Translate

Telusuri via Blog Ini

Minggu, 05 Juni 2011

Alhamdulillah

Sebelum Menjadi Ruqaiyyah, Rosalyn Rushbrook Adalah Penulis Buku-buku Nasrani


Kamis, 02 Juni 2011 09:49 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Menyebut nama Rosalyn Rushbrook, publik Inggris pasti akan segera ingat buku-buku pengetahuan dasar Kristen. Peraih gelar sarjana teologi di Hull University ini memang aktif menulis buku-buku bertema Kristen untuk penerbit beberapa arus utama. Bahkan, beberapa bukunya direkomendasikan
untuk mengajaran di banyak sekolah di Inggris.

Wanita kelahiran tahun 1942 ini menikah dengan penyair George Morris Kendrick pada tahun 1964 dan kemudian memiliki dua anak. Pernikahan mereka berakhir setelah suaminya berpindah menganut agama Scientologis tahun 1986.

Akhir tahun 1986, ia menemukan hidayah. Ia menerima Islam dan mengganti namanya menjadi Ruqaiyyah.

Pada tahun 1990 ia menikah dengan seorang pria kelahiran Pakistan, Waris Maqsood Ali. Namun sembilan tahun kemudian mereka bercerai karena Waris menikahi sepupunya yang masih muda di Pakistan, demi memungkinkan status istri barunya menjadi warga Inggris.

Setelah menjadi Muslim, ia aktif menulis buku-buku keislaman. Ia menjabat sebagai Kepala Studi Keagamaan di William Gee High School, Hull, Inggris. Ia telah menulis lebih dari empat puluh buku tentang berbagai aspek agama, berkonsentrasi pada antara lain indahnya menganut Islam dan pedoman bagi para mualaf.

Banyak dari buku-bukunya diterbitkan oleh Goodword Press dari New Delhi, termasuk Living Islam, The Muslim Prayer Encyclopedia, dan buku-buku konsultasi bagi remaja. Dia pernah diundang oleh Hodder Headlines untuk menulis buku Islam dalam bab World Faiths dalam seri buku populer di seluruh dunia, Teach Yourself

Dia juga telah menciptakan program yang memungkinkan siswa untuk mempelajari Islam. Buku berjudul Islam ini diterbitkan oleh Heinemann Press pada tahun 1986 dan terus dicetak ulang, dan Do-it-Yourself Coursebook untuk menyertainya yang diterbitkan oleh IPCI. Buku ini telah digunakan secara luas di sekolah-sekolah Inggris selama lebih dari 20 tahun, dan studi DIY kini telah diambil oleh banyak orang mahasiswa, dan kelompok swasta tidak hanya di Inggris tapi di beberapa negara.

Dia ada di antara Muslim Inggris pertama yang menerima penghargaan Muslim News Awards for Excellence pada tahun 2001, dan Muhammad Iqbal Award untuk Kreativitas dalam pemikiran Islam.

Berikut petikan wawancaranya dengan BBC soal keislamannya:

Bagaimana menjadi mualaf di mata Anda?

Tak ada yang lebih mudah dari berpindah menjadi Muslim - momen ketika kita menyadari dengan sungguh-sungguh bahwa Allah itu memang ada, dan seorang pria kelahiran Arab bernama Muhammad adalah utusan-Nya. Kemudian kita bersyahadat. Ini langkah pertama kita menjadi Muslim. Bertakwa, kemudian hati menjadi ihsan.

Dari segi sosial, Islam harus menjadi bagian dari gaya hidup Anda. Bagi mualaf perempuan, maka artinya ada pertaruhan besar menyangkut pembangunan kepercayaan diri. Tak hanya karena cara berbusana juga berubah -- yang pasti akan disertai perubahan sikap keluarga dan orang-orang terdekat -- juga Anda harus bersiap tak disapa seorang pria pun di masjid manapun yang Anda masuki (ia menyampaikannya dengan sedikit bercanda).

Bagimana makna menerima keyakinan Islam?

Menjadi Muslim, artinya mendapatkan keyakinan universal. Kita tak perlu berpura-pura menjadi orang Arab atau Pakistan, untuk merasa memiliki dan dimiliki oleh Islam.

Kita sekarang tahu ada Muslim di setiap tempat di dunia, dari Eskimo hingga Aborigin.

Kita mungkin mengambil nama Arab, atau kita dapat memilih untuk menjaga nama lama kita, itu tidak terlalu penting.


Ada kekecewaan setelah menjadi Muslim?

Kita telah menjadi cukup dewasa untuk menyadari bahwa tidak setiap Muslim adalah orang suci. Mereka adalah juga manusia biasa dan kebanyakan dari kita jauh dari sempurna.

Kita mungkin akan  mendapatkan kekecewaan menemukan bahwa tidak setiap Muslim  hidup dengan cara muslim. Tapi al ini tidak membuat kami menyerah atau menuduh mereka bagian dari kemunafikan, kita hanya melakukan yang terbaik untuk hidup kita sendiri dengan cara terbaik yang kita bisa.

Beberapa Muslim sangat spiritual dalam arti Islam benar-benar menjadi tuntunan hidupnya, sementara beberapa hanya ritualistik dalam berislam.

Tapi kami para Muslim 'pendatang' semakin merasa kita dapat mengambil tempat bersama yang lain dalam hal ini umat yang luas atau keluarga, dan selama kita melakukan yang terbaik, Allah akan memberikan balasan atas niat baik kita.
Redaktur: Siwi Tri Puji B
Sumber: BBC, Islam for Today

2 komentar:

Iwen mengatakan...

I'm newbie in this blog.
So as the blogger too...
Pardon me, sir.
After some click, I found your blog.
Give me a little time to give a comment. Maybe few days.
Oups, ow yeah, not forget to thanks for all your support.

fajrmuz mengatakan...

thanks for yours attention for this blog...that's for all of...