Translate

Telusuri via Blog Ini

Jumat, 08 Mei 2020

XIV. MAKNA NAMA JUDUL TIAP SURAH: ASH SHAFFAAT



TOPIK ATAU SUB-TOPIK SENTRAL  YANG MEWARNAI KANDUNGAN TIAP SURAH  ATAU MENENTUKAN TEMA SURAH.

37.     QUR’AN SURAH   XXXVII :  ASH-SHAFFAAT/BARISAN
TOPIK SENTRAL SURAH:
Nama judul surah terdapat sebagai sumpah untuk menegaskan bahwa Tuhan manusia itu ESA, Tunggal, yang menciptakan alam raya dan menjaganya dari ganguan syetan. Ada 3 hal yang digunakan sebagai sumpah :
R  Barisan yang teratur
R  Rombongan yang bernahi mungkar
R  Rombongan yang mempelajari pelajaran/pengingat/dzikr
Kemudian diikuti dengan ayat, bahwa bagi mereka yang dapat menangkap pembicaraan/kalimat Tuhan/wahyu , mereka itu akan diiringi dengan cahaya yang cemerlang. Dilanjutkan dengan dialog dengan kaum musyrikin Mekah tentang adanya hari kiamat dan apa yang bisa terjadi.
Nama judul yang kedua terdapat pada ayat ke 164 yang termasuk topik akhir dari surah. Topik yang merupakan bantahan yang tegas, bahwa apa yang dituduhkan manusia tentang sifat Tuhan yang mempunyai anak itu tidak berdasar sama sekali. Ayat yang ada nama judul surah itu, pengakuan dari para malaikat, bahwa mereka selalu dalam barisan waktu bertasbigh pada Tuhan.
TEMA  SURAH :
Surah ini menegaskan akan ke-Esa-an Allah dan kebenaran akan adanya Kiamat. Dan menggunakan 3 hal sebagai penguat/sumpah. 3 hal itu ialah 3 sikap manusia yang vital dalam melahirkan keimanan akan ke-ESA-an Tuhan yang diejawantahkan dalam upaya merekayasa kehidupan menuju ke peradaban Ilahiyah/peradaban MONOTHEISTIK .  Disini ditekankan akan fungsi uchuwah, membrantas kebathilan dan mempelajari wahyu. Keadaan manusia selalu sebaliknya: terpecah belah, hanya berbuat baik dan mengabaikan peringatan. Harus diingat, bahwa nahi mungkar jauh lebih vital daripada amar ma’ruf ! Artinya manusia harus MAMPU dan MAU berkata TIDAK !
Topik akhir yang mengandung nama judul surah hanya menguatkan topik pertama.
SUDUT PANDANG SURAH :
Ada beberapa persaratan yang mutlak untuk menciptakan peradaban Ilahiyah dimuka bumi ini. Persaratan inilah yang harus di-upayakan manusia, sehingga tercapai umah yang :
  • Merupakan barisan yang berlapis lapis,
  • Mengikis kebathilan dan
  • Selalu mempelajari wahyu-nya.
Keadaan yang dilupakan kebanyakan umat. Realitas keperiadakan ummat merupakan keadaan yang terbalik : terpecah-belah, menghunjam ayat ayat kalamullah, membebek sekularalisme dst.
38     QUR’AN SURAH   XXXVIII :  SHAAD
TOPIK SENTRAL SURAH :    
Nama judul surah berupa huruf hijazi yang merupakan kalimat ghoib dan digunakan sebagai kata pembuka surah, dilanjutkan dengan sumpah Tuhan dengan Al-Qur’an sebagai dzikr/pengingat. Namun orang-orang kafir yang congkak mengingkarinya dan memilih tuhan tuhan nenek moyang mereka untuk disembah. Diteruskan dengan kisah kaum Nuh, ‘Aad, Fir’aun, Tsamud , kaum Luth dan Syu’eb yang dibinasakan Tuhan karena keingkarannya. Topik ditutup dengan konfirmasi bahwa Al-Qur’an itu mengandung penuh keberkatan , ayat ayatnya supaya diperhatikan hingga orang orang yang berfikir mendapatkan pelajaran. ( ayat 1 s/d 29).
TEMA  SURAH :
Fungsi utama Al-Qur’an itu sebagai  PENGINGAT/DZIKR. Mengingatkan siapa manusia itu, siapa Tuhan dan apa itu wahyu, sehingga manusia dapat bersikap benar.
SUDUT PANDANG SURAH :
Fungsi Al-Qur’an yang tidak boleh di-abaikan manusia. Kita harus MENGGUNAKAN  Al-Qur’an sebagai PENGINGAT/DZIKR, artinya selalu diulang-ulang mempelajarinya selama hidup dan selalu digunakan sebagai rujukan/referensi dalam merekayasa kehidupan ini.

39     QUR’AN SURAH   XXXIX :  AZ-ZUMAR/ROMBONGAN
TOPIK SENTRAL SURAH :
Nama judul surah terdapat pada ayat ke 71 dan 73, yang melukiskan tentang keperiadaan orang-orang yang ingkar yang digiring ke neraka ber-rombongan, demikian pula orang-orang yang beriman, ber-rombongan dimasukkan ke surga. Ayat ayat ini termasuk dalam ayat ayat topik penutup surah yang terdiri dari ayat 64 s/d 75 yang menceriterakan tentang hasil akhir yang diperoleh oleh mereka yang ingkar dan mereka yang beriman. Topik ditutup dengan pernyataan bahwa akhir kehidupan ini seluruh kehidupan/alam raya berada digenggaman Tuhan. Topik dibuka dengan bagaimana seharusnya manusia bersikap, bila diajak untuk menyembah selain Allah. Sebab mereka yang menyekutukan Allah pasti akan terhapus semua amalannya dan termasuk orang-orang yang merugi.
TEMA  SURAH :
Topik ini menunjukkan Final effect, bukan final ketentuan manusia. Artinya neraka atau surga itu bukan ketentuan Tuhan, tetapi benar benar AKIBAT ulah manusia sendiri.
SUDUT PANDANG SURAH :
Neraka dan surga adalah hasil ulah manusia sendiri, BUKAN ketentuan Tuhan.

By  A Baghowi Bachar

(Posting  2 Agustus  2011/ 2 RAMADHAN)

Tidak ada komentar: