Translate

Telusuri via Blog Ini

Jumat, 30 Juni 2023

Intropeksi Diri (self insight/awareness)

 

     


 

Dalam DIAM KU………………....................

 

Suara   hiruk pikuk  terdengar  di telinga, dan mengalir   dalam pikiran , dalam otak

Timbul  hiruk pikuk  - menguak  kalbu, jiwa, kesadaran  yang bergolak… ada apa ? berbagai tanda tanya  menyeruak  bertubi tubi….  dari   apa  sampai mengapa ?  Seperti  isi  otak , bekerja keras , terbakar  dan menguap panas dan menguras  bahan bakar.  Kecamuk  hiruk pikuk membangkitkan kesadaran, siapa  dan bagaimana sikapku ?  dalam kecamuk …  berulang  jeda   , aku dalam keheningan….  Aku diam,….   diam  dan  …bergerak lagi…..  diam lagi , seterusnya. Walaupun  dalam  diam ,   pikiran ini bekerja,- dalam kesadaran penuh,  ibarat gelombang  naik-pasang  -naik turun  dan kala-nya dititik diam.

 

Hiruk pikuk  kehidupan  dari bermacam –macam interaksi dari kejadian –realita,  medsos, antara   harapan dan kenyataannya.

Dalam  diam…..,  

Lintasan waktu, kembali  lagi pada pertanyaan kepada ke peradaan aku,  Siapa aku?  Dimana aku ? ….

Sampai…. Saat  ada dan tiada   - di dunia dan akhirat, apa makna hidup ini ? 

Saat hening… panjang,    kadang terdengar bunyi –bunyi –bersaut , bergelombang, seperti mengiring   menyadarkan diamku atau lamunanku…dan memecah keheningan malam, atau mengingatkan waktu fajar dan subuh akan segera tiba.

Bak  layar film lebar,  lembaran-lembaran peristiwa melintas, mulai saat kecil sampai saat terkini dan melampaui waktunya  hayalan masa datang; tentang kisah sedih dan gembira serta harapan atau mimpi di hari tua. Kisah  menjadi  peran aktor utama, menjadi aktor pengganti, atau sebagai figuran dan penonton, walaupun kadang merasa sebagai sutradara , hanya mimpi sebagai produser. Berbagai  bentuk kisah-peristiwa, seperti potong potongan waktu tentang masa sekolah, masa bermain, masa remaja, masa pacaran, keluarga , tugas dan pekerjaan, dan lainnya. Rangkaian kisah hidup dan kehidupan tak mampu –tertuliskan dalam buku biografi dan juga tak yakin berarti untuk anak-cucu sebagai warisan tertulis. Apalah  aku dan  bukanlah apa apa dan siapa siapa ?. Semakin banyak dorongan mimpi mimpi yang ingin diwujudkan,  semakin disadari   tak berdaya dengan tubuh ini, akhirnya  …. Aku terdiam.

Dalam diam….,

Aku  melihat  diri  seperti di cermin,  sikap dan perilaku terhadap orang tuaku, istri, anak, menantu, besan, cucuku, saudara saudaraku, sepupu sepupuku,  keponakan keponakanku,   teman temanku, pasien pasienku, orang orang disekitarku dan  bangsa –negaraku.

Apa yang telah aku perbuat  terhadapnya..? bagaimana  respon mereka  ? atau

Apa yang  telah mereka perbuat terhadap ku ? bagaimana responku ?

 

Kesadaran  dari diam , dari renungan , dari keheningan  hati dan pikiran  adalah  jadilah orang waras, jiwa –pikiran yang tenang, damailah diri dengan  rasa amarah, pikiran negatif, kehendak nafsu ambisi, iri-dengki…  menjadi   hamba yang tunduk, bersahaja.

 


Ciputat,  30 Juni 2023