jpg?ssl=1" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="458" data-original-width="800" height="267" src="https://i1.wp.com/wolmyeongdong.jmsprovidence.com/wp-content/uploads/sites/3/2016/11/god-gave-human-beings-freewill.jpg?ssl=1" width="467" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dalam konsep yang ideal -manusia mempunyai “kehendak bebas yang mulia” yang melahirkan rekayasa kehidupan yang beradab, namun- sejarah manusia mencatat, kehendak bebas manusia telah menimbulkan kerusakan dan dianggap “tidak beradab” pada waktu yang lalu dan terus mengancam sampai saat sekarang kehidupan manusia. Timbulnya perperangan/konflik antara suku, bangsa, negara disebabkan adanya “kepentingan kehendak bebas” manusia. Kehendak mulia seolah jauh dari keinginan esensial –eksistensial, manusia sebagai makhluk yang mulia, tetapi sebagai makhluk buas-liar. Pada tataran moral –kehendak bebas manusia diarahkan atau dituntun kepada norma norma yang disepakati bersama(masyarakat) atau keluhuran ajaran agama, namun – nilai nilai tersebut ter-disintergrasi pada nilai nilai individu baru –zaman digital atau era tehnologi informasi-robotik atau virtual reality-game; zaman ekonomi digital-internet of thing dengan gadget/dawai pintar(smarth phone); merubah sikap perilaku bebas manusia lebih terbuka dan saling mempengaruhi.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Perubahan sudut pandang /perspektif manusia terhadap dirinya sendiri dan terhadap dunia/peradaban manusia saat ini sangat drastis , sangat transparan, terbuka, mudah yang dapat melemahkan atau menguatkan sikap-perilaku setiap orang atau banyak orang dalam waktu yang singkat. Perubahan norma norma atau nilai nilai social menjadi bersifat global, sesuatu yang trending –seperti menjadi acuan social kemana arah sikap-perilaku, seperti trending budaya, politik, lifestyle, ekonomi, dll. Perubahan ini mencuat sejak adanya mesin computer pencarian data, seperti google, yahoo, dll. Kemudian berkembang setelah adanya media social via internet seperti youtube, facebook, twitter, skype, whatsapp, dll. Juga game-online, bisnis online, e-commerce hingga semua aktifitas pekerjaan berbasis tehnologi elektronik digital – internet –dari segala urusan administrasi –sampai keamanan berbasis cyber-net. Dunia manusia seperti tidak pernah tidur, gelombang elektronik –internet menerangi malam hari –seolah olah manusia bekerja 24 jam walaupun dalam keadaan tidur, karena computer, smartphone tidak pernah mati. Dunia kertas sudah seperti ditinggalkan, tulisan cantik bukan menjadi nilai kerapihan seorang untuk mendapat pujian sebagai seorang sekretasis, tetapi dokumen atau informasi atau perintah dapat dibagikan dalam format yang singkat, cepat, to the point, melalui smart-phone. Transaksi ekonomi dapat dilakukan secara online melalui aplikasi yang dibuat khusus, seperti membayar listrik, baya pajak, biaya sekolah, bank, pesan dan bayar taksi/transport, menjual, pesan dan bayar makanan-minuman, menjual barang/dagang, dll.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Manusia masa kini, seolah olah mendapatkan “kenikmatan atas kemajuan tehnologi informasi” dengan dimanjakan kehidupan dengan tehnologi internet berbasis 4.0 / 5.0 (kecepatan computer dan internet yang tinggi), semua kebutuhan dan pekerjaan bisa dilakukan secara online dirumah-tanpa harus keluar rumah, kecuali kerjaan bersifat fisik tertentu. Begitu juga pekerjaan berbasis media-sosial yang mendapatkan “fee dari input content” , menjadi trending seperti menjadi youtuber, influencer, endorse –sebagai bintang iklan atau meng-iklan produk jasa-barang.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">“ jualan online” menjadi modus ekonomi sejak adanya aplikasi media social dan setiap orang bisa mendapatkan –keuntungan ekonomi digital dalam bentuk uang secara online atau langsung offline. Media elektronik berbasis stasiun televisi sudah berubah pula bentuknya mengikuti basis aplikasi untuk mendapatkan pemirsanya/subscribernya, bila tidak akan tersingkirkan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Perubahan juga terjadi –cara pandang orang terhadap apa yang sudah “mapan” atau norma atau konsep hidup yang ada. Khususnya terhadap bagian tubuhnya, seperti meng-endorse bagian wajahnya, dadanya, pinggulnya, bahkan bagian sensitive-organ sex di medsos untuk mengisi konten atau mendapatkan followers yang banyak; walaupun ada batasan atau aturan terhadap content yang sensitive dari admin aplikasi. Alasan sisi bisnis, batasan konten –menjadi longgar. Karena aplikasi tersebut mendapatkan keuntungan dari followers dan following yang banyak-juga iklan yang masuk. Orang tanpa malu atau beranggapan “bagian tubuh” adalah komoditas yang dapat menarik perhatian orang dan dapat menghasilkan uang atau bernilai ekonomi, hanya dengan menggunakan smartphone atau smart-camera bisa –meng-upload “gambar/video” dirinya ke aplikasi medsos- dimana dan kapan saja. Ada juga bukan alasan ekonomi, tetapi karena “iseng, kenakalan, narsis, flexing”. Keterbukaan yang global, membuat akses didapat semua orang untuk melihat “upload” yang trending/viral. Setiap orang dapat merespon atau mereaksi “anggapan apa yang baik atau yang buruk” dan hal itu dapat menjadi “content” dalam cannel medsosnya-yang bisa sebagai buzzer atau endorser atau influencer.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dunia medsos menjadi “area bebas” tak terkendali, bila orang tidak memiliki standar norma –normal atau tanpa norma yang diakui bersama(disepakati bersama), orang bisa meng-eksplotasi dirinya sendiri atau orang lain –tanpa peduli –baik-buruk dampaknya -sikap-perilakunya bagi lingkungan dan masyarakat umumnya. Kegaduhan social-moral,susila, budaya, agama, dll. Dapat terjadi tidak hanya di dunia medsos/maya tetapi dunia nyata dengan sangat cepat dalam hitungan detik. Hal ini hanya terjadi karena jari dari “kehendak bebas/free will” yang mengklik smartphone dengan “kepentingan egonya”.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kepentingan ego manusia yang sentris (egosentris) menjadi “trending” saat manusia “asyik “ dengan smartphonenya, asyik menyendiri menjadi individual masuk dalam virtual reality(VR) dari lingkungan sekitarnya/masyarakat sekitarnya; Atau sebaliknya dia masuk dalam dunia yang menguasai dirinya, kelompoknya(ego kelompok), yang meniadakan kelompok masyarakat lain. Intoleransi terhadap orang lain atau kelompok dengan kelompok terjadi dengan mudah di era sekarang karena medsos;karena jari pelaku medsos.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Cara pandangan manusia berubah secara positif kearah konstruktif - bahwa manusia memiliki kebutuhan bersama –baik secara individu dan masyarakat disekitarnya-interaksi yang luas dan cepat melalui sebaran informasi yang mudah diakses via internet. Manusia bisa berkunjung –wisata ke bagian dunia yang “unik dan menarik” – dibagian yang ada dan tidak ada di tempat tinggalnya; melalui medsos-internet, umat manusia menjadi lebih bersatu dan saling menghargai-hormati dan toleransi terhadap perbedaan kultur budaya- agama, normal-nilai social, aturan setiap bangsa-negara; tidak ada lagi diskriminasi berdasarkan SARA atau apapun; Dunia tanpa batas dan satu kesatuan manusia sebagai tempat hidup-kehidupan yang damai-sejahtera oleh ikatan jaringan informasi-seluruh aspek /system kehidupan. Internet of the thing sebagai network manusia hidup di era peradaban manusia modern yang serba cepat dan tepat serta terbuka; automatic – robotic dan artificial intelligence. Norma atau nilai nilai agamapun berubah dalam masalah masyarakat. Bagaimana pengajar atau pendakwah mengajarkan atau menyampaikan nilai –norma agama secara baik pada generasi kitab –ebook, milinial, five.zero. Tantangan fiqih terhadap informasi yang terbuka melalui medsos –internet harus dapat mengantispasi- disinformasi atau kebekuan –kebuntuan, kekakuan fatwa ulama.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Manusia dari sisi gender –laki laki dan wanita bukan menjadi masalah, bukan sesuatu yang perlu diperlakukan berbeda karena fisiknya, tetapi sama karena tanggung jawabnya, kesempatan mengaktualisasi dirinya sendiri; wanita dan laki laki memiliki kebutuhan yang sama dan satu sama lain saling membutuhkan dengan derajat/kedudukan yang sama. Perilaku social setiap orang menjadi sama di era digital internet of the thing; kesempatan orang muda dan tua, anak dan orang tua, wanita dan laki laki tidak dibatasi dengan smartphone; tergantung kehendak bebasnya , “mau apa?”. Orang bisa kaya sejak anak anak atau sudah tua sekali/manula; tidak ada istilah usia produktif sebagai usia bekerja. Kekayaaan dalam arti materi atau imateri dapat diwujudkan dalam bentuk uang di dunia nyata atau dunia tidak nyata(virtual reality); pembayaran transaksi bisnis dapat berupa uang elektronik/digital atau uang nominal atau uang crypto-seperti bitcoin.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sejarah manusia mencatat, betapa orang saat ini –merasa sulit membayangkan kehidupan orang masa lalu – dari sisi informasi-komunikasi , perdagangan-ekonomi dibandingkan era sekarang ini. Bayangkan- dahulu kala, untuk menyampaikan informasi atau perintah atau aturan hukum atau menghantarkan hadiah, upeti –perlu seorang kurir atau kafilah yang berjalan berhari hari, bahkan berbulan bulan sampai ke penerimanya. Sungguh bersyukur lah kita sekarang, bisa menikmati kemudahan kemudahan infromasi –komunikasi, transfer , transportasi melalui sarana yang canggih.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Esensi sejarah dari hidup dan kehidupan peradaban manusia mempunyai nilai nilai perilaku manusia yang patut dan tidak patut, sejak dahulu sampai sekarang adalah sama. Setiap manusia mempunyai dan mendapat pilihan dan kehendak untuk sejahtera, bahagia, kemuliaan atau sebaliknya. Pilihan dan kehendak kita dalam ber-medsos atau ber-internet of the thing , apakah membuat kita sejahtera, bahagia, mulia ? atau sebaliknya kita salah menggunakannya menjadi “jauh” dari sejahtera, bahagia dan mulia.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Smartphone sudah menjadi alat kerja kita dalam kehidupan sehari hari yang tidak terpisahkan di era saat ini, yang memudahkan kerja dan aktifitas kita, namun nilai kehidupan kita tergantung dari kehendak bebas kita; “memilih dan menentukan nilai” baik atau buruk. Dalam bahasa sejarah atau kejadian diungkap dengan kata – “damai, tenang, sejahtera” dan lawan katanya “ konflik, perang, kehancuran” dari hubungan –interaksi kehidupan antara manusia; masyarakat, bangsa, negara dari sejak nabi Adam sampai sekarang. Bahasa medsospun dipenuhi oleh konten yang bersifat damai dan perang, antara berita benar dan bohong/hoaks (dan lain lainnya) yang kemudian tercatat sebagai jejak digital/sejarah setiap pelakunya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kesadaran diri bahwa setiap orang menuliskan sejarahnya di medsos dapat merekam semua aktifitas semua orang dan menyimpan dalam “bank data” menjadi “big data” dan “memframing” sebagai “biografi” setiap orang, kelompok, golongan masyarakat, bangsa dan negara, bahkan antara bangsa/negara. Namun “data data di bank data” dapat di hapus atau direkayasa, di”hack” untuk kepentingan “ baik atau jahat” oleh pemilik mesin atau peretas(hacker), virus internet/malware, kerusakan mesin. Keamanan dan system keamanan /perlindungan data pribadi menjadi sangat penting, agar tidak digunakan untuk kepentingan “jahat” atau dimanipulasi orang lain atau pihak lain.</div><div style="text-align: justify;">Pada era serba digital dan online dalam kegiatan administrasi, transaksi ekonomi atau alat bayar, kekuatiran data pribadi, alat bayar, kartu pintar/ATM dicuri dengan di hack atau dimanipulasi menjadi masalah atau hal yang utama. Bagaimana ATM yang diblok atau isinya dikuras karena datanya sudah dirubah atau diketahui data dan passwordnya orang lain. Juga masalah koneksi jaringan siber atau internet yang lemah atau terputus karena gangguan sinyal atau listrik mati pada servernya. Antisipasi secara manual masih sangat penting untuk pengisian, pengumpulan dan penyimpanan data melalui kertas/formulir data</div></div><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p></o:p></p>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6116497722849078829.post-22954294066444384102022-03-04T07:55:00.470+07:002022-03-04T19:52:40.833+07:00Memahami perilaku manusia<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-kuOUdo4ESmE/V0hdLly7llI/AAAAAAAAA1I/wNnhMkOWZQ4cX35hGOWDyURuH3ZTh-owgCK4B/s651/Pengertian%2BPrilaku%2BManusia.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="367" data-original-width="651" height="180" src="http://4.bp.blogspot.com/-kuOUdo4ESmE/V0hdLly7llI/AAAAAAAAA1I/wNnhMkOWZQ4cX35hGOWDyURuH3ZTh-owgCK4B/s320/Pengertian%2BPrilaku%2BManusia.png" width="320" /></a></div><br /><p></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">“<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Tubuh “ menjadi <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>komoditas,- <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>penghasil uang, “kekayaan” atau Kapitalisasi
organ tubuh –merupakan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>aset untuk mencari
uang. Apakah maksudnya ? Perlu mengenali diri tentang tubuh manusia secara garis besar dan keunikan manusia dalam perilakunya.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Secara<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>fisik,<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>manusia diberi organ tubuh yang sempurna, yang terdiri dari bagian
kepala,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tubuh dan anggota gerak<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tubuh, dan alat kelamin dan reproduksi. <o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Secara<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Anatomi bagian kepala memiliki otak dan
bagian indra- mata, telinga, hidung dan mulut<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>yang berfungsi sebagai pintu masuk-keluar makanan-minuman kedalam tubuh;
melalui bagian leher sampai<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>perut. <o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Tubuh memiliki bagian organ paru
paru-sebagai<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pernafasan, usus sebagai
pencernaan, ginjal sebagai<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>pengolahan,pengatur dan pembuangan cairan tubuh, jantung sebagai pompa
–aliran darah, dan organ alat kelamin sebagai reproduksi dan hasrat biologis. Bagian
anggota <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>gerak terdiri dari tangan dan
kaki yang berfungsi sebagai alat gerak;<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>memegang, berjalan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan bertujuan mewujudkan
kebutuhan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dirinya dalam bermacam bentuk.<o:p></o:p></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Keunikan manusia dari segi perilakunya adalah berbudaya yang menciptakan peradaban dari waktu ke waktu. Manusia mampu merubah atau merekayasa dirinya dan lingkungannya menjadi "sesuai dengan mimpinya", menciptakan tehnologi untuk memudahkan -menopang kehidupannya. Itulah perbedaan manusia yang esensial dibandingkan mahluk lain. Dengan kata lain manusia esensinya memiliki "kehendak bebas/ free will" ; sesuatu yang mendorong manusia -mampu untuk hidup dan bertahan hidup dalam keadaan apapun, lingkungan apapun dengan berpikir- untuk merubah, memperbaruhi, mengembangkan, menciptakan pengetahuan, ilmu dan tehnologi "sesuai dengan tujuan hidupnya atau kepentingannya". </p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Peradaban manusia yang dihasilkan dari kehendak bebas dapat menghasilkan "nilai atau norma" baik - buruk atau diterima dan tidak diterima dalam kehidupan sosial manusia. Nilai nilai / norma norma yang dijalani atau dipraktekan sesuai kepentingan individu atau orang banyak yang bisa "menyimpang atau dimanfaatkan yang merugikan orang lain". Sesuatu yang tabu bisa menjadi hal "biasa" atau tidak tabu di suatu kelompok atau komunitas; begitu juga suatu bangsa atau negara. </p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dalam masyarakat sekarang ini, sekat sekat perbedaan -atau kesenjangan nilai nilai peradaban manusia makin sempit atau berkurang, terutama sejak era tahun 2000 an , era kemajuan tehnologi informasi berbasis digital/internet, internet of thing, melalui mesin pencari data yahoo, google, media daring seperti facebook,twitter, whats-app, youtube, instagram, tiktok, dll. dan ditunjang dengan tehnologi handphone berbasis komputer sederhana sampai yang superkomputer -menjadi smartphone; demikian juga perangkat komputer personal((PC), komputer lap-top, komputer tablet dengan kemampuan kecepatan internet 5 G. Interaksi antara manusia yang cepat dan interaktif juga berdampak negatif -selain positif; yaitu sumber informasi tidak benar (hoaks)atau konten informasi yang diplintir atau informasi pencitraaan palsu(fake) sebagai sesuatu yang disengaja untuk kepentingan tertentu(perang informasi/opini). </p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Efek dari sebaran informasi via medsos(medial sosial internet) dari sisi ekonomi juga berdampak positif dan negatif. Bagaimana ekonomi berkembang melalui media berbasis aplikasi digital, seperti gojek, grab, marketplace, e-commerse, medsos-youtube,tiktok, instagram, dan semua transaksi berbasis digital. Pelaku usaha dan penggunanya saling mendapatkan manfaat atau keuntungan( dampak positif), namun sebaliknya dapat terjadi sebaliknya bila basis data digital disalahgunakan untuk kepentingan sepihak apakah oleh pelaku usaha(produsen) atau pengguna usaha(konsumen) atau oleh pihak ke 3 (hacker).</p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dalam dunia medsos , pengisi youtube, tiktok, instagram bisa mendapatkan "bayaran" bila mencapai nilai konten tertentu dan juga dari iklan dalam konten yang dilihat. Prinsip simbiosis mutualisma ini sudah menjadi "penghasilan" bagi jasa produsen media dan jasa pengisi media. Bagaimana jasa pengisi media membuat konten yang baik atau banyak dilihat penonton/pemirsa ? Sesuai dengan target ke pemirsa - dengan sengaja tidak mendidik atau dis-informatif, namun banyak juga yang informatif dan mendidik, mencerahkan, dll. </p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pelaku " negatif " yang sengaja menjadikan "konten" sebagai jualan ; sebagai penghasilan / komoditas yang meniadakan atau tidak peduli atau bertentangan, melanggar dengan nilai nilai atau norma norma umum yang berlaku, Contohnya seperti tulisan-ucapan hoaks, opini sesat; perbuatan asusila, jahat dalam ber-medsos. Dalam "perang " informasi/berita bahkan ada "sponsor atau pendana " dari konten yang di produksi di medsos dengan tujuan propaganda, framing opini/pengaruh, pengalihan issue, proxy war, chaos , dll. Sasaran terutama kepada masyarakat awam atau masyarakat yang rentan terhadap konten disinformatif-destruktif/hoaks/fitnah/fake. </p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Peradaban era milinial saat ini, dimana mesin robotik dengan era tehnologi internet of thing(IoT) 4/5. dengan aplikasi artificial intellgence(AI) , semakin memudahkan manusia bekerja dan memenuhi kebutuhannya dalam segala aspeks kehidupan; terutama dalam aspeks sosial ekonomi, pendidikan, hukum-keamanan dan -sosial politik, serta sosio-budaya. Dengan mudah terjadi pergerakan -percepatan aspeks aspeks tersebut berubah dan saling mempengaruhi.</p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Ketika "kebohongan, kepalsuan, ketidak-sopanan, ke-asusilaan, dll" menjadi komoditas yang di"produksi" secara sengaja, terus menurus dan menguntungkan ke media sosial - maka akan berdampak pada pemirsa atau penonton -penerima konten yang negatif; menimbulkan persepsi salahpaham, kebencian, permusuhan, konflik bahkan "perang"; perubahan persepsi dalam sikap dan juga perilaku yang negatif. </p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Banyak contoh dalam konten di youtube, tiktok, reels(instagram),dll. seperti orang yang "tidak malu" tampil "memamerkan" bagian tubuh yang seksi atau sensitif agar dapat follower atau like atau komentar atau sekedar "iseng dan curhat" kepada teman kencannya; namun ada sengaja mengendorse atau mengiklankan diri untuk tujuan/motif transaksi bisnis/ekonomi. Apa yang terjadi pada era sekarang ini akan semakin terbuka di masa yang akan datang , pengaruh nilai nilai global semakin besar dan tidak bisa dibendung dengan menetapkan aturan lokal atau norma kelompok, tetapi sangat ditentukan kekuatan-kemampuan, kepribadian yang konsisten /teguh, konsep diri secara individual yang kuat. Perilaku manusia dituntun oleh nilai nilai masyarakat yang universal dan nilai nilai agama yang juga adaptif dan kontekstual dalam implementasinya secara individu; perilaku seperti inilah yang dianggap "sholeh atau berakhlak mulia". Apapun konten dalam medsos ' tidak mudah mempengaruhi atau berdampak destruktif-distorsif pada sikap-perilaku secara individu; "kekebalan dari virus '"kebohongan, kepalsuan, ketidak-sopanan, ke-asusilaan, dll." yang dijual sebagai komoditas atau tujuan psywar, proxywar.</p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Solusi secara individu adalah perubahan "mindset" dalam sikap-perilaku dalam melihat dunia secara global; dunia pendidikan tidak bisa dengan pendekatan formal kurikulum saja tetapi perlu menga-antisipasi perubahan cepat perilaku-budaya secara global - dimana migrasi manusia semakin cepat dan luas melalui dunia wisata manca-negara yang terbuka ke bagian terasing bumi ini. Pembentukan kepribadian yang toleran, berjiwa/mental global dan taat pada nilai nilai universal manusia, menjadi prioritas dan kepentingan bersama dalam lembaga pendidikan informal dan formal. Kegagalan dalam pembentukan manusia yang" tangguh tersebut" akan menghasilkan manusia yang gagal beradaptasi - intoleransi, radikal, dan pengacau peradaban, dll.atau bahasa kasarnya "sampah peradaban".</p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> </p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6116497722849078829.post-19480712531766515872022-02-03T14:31:00.001+07:002022-02-03T14:31:49.436+07:00Memaknai "Pandangan Hidup" beragama dalam berbangsa dan bernegara di Era 4.0/5.0<p style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEibCGL1hCZpdwaObmIiyqz8cODbSvkoyToqoRavNbaORanPHsqG_HAymrnkMwzphzqI24U9nPuQu_yxVQrnD-m0WynFkjUruNp9hi8-8HEW1nkNmzAP7k2ctAdXrkdehfog7GTHcWawQFlVyRshLC-GhBFSYxkfk8lCizM4OUqNCOd-dKNpWKpxNg_JVg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" data-original-height="1080" data-original-width="1920" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEibCGL1hCZpdwaObmIiyqz8cODbSvkoyToqoRavNbaORanPHsqG_HAymrnkMwzphzqI24U9nPuQu_yxVQrnD-m0WynFkjUruNp9hi8-8HEW1nkNmzAP7k2ctAdXrkdehfog7GTHcWawQFlVyRshLC-GhBFSYxkfk8lCizM4OUqNCOd-dKNpWKpxNg_JVg" width="320" /></a></div><br />Manusia dari sudut pandang - makhluk hidup, berada pada klas makhluk yang tertinggi, berada pada tempat puncak ciptaaan Tuhan "yang mulia", yang cerdas, berakal, dan berkehendak -merekayasa kehidupan disekitarnya dan "merajai makhluk hidup lainnya". <p></p><p style="text-align: justify;">Setiap individu manusia/orang memiliki "kemampuan lahir" sebagai kodrat-takdir - fitrah untuk hidup, bertahan hidup dan merekayasa kehidupan untuk dirinya sendiri dan orang lain, bahkan sebagai pemimpin merubah lingkungannya dan juga dunia menjadi beradab , makmur sejahtera atau sebaliknya - biadab, terpuruk dalam kesengsaraan-kemiskinan. </p><p style="text-align: justify;">Sejak manusia dalam kandungan dan lahir di kehidupan dunia, kemudian dari bayi sampai tumbuh dewasa, manusia belajar secara alami dan juga secara formal-informal- baik secara mandiri dan bersama - berkelompok atau kelas atau organisasi masyarakat/sosial. Kemampuan dasar hidup sebagai manusia dibentuk dari lingkungannya dan juga "kehendak akal, pikiran bebas" yang diinginkan atau "dicita-citakan". Hal yang membuat manusia berbeda -sifat dan karakternyanya dengan "makhluk hidup lainnya"- seperti hewan, tumbuhan. Manusia berkembang menjadi makhluk yang dinamis, agresif, kreatif, inovatif dan "mampu menciptakan lingkungan hidupnya yang baru", merekayasa memenuhi kebutuhan hidupnya -berupa makanan-minuman(sandang pangan), rumah, pakain dan membuat sistem kehidupan yang mengolah hidup dan kehidupan menjadi peradaban yang terus menerus bertahan untuk hidup selamanya dengan sistem politik-ideologi, pertahanan-keamanan, sosial-ekonomi, hukum, pendidikan, budaya, dll.</p><p style="text-align: justify;">Sejarah Manusia yang panjang, mulai pra-sejarah sampai sejarah itu di tulis di batu - kertas dan digital, menginformasikan perubahan kehidupan peradaban manusia secara bertahap- mulai dari sangat primitif sampai moderen- era internet of thing ;era 4.0 / 5.0 saat ini.</p><p style="text-align: justify;">Ada hal dasar yang utama tidak berubah dari kebutuhan manusia sejak dulu sampai sekarang, yaitu kebutuhan untuk hidup dan menghidupi; kebutuhan hidup makmur-sejahtera, bahagia; kebutuhan damai-tenang-aman , saling mencintai, saling menghormati dalam keragaman perbedaan dari sistem peradaban masyarakat apapun bentuknya, zamannya, ideologinya.</p><p style="text-align: justify;">Perbedaan dalam perspektif pandangan hidup sebagai way of life manusia timbul atau ada karena perbedaan manusia melihat "dunia ini seperti apa dan bagaimana ?" </p><p></p><ul style="text-align: left;"><li style="text-align: justify;">Ada yang menganggap dunia sebagai kekuatan alam yang menguasai -nya -sehingga harus mengikuti kehendak alam tersebut agar Alam memberi hidup dan kehidupan menjadi sejahtera dan damai-bahagia. </li><li style="text-align: justify;">Ada yang menganggap dunia harus ditundukan dengan kekuatan manusia dengan merubah lingkungan alam menjadi cocok dan membuat manusia jadi sejahtera dan damai- bahagia tanpa tunduk dengan kekuatan alam.</li><li style="text-align: justify;">Ada yang menganggap dunia hanya tempat sementara manusia hidup dan esensi kehidupan sebenarnya adalah kehidupan lain yang abadi; untuk itu manusia harus mengikuti orang yang bisa berhubungan dengan kekuatan alam abadi sebagai pemilik alam agar bisa hidup sejahtera-damai -bahagia di dunia sementara dan abadi. orang yang bisa berhubungan atau dianggap memiliki kekuatan dengan pencipta alam sebagai pembawa agama(nabi), orang sakti/suci, dukun, dsb. Semua aktifitas manusia harus mengikuti ritual ritual agar dunia" atas dan bawah" berjalan seimbang dan mendapat restu/berkah.</li><li style="text-align: justify;">Ada yang meyakinkan dunia ini fana /sementara, kehidupan dunia fana harus mengikuti kitab suci yang diajarkan nabi atau rosul akan membawa manusia pada kehidupan abadi yang sejahtera-damai-bahagia . manusia yang tidak mengikuti ajaran kitab suci dianggap sesat walaupun hidup di dunia kaya -sejahtera-damai-bahagia. norma norma agama menjadi dasar nilai nilai hidup dan kehidupan sejahtera-damai-bahagia di dunia abadi/kekal(surga). </li><li style="text-align: justify;">Ada yang menyakinkan dunia dilihat dari esensi ajaran kitab suci yang diyakini sebagai nilai nilai benar, baik dan menguntungkan dalam hidup dan kehidupan bermasyarakat di dunia fana ini; tanpa mempertentangkan keyakinan orang lain yang berbeda; keyakinan agama sebagai hal yang individu/privasi yang menjadi pandangan hidup; bukan hanya ritual-seremonial sosial atau golongan/kelompok. " cahaya kebaikan " menjadi energi kedamaian kepada setiap orang atau manusia, makhluk hidup, lingkungan disekitar dirinya( rahmatan lil alamin). </li><li><div style="text-align: justify;">Ada yang meyakinkan dunia ini hanya tempat hidup yang harus dinikmati tanpa peduli pandangan -pandangan agama atau norma norma hukum/budaya masyarakat, yang penting saling menghormati-toleransi, hal hal dunia adalah perspektif akal-pikiran manusia saja. Pandangan manusia tidak perlu beragama/ menganut agama tertentu(atheis/agnostik); walaupun sebenarnya keyakinan ini bisa disebut sebagai agama akal/filsafat-yang meng-tuhan dirinya atau agama yang meniadakan agama agama lain; suatu sikap -perilaku semua agama sama dan sama dengan akal-pikiran baik.</div><span><a name='more'></a></span></li></ul><div style="text-align: justify;">Pandangan manusia dalam hal agama menjadi dua bagian besar , yaitu agama wahyu tuhan (samawi) dan agama non wahyu(sebagai ilham) atau kebudayaan. Dalam dunia era 4.0/5.0 sekarang cara pandangan manusia banyak berubah walaupun sebagian kecil masih konservatif -yang menekankan ritual-seremonial agama dalam real kehidupan. Dunia global yang terbuka dan tanpa batas di era informasi digital dan era metaverse- virtual reality membuat interaksi hidup-kehidupan manusia tidak lagi secara fisik tetapi sudah banyak nonfisik. dalam sistem kehidupan masyarakat, berbangsa, bernegara dan internasional. kemampuan manusia berkompetensi satu sama lain baik bidang ekonomi, pendidikan, sosial, budaya, wisata, keamanan, hukum menjadi sangat ketat dan terbuka, siapa yang menguasai kecepatan/waktu , informasi akan menjadi pemenang dalam mencapai tujuan/ kesejahteraan/kemakmuran/ kedamaian/keamanan/kehormatan/kejayaan. Peranan agama dimana ? apakah masih bisa ditempatkan pada konteks dakwah ritual-seremonial-surga -neraka atau menjadikan agama lebih kontekstual pada eranya /zaman now ? </div><p></p><p style="text-align: justify;">Antisipasi pendakwah agama terhadap perubahan zaman ini yang serba cepat harus segera dan mampu diatasi dan diantipasi secara bijak; jangan sebaliknya pendakwah terbawah dampak negatif perubahan tersebut dan menjadi korban atau pelaku negatif -seperti dampak pornografi sebagai pelaku predator seks terhadap santriwatinya. atau menjadi penentang perubahan yang tidak bijak, tetapi tenggelam dalam kemewahan dengan menjual"isue isue agama " dengan tehnologi canggih medsos yang menghasilkan "pundi pundi emas" dari ceramah ceramah, podcast, talks show di youtube, facebook, instagram. Wajah agama menjadi menyeramkan- seperti gagal membentuk karakter manusia manusia yang "baik-berakhlak mulia".</p><p style="text-align: justify;">Intropeksi diri pembawa /pendakwah agama dalam mengajari masyarakatnya dengan benar dan baik. menyampaikan hal hal benar -bukan hoaks dalam medsos akan terekam dalam jejak digital selamanya dan sebaliknya. Pembelajaran agama perlu diberikan secara terbuka - berbagai narasumbernya, kajian kajian yang komparatif dan luas.</p><p style="text-align: justify;">Tantangan agama agama besar dari sejak dahulu, adalah perubahan zaman dan peradaban umat manusia yang tidak diperangaruhi agama atau tidak adanya dinamika agama terhadap perubahan waktu terhadap interaksi budaya, tehnologi, sosial-politik, keamanan, ekonomi antara manusia dan bangsa/negara pada zamannya( hingga era informasi 4.0/5.0). Sikap pemuka agama yang terbelah menjadi konservatif dan moderate atau progresif-reformatif menimbulkan "kesenjangan-keributan" diantara penganut/pengikutnya. Timbul sikap radikal atau moderate ; sikap konfrontatif-ofensif atau komfromisif-persuasif; berpaham ideologis atau pragmatis non ideologis. Dalam konteks Politik melahirkan sikap politik yang berlawanan dengan ideologis agama dan non agama. </p><p style="text-align: justify;">Warna kehidupan umat agama dibawah kepada pandangan politik agama sebagai tujuan dan alat mencapai kehidupan dunia yang "ideal" dibandingkan dengan non agama yang "tidak ideal". Namun implementasi gagasan ideal tersebut hanya wacana saja, konsep diatas kertas yang gagal diterapkan dalam bentuk "materi, wujud kerja/usaha" pada umatnya dan juga lingkungannya. Gagasan yang "asing" bagi orang lain atau penganut penganut agama atau non agama, kecuali terbatas pada lingkungan kecil pengikutnya. Kegagalan menjual nilai nilai/norma norma agama yang rahmatan alamin, karena kontruksi bangun yang ditawarkan tidak sesuai(adaptif) terhadap perubahan peradaban umat manusia. Kegagalan yang menjauhkan umat agama menerima -konsep konsep agama sebagai jalan / metode menuju kehidupan yang lebih baik, sejahtera-damai, bahagia, sebaliknya menolak partai agama sebagai pilihan dalam kehidupan bermasyarakat/berbangsa; apalagi bernegara sebagai negara agama; bahkan negara agama sebagai utopia. </p><p style="text-align: justify;">Warna kehidupan umat beragama tidak dilihat dari atributnya saja, seperti berpakain, sorban, jilbab, jenggot, celana cangkrang atau aktifitas ekonomi seperti jualan kurma, tasbih, pakaian sholat, sejadah,dll. Tetapi dilihat seluruh aspek kehidupan yang menunjukan kualitas kehidupan masyarakat baik, hubungan antara umat yang berbeda rukun dan baik, tingkat toleransi dengan umat agama lain yang tinggi, kesejahteraan dan kemakmuran yang adil dirasakan seluruh umat. Tentu realitas sosial keseharian masyarakat beraktifitas dengan aman -tanpa rasa takut, karena tidak ada pencuri, penjahat/kriminal yang menggangu baik waktu pagi sampai malam.</p><p style="text-align: justify;">Agama sebagai pandangan hidup menjadi hak -privasi setiap orang yang meyakininya, tidak bisa diganggu atau dibatasi secara formal dalam menjalankannya , baik oleh pemimpin agama, aparat negara atau pemerintah; siapapun , sejauh setiap orang tidak melanggar norma dan peraturan umum yang berlaku. Sebagai pandangan hidup yang diyakini dan menjadi dasar setiap sikap perilaku individu, tidak bisa dipaksakan kepada orang lain atau menghasut atau menjadi alasan menzolimi -mengkafirkan orang lain yang tidak sepaham dengannya.</p><p style="text-align: justify;">Esensi wujud sikap -perilaku dari keyakinan- pandangan hidup yang baik adalah akhlak yang mulia, mensejahterakan diri sendiri dan orang lain/ rahmatan alamin disekitarnya. Sikap lembut, baik , santun adalah karakter dari penganut agama yang baik/sholeh.</p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Penganut agama
yang baik adalah warga negara
yang baik, bermasyarakat dan berbangsa
mengikuti nilai nilai budaya dan agama yang baik serta berpartisipasi aktif
memajukan negaranya/peradaban dunia.<o:p></o:p></p><p>
</p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Wallahu alam (ciputat, catatanku -dalam renungan terhadap
kehidupan bangsaku-indonesia) </p><p></p><ul style="text-align: left;"><li style="text-align: justify;"> </li></ul><p></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6116497722849078829.post-20933720559133077142021-05-24T06:57:00.002+07:002021-05-24T07:42:41.326+07:00Solusi Konflik Palestina vs Israel <p style="text-align: justify;">Palestina, Arab dan Israel mempunyai hubungan sejarah, sedarah. Dalam sejarah agama dikatakan Nabi Adam adalah nabi pertama dan juga manusia pertama di muka bumi ini. Kemudian keturunan nabi Adam dan Hawa berkembang biak dan membentuk masyarakat serta peradaban. Lahir para nabi mulai dari Nabi Nuh, sampailah Nabi Ibrahim. Keturunan Nabi Ibrahim melahirkan bangsa Israel atau Yahudi melalui nabi nabi diantaranya, seperti Ishak, Daud, Musa dan bangsa arab melalui nabi Ismail, sampai nabi Muhammad SAW. Dalam sejarah dikisahkan terjadi konflik para nabi dan kaumnya dan juga timbulnya "azab tuhan" terhadap mereka melawan para nabi. Timbulnya agama agama bagi kaum bangsa israel atau yahudi dengan kitab-kitabnya; kitab Zabur untuk kaum Nabi Daud, kitab Taurat untuk kaum Nabi Musa dan juga kitab Injil bagi kaum Nabi Isa. Nabi Muhammad SAW. adalah nabi terakhir yang lahir dari orang tua bangsa Arab dan membawa ajaran agama islam melalui kitab al Quran- yang menyempurnakan kitab kitab sebelumnya. Kisah kaum Yahudi dengan para nabinya menjadi perhatian dalam sejarah kenabian atau keagamaan, bagaimana kaum Yahudi sebagian menentang agama yang dibawa para nabi dan sebagian mengikutnya sampai lahir islam dengan nabi-rosul dari bangsa bukan mereka, yaitu arab. </p><p style="text-align: justify;">Timbulnya konflik atau pertentangan diantara kaum yahudi dengan nabi yang diutus kepadanya, kemudian melebar kepada para nabi di luar kaum yahudi, terhadap Nabi Isa - nabi kaum nasrani dan juga Nabi Muhammad - nabi umat islam. Hal yang sejak lama dikisahkan bahwa agama agama kaum yahudi, nasrani sampai islam adalah agama samawi, agama yang di-wahyukan Tuhan kepada para nabi yang memiliki ajaran yang sama. Namun konflik terjadi bukan karena ajarannya kepada pemeluknya tetapi karena politisasi agama oleh sebagian pemeluk atau pemimpin atau ulamanya. Konflik menimbulkan perperangan "atas agama; yahudi vs nasrani atau nasrani vs islam " dan "atas ras : yahudi vs arab" atau " agama vs sekuler ". </p><p style="text-align: justify;">Saat ini, konflik bangsa Israel dan Palestina sejatinya konflik satu darah dari turunan Nabi Ibrahim; sejatinya bukan konflik agama, tetapi konflik soal tanah, lahan hidup. Konflik yang terus menerus terjadi karena dibungkus sebagai konflik "atas nama agama" , "atas nama bangsa pilihan tuhan", "atas kekuatan politik-nasionalisme", " atas kepentingan geopolitik-ideologis" atau "atas konspirasi kekuatan hegemonik". Akumulasi senjata untuk perang disiapkan oleh Israel dan juga Palestina; secara ekonomis dan tehnologis israel memiliki kemampuan lebih besar membuat dan menumpuk senjata senjata penghancur dibandingkan palestina pada saat ini. Apakah konflik ini harus selalu diselesaikan dengan "perang" , saling menghancurkan dan melemahkan ?. Rumusan canggih dan sederhana untuk meng-akhiri konflik adalah " damai". Kembalilah kepada sejarah sebagai satu darah, satu nabi , satu rumpun ajaran wahyu tuhan; hidup damai dan bahagia dengan kasih sayang. Damai berarti menghilangkan dendam lama dan baru, menghilangkan senjata senjata untuk perang, membangun kerukunan dan kesejahteraan bersama, dll.</p><p style="text-align: justify;">Solusi konflik israel dan palestina adalah solusi sejarah agama-kenabian, solusi politik pada pemimpin negara- agama dua bangsa dan dunia international(PBB) untuk hidup damai dua saudara, dua bangsa yang setara-beradab, adil makmur.</p><p style="text-align: justify;">Dunia Damai dan Adil Makmur((Bahagia) dapat ditandai berkurang dan bahkan hilangnya senjata senjata perang penghancur massa, senjata biologi, jumlah tentara, anggaran militer, dan meningkatnya jumlah polisi untuk menjaga masyarakat dan menegakan aturan -ketertiban sosial, meningkatnya anggaran kesejateraan-sosial dan bantuan negara besar ke negara miskin sehingga kesenjangan ekonomi-sosial negara kaya-miskin makin berkurang; konflik sosial karena masalah ekonomi berkurang dan menghilang.</p><p style="text-align: justify;">" New Era " - dunia baru dan peradaban baru adalah dunia yang penuh damai dan makmur sejahtera ; bukan dunia hemogenik robotik, drones dengan supercanggih tehnologi internet 5/6G dimana yang kuat menguasai dan monopoli ekonomi dunia atau mengeruk ekonomi yang lemah.</p><p style="text-align: justify;">Damai untuk kita semua - makhluk yang ada di bumi - mungkin juga di luar bumi (UFO?)</p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6116497722849078829.post-26172890464110533272021-05-17T07:14:00.022+07:002023-05-08T12:15:25.081+07:00Sel Dendritik sebagai Penyaji Antigen yang mengatur Imunitas dan Toleransi Sel T<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><br /><br /><br /></div></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sel dendritik (DC) adalah sel hematopoietik unik, yang menghubungkan respons imun bawaan dan adaptif. Secara khusus, mereka dianggap sebagai sel penyaji antigen paling kuat, mengatur kekebalan dan toleransi sel T. Mengingat kemampuannya yang luar biasa untuk menghadirkan antigen dan berinteraksi dengan sel T, DC memainkan peran berbeda dalam membentuk perkembangan, diferensiasi, dan fungsi sel T. Hasil dari interaksi sel DC-T ditentukan oleh keadaan pematangan DC, jenis subset DC, lingkungan mikro sitokin dan lokasi jaringan. Baik sel T regulator (Treg) dan DC sangat diperlukan untuk menjaga toleransi pusat dan perifer. Selama dekade terakhir, mengumpulkan data menunjukkan bahwa DC berkontribusi penting terhadap diferensiasi dan homeostasis Treg.</div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://www.researchgate.net/profile/Karim-Vermaelen/publication/225184948/figure/fig2/AS:271946420060167@1441848487960/A-general-workflow-for-the-production-of-autologous-dendritic-cell-vaccines-for-cancer.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="549" data-original-width="800" height="274" src="https://www.researchgate.net/profile/Karim-Vermaelen/publication/225184948/figure/fig2/AS:271946420060167@1441848487960/A-general-workflow-for-the-production-of-autologous-dendritic-cell-vaccines-for-cancer.png" width="400" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><span><a name='more'></a></span><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Penelitian Vaksin Nusantara</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Uji Klinis Adaptif Tahap I Vaksin Pencegahan Yang Terdiri dari Sel Dendritik Autologus Sebelumnya Diinkubasi Dengan S-protein Dari SARS-CoV-2, pada Subjek Negatif untuk Infeksi COVID-19 dan Antibodi Anti-SARS-CoV-2</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Subjek yang memenuhi syarat untuk pengobatan adalah mereka yang pada awal, tidak aktif terinfeksi SARS-CoV-2, tidak memiliki bukti infeksi sebelumnya dengan SARSCoV-2 berdasarkan pengujian serologis, dan memberikan persetujuan untuk vaksinasi dengan AV-COVID-19 . Populasi pasien akan mencakup orang tua dan orang lain yang berisiko lebih tinggi untuk hasil yang buruk setelah infeksi COVID-19. Untuk alasan ini, individu tidak akan dikecualikan hanya berdasarkan usia, indeks massa tubuh, riwayat hipertensi, diabetes, kanker, atau penyakit autoimun.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Setelah mendaftar untuk skrining, subjek akan menjalani tes usap hidung untuk mengecualikan infeksi COVID-19 aktif dan tes cepat untuk antibodi anti-coronavirus untuk mengecualikan antibodi anti-SARS-CoV-2 yang sudah ada sebelumnya. 50 mL darah akan dikumpulkan, dari mana monosit darah tepi akan diisolasi dan dibedakan menjadi DC sebelum diinkubasi dengan SARS-CoV-2 S-protein, selama waktu itu protein dicerna menjadi 9 sampai 25 urutan peptida asam amino yang disajikan pada dendrit DC dalam hubungannya dengan histokompatibilitas molekul kelas I dan kelas II. Pengujian keamanan dan kualitas akan dilakukan pada sejumlah kecil batch, dan sisa AV-COVID-19 akan disimpan dalam cryopreservasi untuk dikirim ke lokasi perawatan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Setelah Study Drug siap, jika memenuhi syarat, subjek akan dilihat di Study Week-0 untuk pengobatan. Sebelum injeksi Study Drug, tes usap hidung akan dikumpulkan untuk memastikan bahwa mereka masih negatif untuk COVID-19, dan darah akan diambil untuk menentukan tingkat dasar antibodi anti-SARS-CoV-2. Di tempat perawatan, produk akan dicairkan dan dicampur dengan garam atau (garam dengan GM-CSF), dan dalam 5 jam pencairan, akan disuntikkan SC melalui jarum ukuran 25</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><ul style="text-align: left;"><li>Eksperimental: AV-COVID-19 (antigen 0,1 mg, GMCSF 0 mcg) Sel dendritik autologus yang sebelumnya diisi dengan protein lonjakan SARS-CoV-2 0,1 mg, dicampur dengan 0 mcg GM-CSF Intervensi: Biologis: AV-COVID-19 </li><li>Eksperimental: AV-COVID-19 (antigen 0,33 mg, 0 mcg GM-CSF) Sel dendritik autologus yang sebelumnya diisi dengan protein lonjakan SARS-CoV-2 0,33 mg, dicampur dengan 0 mcg GM-CSF Intervensi: Biologis: AV-COVID-19 </li><li>Eksperimental: AV-COVID-19 (antigen 1,0 mg, GMCSF 0 mcg) Sel dendritik autologus yang sebelumnya diisi dengan protein lonjakan SARS-CoV-2 1,0 mg, dicampur dengan 0 mcg GM-CSF Intervensi: Biologis: AV-COVID-19 </li><li>Eksperimental: Eksperimental: AV-COVID-19 (antigen 0,1 mg, 250 mcg GM-CSF) Sel dendritik autologus yang sebelumnya diisi dengan protein lonjakan SARS-CoV-2 0,1 mg, dicampur dengan 250 mcg GM-CSF Intervensi: Biologis: AV-COVID-19 </li><li>Eksperimental: AV-COVID-19 (antigen 0,33 mg, 250 mcg GM-CSF) Sel dendritik autologus yang sebelumnya diisi dengan protein lonjakan SARS-CoV-2 0,33 mg, dicampur dengan 250 mcg GM-CSF Intervensi: Biologis: AV-COVID-19 </li><li>Eksperimental: AV-COVID-19 (antigen 1,0 mg, 250 mcg GM-CSF) Sel dendritik autologus yang sebelumnya diisi dengan protein lonjakan SARS-CoV-2 1,0 mg, dicampur dengan 250 mcg GM-CSF Intervensi: Biologis: AV-COVID-19 </li><li>Eksperimental: AV-COVID-19 (antigen 0,1 mg, 500 mcg GM-CSF) Sel dendritik autologus yang sebelumnya diisi dengan protein lonjakan SARS-CoV-2 0,1 mg, dicampur dengan 500 mcg GM-CSF Intervensi: Biologis: AV-COVID-19 </li><li>Eksperimental: AV-COVID-19 (antigen 0,33 mg, 500 mcg GM-CSF) Sel dendritik autologus yang sebelumnya diisi dengan protein lonjakan SARS-CoV-2 0,33 mg, dicampur dengan 500 mcg GM-CSF Intervensi: Biologis: AV-COVID-19 </li><li>Eksperimental: AV-COVID-19 (antigen 1,0 mg, 500 mcg GM-CSF) Sel dendritik autologus yang sebelumnya diisi dengan protein lonjakan SARS-CoV-2 1,0 mg, dicampur dengan 500 mcg GM-CSF Intervensi: Biologis: AV-COVID-19 </li></ul>Kriteria Inklusi: <div><ul style="text-align: left;"><li>18 tahun atau lebih, </li><li>dalam kondisi kesehatan yang relatif baik dengan fungsi fisik dan mental yang memadai</li><li> termasuk faktor-faktor yang terkait dengan peningkatan risiko komplikasi medis yang terkait dengan infeksi COVID-19 atau peningkatan risiko terpapar SARS-CoV-2 </li></ul></div><div><div><br /></div><div>Kriteria Pengecualian: </div><div><ul style="text-align: left;"><li>Infeksi COVID-19 aktif melalui pengujian PCR </li><li>Antibodi IgG atau IgM SARS-CoV-2 yang sudah ada sebelumnya </li><li>Hamil, Hipersensitivitas yang diketahui terhadap GM-CSF </li><li>Penyakit defisiensi imun aktif atau HIV aktif yang diketahui </li><li>HBV, HCV, Sedang pengobatan aktif dengan kortikosteroid atau agen imunosupresif lainnya Berpartisipasi dalam studi vaksin COVID-19 sebelumnya</li></ul></div></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6116497722849078829.post-23833795231593241972021-03-29T13:54:00.013+07:002021-04-03T13:10:38.749+07:00Terorisme bukan “Ajaran dan Paham” Agama<p> </p><p class="MsoNormal"><span style="background: white; color: #2a2e2e; font-family: "Georgia",serif; font-size: 10.5pt; line-height: 107%;">Opini: Terorisme<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bukan “Ajaran dan Paham” Agama<o:p></o:p></span></p>
<div style="text-align: justify;">Polemik teroris beragama atau tidak ada hubungan dengan agama atau atas nama agama menjadi "ramai dan perdebatan yang seru!" apalagi setelah bapak Presiden Jokowi mengecam terorisme yang terjadi dan menganggapkan perilaku terorisme tidak ada hubungan dengan paham agama. Perbincangan yang tidak pernah selesai dan terpuaskan atas argumentasi atau jawaban "yang benar atau salah". </div><div style="text-align: justify;">Tergantung sudut pandang dari mana Terorisme dilihat dan dianalisa, tentu berbeda dari sisi agama , politik, sosial , keamanan , ekonomi , dan aspeks lainnya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Antara Fakta dan Penafsiran tersirat dan tersurat terhadap fenomena aksi teroris; siapa pelaku, motif pelaku, alat dan bahan, tujuan-sasaran dan dampaknya ; waktu dan tempat serta momentum aksi teroris terjadi. Tentu semua tindakan orang, kelompok, organisasi, badan /korporasi sampai negara mempunyai tujuan dan sasaran serta metode untuk mencapainya(cita cita). Aksi teroris merupakan metode untuk mencapai tujuan-cita cita dengan cara cara melawan prosedur hukum yang berlaku atau dianggap tidak benar atau tidak diakui sebagai aturan. Pelaku pelaku teror atau sebagai teroris adalah orang orang yang melaksanakan printah organisasi atau pemegang cita cita mencapai tujuan yang sudah didoktrin sebagai tentara/pejuang/ martir/pahlawan. Doktrin untuk melaksanakan "tugas suci" atau "perang suci" melawan "musuh"; keyakinan tersebut menjadikan pelaku "berani mati" dalam tugasnya karena bila mati menjadikannya martir, syuhada. Apakah mereka pelaku memahami atau menyadari "penyimpangan" ideologi dari doktrin dokrin "sang pemimpinnya" atau keyakinannya?. Suatu yang sulit membedakan doktrin agama atau doktrin tafsir Imam /agama yang menyimpang, dikarenakan intensitas internal yang ditanamkan "kebenaran dari sang imam". Otorisasi kebenaran sang imam sama dengan "kebenaran agama itu sendiri". apa kata imam adalah fatwa agama dan kebenaran, bahkan sebagai ajaran agama yang tidak bisa di tawar dan harus dilaksanakan. Otoritas imam bagaikan pemegang kunci surga bagi pengikutnya, apapun yang tidak direstui sang imam, dapat menjadi "musibah", menutup pintu surga.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Keyakinan yang dibuzzer oleh sang imam membuat pengikutnya siap untuk menjadi pejuang pejuang "atas nama agama" sebagai tentara tentara agama atau pembela agama (ksatria agama), yang akan membela sang imam dan cita cita organisasi yang di-impikannya 'seperti khalifah" atau negara agama.</div><div style="text-align: justify;">Sang Imam yang menjadi deklator dan otoritas agama, memonopoli kebenaran, sebagai pengganti dan pewaris nabi-rosul, membuat kekuasaan sang imam semakin "duniawi" karena kepentingan atas nama agama, atas nama tuhan ada dipundak sang imam. Semakin Duniawi semakin kuat cita cita mendirikan ideologi agama untuk mewujudkan negara agama/ kerajaan tuhan. inilah memunculkan cara cara radikal untuk mencapai mimpi / cita citanya dan akhirnya melakukan aksi aksi melawan hukum yang berlaku sebagai aksi agama yang benar atau suci. pembenaran semua aksi karena alasan agama "untuk perjuangan suci" </div><span><a name='more'></a></span><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Alasan "Atas nama agama " ...tidak monopoli tapi bisa dari agama apapun, menggunakan atau berdasarkan dalil ayat -ayat kitab suci. Penafsiran yang "menyimpang atau salah yang dianggap keyakinan" sebagai kebenaran yang dipaksakan ke "pihak lain/orang lain" adalah sikap radikalis, dan tindakan menyerang terhadap "pihak lain" yang menolak kebenaran/kafirin sebagai sikap teroris. siapapun berpotensi menjadi radikal dan teroris ketika memaksa kehendak kepada orang lain tanpa mengikuti prosedur hukum negara yang berlaku; Sebaliknya bila sikap radikal dan teroris dilakukan negara terhadap negara atau bangsa lain- sebagai terorisme negara; yang juga sebagai bentuk kolonialisme –emperialisme –hegemonik gaya baru(era 3.0-4.0). </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jejak sejarah mencatat dan membuktikan, menjadi radikal dan kemudian menjadi teroris, terjadi karena alasan " atas nama agama",dan ada pada setiap penganut agama, baik "pengaku agama primitif/kepercayaan/dinamisme, hindu, budha, yahudi, kristen dan islam . Hegemonik kebenaran atas nama agama menjadikan orang yang tidak sepaham atau tidak mengakuinya sebagai "musuh". "pembebasan dari paham me-monopoli kebenaran” seperti dari perilaku intoleransi menjadi toleransi harus dilakukan bersama sama, terus menurus/kontinus oleh semua kita, baik dari pengaku agama yang sama atau yang berbeda merupakan “usaha bersama dan harus bersama “ dalam menjaga kerukunan dan kedamaian bersama, dalam bingkai bangsa -negara kesatuan indonesia raya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><div style="animation-name: none; font-family: inherit; transition-property: none;"><div dir="auto" style="animation-name: none; font-family: inherit; transition-property: none;"><div class="ecm0bbzt hv4rvrfc e5nlhep0 dati1w0a" data-ad-comet-preview="message" data-ad-preview="message" id="jsc_c_3e" style="animation-name: none; font-family: inherit; padding: 4px 16px; transition-property: none;"><div class="j83agx80 cbu4d94t ew0dbk1b irj2b8pg" style="animation-name: none; display: flex; flex-direction: column; font-family: inherit; margin-bottom: -5px; margin-top: -5px; transition-property: none;"><div class="qzhwtbm6 knvmm38d" style="animation-name: none; font-family: inherit; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px; transition-property: none;"><span class="d2edcug0 hpfvmrgz qv66sw1b c1et5uql lr9zc1uh a8c37x1j keod5gw0 nxhoafnm aigsh9s9 d3f4x2em fe6kdd0r mau55g9w c8b282yb iv3no6db jq4qci2q a3bd9o3v knj5qynh oo9gr5id hzawbc8m" color="var(--primary-text)" dir="auto" style="animation-name: none; display: block; font-family: inherit; font-size: 0.9375rem; line-height: 1.3333; max-width: 100%; min-width: 0px; overflow-wrap: break-word; text-align: left; transition-property: none; word-break: break-word;"><div class="kvgmc6g5 cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="animation-name: none; font-family: inherit; margin: 0px; overflow-wrap: break-word; transition-property: none; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="animation-name: none; font-family: inherit; text-align: justify; transition-property: none;"><i>Terorisme adalah Kejahatan. atas nama apapun berbuat kejahatan adalah tindakan terorisme. tindakan kejahatan dapat dilakukan oleh siapapun. oleh perorangan, kelompok, golongan, organisasi, pemerintah, bahkan oleh negara. terorisme terhadap orang , terhadap kelompok, terhadap golongan lain, masyarakat, bangsa dan negara. mengkaitkan terorisme dengan ajaran agama atau pemeluk agama atau "sebagai identitas" seperti membenarkan tindakan kejahatan itu sendiri. "ibarat penyakit " terorisme dapat menyerang dan menular kepada siapa saja "seperti virus". Pelaku terorisme ibarat orang yang sakit dapat menebarkan ketakutan dan kematian dengan cara menularkan penyakitnya.... jadi siapapun bisa jadi </i><i style="font-family: inherit; font-size: 0.9375rem;">teroris bila bertindak kejahatan "atas nama fanatisisme tertentu"</i></div><div dir="auto" style="animation-name: none; font-family: inherit; transition-property: none;"><i style="font-family: inherit; font-size: 0.9375rem;"><br /></i></div><div dir="auto" style="animation-name: none; font-family: inherit; transition-property: none;"><i style="font-family: inherit; font-size: 0.9375rem;"><br /></i></div><div dir="auto" style="animation-name: none; font-family: inherit; text-align: justify; transition-property: none;"><i style="font-family: inherit; font-size: 0.9375rem;"><span style="background-color: white; color: #2a2e2e; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 14px;">"Teroris" adalah Pelaku Teror ; adalah Pelaku Kejahatan. Apapun alasan tindakannya - tidak dapat dibenarkan "siapapun". Pengaruh Geopolitik, sejarah, ideologi ,ekonomi, agama, dll., hanya "pembenaran sepihak atas nama kepentingannya". Kejahatan tetaplah hakekatnya Kejahatan, tidak ada Kejahatan atas nama Kebaikan, seperti juga Kebaikan atas nama Kejahatan(teror). Pelaku individu , bersama sama, bahkan negara bila melakukan teror adalah teroris.</span></i></div><div dir="auto" style="animation-name: none; font-family: inherit; text-align: justify; transition-property: none;"><br /></div><div dir="auto" style="animation-name: none; font-family: inherit; text-align: justify; transition-property: none;"><br /></div><div dir="auto" style="animation-name: none; font-family: inherit; text-align: justify; transition-property: none;">Pertanyaan dasar " bagaimana orang bisa berbuat jahat atau menjadi teroris? atau apa motif orang berbuat jahat atau teror?. </div><div dir="auto" style="animation-name: none; font-family: inherit; text-align: justify; transition-property: none;"><br /></div><div dir="auto" style="animation-name: none; font-family: inherit; text-align: justify; transition-property: none;">Jawaban atas pertanyaan tersebut bisa singkat-sederhana, bisa sangat panjang-rumit dan debatable bahkan menjadi "polemik yang panjang". </div><div dir="auto" style="animation-name: none; font-family: inherit; text-align: justify; transition-property: none;"><br /></div><div dir="auto" style="animation-name: none; font-family: inherit; text-align: justify; transition-property: none;">Hakekat dasarnya kejahatan lawan dari kebaikan dan sebaliknya. Apa itu kejahatan atau kebaikan ? jawabnya tergantung dari sudutpandang kepentingan definisi kejahatan atau kebaikan. </div><div dir="auto" style="animation-name: none; font-family: inherit; text-align: justify; transition-property: none;">Secara makna kejahatan adalah perbuatan terhadap orang lain atau sesuatu yang merugikan, menyakitkan, merampas, meniadakan, bahkan mematikan hak asasi atau hal yang dijamin dan diatur oleh norma, etika, hukum bermasyarakat, negara, universal, agama; sebaliknya dengan kebaikan.</div><div dir="auto" style="animation-name: none; font-family: inherit; text-align: justify; transition-property: none;">Secara Hakekat Kejahatan bermakna sesuatu yang menyalahi nilai kebenaran dan kebaikan, serta merugikan terhadap pihak lain. Dalam bahasa agama disebut perbuatan dosa atau bahasa hukum perbuatan kriminal.</div><div dir="auto" style="animation-name: none; font-family: inherit; text-align: justify; transition-property: none;">Pemaknaan "kejahatan, dosa, kriminal, teror" dapat berubah menjadi pemaknaan sebaliknya sebagai "kebaikan, pahala, amal sholeh). Perubahan makna ini terjadi karena ada "tafsir" karena adanya kepentingan individu, kelompok, bahkan atas nama otoritas hukum -pembuat fatwa, pembuat undang-undang atau diskresi sebagai pemimpin tertinggi atau pemegang kewenangan.</div><div dir="auto" style="animation-name: none; font-family: inherit; text-align: justify; transition-property: none;">Mengapa teroris individu atau kelompok menjadi lebih eksklusif dan menjadi perhatian besar " dari media dan masyarakat atau pemerintah"? Mengapa teroris negara besar terhadap negara kecil atau bangsa atau negara terhadap rakyatnya atau kelompok sebagai oposisi tidak sering diketahui atau menggaung di ruang "media berita"?</div><div dir="auto" style="animation-name: none; font-family: inherit; text-align: justify; transition-property: none;"><br /></div><div dir="auto" style="animation-name: none; font-family: inherit; text-align: justify; transition-property: none;">Kondisi Geopolitik sejak era lalu dan sekarang, bahkan masa yang akan datang sangat berperan terhadap perubahan tafsir "kejahatan atau teroris" . bagaimana persepsi -pemahaman setiap orang memahami tantang hidup dan mengantipasi perubahan "kepentingan global-poleksosbud-hankam " negara, pengaruh persaingan negara besar versus besar dunia dan negara besar versus kecil, negara kecil versus kecil. </div><div dir="auto" style="animation-name: none; font-family: inherit; text-align: justify; transition-property: none;">Dalam era persaingan global terjadi "perang non konvensional: perang dagang, perang informatika/cyber dalam menguasai bigdata segala potensi kekuatan tehnologi-nanotehnologi. </div><div dir="auto" style="animation-name: none; font-family: inherit; text-align: justify; transition-property: none;">Pengaruh perang ideologi dalam bentuk pengaruh informasi melalui medsos, gaya hidup lebih terbuka dan sangat intens -deras melalui Youtube, WAG, Instagram, Line, Telegram, Google, blog -blog , dll.</div><div dir="auto" style="animation-name: none; font-family: inherit; text-align: justify; transition-property: none;">Pengaruhi yang disadari ataupun tanpa disadari -dapat mempengaruhi orang muda yang baru belajar tentang agama, tentang jatidiri, tentang kehidupan dunia ataupun mencari panutan sebagai guru atau idola hidupnya. Ekstensi kehidupan yang benar dan baik merupakan sesuatu yang mendasar ingin diketahui setiap manusia dalam proses kehidupan ini. Ketika pembenaran hanya dimiliki suatu kelompok dan kelompok lain salah atau golongan lain atau agama lain atau sistem kehidupan lain, maka menimbulkan sikap yang eksklusif, bahkan yang lain sebagai "musuh" atau bahkan "perlu diperangi". Siapapun yang bersikap eksklusif atau merasa lebih dari yang lain akan bersikap dan berperilaku "spesial-tertutup, merasa paling benar sendiri, bahkan terhadap orang dekatnya, orang tua, keluarganya". Tekanan dari lingkungan sekitarnya, atau medsos , atau tokoh tokoh yang memprovokasi keadaan disekitarnya atau dari tokoh panutannya, imamnya; dapat memicu ledakan membuatnya berbuat "kejahatan" yang diyakininya sebagai "berbuat baik". Sikap dan perilaku eksklusif juga terjadi pada kelompok, golongan, partai, bangsa, negara terhadap yang lain. Tindakan atas keyakinan "berbuat baik" yang merugikan pihak lain dapat bermacam bentuk dari hal hal yang non fisik sampai hal hal yang fisik, mulai ucapan verbal, sweeping, kekerasan fisik sampai bahkan agresi-perang, genosid dan penjajahan. </div><div dir="auto" style="animation-name: none; font-family: inherit; text-align: justify; transition-property: none;">Hal ini juga menimbulkan balasan timbulnya sikap dan perilaku eksklusif baru atau lain untuk "melawan aksi teror dengan aksi teror". </div><div dir="auto" style="animation-name: none; font-family: inherit; text-align: justify; transition-property: none;">Apakah terorisme bisa dihilangkan atau dbrantas tuntas selamanya di dunia ?</div><div dir="auto" style="animation-name: none; font-family: inherit; text-align: justify; transition-property: none;">Jawabanya: tergantung dari mana teroris itu berasal atau munculnya sikap-perilaku eksklusif tersebut. Apakah deradikalisasi individu, kelompok, golongan, partai, pemerintah, bangsa, negara ?. Jadi deradikalisasi perlu dilakukan dengan bersama sama -menjadikan dunia yang damai dan beradab. Hilangkan kesenjangan di masyarakat seperti intoleransi, hilangkan kepentingan golongan berdasarkan SARA, hilangkan ancaman perang, secara militer, ekonomi, politik dalam semua negara negara kecil-besar seperti perlombaaan senjata tidak perlu ada. </div><div dir="auto" style="animation-name: none; font-family: inherit; text-align: justify; transition-property: none;">Selama ada ancaman "musuh" akan ada "aksi teror" untuk melawan atau "per-perangan langsung atau tidak langsung(proxy war) baik yang dilakukan oleh mereka "sebagai musuh" atau sebaliknya sebagai korban musuh. </div><div dir="auto" style="animation-name: none; font-family: inherit; text-align: justify; transition-property: none;"><br /></div><div dir="auto" style="animation-name: none; font-family: inherit; text-align: justify; transition-property: none;">Defisini teroris pun menjadi bias ketika diberikan kepada pelaku yang menganggap sasaran sebagai musuh dan sebaliknya ketika balasan terhadap pelaku dianggap pelaku sebagai teroris. Mengapa teroris dapat menjadi militan(sebagai pejuang/martir) ? karena keyakinan melawan musuh sebagai kemuliaan, pahlawan, kesatria, membela keyakinan, membela kebenaran. Semua alasannya ini bisa dipahami secara dangkal atau dokrin atau dogma diberikan sebagai perintah dan amal melawan musuh.</div><div dir="auto" style="animation-name: none; font-family: inherit; text-align: justify; transition-property: none;"><br /></div><div dir="auto" style="animation-name: none; font-family: inherit; text-align: justify; transition-property: none;">Otoritas kekuasaan yang memberi perintah dapat karena kepentingan "oknum" imam, kelompok, golongan, rezim pemerintahan. Pelaku tidak dapat menolak melakukan "perperangan atau tindakan teror". Kejahatan atas nama kelompok, golongan , negara seperti menjadi sah -benar menurut kelompok, golongan atau negara. </div><div dir="auto" style="animation-name: none; font-family: inherit; text-align: justify; transition-property: none;"><br /></div><div dir="auto" style="animation-name: none; font-family: inherit; text-align: justify; transition-property: none;">Semoga paham kejahatan atas "kepentingan jahat" tidak dapat mendapat legitimasi dalam lingkungan bangsa dan negara indonesia dan peradaban umat manusia.</div><div dir="auto" style="animation-name: none; font-family: inherit; transition-property: none;"><br /></div><div dir="auto" style="animation-name: none; font-family: inherit; transition-property: none;"><br /></div><div dir="auto" style="animation-name: none; font-family: inherit; transition-property: none;">Wallahu alam bi-ssawab</div></div></span></div></div></div></div></div><div style="animation-name: none; font-family: inherit; transition-property: none;"><div class="stjgntxs ni8dbmo4 l82x9zwi uo3d90p7 h905i5nu monazrh9" data-visualcompletion="ignore-dynamic" style="animation-name: none; border-radius: 0px 0px 8px 8px; font-family: inherit; overflow: hidden; transition-property: none;"><div style="animation-name: none; font-family: inherit; transition-property: none;"><div style="animation-name: none; font-family: inherit; transition-property: none;"><div style="animation-name: none; font-family: inherit; transition-property: none;"><div class="l9j0dhe7" style="animation-name: none; font-family: inherit; position: relative; transition-property: none;"><div class="bp9cbjyn m9osqain j83agx80 jq4qci2q bkfpd7mw a3bd9o3v kvgmc6g5 wkznzc2l oygrvhab dhix69tm jktsbyx5 rz4wbd8a osnr6wyh a8nywdso s1tcr66n" style="align-items: center; animation-name: none; border-bottom: 1px solid var(--divider); color: var(--secondary-text); display: flex; font-family: inherit; font-size: 0.9375rem; justify-content: flex-end; line-height: 1.3333; margin: 0px 16px; padding: 10px 0px; transition-property: none;"><div class="bp9cbjyn j83agx80 buofh1pr ni8dbmo4 stjgntxs" style="align-items: center; animation-name: none; background-color: white; color: #65676b; display: flex; flex-grow: 1; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; overflow: hidden; text-align: start; transition-property: none;"><div style="animation-name: none; font-family: inherit; transition-property: none;"><span class="tojvnm2t a6sixzi8 abs2jz4q a8s20v7p t1p8iaqh k5wvi7nf q3lfd5jv pk4s997a bipmatt0 cebpdrjk qowsmv63 owwhemhu dp1hu0rb dhp61c6y iyyx5f41" style="align-items: inherit; align-self: inherit; animation-name: none; display: inherit; flex-direction: inherit; flex: inherit; font-family: inherit; height: inherit; max-height: inherit; max-width: inherit; min-height: inherit; min-width: inherit; place-content: inherit; transition-property: none; width: inherit;"><div class="oajrlxb2 g5ia77u1 qu0x051f esr5mh6w e9989ue4 r7d6kgcz rq0escxv nhd2j8a9 a8c37x1j p7hjln8o kvgmc6g5 cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x jb3vyjys rz4wbd8a qt6c0cv9 a8nywdso i1ao9s8h esuyzwwr f1sip0of lzcic4wl l9j0dhe7 abiwlrkh p8dawk7l gmql0nx0 ce9h75a5 ni8dbmo4 stjgntxs" role="button" style="-webkit-tap-highlight-color: transparent; animation-name: none; background-color: transparent; border-color: initial; border-style: initial; border-width: 0px; box-sizing: border-box; color: inherit; cursor: pointer; font-family: inherit; list-style: none; margin: 0px; max-height: 1.3333em; outline: none; overflow: hidden; padding: 0px; position: relative; text-align: inherit; touch-action: manipulation; transition-property: none; user-select: none;" tabindex="0"><span class="gpro0wi8 cwj9ozl2 bzsjyuwj ja2t1vim" style="animation-name: none; background-color: var(--card-background); float: left; font-family: inherit; margin-left: -100px; transition-property: none;"><span style="animation-name: none; font-family: inherit; transition-property: none;"><span class="pcp91wgn" style="animation-name: none; font-family: inherit; padding-left: 6px; transition-property: none;">thers</span></span></span><div><span style="animation-name: none; font-family: inherit; transition-property: none;"><span class="pcp91wgn" style="animation-name: none; font-family: inherit; padding-left: 6px; transition-property: none;"><div style="animation-name: none; font-family: inherit; transition-property: none;"><div dir="auto" style="animation-name: none; font-family: inherit; transition-property: none;"><div class="ecm0bbzt hv4rvrfc e5nlhep0 dati1w0a" data-ad-comet-preview="message" data-ad-preview="message" id="jsc_c_3e" style="animation-name: none; font-family: inherit; padding: 4px 16px; transition-property: none;"><div class="j83agx80 cbu4d94t ew0dbk1b irj2b8pg" style="animation-name: none; display: flex; flex-direction: column; font-family: inherit; margin-bottom: -5px; margin-top: -5px; transition-property: none;"><div class="qzhwtbm6 knvmm38d" style="animation-name: none; font-family: inherit; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px; transition-property: none;"><span class="d2edcug0 hpfvmrgz qv66sw1b c1et5uql lr9zc1uh a8c37x1j keod5gw0 nxhoafnm aigsh9s9 d3f4x2em fe6kdd0r mau55g9w c8b282yb iv3no6db jq4qci2q a3bd9o3v knj5qynh oo9gr5id hzawbc8m" color="var(--primary-text)" dir="auto" style="animation-name: none; display: block; font-family: inherit; font-size: 0.9375rem; line-height: 1.3333; max-width: 100%; min-width: 0px; overflow-wrap: break-word; transition-property: none; word-break: break-word;"><div class="kvgmc6g5 cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="animation-name: none; font-family: inherit; margin: 0px; overflow-wrap: break-word; transition-property: none; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="animation-name: none; font-family: inherit; transition-property: none;">Terorisme adalah Kejahatan. atas nama apapun berbuat kejahatan adalah tindakan terorisme. tindakan kejahatan dapat dilakukan oleh siapapun. oleh perorangan, kelompok, golongan, organisasi, pemerintah, bahkan oleh negara. terorisme terhadap orang , terhadap kelompok, terhadap golongan lain, masyarakat, bangsa dan negara. mengkaitkan terorisme dengan ajaran agama atau pemeluk agama atau "sebagai identitas" seperti membenarkan tindakan kejahatan itu sendiri. "ibarat penyakit " terorisme dapat menyerang dan menular kepada siapa saja "seperti virus". Pelaku terorisme ibarat orang yang sakit dapat menebarkan ketakutan dan kematian dengan cara menularkan penyakitnya.... jadi siapapun bisa jadi </div><div dir="auto" style="animation-name: none; font-family: inherit; transition-property: none;">teroris bila bertindak kejahatan "atas nama fanatisime tertentu"</div></div></span></div></div></div></div></div><div style="animation-name: none; font-family: inherit; transition-property: none;"><div class="stjgntxs ni8dbmo4 l82x9zwi uo3d90p7 h905i5nu monazrh9" data-visualcompletion="ignore-dynamic" style="animation-name: none; border-radius: 0px 0px 8px 8px; font-family: inherit; overflow: hidden; transition-property: none;"><div style="animation-name: none; font-family: inherit; transition-property: none;"><div style="animation-name: none; font-family: inherit; transition-property: none;"><div style="animation-name: none; font-family: inherit; transition-property: none;"><div class="l9j0dhe7" style="animation-name: none; font-family: inherit; position: relative; transition-property: none;"><div class="bp9cbjyn m9osqain j83agx80 jq4qci2q bkfpd7mw a3bd9o3v kvgmc6g5 wkznzc2l oygrvhab dhix69tm jktsbyx5 rz4wbd8a osnr6wyh a8nywdso s1tcr66n" style="align-items: center; animation-name: none; border-bottom: 1px solid var(--divider); color: var(--secondary-text); display: flex; font-family: inherit; font-size: 0.9375rem; justify-content: flex-end; line-height: 1.3333; margin: 0px 16px; padding: 10px 0px; transition-property: none;"><div class="bp9cbjyn j83agx80 buofh1pr ni8dbmo4 stjgntxs" style="align-items: center; animation-name: none; display: flex; flex-grow: 1; overflow: hidden; transition-property: none;"><span aria-label="See who reacted to this" class="du4w35lb" role="toolbar" style="animation-name: none; font-family: inherit; transition-property: none; z-index: 0;"><span class="bp9cbjyn j83agx80 b3onmgus" id="jsc_c_3h" style="align-items: center; animation-name: none; display: flex; font-family: inherit; padding-left: 4px; transition-property: none;"><span class="np69z8it et4y5ytx j7g94pet b74d5cxt qw6c0r16 kb8x4rkr ed597pkb omcyoz59 goun2846 ccm00jje s44p3ltw mk2mc5f4 qxh1up0x qtyiw8t4 tpcyxxvw k0bpgpbk hm271qws rl04r1d5 l9j0dhe7 ov9facns kavbgo14" style="animation-name: none; border-bottom-color: var(--card-background); border-left-color: var(--card-background); border-radius: 11px; border-right-color: var(--card-background); border-style: solid; border-top-color: var(--card-background); border-width: 2px; font-family: inherit; height: 18px; margin-left: -4px; position: relative; transition-property: none; width: 18px; z-index: 2;"><span class="t0qjyqq4 jos75b7i j6sty90h kv0toi1t q9uorilb hm271qws ov9facns" style="animation-name: none; border-radius: 9px; display: inline-block; font-family: inherit; height: 18px; transition-property: none; width: 18px;"><span class="tojvnm2t a6sixzi8 abs2jz4q a8s20v7p t1p8iaqh k5wvi7nf q3lfd5jv pk4s997a bipmatt0 cebpdrjk qowsmv63 owwhemhu dp1hu0rb dhp61c6y iyyx5f41" style="align-items: inherit; align-self: inherit; animation-name: none; display: inherit; flex-direction: inherit; flex: inherit; font-family: inherit; height: inherit; max-height: inherit; max-width: inherit; min-height: inherit; min-width: inherit; place-content: inherit; transition-property: none; width: inherit;"><div aria-label="Like: 8 people" class="oajrlxb2 g5ia77u1 qu0x051f esr5mh6w e9989ue4 r7d6kgcz rq0escxv nhd2j8a9 nc684nl6 p7hjln8o kvgmc6g5 cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x jb3vyjys rz4wbd8a qt6c0cv9 a8nywdso i1ao9s8h esuyzwwr f1sip0of lzcic4wl l9j0dhe7 abiwlrkh p8dawk7l" role="button" style="-webkit-tap-highlight-color: transparent; animation-name: none; background-color: transparent; border-color: initial; border-style: initial; border-width: 0px; box-sizing: border-box; cursor: pointer; display: inline; font-family: inherit; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; position: relative; text-align: inherit; touch-action: manipulation; transition-property: none; user-select: none;" tabindex="0"><img class="j1lvzwm4" height="18" src="data:image/svg+xml,%3csvg xmlns='http://www.w3.org/2000/svg' xmlns:xlink='http://www.w3.org/1999/xlink' viewBox='0 0 16 16'%3e%3cdefs%3e%3clinearGradient id='a' x1='50%25' x2='50%25' y1='0%25' y2='100%25'%3e%3cstop offset='0%25' stop-color='%2318AFFF'/%3e%3cstop offset='100%25' stop-color='%230062DF'/%3e%3c/linearGradient%3e%3cfilter id='c' width='118.8%25' height='118.8%25' x='-9.4%25' y='-9.4%25' filterUnits='objectBoundingBox'%3e%3cfeGaussianBlur in='SourceAlpha' result='shadowBlurInner1' stdDeviation='1'/%3e%3cfeOffset dy='-1' in='shadowBlurInner1' result='shadowOffsetInner1'/%3e%3cfeComposite in='shadowOffsetInner1' in2='SourceAlpha' k2='-1' k3='1' operator='arithmetic' result='shadowInnerInner1'/%3e%3cfeColorMatrix in='shadowInnerInner1' values='0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.299356041 0 0 0 0 0.681187726 0 0 0 0.3495684 0'/%3e%3c/filter%3e%3cpath id='b' d='M8 0a8 8 0 00-8 8 8 8 0 1016 0 8 8 0 00-8-8z'/%3e%3c/defs%3e%3cg fill='none'%3e%3cuse fill='url(%23a)' xlink:href='%23b'/%3e%3cuse fill='black' filter='url(%23c)' xlink:href='%23b'/%3e%3cpath fill='white' d='M12.162 7.338c.176.123.338.245.338.674 0 .43-.229.604-.474.725a.73.73 0 01.089.546c-.077.344-.392.611-.672.69.121.194.159.385.015.62-.185.295-.346.407-1.058.407H7.5c-.988 0-1.5-.546-1.5-1V7.665c0-1.23 1.467-2.275 1.467-3.13L7.361 3.47c-.005-.065.008-.224.058-.27.08-.079.301-.2.635-.2.218 0 .363.041.534.123.581.277.732.978.732 1.542 0 .271-.414 1.083-.47 1.364 0 0 .867-.192 1.879-.199 1.061-.006 1.749.19 1.749.842 0 .261-.219.523-.316.666zM3.6 7h.8a.6.6 0 01.6.6v3.8a.6.6 0 01-.6.6h-.8a.6.6 0 01-.6-.6V7.6a.6.6 0 01.6-.6z'/%3e%3c/g%3e%3c/svg%3e" style="animation-name: none; border: 0px; transition-property: none; vertical-align: top;" width="18" /></div></span></span></span><span class="np69z8it et4y5ytx j7g94pet b74d5cxt qw6c0r16 kb8x4rkr ed597pkb omcyoz59 goun2846 ccm00jje s44p3ltw mk2mc5f4 qxh1up0x qtyiw8t4 tpcyxxvw k0bpgpbk hm271qws rl04r1d5 l9j0dhe7 ov9facns tkr6xdv7" style="animation-name: none; border-bottom-color: var(--card-background); border-left-color: var(--card-background); border-radius: 11px; border-right-color: var(--card-background); border-style: solid; border-top-color: var(--card-background); border-width: 2px; font-family: inherit; height: 18px; margin-left: -4px; position: relative; transition-property: none; width: 18px; z-index: 1;"><span class="t0qjyqq4 jos75b7i j6sty90h kv0toi1t q9uorilb hm271qws ov9facns" style="animation-name: none; border-radius: 9px; display: inline-block; font-family: inherit; height: 18px; transition-property: none; width: 18px;"><span class="tojvnm2t a6sixzi8 abs2jz4q a8s20v7p t1p8iaqh k5wvi7nf q3lfd5jv pk4s997a bipmatt0 cebpdrjk qowsmv63 owwhemhu dp1hu0rb dhp61c6y iyyx5f41" style="align-items: inherit; align-self: inherit; animation-name: none; display: inherit; flex-direction: inherit; flex: inherit; font-family: inherit; height: inherit; max-height: inherit; max-width: inherit; min-height: inherit; min-width: inherit; place-content: inherit; transition-property: none; width: inherit;"><div aria-label="Love: 1 person" class="oajrlxb2 g5ia77u1 qu0x051f esr5mh6w e9989ue4 r7d6kgcz rq0escxv nhd2j8a9 nc684nl6 p7hjln8o kvgmc6g5 cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x jb3vyjys rz4wbd8a qt6c0cv9 a8nywdso i1ao9s8h esuyzwwr f1sip0of lzcic4wl l9j0dhe7 abiwlrkh p8dawk7l" role="button" style="-webkit-tap-highlight-color: transparent; animation-name: none; background-color: transparent; border-color: initial; border-style: initial; border-width: 0px; box-sizing: border-box; cursor: pointer; display: inline; font-family: inherit; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; position: relative; text-align: inherit; touch-action: manipulation; transition-property: none; user-select: none;" tabindex="0"><img class="j1lvzwm4" height="18" src="data:image/svg+xml,%3csvg xmlns='http://www.w3.org/2000/svg' xmlns:xlink='http://www.w3.org/1999/xlink' viewBox='0 0 16 16'%3e%3cdefs%3e%3clinearGradient id='a' x1='50%25' x2='50%25' y1='0%25' y2='100%25'%3e%3cstop offset='0%25' stop-color='%23FF6680'/%3e%3cstop offset='100%25' stop-color='%23E61739'/%3e%3c/linearGradient%3e%3cfilter id='c' width='118.8%25' height='118.8%25' x='-9.4%25' y='-9.4%25' filterUnits='objectBoundingBox'%3e%3cfeGaussianBlur in='SourceAlpha' result='shadowBlurInner1' stdDeviation='1'/%3e%3cfeOffset dy='-1' in='shadowBlurInner1' result='shadowOffsetInner1'/%3e%3cfeComposite in='shadowOffsetInner1' in2='SourceAlpha' k2='-1' k3='1' operator='arithmetic' result='shadowInnerInner1'/%3e%3cfeColorMatrix in='shadowInnerInner1' values='0 0 0 0 0.710144928 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.117780134 0 0 0 0.349786932 0'/%3e%3c/filter%3e%3cpath id='b' d='M8 0a8 8 0 100 16A8 8 0 008 0z'/%3e%3c/defs%3e%3cg fill='none'%3e%3cuse fill='url(%23a)' xlink:href='%23b'/%3e%3cuse fill='black' filter='url(%23c)' xlink:href='%23b'/%3e%3cpath fill='white' d='M10.473 4C8.275 4 8 5.824 8 5.824S7.726 4 5.528 4c-2.114 0-2.73 2.222-2.472 3.41C3.736 10.55 8 12.75 8 12.75s4.265-2.2 4.945-5.34c.257-1.188-.36-3.41-2.472-3.41'/%3e%3c/g%3e%3c/svg%3e" style="animation-name: none; border: 0px; transition-property: none; vertical-align: top;" width="18" /></div></span></span></span></span></span><div style="animation-name: none; font-family: inherit; transition-property: none;"><span class="tojvnm2t a6sixzi8 abs2jz4q a8s20v7p t1p8iaqh k5wvi7nf q3lfd5jv pk4s997a bipmatt0 cebpdrjk qowsmv63 owwhemhu dp1hu0rb dhp61c6y iyyx5f41" style="align-items: inherit; align-self: inherit; animation-name: none; display: inherit; flex-direction: inherit; flex: inherit; font-family: inherit; height: inherit; max-height: inherit; max-width: inherit; min-height: inherit; min-width: inherit; place-content: inherit; transition-property: none; width: inherit;"><div class="oajrlxb2 g5ia77u1 qu0x051f esr5mh6w e9989ue4 r7d6kgcz rq0escxv nhd2j8a9 a8c37x1j p7hjln8o kvgmc6g5 cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x jb3vyjys rz4wbd8a qt6c0cv9 a8nywdso i1ao9s8h esuyzwwr f1sip0of lzcic4wl l9j0dhe7 abiwlrkh p8dawk7l gmql0nx0 ce9h75a5 ni8dbmo4 stjgntxs" role="button" style="-webkit-tap-highlight-color: transparent; animation-name: none; background-color: transparent; border-color: initial; border-style: initial; border-width: 0px; box-sizing: border-box; color: inherit; cursor: pointer; font-family: inherit; list-style: none; margin: 0px; max-height: 1.3333em; outline: none; overflow: hidden; padding: 0px; position: relative; text-align: inherit; touch-action: manipulation; transition-property: none; user-select: none;" tabindex="0"><span aria-hidden="true" class="bzsjyuwj ni8dbmo4 stjgntxs ltmttdrg gjzvkazv" style="animation-name: none; float: left; font-family: inherit; overflow: hidden; text-overflow: ellipsis; transition-property: none; width: 100px;"><span style="animation-name: none; font-family: inherit; transition-property: none;"><span class="gpro0wi8 pcp91wgn" style="animation-name: none; font-family: inherit; padding-left: 6px; transition-property: none;">9</span></span></span><span class="gpro0wi8 cwj9ozl2 bzsjyuwj ja2t1vim" style="animation-name: none; background-color: var(--card-background); float: left; font-family: inherit; margin-left: -100px; transition-property: none;"><span style="animation-name: none; font-family: inherit; transition-property: none;"><span class="pcp91wgn" style="animation-name: none; font-family: inherit; padding-left: 6px; transition-property: none;">Rini Martini Hanjoyo, Nuraidah Lubis and 7 others</span></span></span><div><span style="animation-name: none; font-family: inherit; transition-property: none;"><span class="pcp91wgn" style="animation-name: none; font-family: inherit; padding-left: 6px; transition-property: none;"><br /></span></span></div></div></span></div></div><div class="kb5gq1qc pfnyh3mw c0wkt4kp" style="animation-name: none; flex-grow: 0; flex-shrink: 0; transition-property: none; width: 7px;"></div></div></div></div></div></div></div></div></span></span></div></div></span></div></div><div class="kb5gq1qc pfnyh3mw c0wkt4kp" style="animation-name: none; background-color: white; color: #65676b; flex-grow: 0; flex-shrink: 0; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; text-align: start; transition-property: none; width: 7px;"></div></div></div></div></div></div></div></div></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6116497722849078829.post-34236505992161453982021-03-22T08:35:00.019+07:002021-03-22T10:29:33.631+07:00Apakah Efek Azitromisin pada Pengobatan COVID 19 ?<p style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://pharmaceutical-journal.com/wp-content/uploads/2021/01/Azithromycin-antibiotic-ss-20-scaled.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="800" height="150" src="https://pharmaceutical-journal.com/wp-content/uploads/2021/01/Azithromycin-antibiotic-ss-20-scaled.jpg" width="200" /></a></div><p></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;">Azitromisin untuk pengobatan komunitas yang dicurigai COVID-19 pada orang dengan peningkatan risiko klinis tertentu yang merugikan di Inggris: uji coba platform adaptif, terkontrol, label terbuka, acak </span><a href="https://www.thelancet.com/journals/lancet/article/PIIS0140-6736(21)00461-X/fulltext#seccestitle70" target="_blank">(Azithromycin for community treatment of suspected COVID-19 in people at increased risk of an adverse clinical course in the UK (PRINCIPLE): a randomised, controlled, open-label, adaptive platform trial)</a></p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Latar Belakang Penelitian: </p><p style="text-align: justify;">Azitromisin, antibiotik dengan potensi sifat antivirus dan anti-inflamasi, telah digunakan untuk mengobati COVID-19, tetapi bukti dari uji coba komunitas secara acak masih kurang. Kami bertujuan untuk menilai keefektifan azitromisin untuk mengobati dugaan COVID-19 di antara orang-orang di komunitas yang memiliki peningkatan risiko komplikasi.