Endorfin, yang sering dikaitkan dengan rasa senang dan menghilangkan rasa sakit, memainkan peran yang mengejutkan dalam proses pembelajaran.
Faktanya, neurotransmiter yang kuat ini memengaruhi cara otak kita membentuk dan menyimpan ingatan, memengaruhi segala hal mulai dari kinerja di kelas hingga perolehan keterampilan.
Ternyata endorfin yang membuat Kita merasa senang tidak hanya untuk pelari. Endorfin juga dapat mengubah Kita menjadi pusat pembelajaran.
Mari Kita menjelajahi ilmu di balik endorfin dan temukan bagaimana memanfaatkan kekuatannya dapat merevolusi pengalaman belajar . Namun, pertama-tama, mari kita kembali ke dasar.
Apa itu Endorfin?
Endorfin adalah neurotransmiter yang menyampaikan pesan dari satu neuron ke neuron lainnya. Endorfin dibuat di kelenjar pituitari dan hipotalamus, yang keduanya terletak di otak . Hormon-hormon ini penting untuk mengatur fungsi rumit sistem saraf pusat.
Nama hormon ini berasal dari kata ‘endogen’, yang berarti ‘di dalam tubuh’, dan ‘morfin’, pereda nyeri opiat. Jika digabungkan, nama tersebut membantu menjelaskan tujuan utama endorfin.
Molekul luar biasa ini dilepaskan sebagai respons terhadap nyeri, stres, atau aktivitas yang menyenangkan. Mereka mengikat reseptor opioid di otak, mengurangi persepsi nyeri dan memicu perasaan euforia, kesejahteraan, dan relaksasi.
Ada lebih dari 20 jenis endorfin yang berbeda di dalam tubuh Kita. Beta-endorfin adalah endorfin yang paling sering dikaitkan dengan mekanisme penghilang rasa sakit dan penghilang stres alami tubuh kita. Faktanya, beta-endorfin memiliki efek yang lebih kuat pada tubuh daripada morfin.
Fungsi dan Tujuan
Saat Kita merasakan nyeri, saraf di tubuh akan mengirimkan sinyal ke otak. Otak Kita kemudian melepaskan endorfin untuk memblokir sel saraf yang menerima sinyal nyeri. Ini membantu meredakan ketidaknyamanan Kita atau meningkatkan suasana hati Kita.
Faktanya, saat endorfin berinteraksi dengan sel-sel otak, endorfin memicu sensasi euforia jangka pendek yang secara efektif dapat menutupi rasa sakit. Jika Kita pernah merasakan sensasi senang saat berlari. Dengan mengingat hal ini, mari kita bahas peran endorfin di otak Kita:
- Pereda Rasa Sakit: Endorfin bertindak sebagai penghilang rasa sakit alami tubuh, mengurangi persepsi rasa sakit.
- Peningkatan Suasana Hati: Hormon-hormon ini berkontribusi pada perasaan senang, euforia, dan bahagia.
- Pengurangan Stres: Endorfin membantu meredakan stres dan kecemasan dengan meningkatkan relaksasi.
Dengan kata lain, endorfin memainkan berbagai peran, semuanya berfokus pada kesejahteraan kita. Klip yang menakjubkan ini menunjukkan endorfin dibawa sepanjang filamen aktif ke bagian dalam korteks parietal otak. Bahkan prosesnya tampak meningkatkan suasana hati:
Efek Rendahnya Kadar Endorfin
Seperti yang telah kita lihat, endorfin bertindak sebagai sistem pertahanan alami tubuh kita, meredakan nyeri, mengatasi tantangan kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan, memperkuat kekebalan tubuh, mengatur nafsu makan, dan bahkan meningkatkan harga diri.
Di sisi lain, kadar endorfin yang rendah dapat menimbulkan konsekuensi negatif yang signifikan bagi kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan. Jika tubuh Kita tidak memproduksi hormon tersebut dalam jumlah yang cukup, Kita mungkin berisiko lebih tinggi mengalami kondisi atau gejala tertentu. Ini termasuk, misalnya:
- Peningkatan rasa sakit dan nyeri
- Gejala depresi yang lebih parah
- Peningkatan kecemasan
- Peningkatan perubahan suasana hati
- Masalah tidur
- Impulsif
Endorfin vs Dopamin
Endorfin sering kali keliru dikaitkan dengan dopamin, hormon penting lainnya yang berkontribusi terhadap kebahagiaan dan fungsi tubuh kita secara keseluruhan. Namun, kedua zat kimia ini memiliki peran yang berbeda dan bekerja secara berbeda di dalam tubuh.
