Translate

Telusuri via Blog Ini

Kamis, 08 Juni 2017

Memahami Teori Chaos dalam Hubungan Sosial Politik,Sosial Budaya,Sosial Ekonomi

A plot of the Lorenz attractor for values r = 28σ = 10b = 8/3
Teori chaos , Munculnya organisasi dan struktur lainnya
link

Secara umum  Chaos adalah suatu fase kekacauan  yang  terjadi pada sistem keseimbangan-keteraturan yang dinamis, mengikuti   suatu pola atau hukum alam; yang berulang-ulang atau kontinu -atau dengan kata lain, suatu feedback mechanism system dari  teratur menjadi tidak teratur, sebaliknya dari kacau menjadi tidak kacau.

Fase kemapanan akan mengalami ketidakmapanan dan seperti roda berputar-bergulir, fase ketidakmapanan akan mengalami kemapanan. 

Dalam teori Sosial –Budaya-Politik-Keamanan-Ilmu Pengetahuan:

A animation of a double-rod pendulum at an intermediate energy showing chaotic behavior.
link

Chaos adalah fase perubahan dari status quo, konservatif menjadi dinamis, pembaruan, modern.
Perang, kejahatan, kerusuhan, konflik sosial, polemik intelektual, bencana alam, endemik penyakit adalah wujud chaos. Fase chaos dan tidak chaos menjadi fase nyaman dan tidak nyaman; damai dan tidak damai; beradab dan tidak beradab; dan seterusnya. 

Apakah keadaan saat ini di Indonesia seperti chaos?, dan agar indonesia menjadi maju dan sejahtera?

Rabu, 07 Juni 2017

MAKNA BER "AGAMA"

agama agama , beragama ?


Ke unikan, keindahan, kemerduan dari sesuatu, fenomena alam, budi budaya yang ditangkap oleh mata, telinga; diolah oleh perasaan, pikiran menjadi kekaguman, keagungan, kemuliaan, kenikmatan, kebahagian, ... menjadi nilai nilai hidup –kehidupan akan keberadaan yang “maha pencipta”; menjadi keyakinan, kepercayaan akan keberadaan dan hubungannya kepada Maha Pencipta sebagai Tuhan segenap Alam. Keberadaan diri dan kenikmatan-kebahagian hidup tidak lepas dari ketergantungan dan kebutuhan dengan SANG MAHA PENCIPTA dan menjadi Tuhan-nya. Tuhan yang diyakini dan patut disembah, dipuja dan selalu memberi ilham, petunjuk dalam kehidupannya. Itulah hakekat setiap diri –manusia memiliki fitrah beragama sejak dilahirkan sampai dia dewasa. Fitrah kembali ke jatidiri sebagai makhluk tuhan. Kenikmatan dan kebahagiaan –sebagai orang yang beragama, dan patutlah disyukuri ketika kita lahir dengan orang tua telah beragama; walaupun sebagai agama warisan. Namun adanya fitrah beragama setiap manusia menjadikan setiap orang mampu untuk mendapatkan dirinya pada fase memahami agama dari orang tuanya dan agama agama lain dan fase ketika mampu memilih agama yang diyakininya sendiri setelah dewasa- melepas bayang bayang sebagai agama warisan atau KTP dari orang tuanya; fase dimana sebagai awal dia bersyahadat sebagai orang yang beragama. 

Oleh karena itu agama menjadi kebutuhan bagi setiap manusia dan bagian dari nilai nilai kemanusian-manusia. Tanpa beragama- manusia akan kehilangan nilai kemanusianya yang hakiki.

Keyakinan akan adanya Tuhan adalah suatu yang fitrah, dan diakui ketika melihat fenomena alam; keunikan, keindahan; kebesaran alam, dll. Semoga kita menjadikan moment puasa ramadhan sebulan penuh, sebagai bulan intropeksi diri atas eksistensi diri dan kemanusiaan yang sesuai tuntunan agama, dan pengaruh perubahan peradaban manusia atau dinamika kehidupan manusia. Semoga bias buruk yang melekat dalam diri dapat dikoreksi dan dibersihkan dari kehidupan kita kedepan.



Ciputat, 12 Ramadhan 1438 H