Manusia dari sudut pandang - makhluk hidup, berada pada klas makhluk yang tertinggi, berada pada tempat puncak ciptaaan Tuhan "yang mulia", yang cerdas, berakal, dan berkehendak -merekayasa kehidupan disekitarnya dan "merajai makhluk hidup lainnya".
Setiap individu manusia/orang memiliki "kemampuan lahir" sebagai kodrat-takdir - fitrah untuk hidup, bertahan hidup dan merekayasa kehidupan untuk dirinya sendiri dan orang lain, bahkan sebagai pemimpin merubah lingkungannya dan juga dunia menjadi beradab , makmur sejahtera atau sebaliknya - biadab, terpuruk dalam kesengsaraan-kemiskinan.
Sejak manusia dalam kandungan dan lahir di kehidupan dunia, kemudian dari bayi sampai tumbuh dewasa, manusia belajar secara alami dan juga secara formal-informal- baik secara mandiri dan bersama - berkelompok atau kelas atau organisasi masyarakat/sosial. Kemampuan dasar hidup sebagai manusia dibentuk dari lingkungannya dan juga "kehendak akal, pikiran bebas" yang diinginkan atau "dicita-citakan". Hal yang membuat manusia berbeda -sifat dan karakternyanya dengan "makhluk hidup lainnya"- seperti hewan, tumbuhan. Manusia berkembang menjadi makhluk yang dinamis, agresif, kreatif, inovatif dan "mampu menciptakan lingkungan hidupnya yang baru", merekayasa memenuhi kebutuhan hidupnya -berupa makanan-minuman(sandang pangan), rumah, pakain dan membuat sistem kehidupan yang mengolah hidup dan kehidupan menjadi peradaban yang terus menerus bertahan untuk hidup selamanya dengan sistem politik-ideologi, pertahanan-keamanan, sosial-ekonomi, hukum, pendidikan, budaya, dll.
Sejarah Manusia yang panjang, mulai pra-sejarah sampai sejarah itu di tulis di batu - kertas dan digital, menginformasikan perubahan kehidupan peradaban manusia secara bertahap- mulai dari sangat primitif sampai moderen- era internet of thing ;era 4.0 / 5.0 saat ini.
Ada hal dasar yang utama tidak berubah dari kebutuhan manusia sejak dulu sampai sekarang, yaitu kebutuhan untuk hidup dan menghidupi; kebutuhan hidup makmur-sejahtera, bahagia; kebutuhan damai-tenang-aman , saling mencintai, saling menghormati dalam keragaman perbedaan dari sistem peradaban masyarakat apapun bentuknya, zamannya, ideologinya.
Perbedaan dalam perspektif pandangan hidup sebagai way of life manusia timbul atau ada karena perbedaan manusia melihat "dunia ini seperti apa dan bagaimana ?"
- Ada yang menganggap dunia sebagai kekuatan alam yang menguasai -nya -sehingga harus mengikuti kehendak alam tersebut agar Alam memberi hidup dan kehidupan menjadi sejahtera dan damai-bahagia.
- Ada yang menganggap dunia harus ditundukan dengan kekuatan manusia dengan merubah lingkungan alam menjadi cocok dan membuat manusia jadi sejahtera dan damai- bahagia tanpa tunduk dengan kekuatan alam.
- Ada yang menganggap dunia hanya tempat sementara manusia hidup dan esensi kehidupan sebenarnya adalah kehidupan lain yang abadi; untuk itu manusia harus mengikuti orang yang bisa berhubungan dengan kekuatan alam abadi sebagai pemilik alam agar bisa hidup sejahtera-damai -bahagia di dunia sementara dan abadi. orang yang bisa berhubungan atau dianggap memiliki kekuatan dengan pencipta alam sebagai pembawa agama(nabi), orang sakti/suci, dukun, dsb. Semua aktifitas manusia harus mengikuti ritual ritual agar dunia" atas dan bawah" berjalan seimbang dan mendapat restu/berkah.
- Ada yang meyakinkan dunia ini fana /sementara, kehidupan dunia fana harus mengikuti kitab suci yang diajarkan nabi atau rosul akan membawa manusia pada kehidupan abadi yang sejahtera-damai-bahagia . manusia yang tidak mengikuti ajaran kitab suci dianggap sesat walaupun hidup di dunia kaya -sejahtera-damai-bahagia. norma norma agama menjadi dasar nilai nilai hidup dan kehidupan sejahtera-damai-bahagia di dunia abadi/kekal(surga).
- Ada yang menyakinkan dunia dilihat dari esensi ajaran kitab suci yang diyakini sebagai nilai nilai benar, baik dan menguntungkan dalam hidup dan kehidupan bermasyarakat di dunia fana ini; tanpa mempertentangkan keyakinan orang lain yang berbeda; keyakinan agama sebagai hal yang individu/privasi yang menjadi pandangan hidup; bukan hanya ritual-seremonial sosial atau golongan/kelompok. " cahaya kebaikan " menjadi energi kedamaian kepada setiap orang atau manusia, makhluk hidup, lingkungan disekitar dirinya( rahmatan lil alamin).
- Ada yang meyakinkan dunia ini hanya tempat hidup yang harus dinikmati tanpa peduli pandangan -pandangan agama atau norma norma hukum/budaya masyarakat, yang penting saling menghormati-toleransi, hal hal dunia adalah perspektif akal-pikiran manusia saja. Pandangan manusia tidak perlu beragama/ menganut agama tertentu(atheis/agnostik); walaupun sebenarnya keyakinan ini bisa disebut sebagai agama akal/filsafat-yang meng-tuhan dirinya atau agama yang meniadakan agama agama lain; suatu sikap -perilaku semua agama sama dan sama dengan akal-pikiran baik.