XIV. MAKNA NAMA JUDUL TIAP SURAH
TOPIK
ATAU SUB-TOPIK SENTRAL YANG MEWARNAI
KANDUNGAN TIAP SURAH ATAU MENENTUKAN
TEMA SURAH.
1.
QUR’AN SURAH CIX :
AL-KAAFIRUUN
TOPIK SENTRAL SURAH :
Nama judul surah terdapat pada pembuka surah, sekaligus
topik sentralnya ( 1-5), yang menjelas kan bagaimana seharusnya sikap umat Islam terhadap orang-orang
kafir terhadap penyembahan terhadap Tuhan masing masing.
TEMA SURAH :
Karena Tuhan yang disembah itu BERBEDA,
maka sikap kita harus tegas, ialah kita TIDAK
menyembah TUHAN-MU dan kamu tidak menyembah
Tuhanku. Ini bukan dalam pengertian toleransi, apalagi kompromi, tapi menarik
garis batas yang tegas yang menyatakan TIDAK ADANYA
KESAMAAN.
SUDUT PANDANG SURAH :
Sikap orang muslim terhadap orang orang kafir lahir dari PERBEDAAN TUHAN YANG DISEMBAH dan bukan dari masalah
masalah pribadi.
2.
QUR’AN SURAH CX :
AN-NASHR/PERTOLONGAN
TOPIK SENTRAL SURAH :
Surah
hanya terdiri dari satu topik dan nama judul surah terdapat pada ayat pertama,
yang menegaskan: bila
pada suatu waktu pertolongan Tuhan datang dan kita melihat manusia
berdujun-dujun masuk agama Allah, maka kita
wajib bertasbigh dan mohon ampun, karena Tuhan Maha Penerima taubat. Jadi
bukan kebanggaan, atau merasa lebih !
TEMA SURAH :
Justru
datangnya pertolongan
Tuhan harus disambut dengan tasbigh dan mohon ampun.
SUDUT PANDANG SURAH :
Tiap
datangnya pertolongan Tuhan, yang berarti tiap kemenangan yang kita capai, kita
wajib menyambut dengan TASBIGH dan MOHON AMPUN.
Ini berarti DILARANG
SOMBONG, justru harus LEBIH MERENDAHKAN
DIRI.
3.
QUR’AN SURAH CXI :
AL -LAHAB
TOPIK SENTRAL SURAH :
Nama judul surah terdapat pada ayat ke 3. ayat penutup
dari topik sentral surah (1-3 )
Pada ayat pertama juga terdapat
nama itu , tetapi digunakan sebagai nama alias/nama ejekan seseorang yang
paling gigih menentang Nabi. Manusia semacam inilah yang akan diazab dineraka,
dalam api yang bergejolak. Dan bagi dia harta benda dan apa yang diusahakannya
tidak ada gunanya sama sekali.
TEMA SURAH :
Bagi
manusia yang menentang Nabi semua apa yang diusahakan tidak berguna sama
sekali.
SUDUT PANDANG SURAH :
Ukuran apa yang diusahakan manusia untuk menilai (bukan
mengadili) manusia lain, ialah SIKAP-nya
terhadap Nabi dan ajarannya.
4.
QUR’AN SURAH CXII :
AL-IKHLASH
TOPIK SENTRAL :
Nama judul surah tidak terdapat dalam satu ayat2nya,
sehingga kita harus mencari salah satu ayatnya yang mampu memberi makna pada
nama judulnya. Kapan kita ini bisa bersikap IKHLASH
atau TULUS ? Manusia itu bisa
tulus, bila ia tahu dan sadar akan kemutlakan ketergantungannya pada sesuatu.
Hanya terhadap sesuatu itu dia bisa tulus. Ayat yang paling dekat dengan
pengertian ini ialah ayat ke 2: Allah adalah Tumpuan segala harapan !
TEMA SURAH :
Sifat Tuhan yang bagaimana yang dapat membuat manusia
ikhlas menundukkan dirinya pada-Nya ? Ialah Dia yang merupakan satu satunya
tumpuan harapan manusia. Ketergantungan mutlaknya manusia pada Allah.
SUDUT PANDANG SURAH :
Tauchid, peng-Esa-an Tuhan, bukan untuk Tuhan tetapi
untuk kepentingan manusia. Ilmu inilah yang mampu melahirkan ke-tulusan manusia
dalam menundukkan dirinya pada-Nya.
5.
QUR’AN SURAH CXIII :
AL-FALAQ/WAKTU SUBUH
TOPIK SENTRAL SURAH :
Surah
ini hanya terdiri dari satu Topik, dan nama judul surah terdapat pada ayat
pembukanya dan digunakan sebagai salah satu sifat Tuhan, pada siapa manusia patut
memohon perlindungannya terhadap: kejahatan makhluq-Nya; kejahatan gelapnya malam; kejahatan
para penyihir dan kejahatan pendengki waktu ia dengki.
TEMA SURAH :
Paling
patut untuk menjadi pelindung ialah Dia yang menguasai sumber bahaya, ialah Dia yang
MENCIPTAKANNYA.
SUDUT PANDANG SURAH :
Apakah kita patut mencari pelindung selain yang menciptakan sumber bahaya yang
mengancam diri kita manusia ?
6.
QUR’AN SURAH CXIV :
AN-NAAS
TOPIK SENTRAL SURAH :
Nama
judul surah terdapat pada semua ayat ayatnya kecuali pada ayat ke 4. Nama judul
digunakan untuk menunjuk nama Tuhan yang ada hubungannya dengan manusia dan siapa yang
menghadapi bahaya dan darimana datangnya bahaya.
TEMA SURAH :
Seperti
surah terdahulu, untuk memilih pelindung ialah Dia yang menguasai sumber bahaya dan
yang mengetahui darimana asalnya bahaya.
SUDUT PANDANG SURAH :
Surah ini menujukkan SIAPA YANG
PATUT menjadi PELINDUNG MANUSIA dan
menunjukkan bahwa BAHAYA YANG MENGANCAM MANUSIA
itu berasal dari JIN dan MANUSIA. Artinya datang
dari luar dan dalam diri manusia.
”INILAH
TEMA
TEMA SURAH DAN SUDUT PANDANG SURAH SURAH
AL-QUR’AN, BUKAN KANDUNGAN SURAH.
DARI TEMA TEMA SURAH INI MANUSIA
AKAN MENDAPATKAN PENGETAHUAN TENTANG CARA
AL-QUR’AN MEMANDANG KEHIDUPAN SEHINGGA MANUSIA AKAN MENDAPATKAN PENGERTIAN, PEMAHAMAN DAN MOTIVASI YANG
AKAN MELAHIRKAN KEKUATAN UNTUK MENUNDUKKAN DIRI SECARA KAAFFAH PADA KEHENDAK
ILAHI.
KANDUNGAN SURAHLAH NANTI YANG AKAN
MEMBEBERKAN BENTUK KEHENDAK ILAHI-NYA.”
By A Baghowi Bachar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar