Translate

Telusuri via Blog Ini

Rabu, 30 Juli 2025

MENGUAK DAN MEMAHAMI KITABULLAH, AL QUR'AN

Kata Al-Qur’an kalau digunakan sebagai nama kitab berarti ‘bacaan’. Istilah ini sama sekali tidak menunjukkan kandungan maupun bidang yang digeluti kitab itu. Kitab dalam pengertian Al-Kitab atau Buku Suci diidentikkan dengan kata scripture yang berarti a body of writings considered as authoritative atau a classically embodying the essence of a way of life, movement, era or nation.

 Dalam diskripsi ini, yang membedakan Al-Qur’an dengan buku-buku lain ialah kata ‘authoritative’ yang berarti demanding a submission , dan kata classically yang berarti of the highest quality, having a value or position recognized and unquestioned. Ini memberi pengertian bahwa Al-Qur’an merupakan suatu bacaan yang menghendaki ketundukkan pembacanya. Jadi siapa yang membaca Al-Qur’an diharapkan memahami, meyakini, menghayati menundukkan diri, baru melaksanakan apa yang terkandung di dalamnya. Qoro’na wa atho’na.

 Darimana datangnya sifat authoritative (otoritas) Al-Qur’an ?

Surat pertama yang diturunkan berbunyi:

Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan,
Menciptakan manusia dari segumpal darah.
Bacalah ! Tuhanmu yang Maha Pemurah,
Yang mengajar dengan kalam,
Mengajar manusia apa yang tidak dapat diketahuinya.....