TOPIK
ATAU SUB-TOPIK SENTRAL YANG MEWARNAI
KANDUNGAN TIAP SURAH ATAU MENENTUKAN
TEMA SURAH.
98. QUR’AN SURAH XCVIII :
AL-BAYYINAH/BUKTI YANG NYATA
TOPIK SENTRAL SURAH :
Nama
judul surah terdapat pada ayat pertama, topik pertama (1-5) yang isinya
merupakan suatu pernyataan, bahwa diantara orang-orang ahli kitab dan
orang-orang kafir itu baru mau beriman bila telah datang suatu bukti.
Dilanjutkan dengan keterangan bahwa bukti itu telah didatangkan Tuhan ialah
seorang Rosul yang membacakan lembaran lembaran wahyu yang disucikan. Namun
manusia justru menjadi terpecah belah, sedangkan mereka hanya disuruh:
R Menyembah
Allah, menerima tuntunannya,
R Mendirikan
sholat dan membayarkan zakat.
Topik
ditutup dengan pernyataan itulah agama yang lurus.
TEMA SURAH :
Seharusnya
bukti itu meyakinkan manusia, namun manusia bahkan menjadi terpecah belah
karenanya, meskipun apa yang harus diyakini itu sangat sederhana. Mengapa ?
Karena perilaku manusia itu hanya mengikuti nafs-nya, bukan akal dan ilmunya.
SUDUT PANDANG SURAH:
Manusia cenderung mengikuti KEINGINANNYA
SENDIRI/NAFSUNYA bukan akalnya. Namun manusia tidak akan menerima
tuduhan ini, karena nafsunya itu ditutup dengan permainan akalnya.
99. QUR’AN SURAH XCIX : AL-ZALZALAH/KEGONCANGAN
TOPIK SURAH :
Nama judul surah terdapat pada ayat pertama ,topik
pertama (1-5) yang melukiskan apa yang terjadi pada hari kiamat. Dilanjutkan
bahwa apa yang terjadi itu karena Tuhan telah memerintah kan bumi untuk mengeluarkan segala
isinya.
TEMA SENTRAL SURAH :
Kejadian berantakannya bumi pada hari kiamat,
didiskripsikan sebagai alam yang mengikuti perintah Tuhannya.
SUDUT PANDANG SURAH :
Kiamat itu karena KEHENDAK-NYA,
bukan oleh sebab sebab lain, misalnya ulah manusia atau proses alamiah. Dengan demikian maka kiamat diciptakan TIDAK SIA-SIA, artinya pasti mengandung makna.
100. QUR’AN
SURAH C : AL-’AADIYAAT/KUDA PERANG YANG BERLARI KENCANG
TOPIK SENTRAL SURAH :
Nama judul surah terdapat pada ayat pertama, topik
pertama (1-8), yang digunakan sebagai sumpah untuk menguatkan pernyataan,
bahwa: manusia
itu ingkar, tidak bersyukur pada Tuhannya dan manusia itu sungguh akan menjadi
saksi sendiri akan keingkarannya dan sesungguhnya manusia itu sangat bachil,
karena lobanya pada harta.
TEMA SURAH :
Topik ini menjelaskan kecenderungan manusia yang pelukisannya seperti
Nafsu yang menguasainya, seperti kuda perang yang dipacu. Dan apa sebab
utamanya manusia menjadi demikian ? karena LOBA akan HARTA. Bukankah fenomena
social-budaya yang ada membernakan diskripsi itu ?
SUDUT PANDANG SURAH :
Manusia haruslah menyadari memiliki kecenderungan yang
dapat merusak kehidupannya ini, karena harus mempertanggung-jawabkan ulahnya.
Kecenderungan ini bukan alasan untuk membela diri.
101. QUR’AN SURAH CI :
AL-QAAR’IAH/HARI KIAMAT
TOPIK SENTRAL SURAH :
Nama
judul surah terdapat pada ayat pertama, topik pertama surah (1-5) yang
menerang-kan tentang fenomena hari kiamat yang dahsyat.
TEMA SURAH :
Kedahsyatan
hari kiamat yang tidak terbayangkan oleh manusia.