</p><p style="text-align: justify;">Metode:</p><p style="text-align: justify;">Dalam uji coba intervensi acak platform yang berbasis di Inggris, perawatan primer, label terbuka, multi-lengan, adaptif terhadap COVID-19 pada orang-orang dengan peningkatan risiko kursus klinis yang merugikan (PRINCIPLE), kami secara acak menugaskan orang-orang yang berusia 65 tahun ke atas. , atau 50 tahun ke atas dengan setidaknya satu penyakit penyerta, yang tidak sehat selama 14 hari atau kurang dengan dugaan COVID-19, ke perawatan biasa ditambah azitromisin 500 mg setiap hari selama tiga hari, perawatan biasa ditambah intervensi lain, atau perawatan biasa saja. Uji coba ini memiliki dua titik akhir coprimary yang diukur dalam 28 hari dari pengacakan: waktu hingga pemulihan yang dilaporkan sendiri pertama kali, dianalisis menggunakan Bayesian secara eksponensial sedikit demi sedikit, dan masuk atau kematian di rumah sakit terkait COVID-19, dianalisis menggunakan model regresi logistik Bayesian. Peserta yang memenuhi syarat dengan data hasil dimasukkan dalam analisis primer, dan mereka yang menerima pengobatan yang dialokasikan dimasukkan dalam analisis keamanan. Uji coba ini terdaftar di ISRCTN, ISRCTN86534580.</p><p style="text-align: justify;">Hasil Temuan: </p><p style="text-align: justify;">Peserta pertama direkrut ke PRINSIP pada 2 April 2020. Kelompok azitromisin mendaftarkan peserta antara 22 Mei dan 30 November 2020, di mana 2265 peserta telah ditugaskan secara acak, 540 ke azitromisin plus perawatan biasa, 875 ke perawatan biasa saja, dan 850 untuk intervensi lainnya. 2120 (94%) dari 2.265 peserta memberikan data tindak lanjut dan dimasukkan dalam analisis primer Bayesian, 500 peserta dalam kelompok perawatan azitromisin plus biasa, 823 dalam kelompok perawatan biasa saja, dan 797 dalam kelompok intervensi lain. 402 (80%) dari 500 peserta dalam kelompok azitromisin plus perawatan biasa dan 631 (77%) dari 823 peserta dalam kelompok perawatan biasa saja melaporkan merasa pulih dalam 28 hari. Kami menemukan sedikit bukti dari manfaat yang berarti dalam azitromisin ditambah kelompok perawatan biasa dalam waktu untuk pemulihan pertama yang dilaporkan versus perawatan biasa saja (rasio bahaya 1 · 08, 95% interval kredibilitas Bayesian [BCI] 0 · 95 hingga 1 · 23), menyamakan untuk manfaat yang diperkirakan dalam waktu median untuk pemulihan pertama 0 · 94 hari (95% BCI -0 · 56 ke 2 · 43). Probabilitas bahwa ada manfaat yang bermakna secara klinis dari setidaknya 1 · 5 hari dalam waktu pemulihan adalah 0 · 23. 16 (3%) dari 500 peserta dalam kelompok azitromisin plus perawatan biasa dan 28 (3%) dari 823 peserta dalam kelompok perawatan biasa saja dirawat di rumah sakit (manfaat absolut dalam persentase 0 · 3%, 95% BCI -1 · 7 hingga 2 · 2). Tidak ada kematian di kedua kelompok studi. Hasil keamanan serupa pada kedua kelompok. Dua (1%) dari 455 peserta dalam kelompok azothromycin plus perawatan biasa dan empat (1%) dari 668 peserta dalam kelompok perawatan biasa saja melaporkan masuk ke rumah sakit selama percobaan, tidak terkait dengan COVID-19.</p><p style="text-align: justify;">Simpulan: </p><p style="text-align: justify;">Temuan kami tidak membenarkan penggunaan azitromisin secara rutin untuk mengurangi waktu pemulihan atau risiko rawat inap bagi orang yang diduga COVID-19 di masyarakat. Temuan ini memiliki implikasi pengawasan antibiotik yang penting selama pandemi ini, karena penggunaan antibiotik yang tidak tepat menyebabkan peningkatan resistensi antimikroba, dan ada bukti bahwa penggunaan azitromisin meningkat selama pandemi di Inggris.</p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6116497722849078829.post-68711271701317334892021-03-21T20:47:00.000+07:002021-03-21T20:47:00.527+07:00"LONG -COVID 19" ; Post Acute Sequelae of SARS CoV-2 (PASC)<p style="text-align: justify;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://img.medscapestatic.com/pi/meds/ckb/84/295284tn.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="285" data-original-width="380" height="178" src="https://img.medscapestatic.com/pi/meds/ckb/84/295284tn.jpg" width="237" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">CT scan paru paru COVID19</span></td></tr></tbody></table></p><div style="text-align: center;"><br /></div><p></p><p style="text-align: justify;">Pemulihan COVID-19 jangka panjang, alias sindrom "long-hauler" COVID, terus menantang dokter dan pasien, dengan bukti tentang cara terbaik untuk mengelola gejala yang paling umum terutama berdasarkan studi lintas bagian dan laporan anekdot.</p><p style="text-align: justify;">Sampai gambaran yang lebih jelas muncul dari studi yang lebih besar, prospektif, dan multisenter, para ahli berbagi apa yang diketahui dan bukti apa yang masih sulit dipahami dalam konferensi media 12 Februari yang disponsori oleh Infectious Diseases Society of America.</p><p style="text-align: justify;">Untuk dianggap sebagai sindrom pasca-COVID-19, gejala harus bertahan setidaknya selama 4 minggu setelah infeksi SARS-CoV-2 akut. Namun, banyak pasien mengalami gejala yang berlangsung selama 2 hingga 6 bulan atau lebih.</p><p style="text-align: justify;">Kelelahan tampaknya paling umum, diikuti oleh dispnea dan komplikasi paru lainnya, Allison Navis, MD, asisten profesor di Divisi Penyakit Infeksi Saraf di Sekolah Kedokteran Icahn di Gunung Sinai di New York City, mengatakan selama pengarahan.</p><p style="text-align: justify;">Dr Allison Navis mengatakan: Gejala neurologis, terutama "kabut otak" dan mati rasa atau kesemutan di seluruh tubuh, serta tantangan kesehatan mental termasuk gangguan stres pasca-trauma (PTSD), juga telah dilaporkan secara anekdot, katanya. Gejala sindrom pasca-COVID-19 bisa serupa dengan yang dialami selama infeksi akut.</p><p style="text-align: justify;"><b>Infeksi Gejala Mendahului Sebagian Besar Kasus:</b></p><p style="text-align: justify;">Orang yang mengalami infeksi SARS-CoV-2 asimtomatik jarang tampak berkembang menjadi sindrom pasca-COVID persisten, kata Kathleen Bell, MD, Ketua Khusus Kimberly Clark dalam Riset Mobilitas di UT Southwestern Medical Center di Dallas.</p><p style="text-align: justify;">Dr Kathleen Bell mengatakan : Namun, "kami pasti melihat orang-orang yang tidak dirawat di rumah sakit yang sakit parah dan menanganinya di rumah" hadir dengan sindrom pasca-COVID, kata Bell, yang juga profesor dan ketua Departemen Pengobatan Fisik dan Rehabilitasi di UT Southwestern.</p><p style="text-align: justify;">Navis setuju bahwa menurut pengalamannya, kebanyakan orang dengan efek jangka panjang dapat menangani infeksi akut di rumah atau dirawat di rumah sakit. “Mungkin ada satu atau dua orang yang mungkin mengalami infeksi tanpa gejala dan datang dengan sindrom COVID-panjang ringan,” katanya.</p><p style="text-align: justify;"><b>Bahaya Terkait Rawat Inap:</b></p><p style="text-align: justify;">Untuk beberapa pasien, dirawat di rumah sakit karena COVID-19 dengan sendirinya dapat menyebabkan masalah pemulihan jangka panjang. Misalnya, pasien rawat inap yang menghabiskan sebagian besar waktu dalam posisi tengkurap lebih mungkin mengalami neuropati perifer, kata Bell. Kelemahan lengan dan kaki yang terkait bisa menjadi sangat penting pada penderita diabetes.</p><p style="text-align: justify;"><b><u>Gejala sisa pasca-akut Infeksi SARS-CoV-2</u></b></p><p style="text-align: justify;">Ketika pandemi COVID-19 telah matang, lebih banyak pasien telah melaporkan gejala sisa jangka panjang pasca infeksi. Mayoritas pasien pulih sepenuhnya tetapi mereka yang tidak melaporkan gejala yang merugikan seperti kelelahan, dispnea, batuk, kecemasan, depresi, ketidakmampuan untuk fokus (yaitu, "kabut otak"), masalah pencernaan, kesulitan tidur, nyeri sendi, dan dada nyeri berlangsung berminggu-minggu hingga berbulan-bulan setelah penyakit akut. Studi jangka panjang sedang dilakukan untuk memahami sifat keluhan ini.</p><span><a name='more'></a></span><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Gejala sisa pasca akut infeksi SARS-CoV-2 (PASC) adalah istilah medis untuk apa yang biasa disebut 'COVID panjang' (atau Long Haulers). Institut Kesehatan Nasional AS mencakup diskusi tentang gejala persisten atau disfungsi organ setelah COVID-19 akut dalam pedoman yang membahas spektrum klinis penyakit. </p><p style="text-align: justify;">Institut Nasional Inggris untuk Keunggulan Kesehatan dan Perawatan (NICE) mengeluarkan pedoman perawatan untuk jangka panjang COVID yang mendefinisikan sindrom tersebut sebagai: tanda dan gejala yang berkembang selama atau setelah infeksi yang konsisten dengan COVID-19, berlanjut selama lebih dari 12 minggu, dan tidak dijelaskan oleh diagnosis alternatif.</p><p style="text-align: justify;">Sebuah survei berbasis web internasional terhadap responden (n = 3.762) dengan dugaan dan dikonfirmasi COVID-19 dari 56 negara menghitung prevalensi 205 gejala di 10 sistem organ, dengan 66 gejala terlacak selama 7 bulan. Gejala yang paling sering dilaporkan setelah 6 bulan adalah kelelahan (77,7%), malaise postexertional (72,2%), dan disfungsi kognitif (55,4%). Hampir 50% tidak dapat kembali bekerja 6 bulan setelah terinfeksi. </p><p style="text-align: justify;">Sebuah studi tindak lanjut jangka panjang pada orang dewasa dengan COVID-19 tidak kritis pada 30 dan 60 hari pasca infeksi mengungkapkan gejala yang sedang berlangsung pada dua pertiga pasien. Gejala yang paling umum termasuk anosmia / ageusia pada 28% (40/150) pada hari ke 30 dan 23% (29/130) pada hari ke 60; dispnea pada 36,7% (55/150) pasien pada hari ke 30 dan 30% (39/130) pada hari ke 60; dan kelelahan / kelemahan pada 49,3% (74/150) pada hari ke 30 dan 40% (52/130) pada hari ke 60. Gejala persisten pada hari ke 60 secara bermakna dikaitkan dengan usia 40 sampai 60 tahun, masuk rumah sakit, dan auskultasi abnormal pada gejala awal.</p><p style="text-align: justify;">Sebuah studi lanjutan tentang konsekuensi COVID-19 pada 1.733 pasien yang dipulangkan dari rumah sakit di Wuhan, China setelah 6 bulan melaporkan kelelahan atau kelemahan otot (63%), kesulitan tidur (26%), dan kecemasan atau depresi (23%). gejala yang paling umum. Fungsi paru-paru, yang diukur dengan CT menunjukkan perubahan interstisial dan jarak berjalan 6 menit, kurang dari batas bawah normal untuk 22-56% pada skala keparahan yang berbeda. </p><p style="text-align: justify;">Sebuah penelitian terhadap 55 pasien dari China mengamati tindak lanjut paru jangka panjang 3 bulan setelah keluar dari penyakit COVID-19 yang bergejala. Usia rata-rata pasien adalah 47 tahun, 42% adalah perempuan, dan 85% menderita penyakit sedang. Hanya 9 pasien (16,4%) yang memiliki penyakit penyerta termasuk hipertensi, diabetes mellitus, dan penyakit kardiovaskular, tetapi tidak ada yang memiliki penyakit paru yang sudah ada sebelumnya. Tidak ada pasien yang membutuhkan ventilasi mekanis. Pada 3 bulan, 71% masih memiliki CT scan dada yang tidak normal, paling sering menunjukkan penebalan interstisial. Spirometri juga diperiksa pada semua pasien. Kelainan fungsi paru terdeteksi sebanyak 25,5%. Anomali ditemukan pada kapasitas paru total 4 pasien (7,3%), FEV1 6 pasien (11%), FVC 6 pasien (11%), DLCO 9 pasien (16%), dan fungsi saluran napas kecil pada 7 pasien ( 12%) meskipun sebagian besar pasien tidak memiliki keluhan pernafasan. </p><p style="text-align: justify;">Data ini sesuai dengan temuan penelitian terhadap 124 pasien yang sembuh dari COVID-19 setelah 6 minggu di Belanda. Usia rata-rata adalah 59 ± 14 tahun dan 60% adalah laki-laki; 27 dengan penyakit ringan, 51 dengan sedang, 26 dengan berat, dan 20 dengan penyakit kritis. Hampir semua pasien (99%) mengalami perbaikan pencitraan, tetapi sisa kelainan parenkim tetap pada 91% dan berkorelasi dengan penurunan kapasitas difusi paru pada 42%. Dua puluh dua persen memiliki kapasitas latihan yang rendah, indeks massa bebas lemak 19% yang rendah, dan masalah dalam fungsi mental dan / atau kognitif ditemukan pada 36% pasien. </p><p style="text-align: justify;">Efek jangka panjang COVID-19 juga telah diamati setelah infeksi ringan dirawat di ruang rawat jalan. Dalam studi kohort longitudinal di University of Washington, 177 peserta menyelesaikan survei rata-rata 169 hari setelah diagnosis COVID-19 mereka. Hampir 85% tidak pernah dirawat. Sepertiga melaporkan gejala persisten, dan jumlah serupa melaporkan kualitas hidup yang memburuk. Gejala yang paling umum adalah kelelahan. </p><p style="text-align: justify;"><b>Implikasi kesehatan masyarakat di masa depan</b></p><p style="text-align: justify;">Implikasi kesehatan masyarakat untuk PASC perlu diperiksa, seperti yang ditinjau oleh Datta, et al. Seperti pada infeksi lain (misalnya, penyakit Lyme, sifilis, Ebola), gejala sisa inflamasi dan virologi lanjut dapat muncul. Akumulasi bukti di luar infeksi akut dan penyakit hiperinflamasi pasca akut penting untuk dievaluasi untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang spektrum penuh penyakit. </p><p style="text-align: justify;">Manifestasi trombotik COVID-19 yang parah disebabkan oleh kemampuan SARS-CoV-2 untuk menyerang sel endotel melalui angiotensin-converting enzyme-2 (ACE-2), yang diekspresikan di permukaan sel endotel. Peradangan endotel berikutnya, aktivasi komplemen, pembentukan trombin, trombosit, dan perekrutan leukosit, dan inisiasi respons imun bawaan dan adaptif berujung pada imunotrombosis, dan pada akhirnya dapat menyebabkan komplikasi mikrothrombotik (misalnya, DVT, PE, stroke).</p><p style="text-align: justify;">Kotecha dkk menjelaskan pola cedera miokard pada pasien rawat inap dengan COVID-19 berat yang mengalami peningkatan kadar troponin. Selama penyembuhan, cedera mirip miokarditis diamati, dengan luas terbatas dan konsekuensi fungsional minimal. Namun, pada sebagian pasien, ada bukti kemungkinan inflamasi lokal yang sedang berlangsung. Sekitar 25% pasien memiliki penyakit jantung iskemik, dimana dua pertiganya tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya.</p><p style="text-align: justify;"><b>Infeksi ulang</b></p><p style="text-align: justify;">Dokter, spesialis penyakit menular, dan ahli kesehatan masyarakat sedang memeriksa potensi infeksi ulang pasien dengan virus SARS CoV-2. </p><p style="text-align: justify;">Kasus infeksi ulang SARS CoV-2 telah muncul di seluruh dunia. Beberapa kasus menunjukkan perbedaan genom virus yang diuji pada pasien, yang menunjukkan infeksi ulang daripada pelepasan virus yang berkepanjangan.</p><p style="text-align: justify;">Sebuah laporan kasus menunjukkan seorang pria berusia 42 tahun yang terinfeksi SARS CoV-2 pada 21 Maret 2020 setelah terpapar di tempat kerja. Gejala pasien membaik setelah 10 hari dengan kondisi kesehatan yang baik selama 51 hari. Pada 24 Mei 2020, pasien menunjukkan gejala COVID-19 setelah pajanan baru di rumah. Setelah pengujian melalui SARS-CoV-2 RT-PCR, pasien telah mengkonfirmasi positif COVID-19 dengan beberapa variasi genetik potensial yang berbeda dari jenis SARS-CoV-2 yang diurutkan dari pasien pada bulan Maret. </p><p style="text-align: justify;">Dalam kasus lain, seorang pria berusia 33 tahun di Hong Kong telah tertular COVID-19 pada Maret 2020, yang dikonfirmasi melalui air liur SARS-CoV-2 RT-PCR. Pasien mengalami perbaikan gejala bersama dengan dua hasil SARS-CoV-2 RT-PCR negatif pada 14 April 2020. Pasien mengalami episode kedua COVID-19 pada Agustus 2020 setelah perjalanan ke Spanyol. Meskipun tanpa gejala, pasien dites setelah kembali ke Hong Kong dan dinyatakan positif melalui SARS-CoV-2 RT-PCR. Pengurutan genom dilakukan pada kedua spesimen RT-PCR yang dikumpulkan pada bulan Maret dan Agustus. Analisis genom menunjukkan dua jenis SARS-CoV-2 (dari Maret dan Agustus) milik garis keturunan virus yang berbeda, yang menunjukkan bahwa jenis dari episode pertama berbeda dari jenis pada episode kedua.</p><p style="text-align: justify;">Kelompok Collaborative Study COVID Recurrences (COCOREC) di Prancis melaporkan 11 kasus pasien yang dikonfirmasi secara virologi dengan episode COVID-19 akut kedua yang dikonfirmasi secara klinis dan virologi antara 6 April 2020 dan 14 Mei 2020. Meskipun, surat itu tidak menjelaskan konfirmasi dengan sekuensing genom virus untuk memahami apakah kasus tersebut kambuh dari infeksi awal atau infeksi baru. </p><p style="text-align: justify;">Dua kasus infeksi ulang telah muncul di Amerika Serikat, seorang pria berusia 25 tahun dari Nevada dan seorang pria berusia 42 tahun di Virginia. Kasus-kasus ini dikonfirmasi oleh pengujian gen yang menunjukkan strain virus SARS-CoV-2 yang berbeda selama 2 episode infeksi pada setiap pasien. Dalam kasus ini, pasien mengalami gejala yang lebih parah selama infeksi kedua. Tidak jelas apakah keparahan gejala yang dialami untuk kedua kalinya terkait dengan virus atau bagaimana sistem kekebalan pasien bereaksi. Pengembangan vaksin mungkin perlu memperhitungkan strain virus yang beredar. </p><p style="text-align: justify;">Laporan kasus ini memberikan wawasan tentang kemungkinan infeksi ulang. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui prevalensi infeksi ulang COVID-19, termasuk frekuensi kejadiannya dan umur panjang kekebalan COVID-19.</p><p style="text-align: justify;">Sumber:<a href="https://emedicine.medscape.com/article/2500114-clinical#showall" target="_blank">Medscape</a></p><p style="text-align: justify;"><br /></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6116497722849078829.post-2147418412237788422020-12-17T10:54:00.007+07:002020-12-17T19:37:43.135+07:00Mengenal Gejala Penyakit Meniere; Diantara Penyakit Gangguan keseimbangan dan Pendengaran<br /><p></p><br /><a href="https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcT2-m5xqc-SlAs6m7QFmD4pWKgtut8V-Licrg&usqp=CAU" imageanchor="1" style="background-color: #f4cccc; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" data-original-height="225" data-original-width="225" height="200" src="https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcT2-m5xqc-SlAs6m7QFmD4pWKgtut8V-Licrg&usqp=CAU" width="200" /></a>Penyakit Meniere adalah suatu kondisi yang menyebabkan vertigo. Beberapa pasien vertigo butuh bantuan- tanpa sadar mengalami gangguan ini. Ini bisa sangat melumpuhkan bagi mereka yang menderita karenanya. Gejala kondisi ini cukup melemahkan, terutama vertigo. Ini dapat berdampak negatif pada kualitas hidup Anda. Selain itu, hal itu dapat menyebabkan Anda melewatkan berbagai acara keluarga, sosial, dan pekerjaan yang penting.<div><p></p><p>Berikut beberapa gejala yang memengaruhi kehidupan:</p><p></p><ul style="text-align: left;"><li>Sensasi penuh, hidung tersumbat, atau tertekan di telinga yang terkena, seringkali hanya di satu telinga</li><li>Vertigo - perasaan bahwa Anda atau hal-hal di sekitar Anda tidak terkendali. Persepsi salah itu ada, bahkan saat tidak ada gerakan sama sekali. Episode vertigo terjadi secara tidak terduga dan dapat terjadi setidaknya 20 menit hingga beberapa jam (tetapi tidak lebih dari 24 jam)</li><li>Mual dan muntah</li><li>Gangguan pendengaran yang berfluktuasi - tanpa perawatan yang tepat dan segera, hal ini dapat memburuk seiring waktu dan menjadi permanen.</li><li>Tinnitus - Suara berdengung, berdenging, atau mendesis di telinga</li><li>Kognitif dan mental berkabut</li></ul><p></p><p>Penyakit Meniere biasanya menyerang orang yang berusia 20 hingga 50 tahun. Namun, penyakit ini dapat mulai muncul pada siapa pun pada usia berapa pun. Vertigo yang ditimbulkannya memengaruhi orang dengan berbagai cara. Untuk beberapa, serangan vertigo mereka mungkin datang dan pergi. tetapi yang lain, menjadi sengsara karena sering mengalaminya.</p><p>Selain itu, serangan vertigo lebih sering terjadi selama musim alergi bagi sebagian orang. Ini dapat membantu menjelaskan mengapa orang dengan penyakit Meniere mengalami perasaan yang mengerikan, tersumbat di telinga mereka. Bukan karena alerginya yang menyebabkannya, melainkan iritasi dari alerginya mempengaruhi tuba Eustachius, yang sudah terasa tertekan, bahkan menimbulkan dampak yang lebih besar.</p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://www.dizziness-and-balance.com/disorders/menieres/images/central-hypothesis.