Translate

Telusuri via Blog Ini

Selasa, 20 Oktober 2020

Pemeriksaan HSG( Saluran Ovarium dan Rahim Wanita)





Gambar Rahim ,posisi retrofleksi/versi, tuba fallopii kanan-kiri normal dengan kontas tumpah(spill) ke rongga pinggul(pelvis)



Indikasi utama :
Pada pasangan yang infertil (tidak subur) baik primer ataupun sekunder, sering dilakukan pemeriksaan yang dinamakan HSG (Histerosalfingografi). HSG dilakukan guna mendeteksi kondisi rahim dan saluran indung telur. Pemeriksaan HSG dilakukan dengan memasukan cateter kecil ukuran 8 French(2,6 mm) (foley cateter no.8) dengan memasangnya kedalam mulut rahim(cerviks) dan memfiksasinya dengan balon udara pada ujung cateter agar tidak lepas ketika di masukan cairan kontras yang mengandung Yodium ( terlihat berwarna putih/opak, jika di ekspos  sinar X/Rontgen), dan mempergunakan sinar X untuk diagnostik. Gambaran kontras akan "mencetak" bentuk rahim dan saluran indung telur (tuba) dan keadaan sekitar rahim/ adnexa. Sehingga dokter dapat mengetahui dan menentukan ada tidaknya kelainan di rahim atau sumbatan pada saluran kandung telur atau jaringan sekitar rahim dan saluran kandung telur (tuba falopii kanan dan kiri). 

Indikasi HSG yang lain bisa dideteksi yaitu: 
Mioma uteri, Polip rahim, Adhesi-synechiae (perlengketan) rahim-tuba-adnexa, Endometriosis, Endometritis, Anomali bentuk rahim atau kelainan ginekologis. 

  • Pemeriksaan HSG paling banyak dilakukan pada wanita dengan indikasi atau alasan masalah kesuburan atau terlambat mendapatkan keturunan setelah menikah sekian lama, atau karena ada keluhan kandungan. Setiap wanita ingin mendapatkan keturunan dan mencari pengobatan untuk bisa hamil , sebaiknya menjalani pemeriksaan ini, untuk mengetahui apakah ada gangguan kesuburan bersifat organik/struktur anatomi atau bukan dari rahim atau dan tuba. keuntungan lain pemeriksaan HSG dapat juga menjadi terapi dan meningkatkan angka kehamilan pada sejumlah wanita, karena kontras yodium pada pemeriksaan HSG dapat bersifat sebagai pelumas- membantu membersihkan dan membuka sumbatan tuba yang ringan, merangsang mukosa /lendir saluran kandungan. 
  • Prosedur HSG dilakukan di Bagian Radiologi. dilakukan dengan persiapan dan penjadwalan atau perjanjian antara Bagian Radiologi dengan Pasien. Kemudian setelah mengajukan surat permintaan dari dokter Obsgyn ke bagian radiologi, pasien mendapatkan keterangan prosedur pemeriksaan dari petugas/ dokter radiologi berupa informed consent secara lisan dan jadwal pemeriksaan, serta hal persiapan diri, bahan dan alat. Pemeriksaan biasanya di lakukan menjelang 3-4 hari sebelum puncak masa subur (perkiraaan ovulasi) atau pada hari ke 9-11 dari awal siklus menstruasi -yang normal (siklus rata-rata 28-30 hari). Pemeriksaan dilakukan oleh dokter Spesialis radiologi dan radiografer. 

Pada Waktu pemeriksaan - pasien datang sesuai jadwalnya, petugas atau dokter akan memberi penjelasan kembali (informed consent) dan menilai kesiapan pasien, baik secara fisik dan mental dan kemudian dibuat surat persetujuan tindakan yang ditandatangi oleh pasien sendiri atau suami/keluarga terdekat dan petugas/dokter. Selanjutnya, Pasien dipersilakan masuk ke ruang pemeriksaan radiologi dengan memakai baju khusus pasien, alat dan bahan untuk pemeriksaan sudah lengkap dipersiapkan pada tempat pemeriksaan. 

Prosedur selanjutnya adalah sebagai berikut: 
  1. Pasien berbaring dalam posisi litotomi (sama seperti prosedur pap smear) posisi harus rileks/ tidak boleh kaku/tegang, sebaiknya pasien dalam keadaan senyaman mungkin, dengan berdoa sebelumnya. Demikian juga dokter atau petugas harus bersikap rileks juga dan berkomunikasi dengan pasien agar tahapan pemeriksaan berlangsung baik dan pasien dapat menjadi nyaman, tenang. 
  2. Dilakukan vulva-vaginal higiene dengan betadine, sebaiknya pasien sudah mencukur rambut di daerah vulva 
  3. Spekulum diberi pelicin /jelly agar mudah dan tidak sakit dimasukan kedalam vagina, spekulum dibuka sampai terlihat portio/mulut leher rahim. Periksa permukaan dinding vagina, portio - secara inspekulo, bentuk celah, posisi, apakah adanya erosi, pus/ kelainan. 
  4. Kemudian permukaan portio dibersihkan dengan betadin sampai permukan orifisium/celah bersih atau terlihat jelas 
  5. Kemudian diukur posisi /kedalaman uterus/rahim dengan sonde 
  6. Kateter foley no 8 di jepit dengan tang panjang dimasukan kearah celah portio sampai bagian balon cateter masuk kedalam mulut rahim 
  7. Kateter kemudian di fiksasi dengan mengembangkan balon dengan udara sebanyak 2-3 cc dengan spuit 5 cc, ketika itu dapat timbul rasa mules- bila pasien tegang atau mulut rahim kaku. setelah terfiksasi maindrain cateter di lepas keluar cateter. 
  8. Zat kontras lalu dimasukkan perlahan dengan spuit 10 cc ke dalam rahim lewat kateter sebanyak 1 cc ,untuk melihat rongga rahim, kemudian di tambah 1cc untuk melihat saluran telur /ovarium ; bila terlihat lancar kontras langsung tumpah(spill ) ke rongga pinggul, tetapi bila tidak lancar bisa ditambahkan kontras 1-2 cc lagi(total 5-10cc) , agar kontras  spill pada keadaan  tuba yang spasme atau ada obstruksi parsial.   Biasanya ketika spill pasien merasa sakit mules -seperti -menstruasi, tapi hanya sebentar saat awalnya saja, kemudian menghilang, kadang-kadang bisa agak lama, dengan bantuan obat anti nyeri /mules dapat mengurangi keluhan. bila tidak tampak spill bisanya pasien tidak mengeluh nyeri atau bisa hanya mules saja. 
  9. Pemeriksaan  dengan kontras bisa dilakukan pada posisi berbaring(supine) dan tengkurap(prone) atau oblik, untuk mendapatkan gambar posisi  kelainan yang baik/informatif
  10. Setelah dianggap cukup/selesai pasien diminta buang air kecil di kamar kecil(WC), kemudian di foto kembali untuk melihat kontras yang tersisa ; kontras akan menyebar dan menghilang dari rongga pinggul terserap oleh sistem limfatik;  bila tidak cepat menghilang - kemungkinan ada infeksi/ radang di daerah pinggul (pelvic inflammatory disease/PID)
  • Bila lancar dari pemasangan spekulum(cocor bebek), pemasangan cateter sampai injeksi kontras dan foto, memerlukan waktu pemeriksaan, paling cepat 10 menit dan bila ada sumbatan/ tidak lancar paling lama 30 menit. 
  • Hasilnya dapat diberitahukan ke pasien, agar pasien menjadi lebih nyaman dan memberi energi positif setelah pemeriksaan. 
  • Dokter radiologi membuat hasil pemeriksaan dalam bentuk ekspertise kepada dokter pengirim. 

Kesulitan Pemeriksaan HSG dapat timbul biasanya
  • Pasien sebelumnya sudah takut, tegang, dan kurang kooperatif sehingga pemasangan alat spikulum sulit dan berarti cateter tidak dapat di pasang dan difiksasi ke mulut rahim 
  • Pasien memiliki kelainan posisi atau bentuk mulut rahim atau hymen atau vagina yang rigid karena ketakutan/tegang 
  • Komunikasi atau informed consent Pasien dan dokter sebelum pemeriksaan kurang baik 
Bagaimana Mengatasinya ?

Untuk mengatasi hal tersebut dan memudahkan pemeriksaan dapat diberikan kepada pasien sebelum pemeriksaan konsuling/hipnoterapi agar pasien tenang dan merasa nyaman,siap secara mental, tetapi bila pasien masih takut atau tegang atau sakit dapat diberikan sebelumnya atau sesudahnya obat premedikasi/ penenang/penghilang sakit oleh dokter. 

Efek samping ?

Sebagaimana tindakan diagnostik lain, pasien mengeluh setelah pemeriksaan adanya komplikasi/efek samping yang timbul. Tetapi sangat jarang sekali (hanya 1%) seperti: spotting(bercak darah), nyeri-mules, infeksi rahim, reaksi alergi kontras, sampai pingsan karena refleks vagal (syncope). 

Pengalaman penulis, keluhan efek samping sangat jarang sekali. kebanyakan pasien sebelumnya di"hantui rasa takut" karena sebelumnya membaca hal-hal yang " kurang menyenangkan sekitar pemeriksaan HSG" atau juga bisa terjadi karena teknik pemeriksaan HSG masih menggunakan "cara lama dengan penjepitan portio dengan tenaculum". Mudah-mudahan tulisan dapat memberi informasi dan membantu pemahaman ibu-ibu yang disarankan untuk pemeriksaan HSG oleh dokter Kandungannya. 


Contoh hasil Pemeriksaan Histerosalfingografi(saluran kandung telur dan rahim) 

1. KASUS  1  CONTOH HASIL HSG.


  • Injeksi kontras pertama sebanyak 3 cc- belum tampak tumpah ke luar rongga pinggul melalui tuba fallopi (Spill)

  • Injeksi kontras kedua - 5cc- tampak Spill , pada tuba fallopi kiri yang posisinya lebih rendah dari bagian kanan

  • Injeksi kontras - 5 cc, Tidak tampak Spill pada tuba fallopi kanan; tampak tuba bagian kanan bagian ampula melebar dan menggumpal



  • Setelah Buang air kemih(Post Voiding)-kontras sebagian menyebar kedalam rongga pinggul dan sebagian masih tampak kontras masih tertahan dalam tuba fallopi kanan
2.  KASUS 2. CONTOH HASIL HSG:







  • Hasil normal berupa tidak adanya sumbatan pada kedua tuba (tuba paten) serta bentuk dan ukuran rahim yang normal. 
  • Hasil tidak normal yang mungkin ditemukan adalah sumbatan pada tuba (non-paten tuba), adanya adesi pada dinding rahim (ada bagian yang saling berlengketan) serta bentuk rahim yang tidak seperti biasanya. 
  • Jika hasil HSG normal- berarti tidak ada kelainan organik, maka diperlukan pemeriksaan lanjutan lainnya guna mencari penyebab ketidaksuburannya, sedangkan jika hasilnya tidak normal maka dibutuhkan tindakan medis guna mengatasi kelainan yang ada seperti jika terjadi sumbatan tuba perlu dilakukan tindakan peniupan tuba (hidrotubasi atau pertubasi).

Pada kasus 1. Gambaran HSG diatas dapat disimpulkan:
Tuba fallopi kiri paten , bagian kanan tersumbat/non paten pada distal tuba(ampula) ;  Rahim normal (antefleksi)
 
Pada kasus 2. Gambaran HSG diatas dapat disimpulkan: 
Tuba fallopi kanan dan kiri paten( normal);  Rahim normal(antefleksi) 

Baca juga pengalaman pasien penulis:
http://catatandee.blogspot.com/2009/07/pemeriksaan-hsg-di-rs-syarif.html
https://www.youtube.com. HSG

by Admin

3 komentar:

Unknown mengatakan...

Ass .. dok saya setelah di HSG hasil nya (paten tuba kiri . Abstruksi tuba kanan ) appa masih bisa hamil ?? Mkasihh

Unknown mengatakan...

Selamat siang dok, saya mau tanya mengenai hasil tes HSG yg sudah saya lakukan.

- tampak kontras mengisi cavum uteri & tuba Dx & tuba Sn
- cavun uteri : Retroflexi, tak tampak feeling defect, mucosa irreguler
- Tuba Dx : Mucosa licin, spill (+)
- Tuba Sn : Mucosa licin, spill (+)

Kesan :
- uterus : retroflexi, curiga endometritis
- tuba Dx : patent
- tuba Sn : patent

Mohon di jelaskan dok. Terimakasih

fajrmuz mengatakan...

Pada obstruksi tuba yang total - kemungkinan sulit hamil lebih besar, perlu di "dibuka" , seperti di hidrotubasi, katerisasi tuba /saluran ovarium

Tuba paten maksudnya saluran telurnya utuh-normal; antara kandung telur dan saluran telurnya -serta rahim terbuka-terkoneksi baik

letak retrofleksi : rahim dan cerviks membentuk sudut ke belakang/ fundus uteri kearah tulang ekor(sebaliknya-antefleksi)

Endometritis adalah peradangan endometrium-karena infeksi/inflamasi.