Sementara endorfin membantu Kita mengatasi rasa sakit dan stres, dopamin adalah hormon yang meningkatkan suasana hati dan motivasi . Hormon ini terlibat dalam sirkuit penghargaan di otak.
Yang menarik, endorfin dan dopamin saling berhubungan. Ketika endorfin mengikat reseptor opioid otak — bagian dari sistem penghargaan — keduanya memicu pelepasan dopamin. Faktanya, peningkatan kadar endorfin dapat merangsang produksi dopamin secara keseluruhan.
Endorfin memengaruhi perasaan Kita saat itu, sementara dopamin lebih terkait dengan antisipasi penghargaan dan kepuasan selanjutnya. Endorfin dilepaskan dengan cepat selama aktivitas tertentu, sedangkan pelepasan dopamin lebih bertahap.
Misalnya, motivasi untuk berlatih maraton mungkin didorong oleh antisipasi penghargaan berbasis dopamin, tetapi euforia yang dialami selama perlombaan itu sendiri sebagian besar disebabkan oleh pelepasan endorfin.
Endorfin dan Pembelajaran
Neurokimia menunjukkan bahwa proses pembelajaran dimodulasi oleh banyak zat endogen. Dengan kata lain, hormon yang membuat kita merasa senang, seperti endorfin, berkontribusi pada pembelajaran.
Pikiran dan tubuh kita memiliki hubungan yang kuat. Ini menjelaskan mengapa endorfin biasanya dipicu oleh aktivitas fisik. Karena itu, memelihara kesehatan fisik dan mental sangat penting untuk kesejahteraan yang optimal.
Berikut ini cara endorfin mendukung proses pembelajaran yang baik:
- Fokus yang Lebih Baik: Endorfin berkontribusi pada keadaan emosional yang positif, mengurangi stres dan kecemasan, yang dapat menjadi hambatan bagi pembelajaran yang efektif. Pada gilirannya, pikiran yang tenang dan fokus lebih siap untuk menyerap informasi.
- Daya Ingat yang Lebih Baik: Penelitian menunjukkan adanya hubungan antara kadar endorfin dan fungsi memori yang lebih baik. Dengan menciptakan lingkungan belajar yang positif, endorfin dapat membantu dalam retensi pengetahuan.
- Motivasi yang Lebih Baik: Endorfin membuat kita merasa senang dan perasaan senang dapat meningkatkan motivasi. Ini membuat proses pembelajaran terkait lebih menyenangkan dan menarik.
- Ketidaknyamanan yang Berkurang: Jika kita merasa tidak nyaman secara fisik, kita mungkin terlalu terganggu untuk belajar secara efektif. Untungnya, sifat endorfin yang dapat menghilangkan rasa sakit dapat membantu menciptakan lingkungan belajar yang lebih nyaman.
Merasa senang, belajar lebih baik. Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan perasaan positif memperoleh nilai yang jauh lebih baik. Terlebih lagi, tahukah bahwa karyawan 12% lebih produktif saat mereka bahagia?
Namun, bagaimana Anda dapat meningkatkan kadar endorfin tersebut? Mari kita bahas aktivitas yang memicu pelepasan hormon rasa senang tersebut.
Cara Meningkatkan Kadar Endorfin untuk Mendukung Pembelajaran
Meskipun endorfin terkadang diproduksi sebagai respons terhadap rangsangan negatif, seperti rasa takut, nyeri, atau stres, ada banyak cara lain untuk mendorong pelepasannya. Kita akan senang mengetahui bahwa tidak ada satu pun dari endorfin yang mengharuskan Kita berdiri di atas garu atau melompat dari pesawat.
Sekarang mari kita lihat beberapa di antaranya.
