TOPIK
ATAU SUB-TOPIK SENTRAL YANG MEWARNAI
KANDUNGAN TIAP SURAH ATAU MENENTUKAN
TEMA SURAH.
37. QUR’AN SURAH XXXVII :
ASH-SHAFFAAT/BARISAN
TOPIK SENTRAL SURAH:
Nama judul surah
terdapat sebagai sumpah untuk menegaskan bahwa Tuhan manusia itu ESA, Tunggal, yang menciptakan alam raya dan menjaganya
dari ganguan syetan. Ada 3 hal yang digunakan sebagai sumpah :
R Barisan yang teratur
R Rombongan yang bernahi mungkar
R Rombongan yang mempelajari pelajaran/pengingat/dzikr
Kemudian
diikuti dengan ayat, bahwa bagi mereka yang dapat menangkap pembicaraan/kalimat Tuhan/wahyu ,
mereka itu akan diiringi dengan cahaya yang cemerlang. Dilanjutkan dengan
dialog dengan kaum musyrikin Mekah tentang adanya hari kiamat dan apa yang bisa
terjadi.
Nama
judul yang kedua terdapat pada ayat ke 164 yang termasuk topik akhir dari
surah. Topik yang merupakan bantahan yang tegas, bahwa apa yang dituduhkan
manusia tentang sifat Tuhan yang mempunyai anak itu tidak berdasar sama sekali.
Ayat yang ada nama judul surah itu, pengakuan dari para malaikat, bahwa mereka
selalu dalam barisan waktu bertasbigh pada Tuhan.
TEMA SURAH :
Surah
ini menegaskan akan ke-Esa-an Allah dan kebenaran akan adanya Kiamat. Dan
menggunakan 3 hal sebagai penguat/sumpah. 3 hal itu ialah 3 sikap manusia yang
vital dalam melahirkan keimanan akan ke-ESA-an Tuhan yang
diejawantahkan dalam upaya merekayasa kehidupan menuju ke peradaban Ilahiyah/peradaban MONOTHEISTIK . Disini ditekankan akan fungsi uchuwah, membrantas kebathilan dan mempelajari wahyu.
Keadaan manusia selalu sebaliknya: terpecah belah, hanya berbuat baik dan
mengabaikan peringatan. Harus diingat, bahwa nahi mungkar jauh lebih vital daripada amar
ma’ruf ! Artinya
manusia harus MAMPU dan MAU berkata TIDAK !
Topik akhir yang
mengandung nama judul surah hanya menguatkan topik pertama.
SUDUT PANDANG SURAH :
Ada beberapa persaratan
yang mutlak untuk menciptakan peradaban Ilahiyah dimuka bumi ini. Persaratan
inilah yang harus di-upayakan manusia, sehingga tercapai umah yang :
- Merupakan barisan yang berlapis lapis,
- Mengikis kebathilan dan
- Selalu mempelajari wahyu-nya.
Keadaan
yang dilupakan kebanyakan umat. Realitas keperiadakan ummat merupakan keadaan
yang terbalik : terpecah-belah, menghunjam ayat ayat kalamullah, membebek
sekularalisme dst.
38 QUR’AN SURAH XXXVIII :
SHAAD
TOPIK SENTRAL SURAH :
Nama
judul surah berupa huruf hijazi yang merupakan kalimat ghoib dan digunakan
sebagai kata pembuka surah, dilanjutkan dengan sumpah Tuhan dengan Al-Qur’an
sebagai dzikr/pengingat. Namun orang-orang kafir yang congkak mengingkarinya
dan memilih tuhan tuhan nenek moyang mereka untuk disembah. Diteruskan dengan
kisah kaum Nuh, ‘Aad, Fir’aun, Tsamud , kaum Luth dan Syu’eb yang dibinasakan
Tuhan karena keingkarannya. Topik ditutup dengan konfirmasi bahwa Al-Qur’an itu
mengandung penuh keberkatan , ayat ayatnya supaya diperhatikan hingga orang
orang yang berfikir mendapatkan pelajaran. ( ayat 1 s/d 29).
TEMA SURAH :
Fungsi
utama Al-Qur’an itu sebagai PENGINGAT/DZIKR.
Mengingatkan siapa manusia itu, siapa Tuhan dan apa itu wahyu, sehingga manusia
dapat bersikap benar.
SUDUT PANDANG SURAH :
Fungsi
Al-Qur’an yang tidak boleh di-abaikan manusia. Kita harus MENGGUNAKAN
Al-Qur’an sebagai PENGINGAT/DZIKR, artinya selalu
diulang-ulang mempelajarinya selama hidup dan selalu digunakan sebagai
rujukan/referensi dalam merekayasa kehidupan ini.
39 QUR’AN SURAH XXXIX :
AZ-ZUMAR/ROMBONGAN
TOPIK SENTRAL SURAH :
Nama
judul surah terdapat pada ayat ke 71 dan 73, yang melukiskan tentang
keperiadaan orang-orang yang ingkar yang digiring ke neraka ber-rombongan, demikian
pula orang-orang yang beriman, ber-rombongan
dimasukkan ke surga. Ayat ayat ini termasuk dalam ayat ayat topik penutup surah
yang terdiri dari ayat 64 s/d 75 yang menceriterakan tentang hasil akhir yang
diperoleh oleh mereka yang ingkar dan mereka yang beriman. Topik ditutup dengan
pernyataan bahwa akhir kehidupan ini seluruh kehidupan/alam raya berada
digenggaman Tuhan. Topik dibuka dengan bagaimana seharusnya manusia bersikap,
bila diajak untuk menyembah selain Allah. Sebab mereka yang menyekutukan Allah
pasti akan terhapus semua amalannya dan termasuk orang-orang yang merugi.
TEMA SURAH :
Topik ini menunjukkan Final effect, bukan final ketentuan manusia. Artinya neraka
atau surga itu bukan ketentuan Tuhan, tetapi benar benar AKIBAT ulah
manusia sendiri.
SUDUT PANDANG SURAH :
Neraka dan surga adalah
hasil ulah manusia sendiri, BUKAN ketentuan Tuhan.
By A Baghowi Bachar
(Posting 2 Agustus 2011/ 2 RAMADHAN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar