Translate

Telusuri via Blog Ini

Minggu, 13 November 2011

92. QUR’AN SURAH XCII : AL-LAIL/MALAM


XIV.    MAKNA NAMA JUDUL TIAP SURAH
TOPIK ATAU SUB-TOPIK SENTRAL  YANG MEWARNAI KANDUNGAN TIAP SURAH  ATAU MENENTUKAN TEMA SURAH.

92.        QUR’AN SURAH  XCII :  AL-LAIL/MALAM
TOPIK SENTRAL SURAH :
Nama judul surah terdapat pada ayat pertama surah yang termasuk topik sentralnya (1-10) yang digunakan sebagai sumpah bersama dengan Tuhan yang menciptakan wanita dan pria untuk menyatakan bahwa upaya manusia itu bermacam-macam. Dilanjutkan dengan siapa yang menafkahkan hartanya , Allah akan memudahkan untuk berbuat kebaikan dan siapa yang bachil, merasa dirinya kecukupan dan mendustakan balasan yang baik, maka akan dipersukar jalannya untuk berbuat kebaikan. Topik ditutup dengan pernyataan bahwa hartanya tidak berguna.
TEMA  SURAH :
Tuhan akan membantu meringankan jalan orang-orang yang berjalan dijalan-Nya dan sebaliknya akan menyulitkan jalan mereka yang mendustakan-Nya.
SUDUT PANDANG SURAH :
Manusia yang menjalankan kebaikan, maka kebaikannya itu akan meringankannya untuk lebih baik dan sebaliknya.
93.             QUR’AN SURAH  XCIII :  AD-DHUHAA/WAKTU MATAHARI SEPENGGALANGAN NAIK
TOPIK SENTRAL SURAH :
Nama judul surah terdapat pada ayat pembuka surah, sekaligus topik sentral surah dan digunakan sebagai sumpah dengan fenomena alam yang lain untuk menyatakan jaminan bahwa Tuhan tidak akan meninggalkan manusia dan tidak pula membenci manusia. Topik ditutup dengan pernyataan bahwa akhir perjuangan itu lebih baik daripada permulaan.
TEMA  SURAH :
Dalam saat saat yang berat yang dialami manusia, manusia harus tetap yakin bahwa Tuhan tidak akan meninggalkan hamba-Nya dan keadaan yang berat itu bukan tanda kebencian-Nya.
SUDUT PANDANG SURAH :
Manusia harus yakin dalam keadaan yang bagaimanapun beratnya Tuhan tidak akan meningglkan nya, dan keadaan itu bukan tanda kebencian-Nya. Ingat bahwa akhir kehidupan bukanlah didunia ini, dan itu pasti lebih baik.
94.        QUR’AN SURAH  XCIV : ALAM NASYRAH/MELAPANGKAN
TOPIK SENTRAL SURAH :
Nama judul surah terdapat pada ayat pembuka surah, sekaligus topik sentral surah yang menegas kan, bukankah Tuhan yang melapangkan dada manusia, meringankan beban yang memberatkan punggungnya, dan meninggikan sebutannya, dan menyatakan selanjutnya bahwa disamping kesulitan pasti ada kemudahan, yang diulang 2 kali. ( 1-6)
TEMA  SURAH :
Manusia dalam menghadapi kesulitan selalu berkeluh kesah, suatu sikap yang merugikan. Diyakinkan Tuhan bahwa disetiap kesulitan pasti ada kemudahan. Yang menyatakan ini ialah Tuhan yang meringankan manusia dari bebannya dan melapangkan dadanya dari rasa kesempitan yang menyekik jiwa manusia.
SUDUT PANDANG SURAH :
Suatu landasan optimistik telah diberikan oleh Tuhan yang telah melapangkan dada, meringankan beban manusia yang beriman dan bertawakkal.
95.        QUR’AN SURAH  XCV :  AT-TIIN/BUAH TIIN
TOPIK SENTRAL SURAH :
Nama judul surah digunakan sebagai sumpah bersama dengan buah Zaitun, gunung Sinai dan negeri Mekah, untuk menyatakan bahwa sesungguhnya manusia itu telah diciptakan dalam bentuk yang paling baik; kemudian dikembalikan ke tempat yang paling rendah, kecuali YANG BERIMAN DAN BERAMAL SHALEH. ( 1-6)
TEMA SURAH :
Manusia itu sesungguhnya makhluk Tuhan yang diberi bentuk paling baik, tetapi dapat kembali ke jajaran yang paling rendah, sesuai dengan sikap dan perbuatannya.
SUDUT PANDANG SURAH :
Keadaan manusia itu selalu dalam keadaan yang terombang-ambing, sekali waktu ia berada pada puncak ketinggian kemakhlukan, waktu yang lain dapat merosot kelembah terdalam kemakhlukan. Untuk mempertahankan dirinya dalam puncak ketinggian kemakhlukan manusia harus BERIMAN dan BERAMAL SHALEH, artinya aktif dalam kancah kehidupan namun tetap dalam norma kemukminan.
96.        QUR’AN SURAH  XCVI :  AL-’ALAQ/SEGUMPAL DARAH
TOPIK SENTRAL SURAH :
Nama judul surah terdapat pada ayat pembuka surah sekaligus topik sentralnya (1-8), yang merupakan perintah untuk :- membaca dengan nama Tuhan yang menciptakan manusia dari segumpal darah; Tuhan yang paling Pemurah dan yang mengajarkan manusia dengan kalam apa yang tidak dapat diketahui manusia. Dilanjutkan dengan pernyataan yang konfirmatif, bahwa manusia itu suka MELAMPAUI BATAS, karena ia merasa berkecukupan. Topik ditutup dengan ketegasan bahwa manusia pasti kembali pada Tuhannya.
TEMA  SURAH :
Bahwa manusia itu suka melampaui batas, karena ia merasa berkecukupan itu pasti,  karena Tuhan yang mengajarkan manusia via kalam-Nya.
SUDUT PANDANG SURAH :
Manusia wajar, patut sampai wajib MEMPERCAYAI  apa yang dituliskan dalam wahyu, karena yang menuliskan itu Tuhan yang Maha Pemurah dan yang menciptakan manusia.
97.        QUR’AN SURAH  XCVII :  AL-QADR/KEMULIAAN
TOPIK SENTRAL SURAH :
Nama judul surah terdapat pada pembukanya yang menyatakan bahwa malam diturunkannya Al-Qur’an itu merupakan malam yang mulia.
TEMA  SURAH :
Saat Wahyu terakhir diturunkan Tuhan saat yang mulia. Kemuliaan ini karena ada sesuatu yang sangat penting yang terjadi. Jadi suatu kejadian dapat meningkatkan NILAI waktu dan ruang / tempat  kejadian. Waktu kita kalau tidak kita isi dengan sesuatu tidak bernilai; kalau diisi dengan amal baik, maka waktu bernilai positif, sebaliknya kalau kita isi dengan kebatilan, maka nilainya menjadi negative. Begitu pula dengan tempat atau lingkungan.
SUDUT PANDANG SURAH :
Nilai lingkungan itu ditentukan oleh suatu kejadia yang mengisinya. Tergantung dari macam kejadiannya , nilai lingkungan itu dapat tambah atau berkurang, begitu pula UMUR MANUSIA. Panjang umur tidak menentukan banyaknya kebaikan seseorang !

By  A Baghowi Bachar

(Posting 13 November 2011/ 17 Dh-Hijja 1432 H)

Tidak ada komentar: