Translate

Telusuri via Blog Ini

Minggu, 10 Maret 2013

AL QURAN


XIV.    MAKNA NAMA JUDUL TIAP SURAH

TOPIK ATAU SUB-TOPIK SENTRAL  YANG MEWARNAI KANDUNGAN TIAP SURAH  ATAU MENENTUKAN TEMA SURAH.

109.  QUR’AN SURAH  CIX :  AL-KAAFIRUUN
TOPIK SENTRAL SURAH :
Nama judul surah terdapat pada pembuka surah, sekaligus topik sentralnya ( 1-5), yang menjelas kan bagaimana seharusnya sikap umat Islam terhadap orang-orang kafir terhadap penyembahan terhadap Tuhan masing masing.
TEMA  SURAH :
Karena Tuhan yang disembah itu BERBEDA, maka sikap kita harus tegas, ialah kita TIDAK menyembah TUHAN-MU dan kamu tidak menyembah Tuhanku. Ini bukan dalam pengertian toleransi, apalagi kompromi, tapi menarik garis batas yang tegas yang menyatakan TIDAK ADANYA KESAMAAN.
SUDUT PANDANG SURAH :
Sikap orang muslim terhadap orang orang kafir lahir dari PERBEDAAN TUHAN YANG DISEMBAH dan bukan dari masalah masalah pribadi.
110.  QUR’AN SURAH  CX :  AN-NASHR/PERTOLONGAN
TOPIK SENTRAL SURAH :
Surah hanya terdiri dari satu topik dan nama judul surah terdapat pada ayat pertama, yang menegaskan: bila pada suatu waktu pertolongan Tuhan datang dan kita melihat manusia berdujun-dujun masuk agama Allah, maka kita wajib bertasbigh dan mohon ampun, karena Tuhan Maha Penerima taubat. Jadi bukan kebanggaan, atau merasa lebih !
TEMA  SURAH :
Justru datangnya pertolongan Tuhan harus disambut dengan tasbigh dan mohon ampun.
SUDUT PANDANG SURAH :
Tiap datangnya pertolongan Tuhan, yang berarti tiap kemenangan yang kita capai, kita wajib menyambut dengan TASBIGH dan MOHON AMPUN. Ini berarti DILARANG  SOMBONG, justru harus LEBIH MERENDAHKAN DIRI.
111.  QUR’AN SURAH  CXI :  AL -LAHAB
TOPIK SENTRAL SURAH :
Nama judul surah terdapat pada ayat ke 3. ayat penutup dari topik sentral surah (1-3 )   Pada  ayat pertama juga terdapat nama itu , tetapi digunakan sebagai nama alias/nama ejekan seseorang yang paling gigih menentang Nabi. Manusia semacam inilah yang akan diazab dineraka, dalam api yang bergejolak. Dan bagi dia harta benda dan apa yang diusahakannya tidak ada gunanya sama sekali.
TEMA  SURAH :
Bagi manusia yang menentang Nabi semua apa yang diusahakan tidak berguna sama sekali.
SUDUT PANDANG SURAH :
Ukuran apa yang diusahakan manusia untuk menilai (bukan mengadili) manusia lain, ialah SIKAP-nya terhadap Nabi dan ajarannya.
112.   QUR’AN SURAH  CXII :   AL-IKHLASH
TOPIK SENTRAL :
Nama judul surah tidak terdapat dalam satu ayat-ayatnya, sehingga kita harus mencari salah satu ayatnya yang mampu memberi makna pada nama judulnya. Kapan kita ini bisa bersikap IKHLASH atau TULUS ?  Manusia itu bisa tulus, bila ia tahu dan sadar akan kemutlakan ketergantungannya pada sesuatu. Hanya terhadap sesuatu itu dia bisa tulus. Ayat yang paling dekat dengan pengertian ini ialah ayat ke 2: Allah adalah Tumpuan segala harapan !
TEMA SURAH :
Sifat Tuhan yang bagaimana yang dapat membuat manusia ikhlas menundukkan dirinya pada-Nya ? Ialah Dia yang merupakan satu satunya tumpuan harapan manusia. Ketergantungan mutlaknya manusia pada Allah.
SUDUT PANDANG SURAH :
Tauhid, peng-Esa-an Tuhan, bukan untuk Tuhan tetapi untuk kepentingan manusia. Ilmu inilah yang mampu melahirkan ke-tulusan manusia dalam menundukkan dirinya pada-Nya.
113.   QUR’AN SURAH  CXIII :  AL-FALAQ/WAKTU SUBUH
TOPIK SENTRAL SURAH :
Surah ini hanya terdiri dari satu Topik, dan nama judul surah terdapat pada ayat pembukanya dan digunakan sebagai salah satu sifat Tuhan, pada siapa manusia patut memohon perlindungannya terhadap: kejahatan makhluq-Nya; kejahatan gelapnya malam; kejahatan para penyihir dan kejahatan pendengki waktu ia dengki.
TEMA  SURAH :
Paling patut untuk menjadi pelindung ialah Dia yang menguasai sumber bahaya, ialah Dia yang MENCIPTAKANNYA.
SUDUT PANDANG SURAH :
Apakah kita patut mencari pelindung selain yang menciptakan sumber bahaya yang mengancam diri kita manusia ?
114.   QUR’AN SURAH  CXIV :  AN-NAAS
TOPIK SENTRAL SURAH :
Nama judul surah terdapat pada semua ayat ayatnya kecuali pada ayat ke 4. Nama judul digunakan untuk menunjuk nama Tuhan yang ada hubungannya dengan manusia dan siapa yang menghadapi bahaya dan darimana datangnya bahaya.
TEMA  SURAH :
Seperti surah terdahulu, untuk memilih pelindung ialah Dia yang menguasai sumber bahaya dan yang mengetahui darimana asalnya bahaya.
SUDUT PANDANG SURAH :
Surah ini menujukkan SIAPA YANG PATUT menjadi PELINDUNG MANUSIA dan menunjukkan bahwa BAHAYA YANG MENGANCAM MANUSIA itu berasal dari JIN dan MANUSIA. Artinya datang dari luar dan dalam diri manusia.


”INILAH TEMA TEMA SURAH DAN SUDUT PANDANG SURAH SURAH AL-QUR’AN, BUKAN KANDUNGAN SURAH.
DARI TEMA TEMA SURAH INI MANUSIA AKAN MENDAPATKAN PENGETAHUAN TENTANG CARA AL-QUR’AN MEMANDANG KEHIDUPAN SEHINGGA MANUSIA AKAN MENDAPATKAN PENGERTIAN, PEMAHAMAN DAN MOTIVASI YANG AKAN MELAHIRKAN KEKUATAN UNTUK MENUNDUKKAN DIRI SECARA KAFFAH PADA KEHENDAK ILAHI.
KANDUNGAN SURAHLAH NANTI YANG AKAN MEMBEBERKAN BENTUK KEHENDAK  ILAHI-NYA.”
   


By  A Baghowi Bachar


XIV.    MAKNA NAMA JUDUL TIAP SURAH
TOPIK ATAU SUB-TOPIK SENTRAL  YANG MEWARNAI KANDUNGAN TIAP SURAH  ATAU MENENTUKAN TEMA SURAH.

1.        QUR’AN SURAH  CIX :  AL-KAAFIRUUN
TOPIK SENTRAL SURAH :
Nama judul surah terdapat pada pembuka surah, sekaligus topik sentralnya ( 1-5), yang menjelas kan bagaimana seharusnya sikap umat Islam terhadap orang-orang kafir terhadap penyembahan terhadap Tuhan masing masing.
TEMA  SURAH :
Karena Tuhan yang disembah itu BERBEDA, maka sikap kita harus tegas, ialah kita TIDAK menyembah TUHAN-MU dan kamu tidak menyembah Tuhanku. Ini bukan dalam pengertian toleransi, apalagi kompromi, tapi menarik garis batas yang tegas yang menyatakan TIDAK ADANYA KESAMAAN.
SUDUT PANDANG SURAH :
Sikap orang muslim terhadap orang orang kafir lahir dari PERBEDAAN TUHAN YANG DISEMBAH dan bukan dari masalah masalah pribadi.
2.        QUR’AN SURAH  CX :  AN-NASHR/PERTOLONGAN
TOPIK SENTRAL SURAH :
Surah hanya terdiri dari satu topik dan nama judul surah terdapat pada ayat pertama, yang menegaskan: bila pada suatu waktu pertolongan Tuhan datang dan kita melihat manusia berdujun-dujun masuk agama Allah, maka kita wajib bertasbigh dan mohon ampun, karena Tuhan Maha Penerima taubat. Jadi bukan kebanggaan, atau merasa lebih !
TEMA  SURAH :
Justru datangnya pertolongan Tuhan harus disambut dengan tasbigh dan mohon ampun.
SUDUT PANDANG SURAH :
Tiap datangnya pertolongan Tuhan, yang berarti tiap kemenangan yang kita capai, kita wajib menyambut dengan TASBIGH dan MOHON AMPUN. Ini berarti DILARANG  SOMBONG, justru harus LEBIH MERENDAHKAN DIRI.
3.        QUR’AN SURAH  CXI :  AL -LAHAB
TOPIK SENTRAL SURAH :
Nama judul surah terdapat pada ayat ke 3. ayat penutup dari topik sentral surah (1-3 )   Pada  ayat pertama juga terdapat nama itu , tetapi digunakan sebagai nama alias/nama ejekan seseorang yang paling gigih menentang Nabi. Manusia semacam inilah yang akan diazab dineraka, dalam api yang bergejolak. Dan bagi dia harta benda dan apa yang diusahakannya tidak ada gunanya sama sekali.
TEMA  SURAH :
Bagi manusia yang menentang Nabi semua apa yang diusahakan tidak berguna sama sekali.
SUDUT PANDANG SURAH :
Ukuran apa yang diusahakan manusia untuk menilai (bukan mengadili) manusia lain, ialah SIKAP-nya terhadap Nabi dan ajarannya.
4.        QUR’AN SURAH  CXII :   AL-IKHLASH
TOPIK SENTRAL :
Nama judul surah tidak terdapat dalam satu ayat2nya, sehingga kita harus mencari salah satu ayatnya yang mampu memberi makna pada nama judulnya. Kapan kita ini bisa bersikap IKHLASH atau TULUS ?  Manusia itu bisa tulus, bila ia tahu dan sadar akan kemutlakan ketergantungannya pada sesuatu. Hanya terhadap sesuatu itu dia bisa tulus. Ayat yang paling dekat dengan pengertian ini ialah ayat ke 2: Allah adalah Tumpuan segala harapan !
TEMA SURAH :
Sifat Tuhan yang bagaimana yang dapat membuat manusia ikhlas menundukkan dirinya pada-Nya ? Ialah Dia yang merupakan satu satunya tumpuan harapan manusia. Ketergantungan mutlaknya manusia pada Allah.
SUDUT PANDANG SURAH :
Tauchid, peng-Esa-an Tuhan, bukan untuk Tuhan tetapi untuk kepentingan manusia. Ilmu inilah yang mampu melahirkan ke-tulusan manusia dalam menundukkan dirinya pada-Nya.
5.        QUR’AN SURAH  CXIII :  AL-FALAQ/WAKTU SUBUH
TOPIK SENTRAL SURAH :
Surah ini hanya terdiri dari satu Topik, dan nama judul surah terdapat pada ayat pembukanya dan digunakan sebagai salah satu sifat Tuhan, pada siapa manusia patut memohon perlindungannya terhadap: kejahatan makhluq-Nya; kejahatan gelapnya malam; kejahatan para penyihir dan kejahatan pendengki waktu ia dengki.
TEMA  SURAH :
Paling patut untuk menjadi pelindung ialah Dia yang menguasai sumber bahaya, ialah Dia yang MENCIPTAKANNYA.
SUDUT PANDANG SURAH :
Apakah kita patut mencari pelindung selain yang menciptakan sumber bahaya yang mengancam diri kita manusia ?
6.        QUR’AN SURAH  CXIV :  AN-NAAS
TOPIK SENTRAL SURAH :
Nama judul surah terdapat pada semua ayat ayatnya kecuali pada ayat ke 4. Nama judul digunakan untuk menunjuk nama Tuhan yang ada hubungannya dengan manusia dan siapa yang menghadapi bahaya dan darimana datangnya bahaya.
TEMA  SURAH :
Seperti surah terdahulu, untuk memilih pelindung ialah Dia yang menguasai sumber bahaya dan yang mengetahui darimana asalnya bahaya.
SUDUT PANDANG SURAH :
Surah ini menujukkan SIAPA YANG PATUT menjadi PELINDUNG MANUSIA dan menunjukkan bahwa BAHAYA YANG MENGANCAM MANUSIA itu berasal dari JIN dan MANUSIA. Artinya datang dari luar dan dalam diri manusia.


”INILAH TEMA TEMA SURAH DAN SUDUT PANDANG SURAH SURAH AL-QUR’AN, BUKAN KANDUNGAN SURAH.
DARI TEMA TEMA SURAH INI MANUSIA AKAN MENDAPATKAN PENGETAHUAN TENTANG CARA AL-QUR’AN MEMANDANG KEHIDUPAN SEHINGGA MANUSIA AKAN MENDAPATKAN PENGERTIAN, PEMAHAMAN DAN MOTIVASI YANG AKAN MELAHIRKAN KEKUATAN UNTUK MENUNDUKKAN DIRI SECARA KAAFFAH PADA KEHENDAK ILAHI.
KANDUNGAN SURAHLAH NANTI YANG AKAN MEMBEBERKAN BENTUK KEHENDAK  ILAHI-NYA.”
   


By  A Baghowi Bachar