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-size: x-small;"><img border="0" data-original-height="445" data-original-width="593" height="300" src="https://www.dizziness-and-balance.com/disorders/menieres/images/central-hypothesis.jpg" width="435" /></span></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">Faktor faktor penyebab timbul gejala gejala Penyakit Meniere</span></td></tr></tbody></table><br /><p><u><b>Urutan Gejala Penyakit Meniere</b></u></p><p>Untuk meredakan vertigo, penting untuk dipahami bahwa mengetahui semua gejala penyakit Meniere tidak cukup untuk menunjukkan gambaran keseluruhan. Gejala kondisi ini dapat bervariasi tergantung pada tahap situasi Anda saat ini.</p><p>Penyakit Meniere memiliki beberapa fase: aura, tahap awal, tahap serangan, dan di antaranya. Ada juga tahap akhir Meniere. Mari kita lihat gejala apa yang menyertai setiap tahap. Dengan mempelajari gejala ini, Anda dapat melanjutkan untuk pindah ke tempat pribadi yang aman untuk membiarkan serangan Meniere yang sebenarnya berlalu.</p><p><u><b>Tahap Aura</b></u></p><p>Ini mungkin termasuk gejala berikut:</p><p></p><ul style="text-align: left;"><li>Sakit kepala</li><li>Pusing atau vertigo</li><li>Meningkatnya tekanan telinga</li><li>Tinnitus</li><li>Sensitivitas terhadap suara</li><li>Kehilangan pendengaran</li><li>Sensasi ketidaknyamanan yang samar-samar</li></ul><b><u>Tahap Awal</u></b><br />Gejala ini mungkin muncul:<br /><ul style="text-align: left;"><li>Tinnitus</li><li>Vertigo yang hebat dan spontan</li><li>Telinga terasa penuh (disebut aural fullness)</li><li>Gangguan pendengaran yang berfluktuasi</li></ul><p></p><p><u><b>Tahap Serangan</b></u></p><p>Tahap ini terkenal dengan gejala-gejala berikut:</p><p></p><ul style="text-align: left;"><li>Nystagmus - menyentak mata yang tidak terkendali</li><li>Mual dan muntah</li><li>Keringat dingin</li><li>Kecemasan dan panik</li><li>Denyut jantung cepat</li><li>Penglihatan kabur</li><li>Gemetaran</li><li>Diare</li><li>Palpitasi jantung</li></ul><p></p><p><b><u>Di Antara Tahap Serangan</u></b></p><p>Setelah tahap serangan, Anda akan lelah dan mungkin perlu tidur selama beberapa jam untuk pulih. Banyak pasien tetap bebas gejala. Namun, orang lain mungkin terus menunjukkan gejala-gejala ini.</p><p></p><ul style="text-align: left;"><li>Kelelahan atau kantuk</li><li>Perubahan nafsu makan</li><li>Sakit kepala</li><li>Sensasi kepala berat</li><li>Mudah teralihkan</li><li>Meraba-raba untuk menemukan kata yang tepat untuk diucapkan</li><li>Kecanggungan</li><li>Diare</li><li>Merasa pingsan atau pusing</li><li>Kesulitan berkonsentrasi</li><li>Sensitivitas terhadap suara</li><li>Distorsi suara</li><li>Hilangnya kemandirian dan kepercayaan diri</li><li>Perasaan mabuk perjalanan, mual, atau mual</li><li>Kemarahan, ketakutan, kekhawatiran, dan kecemasan</li><li>Muntah</li><li>Masalah dengan visi– kabur, memantul, intensifikasi silau, fokus, dll.</li><li>Merasa tidak stabil– tiba-tiba jatuh, terhuyung-huyung, atau tersandung, kesulitan berjalan, mencari sesuatu untuk dipegang saat berjalan, dan terus menerus melihat ke bawah.</li></ul><p></p><p><b><u>Tahap Akhir Penyakit Meniere</u></b></p><p>Pada tahap ini, Anda mungkin merasakan yang berikut:</p><p></p><ul style="text-align: left;"><li>Masalah dengan penglihatan dan keseimbangan Anda menggantikan vertigo</li><li>Telinga tersumbat dan tinitus lebih intens</li><li>Gangguan pendengaran yang lebih signifikan dan konstan</li><li>Gejala ini bisa menjadi lebih buruk saat Anda berada dalam pencahayaan redup, kelelahan, atau jika Anda melihat banyak pemandangan yang merangsang secara visual di sekitar Anda.</li><li>Serangan jatuh terjadi saat Anda jatuh dalam keadaan sadar</li></ul><p></p></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6116497722849078829.post-39778708215327373432020-11-29T19:29:00.002+07:002020-11-29T19:29:38.043+07:00"Cara Allah Menegur Manusia" dengan COVID 19<div><br /></div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2020/03/15/b1aa7813-0e7a-48c7-88c1-b071a4c2ccad_169.jpeg?w=700&q=90" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="391" data-original-width="700" height="239" src="https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2020/03/15/b1aa7813-0e7a-48c7-88c1-b071a4c2ccad_169.jpeg?w=700&q=90" width="428" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">corona virus disease 2019<br /></td></tr></tbody></table><br />Virus adalah agen infeksi berukuran kecil yang bereproduksi di dalam sel inang yang hidup. Ketika terinfeksi, sel inang dipaksa untuk menghasilkan ribuan salinan identik virus asli dengan cepat. Virus sendiri tidak memiliki sel; pembentukan virus-virus baru berlangsung dalam sel inang yang terinfeksi.<br /><br /><div>Penyakit virus corona (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona yang baru-baru ini ditemukan. Sebagian besar orang yang tertular COVID-19 akan mengalami gejala ringan hingga sedang, dan akan pulih tanpa penanganan khusus.<br /><br />Virus yang menyebabkan COVID-19 terutama ditransmisikan melalui droplet (percikan air liur) yang dihasilkan saat orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau mengembuskan nafas. Droplet ini terlalu berat dan tidak bisa bertahan di udara, sehingga dengan cepat jatuh dan menempel pada lantai atau permukaan lainnya.<br /><br />Kita dapat tertular saat menghirup udara yang mengandung virus jika kita berada terlalu dekat dengan orang yang sudah terinfeksi COVID-19. kita juga dapat tertular jika menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi lalu menyentuh mata, hidung, atau mulut kita. </div><div><br /></div><div>Kasus COVID 19 terjadi secara cepat keseluruh dunia dan Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan tanggal 12 Maret 2020 sebagai status Pandemi COVID 19. sejak ditemukan pertama kali di Wuhan Cina pada pertengahan Desember 2019 sampai sekarang , telah tercatat kasus penderita COVID 19 sebanyak 62,3 juta orang , sembuh 39,8 juta orang, meninggal 1,45 juta orang. di Indonesia pertanggal 29 November 2020. tercatat sebanyak sebagai penderita 534,266 orang , sembuh 445,793 orang, meninggal <span style="background-color: white; color: #2a2a2a; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 14px;">16.815 orang</span></div><br style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #2a2a2a; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 14px;" /><br /><div><br /></div><div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://lh3.googleusercontent.com/-hTw5odE0Uhc/X8N2GQYlbGI/AAAAAAAAqp4/PUzdTo9uG2EnmDIX0Dyh9y2x3WT13ZCFACLcBGAsYHQ/image.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" data-original-height="331" data-original-width="605" height="214" src="https://lh3.googleusercontent.com/-hTw5odE0Uhc/X8N2GQYlbGI/AAAAAAAAqp4/PUzdTo9uG2EnmDIX0Dyh9y2x3WT13ZCFACLcBGAsYHQ/w391-h214/image.png" width="391" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">Kasus baru per tanggal 28 November 2020 di Indonesia<br /></span></td></tr></tbody></table><br /><div style="text-align: justify;">Hampir satu tahun virus corona 19 berulang tahun, seluruh negara di dunia masih dalam ancaman dan serangan COVID 19, serta masih menerapkan protokol kesehatan sesuai rekomendasi WHO, untuk melawan COVID 19 dan mulai di cobakan vaksinasi virus dengan obat vaksin khusus covid 19 secara massal ke seluruh dunia - terutama pada tahun 2021. </div></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Akibat COVID 19 telah berdampak ke seluruh aspek kehidupan manusia, baik langsung dan tidak langsung. Penerapan jaga jarak secara sosial, fisik, karantina virus merubah kebiasaan semua manusia dalam berinteraksi termasuk dalam kegiatan ekonomi, sosial, sekolah, seni budaya, kegiatan ibadah, politik dan keamanan. Pola baru diterapkan sebagai budaya atau kebiasaan baru ; "era new normal", untuk mengatasi dampak terhadap ekonomi dan bangkit dari resesi ekonomi karena mandeknya kegiatan ekonomi akibat dari pembatasan atau karantina wilayah bagi pelaku ekonomi. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Bagaimana seluruh elemen masyarakat, pemerintah, tenaga medis-kesehatan, relawan , polisi, tentara bekerja untuk mencegah agar penyakit virus ini dapat diatasi dan tidak menyebar -menginfeksi orang orang yang rentan atau dengan kondisi memiliki penyakit lain yang dapat melemahkan imunnya atau disebut orang dengan komorbid. Bahkan dari mereka mereka telah menjadi korban "ganasnya" virus corona terutama tenaga medis-dokter, paramedis-perawat, aparat keamanan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dalam perjuangan melawan COVID 19 selama hampir 1 tahun ini, terutama bagi mereka di garis terdepan -yang merawat pasien Covid 19 di ICU, rawat inap isolasi -seperti dokter dan perawat, petugas kesehatan, staf rumah sakit, sopir ambulan, cleaning service, aparat keamanan -serta Tim Satgas COVID 19. sudah menjadi resiko yang harus dihadapi setiap harinya. Namun </div><div>masih ada orang orang yang tidak menyadari dan membuat hoaks tentang COVID 19 sebagai hal yang "sepele" dan bahkan "COVID 19 " itu tidak ada -hanya konspirasi cina, mafia obat virus, dan lain lain.</div><div><br /></div><div style="text-align: justify;">Berbagai regulasi dibuat oleh pemerintah pemerintah / negara negara di dunia dan WHO. Regulasi berdasarkan zona bebas, hijau, kuning, merah dan hitam; ada karantina wilayah dengan menerapkan PSBB(pembatasan sosial berskala besar) bahkan lockdown terutama pada zone merah dan hitam. Perang melawan COVID 19 memerlukan komitmen bersama dan kerjasama dari seluruh komponen masyarakat, bangsa dan negara, tanpa itu maka kita tidak dapat menang melawan COVID 19. dampaknya adalah kehancuran ekonomi, ketepurukan sosial, keamanan dan politik-hukum. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kerawanan akibat pelanggaran protokol kesehatan seperti Kerumunan massal, tidak menjaga jarak, tidak memakai masker, tidak mencuci tangan dapat meningkatkan kembali penyebaran virus dan infeksi berulang dan sangat tinggi resiko kematiannya terhadap orang dengan penyakit komorbid (seperti, kencing manis, jantung koroner, hipertensi, penyakit imun ). Mereka yang tanpa komorbid dapat tertular COVID 19 - tanpa gejala ataupun gejala yang ringan, tetapi dapat menularkan ke orang normal yang belum tertular. Rangkaian penularan ini yang harus terus di putus dengan "gerakan 3 M" yaitu Memakai Masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak + Menghindari Kerumunan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ketidak patuhan atau tidak kepedulian terhadap protokol kesehatan pada kejadian penjemputan massa di bandara , acara pernikahan, pertunjukan musik, olah raga, tempat ibadah, peringatan ulang tahun, dan lain lain. perlu dicegah dan diberi sangsi yang tegas. karena melukai hati mereka yang telah berjuang melawan covid 19 dan memberatkan pemerintah dalam "Pemulihan ekonomi nasional".</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pemerintah mendapat tanggung jawab untuk merawat dan menyembuhkan pasien covid 19 secara gratis; biaya setiap pasien covid 19 rata rata lebih kurang 80 juta rupiah, bahkan pada kasus berat bisa ratusan juga(400jutaan rupiah). Pemerintah menanggung biaya rumah sakit covid 19, sehingga peningkatan kasus baru dapat menambah alokasi dana untuk covid 19 dan mengurangi dana untuk pemulihan ekonomi nasional - memperlambat mengatasi pengangguran akibat PHK atau tenaga kerja baru yang mencari perkerjaan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pandemi PENYAKIT VIRUS CORONA adalah fenomena alamiah atau sunnahtullah yang berlaku terhadap seluruh manusia, tanpa kecuali apapun statusnya -mulai rakyat kecil-miskin sampai bangsawan-elite- kaya, bukan ulama sampai ulama, bukan pemimpin sampai pemimpin, bahkan status negara belum maju sampai adidaya-sangat maju. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Inilah CARA ALLAH SWT menegur kesombongan kita -manusia, dengan makluk mikrokosmos, virus corona, bahkan kita merasakan "kesombongan virus corona 19". Mudah mudahan kita "menyadari dengan sungguh sungguh" untuk merubah kebiasaan hidup kita lebih baik lagi dengan "alam-lingkungan", beradaptasi pada kebudayaan baru dunia " new normal dengan 3 M"</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">wallahu'alam</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://rmco.id/images/berita/750x390/bnpb-dan-dmi-ajak-umat-muslim-cegah-virus-corona-di-masjid-dan-musala_29718.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="390" data-original-width="750" height="245" src="https://rmco.id/images/berita/750x390/bnpb-dan-dmi-ajak-umat-muslim-cegah-virus-corona-di-masjid-dan-musala_29718.jpeg" width="471" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">protokol kesehatan di Mesjid/Rumah Ibadah</span><br /></td></tr></tbody></table><br /><div class="RmOgRe RtXCRc" style="color: #70757a; font-size: 12px; padding: 0px 16px 8px;"><br /><div class="HX7KMc" style="margin-left: -16px; margin-right: -16px; margin-top: -24px;"><g-link></g-link></div></div></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6116497722849078829.post-68172693836534792512020-11-24T10:25:00.024+07:002023-05-08T11:19:01.691+07:00"Beragama" itu Sederhana, Mudah !!.<div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiNIBAMcxPyUrWZp5R-8PgrXsbjkXPeLt30_aIpyg1p06T3887RWXdR7Gr7dqnoGsS_7pKgyjIOL0D1BYfSs655ZnT-7iQqQmxlJsqqtjsGa08HGQboupmxQ4ZNG7FobUth3Rad2uh0cYsz8ycFslGbSnVLu5XV3HYT6yBUvEL6g-XOutf58g3HjreayA" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" data-original-height="455" data-original-width="592" height="308" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiNIBAMcxPyUrWZp5R-8PgrXsbjkXPeLt30_aIpyg1p06T3887RWXdR7Gr7dqnoGsS_7pKgyjIOL0D1BYfSs655ZnT-7iQqQmxlJsqqtjsGa08HGQboupmxQ4ZNG7FobUth3Rad2uh0cYsz8ycFslGbSnVLu5XV3HYT6yBUvEL6g-XOutf58g3HjreayA=w400-h308" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">perilaku baik adalah perilaku orang beragama<br />"sederhana, mudah dan bahagia" </td></tr></tbody></table></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><br />"beragama" membuat diri tercerahkan dan bahagia, juga orang lain, lingkungan ikut tercerahkan dan bahagia. beragama itu sederhana.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;">Berbagai perilaku orang orang yang mengaku beragama, belakang ini menjadi berita yang viral, heboh. bagaimana rupa "terkesan" orang yang 'tidak mengikuti aturan' , mau enak sendiri, merasa benar sendiri, mudah emosi dan marah, bicaranya kasar dan keras, suka mengancam dan perkusi orang lain, suka dengan kekerasan atas nama tuhan, dan lain lain. "kesan" wajah agama dan orang beragama dengan profil yang seram, angker, menakutkan bagi orang lain atau penganut agama lain. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;">Bagaimana pemimpin atau ketua dan pengikut pengajian memahami agama ? bagaimana mempraktekan ajaran dan tauladan beragama dalam hubungan antara sesama manusia(mu'amalah) dan terhadap Tuhannya(ubudiyah) ? </span></div> <div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;">Realita saat ini menjadikan agama seperti sulit dipraktekkan atau menjadi momok dalam bermasyarakat sehingga mengesankan agama hanya dokrin yang membelenggu, tidak mencerahkan, memaksa dan menghukum pelakunya; akibat lain agama hanya sebagai simbol atau identitas sosial atau bagian kelompok. Agama menjadi wilayah yang sempit, eksklusif, sebagai otoritas ketuhanan. Hanya orang orang tertentu yang beragama mendapat otoritas keagamaan sebagai orang suci, orang yang dekat dengan tuhan. orang lain harus mengikuti jenjang ke-agamaan bila mendapat "status/makam" otoritas keagamaan tertinggi. Bagaimana orang harus belajar, berguru, membaca kitab kitab agama, bersekolah agama dari madrasah ibtidaiyah, tsanawiyah, aliyah, S1,S2,S3 ? Bagaimana orang belajar kitab suci dan kitab kitab tafsirnya serta fatwa fatwa ulama ?. Apakah jalan mencapai status taqwa atau otoritas keagamaan harus seperti itu ? Apakah orang yang menempuh jalur akademik saja bisa mencapai status keagamaan tertinggi sebagai orang yang dekat tuhan ? dan pertanyaan pertanyaan lain yang pada hakekatnya adalah betapa "panjang" untuk "beragama". </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;">Jalan panjang mencapai agama yang dipahami dan dipraktekkan serta realita jaman - sering menimbulkan benturan atau konflik baik berasal dari diri sendiri , maupun didapat dari contoh perilaku tokoh agama atau pemimpin agama atau kelompok kelompok dalam agama. Ruang publik yang terbuka , menjadi tontonan umat, ketika perilaku orang mengataskan agama merusak kerukunan bermasyarakat atau berpolitik dengan menggunakan agama sebagai alat politik identitas. Nilai beragama pada perilaku beragama tidak ada atau tidak sesuai prakteknya, akibatnya umat atau pengikutnya tidak bisa menjadi teladan atau contoh buruk wajah agama. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;">Esensi beragama adalah mencerahkan dan membahagiakan hidup dan kehidupan pelakunya; dampaknya bagian orang lain dan lingkungannya juga sama sehingga terwujud suasana -kondisi hidup dan kehidupan penuh kasih sayang, ramah, tentram, damai, sentosa/sejahtera. Wujud itu hanya berasal dari kesadaran diri masing masing pelaku beragama, bukan dari luar kesadaran atau bahasa lain wujud itu automatis timbul mulai dari "alam bawah sadar dan alam sadar" setiap orang beragama yang "baik".</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;">Agama memang dapat sebagai alat, perangkat, metode dalam mencapai tujuan kehidupan yang ideal atau diimpikan tetapi memerlukan tehnologi, cara menggunakannya atau standar operasional prosedur(SOP) baik untuk diri sendiri atau bermasyarakat, berbangsa-bernegara; dari kerangka yang sederhana sampai yang kompleks.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;">Pada konteks individu, beragama artinya bernilai pada kemampuan mengendalikan diri dan berbuat kebaikan kepada orang lain, berkinerja melayani, membantu, bertanggung jawab pada tugas pokok serta fungsinya(tupoksi), demikian dalam keluarga, bermasyarakat,berbangsa bernegara- patuh terhadap norma masyarakat, peraturan pemerintah dan undang undang negara.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;">Sederhananya nilai agama mengikat segala perbuatan -kebaikan muamalah dengan nilai ketuhanan (ubudiyah) pelaku orang beragama, yang memberi nilai ketulusan, kepasrahan, kejujuran, ikhlasan, nilai balasan berupa kebaikan yang bertambah(Barokah) dan Pengetahuan -Ilmu yang luas (al-Hikmah) dari Allah subhana wa 'ala.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;">Itulah beragama, Agama itu mudah, mencerahkan, membahagiakan.</span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6116497722849078829.post-4364562922961863672020-11-06T16:00:00.003+07:002020-11-06T21:53:14.122+07:00Syukur atas Nikmat Allah.<p> <b style="font-family: verdana;"><u><span style="background-color: white; color: #262626; font-size: 14px;">Syukur Nikmat:</span></u></b></p><p><b style="color: #262626; font-family: -apple-system, BlinkMacSystemFont, "Segoe UI", Roboto, Helvetica, Arial, sans-serif;">Ketika Sakit:</b></p><p><a href="https://image.shutterstock.com/z/stock-vector-flu-sickness-sick-person-having-cold-ill-man-headache-medicine-for-the-disease-flu-illness-1364389268.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="669" data-original-width="800" height="167" src="https://image.shutterstock.com/z/stock-vector-flu-sickness-sick-person-having-cold-ill-man-headache-medicine-for-the-disease-flu-illness-1364389268.jpg" width="200" /></a><u></u></p><ul><li><u>Sakit mata ketika bisa melihat</u></li><li><u>Sakit gigi ketika bisa menggigit</u></li><li><u>Sakit muntah dan mual ketika bisa makan dan minum</u></li><li><u>Sakit perut kembung ketika buang angin dan sendawa</u></li><li><u>Sakit tidak bisa BAB ketika bisa</u></li><li><u>Sakit BAB mencret -diare ketika normal </u></li><li><u>Sakit tidak bisa BAK ketika bisa</u></li><li><u>Sakit kencing batu ketika keluar batu</u></li><li><u>Sakit batu kandung empedu ketika hilang </u></li><li><u>Sakit sesak nafas ketika bisa nafas lega</u></li><li><u>Sakit kehilangan keseimbangan badan dan Vertigo ketika bisa berjalan biasa dan bergerak</u></li><li><u>Sakit anggota gerak badan ketika bisa membawa barang atau bergerak luwes</u></li><li><u>Sakit tidak bisa tidur ketika bisa tidur</u></li><li><u>Sakit tidur terus ketika bisa bangun dan beraktifitas</u></li><li><u>Sakit tidak bisa berbicara ketika bisa bicara</u></li><li><u>Sakit banyak bicara ketika bisa sedikit bicara</u></li><li><u>Sakit hati dan sedih ketika bisa tertawa dan bahagia</u></li><li><u>Sakit dari kematian ketika bisa diberi kehidupan(kesembuhan);</u></li></ul><p></p><p style="text-align: left;"></p><ul style="text-align: left;"><ul><li>Sakit tumor ganas ketika sembuh</li><li>Sakit terinfeksi COVID 19 ketika sembuh</li><li>Sakit Koma ketika sembuh</li><li>Sakit Perdarahan berat ketika sembuh</li><li>Sakit Syok berat ketika sembuh</li><li>Sakit Dehidrasi berat ketika sembuh</li><li>Sakit Sepsis berat ketika sembuh</li><li>Sakit depresi berat ketika sembuh</li></ul><li>dst.nya.</li></ul><p></p><p><span style="font-size: medium;"><b><i>Apakah masih kita mendustakan nikmat Allah dg tanpa mensyukurinya ?</i></b></span></p><p><span style="font-size: medium;"><b><i><br /></i></b></span></p><p><b>Ketika Sehat :</b></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://static01.nyt.com/images/2017/12/22/well/how-to-be-happy-guide-slide-54Z3/how-to-be-happy-guide-slide-54Z3-master768.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="512" data-original-width="768" height="196" src="https://static01.nyt.com/images/2017/12/22/well/how-to-be-happy-guide-slide-54Z3/how-to-be-happy-guide-slide-54Z3-master768.jpg" width="208" /></a></div><p></p><p></p><ul style="text-align: left;"><li style="text-align: left;">Mata dan indra ketika bisa melihat,merasakan,mengesankan keindahan objek alam, orang, objek hidup, fenomena, buku offline dan online ilmu-pengetahuan - hasil tehnologi.</li><li style="text-align: left;">Mulut dan Gigi ketika bisa makan dan minum -hal yang lezat dan tidak lezat masuk kedalam pencernaan tubuh atau hal berupa obat yang dimakan dan minum.</li><li style="text-align: left;">Hidung ketika dapat mencium bau harum dan busuk, dapat menghisap udara segar dengan lega.</li><li style="text-align: left;">Telinga ketika dapat mendengar suara yang keras dan lemah, suara yang indah dan fals, suara yang berbeda frekuensi dan temponya</li><li style="text-align: left;">Organ (liver, pankreas, kandung empedu,limpa) dan Saluran pencernaan tubuh(esofagus, gaster,duodenum, small bowel, colon- rektum ketika mencerna makanan dan minuman , obat , menyerap dan membuang hasil metabolisme dari dan ke seluruh organ tubuh yang lain dengan baik.</li><li style="text-align: left;">Organ Ginjal dan Saluran kemih(ureter, kandung kemih) ketika mengalirkan, menyaring(filter), membuang dan menyerap kembali hasil metabolisme tubuh dalam bentuk cairan yang kotor dan bersih, mengatur keseimbangan cairan tubuh, tekanan darah.</li><li style="text-align: left;">Organ Jantung dan pembuluh darah(arteri,vena, lymph) ketika memompa, mengatur -distribusi input-output hasil metabolisme dari dan ke dalam sel sel tubuh dan ruang ruang antara sel ke seluruh organ tubuh, mulai dari otak sampai ujung kaki, dari permukaan kulit-rambut sampai organ organ dalam tubuh; menjaga dalam keadaan keseimbangan hemostasis</li><li style="text-align: left;">Otak besar, otak kecil, batang otak ketika memproses semua aktifitas organ tubuh yang disadari dan tanpa disadari(volunter-involunter) dan meng-kontrol -kendali, rencana, dan action dari input-out data data yang diterima dari dalam otak(memory idea, pikiran, perasaan, emosi, spiritual) dan luar otak(persepsi dari interaksi dengan lingkungan).</li><li style="text-align: left;">Tubuh dan anggota tubuh ketika dapat bergerak, berjalan, berlari, melompat secara maksimal; memegang, mencekram, menggantung, mengepal, meninju dengan kuat.</li></ul><div><span style="font-size: medium;"><i><b>Apakah masih kita mendustakan nikmat Allah dg tanpa mensyukurinya ?</b></i></span></div><div><span style="font-size: large;"><i><b><br /></b></i></span></div><ul style="text-align: left;"><li><b>Tubuh yang sehat:</b></li></ul><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://ih1.redbubble.net/image.1113254300.7842/fposter,small,wall_texture,product,750x1000.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="600" height="184" src="https://ih1.redbubble.net/image.1113254300.7842/fposter,small,wall_texture,product,750x1000.jpg" width="184" /></a></div></div><ul style="text-align: left;"><li>ketika bisa berpikir, mengingat, menghapal, belajar-membaca-melihat-mendengar-merasakan dan menyimpulkan sesuatu dengan baik dan bijak</li><li>ketika dapat berbagi kebaikan dalam bentuk mengajar -ilmu, mengajar keterampilan, berbagi sedekah, infak, berbagi pikiran dan tenaga dengan baik</li><li>ketika dapat bekerja melayani orang lain dengan profesional </li><li>ketika dapat mengikuti perkembangan dan meningkatkan kemampuan profesional </li><li>ketika dapat mengevaluasi diri dan merencanakan dan melaksanakan pekerjaan profesi</li></ul><ul style="text-align: left;"><li>ketika dapat bersosialisasi dan berkiprah baik dengan keluarga, tetangga, masyarakat</li><li>ketika dapat menyumbangkan sesuatu kebaikan kepada bangsa dan negara </li><li>Ketika miskin tapi sehat</li><li>ketika kaya tapi sakit</li></ul><div><span style="font-size: medium;"><b><i>Apakah masih kita mendustakan nikmat Allah dg tanpa mensyukurinya ?</i></b></span></div><p></p><p> </p><p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -0.25in;"> <o:p></o:p></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6116497722849078829.post-67093326046372072552020-11-01T09:54:00.011+07:002023-05-08T10:53:56.108+07:00"Hack otak " / otak-atik 'OTAK'<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhFF4PFZMFmBPz4pyS-x4hih5fcoZX0SpV5X1Dy8sA3nduUXhDT6GzbmryND-f3v6eXY7Rms-rwtE4OuQZ9bNo44IIqpWKVx0TQTZQtO0PPQKp4idf5xJL79Pz4YiWMlP2fTogzlTiMYjxC08pwKaGXvNRpsjkso-t-fwb3VCPPJ0ER39sM4k-twOIMOA" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" data-original-height="606" data-original-width="875" height="336" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhFF4PFZMFmBPz4pyS-x4hih5fcoZX0SpV5X1Dy8sA3nduUXhDT6GzbmryND-f3v6eXY7Rms-rwtE4OuQZ9bNo44IIqpWKVx0TQTZQtO0PPQKp4idf5xJL79Pz4YiWMlP2fTogzlTiMYjxC08pwKaGXvNRpsjkso-t-fwb3VCPPJ0ER39sM4k-twOIMOA=w486-h336" width="486" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>"Hack Otak "- </b> <span style="font-size: medium;">Apa itu dan bagaimana ?</span> caranya memprogram "bahasa otak" dengan merubah kalimat afirmasi dari negatif menjadi positif; dari pesimis, sulit, sial, males, pemarah, jahil, dengki, sedih, mental blok, putus asa, sulit belajar, galau, dll. menjadi bahasa yang positif, seperti saya kuat, move on, optimis, sedang belajar maju atau ujian naik kelas, semua masalah ada jalan solusinya, saya selalu bersyukur, saya senang orang lain sukses dan saya yang berikutnya sukses, dstnya.</div><div style="text-align: justify;"><u><strike><br /></strike></u></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://www.nusabali.com/article_images/70981/nlp-neuro-linguistic-programming-guru-berkarakte-2020-03-29-135244_0.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="460" data-original-width="800" height="302" src="https://www.nusabali.com/article_images/70981/nlp-neuro-linguistic-programming-guru-berkarakte-2020-03-29-135244_0.jpg" width="525" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>NLP (neuro linguistic programming</b>) sesuatu metode yang digunakan untuk merubah <i>mindset otak</i> yang negatif -yang menyebabkan " "konflik" dalam otak, menjadi positif -menghilangkan konflik/ gangguan sikap- perilaku akibat mindset otak yg salah akibat trauma fisik-psikis masalah lalu atau terus menerus berlangsung yang berhubungan dengan keluarga, masyarakat, lingkungan alam, pendidikan/sekolah; yang kemudian dihubungkan dengan masa depan, yang menimbulkan " kekuatiran hambatan (blok), ketidak berdayaan, perang atau kalah, dll." Aki batnya "pintu rizki, pintu bahagia" seperti tertutup. Berpikir positif dan berusaha berbuat baik, berdoa dengan bahasa bersyukur dapat " memperbaiki atau merubah mindset otak yang salah menjadi benar". Orang lain tidak dapat merubah seseorang jadi baik tetapi hanya orang tersebut yang bisa merubahnya (meng-hack otaknya sendiri). Tepat sekali apa yang dikatakan" musuh yang besar adalah melawan nafsu-kehendak dari dirimu sendiri". </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Melawan artinya ada konflik yg harus dihilangkan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Bahagia artinya tidak ada konflik antara harapan dan kenyataan yg menimbulkan rasa syukur. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">(Catatan : hikmah rizki,syukur)</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="font-family: inherit;"><div class="stjgntxs ni8dbmo4 l82x9zwi uo3d90p7 h905i5nu monazrh9" data-visualcompletion="ignore-dynamic" style="border-radius: 0px 0px 8px 8px; font-family: inherit; overflow: hidden;"><div style="font-family: inherit;"><div style="font-family: inherit;"><div style="font-family: inherit;"><div class="l9j0dhe7" style="font-family: inherit; position: relative;"><div class="bp9cbjyn m9osqain j83agx80 jq4qci2q bkfpd7mw a3bd9o3v kvgmc6g5 wkznzc2l oygrvhab dhix69tm jktsbyx5 rz4wbd8a osnr6wyh a8nywdso s1tcr66n" style="align-items: center; border-bottom: 1px solid var(--divider); color: var(--secondary-text); display: flex; font-family: inherit; font-size: 0.9375rem; justify-content: flex-end; line-height: 1.3333; margin: 0px 16px; padding: 10px 0px;"><div class="bp9cbjyn j83agx80 buofh1pr ni8dbmo4 stjgntxs" style="align-items: center; background-color: white; color: #65676b; display: flex; flex-grow: 1; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; overflow: hidden;"><div style="font-family: inherit;"><span class="tojvnm2t a6sixzi8 abs2jz4q a8s20v7p t1p8iaqh k5wvi7nf q3lfd5jv pk4s997a bipmatt0 cebpdrjk qowsmv63 owwhemhu dp1hu0rb dhp61c6y iyyx5f41" style="align-items: inherit; align-self: inherit; display: inherit; flex-direction: inherit; flex: inherit; font-family: inherit; height: inherit; max-height: inherit; max-width: inherit; min-height: inherit; min-width: inherit; place-content: inherit; width: inherit;"><div class="oajrlxb2 g5ia77u1 qu0x051f esr5mh6w e9989ue4 r7d6kgcz rq0escxv nhd2j8a9 a8c37x1j p7hjln8o kvgmc6g5 cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x jb3vyjys rz4wbd8a qt6c0cv9 a8nywdso i1ao9s8h esuyzwwr f1sip0of lzcic4wl l9j0dhe7 abiwlrkh p8dawk7l gmql0nx0 ce9h75a5 ni8dbmo4 stjgntxs" role="button" style="-webkit-tap-highlight-color: transparent; background-color: transparent; border-color: initial; border-style: initial; border-width: 0px; box-sizing: border-box; color: inherit; cursor: pointer; font-family: inherit; list-style: none; margin: 0px; max-height: 1.3333em; outline: none; overflow: hidden; padding: 0px; position: relative; text-align: inherit; touch-action: manipulation; user-select: none;" tabindex="0"><div><span style="font-family: inherit;"><span class="pcp91wgn" style="font-family: inherit; padding-left: 6px;"><br /></span></span></div></div></span></div></div><div class="kb5gq1qc pfnyh3mw c0wkt4kp" style="background-color: white; color: #65676b; flex-grow: 0; flex-shrink: 0; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; width: 7px;"></div></div></div></div></div></div></div></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6116497722849078829.post-53697399315850871052020-10-30T15:24:00.011+07:002020-11-01T10:11:15.838+07:00NLP (Neuro-Linguistic Programming)<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/4duqMnlpWn0" width="320" youtube-src-id="4duqMnlpWn0"></iframe></div><br /><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Neuro-linguistic programming (NLP) adalah sebuah pendekatan komunikasi, pengembangan pribadi, dan psikoterapi yang diciptakan oleh Richard Bandler dan John Grinder di California, USA pada tahun 1970-an. Penciptanya mengklaim adanya hubungan antara proses neurologi ("neuro"), bahasa ("linguistic") dan pola perilaku yang dipelajari melalui pengalaman ("programming") dan bahwa hal tersebut dapat diubah untuk mencapai tujuan tertentu dalam kehidupan. Bandler dan Grinder mengklaim bahwa ketrampilan seseorang dapat "dimodel" menggunakan metodologi NLP kemudian ketrampilan tersebut dapat dimiliki oleh siapa saja. Bandler dan Grinder juga mengklaim bahwa NLP dapat mengobati masalah seperti pobia, depresi, gangguan kebiasaan, penyakit psikosomatik, miopi, alergi, flu dan gangguan belajar, seringkali hanya dalam satu sesi terapi. NLP telah diadopsi oleh beberapa hipnoterapis dan dalam seminar-seminar yang dipasarkan untuk bisnis dan pemerintahan.Ulasan penelitian empiris menunjukkan bahwa NLP telah gagal memproduksi hasil yang dapat diandalkan terhadap ajaran intinya. Bukti ilmiah mengungkapkan bahwa NLP didiskreditkan sebagai pseudosains. Ulasan ilmiah menunjukkan adanya beberapa kesalahan faktual, dan gagal untuk menghasilkan hasil yang ditegaskan oleh para pendukungnya. Menurut psikolog klinis Grant Devilly (2005), NLP telah mengalami penurunan dalam prevalensi sejak tahun 1970-an. Kritik telah melampaui kurangnya bukti empiris untuk efektivitas, mengatakan bahwa NLP memamerkan karakteristik pseudosains, judul, konsep dan terminologinya juga. NLP tampil sebagai contoh dari pseudosains untuk memfasilitasi pengajaran literasi sains di tingkat profesional dan universitas. NLP juga muncul pada daftar intervensi yang didiskreditkan berbasis ulasan konsensus ahli. Dalam penelitian yang dirancang untuk mengidentifikasi "faktor dukun" dalam praktik kesehatan mental modern, Norcross et al. (2006) mendaftarkan NLP sebagai kemungkinan didiskreditkan untuk pengobatan masalah perilaku. Norcross et al. (2010) mendaftarkan NLP dalam sepuluh besar intervensi yang paling didiskreditkan, Glasner-Edwards dan Rawson (2010) mendaftarkan terapi NLP sebagai "pasti didiskreditkan"</div><div style="text-align: justify;"><u><strike><br /></strike></u></div><span style="font-size: medium;"><b><u>Sejarah dan konsep</u></b></span></div><div><span style="font-size: medium;"><b><u><br /></u></b></span></div><div><div style="text-align: justify;">Menurut Bandler dan Grinder, NLP terdiri dari metodologi yang disebut "modeling" dan serangkaian teknik yang berasal dari aplikasi awal yang dikembangkan oleh Bandler dan Grinder. Banyak di antara metode-metode yang dianggap fundamental berasal dari pemodelan oleh Bandler dan Grinder terhadap hasil karya Virginia Satir, Milton Erickson, dan Fritz Perls. Bandler dan Grinder juga menarik teori-teori dari Gregory Bateson, Alfred Korzybski dan Noam Chomsky, terutama transformasi grammar. Bandler dan Grinder mengklaim bahwa terapi "ajaib" yang dilakukan oleh Perls, Satir dan Erickson, dan pada aktivitas manusia yang kompleks, memiliki suatu struktur tertentu yang kemudian dapat dikodifikasikan menggunakan metodologi mereka untuk selanjutnya dapat dipelajari oleh orang lain. Buku mereka pada tahun 1975 berjudul The Structure of Magic I: A Book about Language and Therapy ditujukan untuk menjadi kodifikasi teknik terapi dari Perls dan Satir.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Bandler dan Grinder mengatakan bahwa mereka menggunakan proses pemodelan mereka sendiri untuk memodelkan Virginia Satir sehingga mereka dapat menghasilkan apa yang mereka sebut Meta-Model, model untuk mengumpulkan informasi dan menantang bahasa klien dan pemikiran yang mendasari. Mereka mengklaim bahwa dengan menantang distorsi linguistik, menentukan generalisasi, dan memulihkan informasi yang dihapus dalam pernyataan klien, konsep tata bahasa transformasional dari struktur permukaan menghasilkan representasi yang lebih lengkap dari struktur dalam yang mendasari dan karena itu memiliki manfaat terapeutik. Juga berasal dari Satir adalah penahan, mondar-mandir masa depan dan sistem representasi. </div><div style="text-align: justify;">Sebaliknya, Milton-Model — model dari bahasa Milton Erickson yang konon menghipnotis — digambarkan oleh Bandler dan Grinder sebagai "artfully samar-samar" dan metaforis. Milton-Model digunakan dalam kombinasi dengan Meta-Model sebagai pelembut, untuk menginduksi "trans" dan untuk menyampaikan sugesti terapeutik tidak langsung. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Namun, dosen tambahan dalam linguistik Karen Stollznow mendeskripsikan referensi Bandler dan Grinder kepada para ahli seperti nameropping. Selain Satir, orang-orang yang mereka sebut sebagai pengaruh tidak bekerja sama dengan Bandler atau Grinder. Chomsky sendiri tidak memiliki hubungan apapun dengan NLP; karya aslinya dimaksudkan sebagai teori, bukan terapi. Stollznow menulis, "[selain meminjam terminologi, NLP tidak memiliki kemiripan otentik dengan teori atau filosofi Chomsky mana pun — linguistik, kognitif, atau politik."</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Menurut André Muller Weitzenhoffer, seorang peneliti di bidang hipnosis, "kelemahan utama dari analisis linguistik Bandler dan Grinder adalah bahwa sebagian besar dibangun di atas hipotesis yang belum teruji dan didukung oleh data yang sama sekali tidak memadai." Weitzenhoffer menambahkan bahwa Bandler dan Grinder menyalahgunakan logika formal dan matematika, mendefinisikan ulang atau kesalahpahaman istilah dari linguistik leksikon (misalnya, nominalisasi), membuat façade ilmiah dengan tidak perlu memperumit konsep Ericksonian dengan klaim tidak berdasar, membuat kesalahan faktual, dan mengabaikan atau membingungkan konsep-konsep yang menjadi inti pendekatan Erickson. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Bandler (Circa 1997), menyatakan, "NLP didasarka, pada mencari tahu apa yang berhasil dan memformalkannya. Untuk memformalkan pola, saya menggunakan segalanya mulai dari linguistik hingga holografi ... Model yang membentuk NLP semuanya adalah model formal berdasarkan matematika, prinsip-prinsip logika seperti kalkulus predikat dan persamaan matematika yang mendasari holografi. " Namun, tidak ada penyebutan matematika holografi maupun holografi secara umum di McClendon, Spitzer, atau Grinder akun dari pengembangan NLP.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><div>Mengenai masalah pengembangan NLP, Grinder mengingat:</div><div><br /></div><div><blockquote>Ingatan saya tentang apa yang kami pikirkan pada saat penemuan (berkenaan dengan kode klasik yang kami kembangkan — yaitu, tahun 1973 hingga 1978) adalah bahwa kami cukup eksplisit untuk menggulingkan paradigma dan, misalnya, Saya, untuk satu, merasa sangat berguna untuk merencanakan kampanye ini menggunakan sebagian sebagai panduan karya luar biasa Thomas Kuhn (The Structure of Scientific Revolutions) di mana dia merinci beberapa kondisi yang secara historis diperoleh di tengah-tengah pergeseran paradigma . Misalnya, saya yakin sangat berguna bahwa tidak seorang pun dari kami yang memenuhi syarat di bidang yang pertama kami kejar — psikologi dan khususnya, aplikasi terapeutiknya; ini menjadi salah satu kondisi yang diidentifikasi Kuhn dalam studi historisnya tentang pergeseran paradigma.</blockquote></div><div><br /></div><div>Filsuf Robert Todd Carroll menjawab bahwa Grinder belum memahami teks Kuhn tentang sejarah dan filsafat sains, The Structure of Scientific Revolutions. Carroll menjawab: (a) ilmuwan individu tidak pernah atau mereka pernah mampu menciptakan perubahan paradigma secara sukarela dan Kuhn tidak menyarankan sebaliknya; (b) Teks Kuhn tidak memuat gagasan bahwa tidak memenuhi syarat dalam suatu bidang ilmu merupakan prasyarat untuk menghasilkan suatu hasil yang memerlukan pergeseran paradigma dalam bidang tersebut dan (c) Struktur Revolusi Ilmiah terutama merupakan karya sejarah dan bukan teks instruktif tentang menciptakan perubahan paradigma dan teks semacam itu tidak mungkin — penemuan luar biasa bukanlah prosedur yang dirumuskan. Carroll menjelaskan bahwa pergeseran paradigma bukanlah kegiatan yang direncanakan, melainkan merupakan hasil dari upaya ilmiah dalam paradigma (dominan) saat ini yang menghasilkan data yang tidak dapat dipertanggungjawabkan secara memadai dalam paradigma saat ini — karenanya terjadi pergeseran paradigma, yaitu adopsi paradigma baru.</div><div><br /></div><div>Dalam mengembangkan NLP, Bandler dan Grinder tidak menanggapi krisis paradigmatik dalam psikologi juga tidak menghasilkan data yang menyebabkan krisis paradigmatik dalam psikologi. Tidak ada gunanya Bandler dan Grinder menyebabkan atau berpartisipasi dalam perubahan paradigma. "Apa yang dilakukan Grinder dan Bandler sehingga mustahil untuk terus melakukan psikologi ... tanpa menerima ide-ide mereka? Tidak ada," bantah Carroll.</div></div><div><br /></div><div><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><u>Komponen utama dan konsep inti</u></b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://i.pinimg.com/originals/f1/9e/1e/f19e1eec7c4677da3448cbccf14811fa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="581" data-original-width="800" height="380" src="https://i.pinimg.com/originals/f1/9e/1e/f19e1eec7c4677da3448cbccf14811fa.jpg" width="524" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">NLP dapat dipahami dalam tiga komponen besar dan konsep utama yang berkaitan dengan:</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><ol><li>Subyektivitas. Menurut Bandler dan Grinder</li><ul><li>:Kami mengalami dunia secara subyektif sehingga kami menciptakan representasi subjektif dari pengalaman kami. Representasi subjektif dari pengalaman ini dibentuk dari panca indera dan bahasa. Artinya, pengalaman sadar subyektif kita adalah dalam pengertian tradisional penglihatan, audisi, taktik, penciuman, dan nafsu sehingga ketika kita — misalnya — melatih suatu aktivitas "di kepala kita", mengingat suatu peristiwa, atau mengantisipasi masa depan kita. akan "melihat" gambar, "mendengar" suara, "merasakan" rasa, "merasakan" sensasi sentuhan, "mencium" bau, dan berpikir dalam beberapa bahasa (alami). Lebih jauh lagi, diklaim bahwa representasi subjektif dari pengalaman memiliki struktur yang dapat dilihat, sebuah pola. Dalam pengertian inilah NLP kadang-kadang didefinisikan sebagai studi tentang struktur pengalaman subjektif.