SUDUT PANDANG SURAH :
Surah
memandang kehidupan dari sisi akhirnya, yang kebanyakan manusia mempercayainya
tetapi TIDAK MENYADARI, sehingga tidak
diperhitungkan dalam membina hidupnya. Percaya dan sadar, jaraknya jauh.
Percaya adanya tanpa tahu maknanya tidak member arti apa apa……..tidak merasa
tersentuh, hanya menyaksikan fenomenanya …… dari suatu jarak!
102. QUR’AN SURAH CII :
AT-TAKATSUR/BERMEGAH – MEGAH
TOPIK SENTRAL SURAH :
Nama
judul surah terdapat pada ayat pertama, topik pertama (1-3), sebagai satu peringatan yang
sangat keras, bahwa perlombaan memperbanyak kekayaan duniawi ini akan MELALAIKAN manusia
akan makna hidupnya. Ayat penutup topik memperkuat lagi dengan kata
kata : jangan
begitu, nanti kamu akan mengetahuinya.
TEMA SURAH :
Perlombaan
memperkaya diri dalam aspek kehidupan dunia itulah yang melalaikan manusia akan tujuan hidupnya.
SUDUT PANDANG SURAH :
Sangat
berbahaya bagi manusia bila ia berlomba memperkaya kehidupan dunianya. Suatu
peringatan yang banyak diabaikan manusia.
103. QUR’AN SURAH CIII
: AL-’ASHR/MASA
TOPIK SENTRAL SURAH :
Topik
sentral surah hanya terdiri dari 2 ayat dan nama judul surah digunakan sebagai sumpah untuk
menyatakan bahwa manusia SELALU DALAM
KERUGIAN. Masa itu menunjuk pada waktu dan waktu itu dinamis, ada
perjalanannya, ada permulaan dan ada akhir.
TEMA SURAH :
Tema sentral surah ialah suatu pernyataan bahwa dalam perjalanan
waktu manusia selalu merugi.
SUDUT PANDANG SURAH :
Disini keadaan manusia dihubungkan dengan perjalanan
waktu. Ditegaskan bahwa manusia SELALU dalam
keadaan MERUGI. Mengapa ? Waktu itu selalu
berjalan maju, seperti pepatah Yunani mengatakan PANTA RHEI, semua mengalir. Tidak ada jalan
kembali! Waktu hanya tahu gerak maju, tidak mengenal gerak mundur. Manusia
terbawa dalam arus itu kearah KEMATIAN/AKHIR PERJALANAN,
titik tutup buku bagi seseorang. Al-Qur’an mengartikan waktu sebagai suatu RUANG GERAK, kesempatan yang harus dipergunakan/diisi,
tidak boleh dibiarkan kosong/tidak diisi. Bagaimana seseorang harus me-manage
waktu ? Inilah SOAL
yang diberikan Tuhan.
104. QUR’AN SURAH CIV :
AL-HUMAZAH/PENGUMPAT
TOPIK SENTRAL SURAH :
Nama judul surah terdapat pada ayat pembuka surah,
sekaligus pembuka topik pertama yang menyatakan dengan tegas: Celakalah setiap
pengumpat lagi pencela; yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya; dia
mengira bahwa hartanya dapat menyelamatkannya. Topik ditutup dengan pernyataan:
Tidak, sekali-kali tidak. Sesungguhnya ia akan dilempar kedalam huthamah (ayat
1-4).
TEMA SURAH :
Kata
atau sifat pengumpat
dan pencela dihubungkan dengan mengumpulkan harta kekayaan (hubbun dunia) dan
dinyatakan keduanya akan celaka, tidak dapat menyelamatkan manusia. Peringatan
dan ancaman bagi manusia !
SUDUT PANDANG SURAH :
Sifat mengumpat dan mencela disejajarkan dengan
pengumpulan harta. Keduanya merusak
hubungan antar manusia, keduanya menghidupkan fachsya dan mungkar. Iri, dengki
dan perbuatan fasek. Mengumpat dan mencela itu tidak akan menghasilkan apa-apa,
kecuali menyakiti diri.
By A Baghowi Bachar
(Posting 18 Februari 2012/26 Rabi' I 1433 H)