</li><li>Perilaku dapat dijelaskan dan dipahami dalam kerangka representasi subjektif berbasis-indra ini. Perilaku secara luas dipahami untuk memasukkan komunikasi verbal dan non-verbal, perilaku tidak kompeten, maladaptif atau "patologis" serta perilaku yang efektif atau terampil.</li><li>Perilaku (dalam diri sendiri dan orang lain) dapat dimodifikasi dengan memanipulasi representasi subjektif berbasis indra ini.</li></ul><li>Kesadaran. NLP didasarkan pada gagasan bahwa kesadaran bercabang menjadi komponen sadar dan komponen bawah sadar. Representasi subjektif yang terjadi di luar kesadaran individu terdiri dari apa yang disebut sebagai "pikiran bawah sadar". </li><li>Belajar. NLP menggunakan metode pembelajaran tiruan — disebut pemodelan — yang diklaim mampu mengkodifikasi dan mereproduksi keahlian seorang contoh dalam domain aktivitas apa pun. Bagian penting dari proses kodifikasi adalah deskripsi urutan representasi sensorik / linguistik dari pengalaman subjektif dari eksemplar selama pelaksanaan keahlian.</li></ol></div><div><br /></div><span style="font-size: medium;"><b><u>Teknik</u></b></span></div><div><span style="font-size: medium;"><b><u><br /></u></b></span></div><div><span style="font-size: medium;"><b><u><br /></u></b></span></div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/4b/Mouvements-oculaires-PNL.svg/220px-Mouvements-oculaires-PNL.svg.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="125" data-original-width="220" src="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/4b/Mouvements-oculaires-PNL.svg/220px-Mouvements-oculaires-PNL.svg.png" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption"><blockquote><span style="font-size: x-small;"><blockquote><blockquote style="text-align: center;">Sebuah "bagan isyarat mengakses mata" seperti yang muncul sebagai contoh dalam Bandler & Grinder's Frogs into Princes (1979). Enam arah mewakili "konstruksi visual", "ingatan visual", "konstruksi pendengaran", "ingatan auditori", "kinestetik" dan "dialog internal pendengaran".</blockquote></blockquote></span></blockquote></td></tr></tbody></table><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Menurut sebuah studi dari Steinbach, interaksi klasik dalam NLP dapat dipahami dalam beberapa tahap utama termasuk membangun hubungan, mengumpulkan informasi tentang keadaan masalah mental dan tujuan yang diinginkan, dengan menggunakan alat dan teknik khusus untuk melakukan intervensi, dan mengintegrasikan perubahan yang diusulkan dalam kehidupan klien. Seluruh proses dipandu oleh respon non-verbal klien.Yang pertama adalah tindakan membangun dan mempertahankan hubungan antara praktisi dan klien yang dicapai melalui pacing-leading perilaku verbal (misalnya predikat sensorik dan kata kunci) dan perilaku non-verbal (misalnya matching-mirroring perilaku non-verbal, atau menanggapi gerakan mata) dari klien.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Setelah hubungan terbentuk, praktisi mulai mengumpulkan informasi (misalnya dengan menggunakan pertanyaan Meta-Model) tentang keadaan klien saat ini serta membantu klien menentukan keadaan atau tujuan yang diinginkan untuk interaksi. Praktisi memberi perhatian khusus pada respon verbal dan non-verbal ketika klien mendefinisikan keadaan sekarang dan keadaan yang diinginkan dan setiap "sumber daya" yang mungkin diperlukan untuk menjembatani kesenjangan tersebut. Klien biasanya didorong untuk mempertimbangkan konsekuensi hasil yang diinginkan, dan bagaimana mereka dapat mempengaruhi kehidupan dan hubungan pribadi atau profesional nya, dengan mempertimbangkan niat positif dari setiap masalah yang mungkin timbul (misal:memeriksa ekologi). Keempat, praktisi membantu klien dalam mencapai hasil yang diinginkan dengan menggunakan alat dan teknik tertentu untuk mengubah representasi internal dan tanggapan terhadap rangsangan di dunia. Akhirnya, perubahan di future-pacing dengan membantu klien untuk berlatih secara mental dan mengintegrasikan perubahan kedalam kehidupannya. Sebagai contoh, klien mungkin diminta untuk "melangkah ke masa depan" dan mewakili (secara mental melihat, mendengar dan merasakan) bagaimana rasanya ketika telah mencapai hasilnya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Menurut Stollznow (2010), "NLP juga melibatkan analisis fringe discourse dan pedoman praktis untuk meningkatkan komunikasi. Misalnya, satu teks menegaskan ketika Anda mengadopsi kata "tapi", orang akan mengingat apa yang Anda katakan sesudahnya. Dengan menggunakan kata "dan", orang-orang mengingat apa yang Anda katakan sebelum dan sesudahnya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><div><br /></div><div><div><b><u>Komersialisasi dan Evaluasi</u></b></div><div><b><u><br /></u></b></div><div>Pada akhir 1970-an, gerakan potensi manusia telah berkembang menjadi industri dan menyediakan pasar untuk beberapa ide NLP. Di pusat pertumbuhan ini adalah Institut Esalen di Big Sur, California. Perls telah memimpin banyak seminar terapi Gestalt di Esalen. Satir adalah pemimpin awal dan Bateson adalah guru tamu. Bandler dan Grinder mengklaim bahwa selain sebagai metode terapeutik, NLP juga merupakan studi komunikasi dan mulai memasarkannya sebagai alat bisnis, mengklaim bahwa, "jika ada manusia yang dapat melakukan sesuatu, Anda juga bisa." Setelah 150 siswa membayar $ 1.000 masing-masing untuk lokakarya sepuluh hari di Santa Cruz, California, Bandler dan Grinder berhenti menulis akademis dan menghasilkan buku-buku populer dari transkrip seminar, seperti Frogs into Princes, yang terjual lebih dari 270.000 eksemplar. Menurut dokumen pengadilan yang berkaitan dengan sengketa kekayaan intelektual antara Bandler dan Grinder, Bandler menghasilkan lebih dari $ 800.000 pada tahun 1980 dari bengkel dan penjualan buku.</div><div><br /></div><div>Sebuah komunitas psikoterapis dan siswa mulai terbentuk di sekitar karya awal Bandler dan Grinder, yang mengarah pada pertumbuhan dan penyebaran NLP sebagai teori dan praktik. Misalnya, Tony Robbins berlatih dengan Grinder dan memanfaatkan beberapa ide dari NLP sebagai bagian dari program self-help dan motivational speaking miliknya. Bandler memimpin beberapa upaya yang gagal untuk mengecualikan pihak lain dari menggunakan NLP. Sementara itu, meningkatnya jumlah praktisi dan ahli teori menyebabkan NLP menjadi lebih tidak seragam daripada saat didirikan. [18] Sebelum penurunan NLP, peneliti ilmiah mulai menguji dasar-dasar teoritisnya secara empiris, dengan penelitian menunjukkan kurangnya dukungan empiris untuk teori-teori penting NLP. Tahun 1990-an ditandai dengan lebih sedikit studi ilmiah yang mengevaluasi metode NLP dibandingkan dekade sebelumnya. Tomasz Witkowski mengaitkan hal ini dengan minat yang menurun dalam debat sebagai akibat dari kurangnya dukungan empiris untuk NLP dari para pendukungnya.</div></div><div><br /></div><div>sumber:<a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Neuro-linguistic_programming" target="_blank">NLP</a></div></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6116497722849078829.post-59644001574138880362020-10-29T12:55:00.000+07:002020-10-29T12:55:49.430+07:00Maulid Nabi Muhammad SAW.<div style="text-align: justify;">Nabi Muhammmad SAW adalah seorang yang diutus Allah SWT menjadi Rasulullah setelah menerima Wahyu wahyu-Nya melalui malaikat Jibril dan kumpulan wahyu tersebut dikompilasi menjadi kitab suci yang disebut Al Quran. Orang orang yang mengikuti ajaran rasulullah dan menganutnya disebut sebagai orang islam atau muslim. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Penganut agama islam meyakini dan mengimani Allah dan Rasul-Nya sebagai rukun islam dan rukun iman. Penganut agama menjadikan agama sebagai petunjuk atau alat untuk mencapai kehidupan yang damai dan bahagia, selamat-sejahtera. Sebagai Ideologi adalah kehidupan ideal yang tertinggi dan yang memuaskan lahir dan bathin. Begitulah kehidupan yang ideal bagi seorang yang mengaku beriman atau berislam; pun penganut agama lain.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Idea atau ajaran agama ditulis dalam kitab suci agama, seperti agama nabi Daud - Zabur, agama nabi Musa -Taurat, nabi Isa - Injil dan nabi Muhammad - Al Qur'an. Bagaimana ajaran agama tersebut menjadi peradaban atau dipraktekkan secara luas ?. Masing masing agama mempunyai metode yang berbeda-beda sesuai dengan jamannya;dimana kitab suci tersebut dicatat atau diajarkan. Dasarnya semua agama mengajarkan kebaikan untuk hidup -baik diri sendiri dan bermasyarakat. Contoh -contoh ajaran kebaikan diberikan melalui nabi yang membawa ajaran Tuhan; contoh praktek dalam kehidupan sehari hari sebagai seorang nabi dan keluarganya serta dalam kehidupan nabi bermasyarakat. Kisah kisah para nabi dan kaumnya pun menjadi contoh contoh yang diajarkan dalam kitab suci.</div><div style="text-align: justify;"><p class="MsoNormal">Kelahiran Nabi Muhammad SAW, menjadi momentum sejarah –lahirnya
agama islam di tanah arab. Secara sejarah
kelahiran tersebut menjadi peristiwa
besar dalam masa 1500 tahun yang
lalu, yang menimbulkan perubahan peradaban zaman sebelum kelahiran dan
sesudahnya di jazirah arab secara khusus
dan kemudian peradaban dunia secara
luas. <o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Misi nabi Muhammad SAW diutus adalah hanya untuk
memperbaiki akhlak manusia – masyarakat arab khususnya kemudian umat manusia secara luas. Penekanan
misi - memperbaiki akhlak manusia adalah suatu yang sangat mendasar atau sangat
prinsip, bahwa memperbaiki adalah suatu proses dari yang rusak, buruk, negatif
menjadi baik – positif. Suatu proses beragama yang dinamis –intens, konsisten, istikoma,
bersinambungan-kontinyu sehingga menjadi perilaku-perbuatan yang baik atau
disebut akhlakul karimah. Kehidupan ideal
yang diajarkan sebagai muslim adalah nilai nilai dari akhlakul karimah yang dicontohkan nabi Muhammad, rasulullah SAW. Nilai
nilai universal kenabian dari Nabi Muhammad, yang tetap hidup sampai akhir jaman dan juga melalui tuntunan kitab suci Al Quranul karim yang dipahami muslim setelah beliau wafat –
sampai masa sekarang. <o:p></o:p></p><p class="MsoNormal">Bagaimana kehidupan umat Nabi
Muhammad di masa sekarang ini ? Apakah menjadi umatan rahmatan lil alamin ?.
Apakah sudah tercapai kehidupan manusia yang ideal seperti yang di
ajarkan para rosulullah ?<o:p></o:p></p><p class="MsoNormal">Tentu kita tidak dapat menjawab secara meyakinkan atau
benar. Tidak ada agama pun yang bisa menjawab : “sudah mencapai yang
ideal”. Kalau dikatakan agama itu sebagai rambu rambu jalan, maka kita bisa mengatakan
dengan yakin ”sudah mencapainya atau sesuai rambu “. <o:p></o:p></p><p class="MsoNormal">Praktek agama, perspektif agama , tafsir agama, fatwa
agama adalah produk beragama yang sangat
dipengaruhi oleh tempat dan kebudayaaan, perkembangan ilmu
pengetahuan(sains) dan tehnologi manusia(bersifat universal/sunnatullah). Oleh
karena itu wajah beragama atau cermin kehidupan beragama sangat dipengaruhi
oleh persepsi orang secara individu atau kelompok. Inilah yang menimbulkan
“bias beragama” antara nilai ideal
agama(misi agama) dengan perilaku (akhlak) real beragama yang tidak
sama atau “tidak pas”. Persepsi kelompok yang menopoli “kebenaran” dan
menafikan kelompok lain dalam satu agama, bahkan memaksakan “kebenaran
tersebut” kepada kelompok lain diluar agamanya. Jadilah wajah perilaku beragama
yang “seram” sebagai wajah agama atau ajaran agama yang buruk atau negative
atau seolah olah itulah ujud asli ajaran agama. Sejarah agama agama mencatat –
perilaku perilaku buruk pemegang “kebenaran
tuhan” atas agama. Sejarah kelam-hitam kemanusian
terjadi dibelahan dunia oleh pelaku pelaku atas nama agama ; pelaku sebagai
pemegang kebenaran tuhan di dunia dan membunuh
atas nama tuhan serta korban dianggap musuh tuhan atau pendosa agama. <o:p></o:p></p><p class="MsoNormal">Masa sekarang, “memperbaiki
perilaku/akhlak” seperti misi nabi Muhammad SAW diutus Allah SWT. Yang sangat
relevan sekali adalah memperbaiki
perilaku membuat “berita bohong, fitnah
atas nama kebenaran atau merebut pengaruh politik(kekuasaan). Seolah
hadist nabi mengingatkan (1500 tahun yang lalu) pada jaman ini lebih banyak
orang bekerja berbasis
informasi-digital(internet) dengan mudah menyebarkan dengan jari jarinya berbuat negatif via media
social(medsos). Dengan mudah seorang
ilmuwan, ustadz, ulama, pakar agama melalui
podcast(youtube), instagram, facebook, whatsapp, telegram, tik tok , dan
aplikasi lainnya menyebarkan sesuatu
yang negative tanpa dapat disaring bahwa
yang disharenya adalah kebohongan atau dapat berdampak negative kepada yang
menerima atau membacanya; walaupun juga dapat
berdampak positif sebagai sesuatu
pengetahuan yang baik atau yang
inspiratif. <o:p></o:p></p><p class="MsoNormal">Maulid Nabi
Muhammad SAW adalah momen intropeksi diri dan refleksi diri atas segala
ajaran – nilai nilai ke-islaman
yang patut tetap kita
tauladani dari akhlakul karimah
nabi - dalam kehidupan kita saat ini. Nilai nilai sederhana yang selalu harus kita
tauladani adalah berbuat kebaikan kepada
semua manusia tanpa melihat latar belakangnya; perilaku lembut dalam berbicara,
senyum, sopan –santun , rendah hati, pemaaf, pemurah, jujur, sabar (dstnya.) terhadap semua orang termasuk kepada hewan,
tumbuhan dan lingkungan alam. Ini adalah
nilai nilai islam sebagai agama
yang menjadi rahmat bagi seluruh alam ; sebagai
perspektif kehidupan islam. <o:p></o:p></p><p class="MsoNormal">Marilah kita selalu tauladani
kehidupan nabi dan rosulullah Muhammad SAW dalam kehidupan kita sekarang dengan
perspektif kehidupan saat ini dengan menerapkan
nilai nilai kenabian yang
merupakan nilai nilai al Quran dalam praktek yang praksis.<o:p></o:p></p><p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><p class="MsoNormal">Kata Kunci: <o:p></o:p></p><p class="MsoNormal">
</p><p class="MsoNormal">Wajah beragama adalah wujud persepsi seorang penganut beragama.
Ajaran agama adalah ajaran ideal perspektif kehidupan. Perspektif agama adalah kebaikan bagi atau untuk penganutnya.
Perspektif islam adalah kehidupan rahmatan lil alamin – baldatun thoyyibatun wa
rabbun ghofur<o:p></o:p></p></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div><br /></div><div><br /></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6116497722849078829.post-22603142604765160992020-10-22T16:48:00.006+07:002020-10-22T16:51:23.140+07:00INFEKSI VIRUS CORONA 19(COVID19)<div style="text-align: justify;"><b><u>Masa inkubasi</u></b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">(Pembaruan terbaru 30 Juni 2020)</div><div style="text-align: justify;">Perkiraan saat ini menunjukkan periode inkubasi rata-rata dari lima hingga enam hari untuk COVID-19, dengan rentang dari dua hingga 14 hari. Studi pemodelan menunjukkan bahwa masa inkubasi bisa dari 2,3 hari (95% CI, 0,8-3,0 hari) sebelum onset gejala dan hingga 14 hari.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><b><div style="text-align: justify;"><b><u>Patologi dan patogenesis</u></b></div><div style="text-align: justify;"><b><u><br /></u></b></div></b><div style="text-align: justify;">(Pembaruan terbaru 20 Juni 2020)</div><div style="text-align: justify;">Temuan histologis dari paru-paru termasuk kerusakan alveolar difus yang mirip dengan cedera paru-paru yang disebabkan oleh virus pernapasan lain, seperti MERS-CoV dan virus influenza. Ciri khas infeksi SARS-CoV-2 adalah kerusakan vaskular, dengan cedera endotel yang parah, trombosis yang meluas, mikroangiopati dan angiogenesis.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><b><div style="text-align: justify;"><b><u>Penumpahan virus(viral shedding)</u></b></div></b><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">(Pembaruan terbaru 10 Agustus 2020)</div><div style="text-align: justify;">Penumpahan virus RNA lebih tinggi pada saat onset gejala dan menurun setelah beberapa hari atau minggu. Selama infeksi, RNA virus telah diidentifikasi dalam spesimen saluran pernapasan 1-2 hari sebelum timbulnya gejala dan dapat bertahan hingga delapan hari pada kasus ringan, dan untuk periode yang lebih lama pada kasus yang lebih ringan. kasus yang parah, memuncak pada minggu kedua setelah infeksi. Penumpahan RNA virus yang berkepanjangan telah dilaporkan dari usap nasofaring (hingga 67 hari di antara pasien dewasa) dan dalam tinja (lebih dari satu bulan setelah infeksi pada pasien anak). Virus menular telah terdeteksi hingga hari kedelapan setelah onset penyakit .</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Late viral RNA clearance (≥15 hari setelah onset penyakit), dikaitkan dengan jenis kelamin laki-laki, usia tua, hipertensi, keterlambatan masuk ke rumah sakit, penyakit parah saat masuk, ventilasi mekanis invasif, dan pengobatan kortikosteroid.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Deteksi RNA virus oleh PCR tidak sama dengan infektifitas, kecuali partikel virus infeksius telah dikonfirmasi melalui isolasi virus dan dikultur dari sampel tertentu. Namun, viral load dapat menjadi penanda yang berpotensi berguna untuk menilai tingkat keparahan penyakit dan prognosis: sebuah penelitian menunjukkan bahwa viral load pada kasus yang parah hingga 60 kali lebih tinggi dibandingkan pada kasus ringan. RNA subgenomik virus (sgRNA) memberikan bukti perantara replikatif SARS-CoV-2 dan telah terbukti berkorelasi cukup baik dengan virus menular dalam kultur. Dalam sebuah studi dari Hong Kong yang mencakup kasus COVID-19 yang didominasi ringan, deteksi sgRNA positif hingga delapan hari setelah onset gejala. Sebaliknya, RNA virus dapat dideteksi setelah berminggu-minggu dengan RT-PCR.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dalam hal profil viral load, SARS-CoV-2 mirip dengan influenza, yang memuncak pada sekitar waktu timbulnya gejala, tetapi berbeda dengan SARS-CoV, yang memuncak pada sekitar 10 hari setelah gejala. onset gejala, dan MERS-CoV yang memuncak pada minggu kedua setelah onset gejala. Usia yang lebih tua juga dikaitkan dengan viral load yang lebih tinggi. Viral load yang tinggi mendekati onset gejala menunjukkan bahwa SARS-CoV-2 dapat dengan mudah ditularkan pada tahap awal infeksi.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Viral RNA telah terdeteksi di feses, darah utuh , serum, saliva, spesimen nasofaring, urin; cairan mata, ASI dan dalam sampel plasenta atau membran janin. Sebuah korelasi telah disarankan antara isolasi virus yang layak dan viral load awal (yaitu batas siklus [Ct]).</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sejauh ini belum ada laporan penularan COVID-19 melalui zat asal manusia /<span face=""Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #333333; font-size: 16px;"> </span>substances of human origin (SoHO). Bukti lebih lanjut diperlukan untuk menilai pentingnya temuan terbaru dari RNA virus dalam cairan mani dan ASI untuk keamanan donasi mereka, karena infektivitas RNA yang terdeteksi dalam ASI dan cairan mani belum terbukti. Tiga organisasi di bidang kedokteran reproduksi bersama-sama mengeluarkan pernyataan tentang dimulainya kembali perawatan kesuburan yang telah dihentikan pada bulan Maret . Rekomendasi dalam pembaruan pertama dokumen teknis ECDC tentang keamanan pasokan SoHO di UE / EEA tetap valid.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><b><div style="text-align: justify;"><b><u>Koinfeksi dan infeksi sekunder</u></b></div></b><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">(Pembaruan terbaru 30 Juni 2020)</div><div style="text-align: justify;">Adanya patogen non-SARS-CoV-2 mungkin tidak memberikan kepastian bahwa pasien juga tidak menderita SARS-CoV-2. Di antara 116 usapan nasofaring pasien COVID-19 yang bergejala di California Utara, 20,7% positif untuk satu atau lebih patogen tambahan. Koinfeksi yang paling umum adalah rhinovirus / enterovirus (6,9%), virus pernapasan syncytial (5,2%), dan coronavirus musiman (4,3%). Pada 62 (8%) dari 806 pasien yang diidentifikasi dalam laporan yang diterbitkan, koinfeksi bakteri atau jamur dilaporkan selama masuk.</div>Unknownnoreply@blogger.com0