1. Olahraga
Sebelumnya telah menyebutkan konsep kegembiraan pelari. Ini terjadi saat tubuh Kita melepaskan campuran endorfin dan bahan kimia lainnya setelah kita memaksakan diri secara fisik.
Namun, jangan terkecoh dengan namanya. Kita dapat mencapai kondisi euforia alami ini melalui bentuk olahraga lain, terutama aktivitas kardiovaskular. Ini termasuk:
- Berjalan
- Berlari
- Menari
- Berenang
- Bersepeda
- Aerobik air
Dan banyak pendekatan lainnya. Olahraga seperti ini telah terbukti meredakan gejala kondisi kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan. Selain itu, penelitian lebih lanjut telah menunjukkan bahwa berolahraga dalam kelompok dapat meningkatkan kesehatan mental hingga 13%.
Dengan mengingat hal ini, cobalah berolahraga secara teratur untuk menjaga aktivitas otak yang sehat. Demikian pula, latihan singkat selama 20-30 menit dapat meningkatkan kadar endorfin kita, yang mempersiapkan kita untuk sesi belajar.
2. Makan Cokelat Hitam
Pecinta cokelat di mana pun tahu tarikan yang tak tertahankan dari gigitan terakhir. Namun, apa yang membuat camilan manis ini membuat kita menginginkannya lagi? Sederhana saja. Makan cokelat meningkatkan kadar endorfin, bersama dengan hormon-hormon yang membuat kita merasa senang lainnya.
Meskipun semua biji kakao melepaskan endorfin, cokelat hitam memiliki kandungan biji kakao tertinggi. Semakin banyak kakao dalam cokelat kita, semakin banyak endorfin yang dilepaskan otak ke dalam sistem kita.
Cokelat hitam juga kaya akan senyawa polifenol, seperti flavonoid. Polifenol kakao adalah antioksidan dan melakukan aktivitas anti-inflamasi. Ini juga membantu meningkatkan kesejahteraan emosional kita dengan mengoptimalkan fungsi sistem limbik.
Untuk memanfaatkan potensi efek cokelat yang dapat meningkatkan suasana hati sebelum sesi belajar, pertimbangkan untuk menikmati sedikit cokelat hitam dengan kandungan kakao minimal 70%. Ingat, kuncinya adalah moderasi.
3. Dengarkan Musik
Berlawanan dengan kepercayaan umum, mendengarkan Mozart tidak membuat kita lebih pintar. Dengan demikian, mendengarkan atau menciptakan musik lebih dari sekadar hiburan. Saat kita mendengarkan musik yang Kita sukai, pusat penghargaan di otak akan aktif. Pada gilirannya, Kita melepaskan zat kimia yang membuat Kita merasa senang seperti endorfin dan dopamin.
Inilah alasan mengapa terapi musik menjadi pendekatan yang populer dan efektif di banyak lingkungan medis. Karena itu, cobalah mendengarkan musik favorit Kita untuk menempatkan diri Kita dalam kerangka berpikir yang positif sebelum Kita mulai belajar.
Sebuah studi Stanford bahkan menemukan bahwa 'musik menggerakkan otak untuk memperhatikan'. Dengan kata lain, musik dapat membuat Kita lebih fokus, sehingga waktu yang Kita habiskan untuk belajar menjadi lebih efektif. Pastikan saja pilihan musik Kita tidak mengganggu pekerjaan yang sedang Kita lakukan.
4. Tertawa
Kita semua pernah mendengar pepatah, 'tertawa adalah obat terbaik'. Namun ternyata pepatah lama ini didukung oleh penelitian ilmiah yang kuat.
Tertawa melepaskan endorfin dan zat kimia lain yang membuat Kita merasa senang. Selain itu, tertawa adalah cara yang sangat baik untuk menekan hormon stres, seperti kortisol. Ini membantu Kita meningkatkan suasana hati, mengurangi stres, menurunkan tekanan darah, dan mendukung sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat.
Dengan mengingat hal ini, masuk akal untuk mencoba dan bersenang-senang sambil belajar. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan menjadikan pelajaran Kita sebagai permainan. Misalnya, Kita dapat membuat kuis, kartu catatan, atau bahkan permainan papan berdasarkan subjek. Belajar bersama teman juga mengubah pembelajaran menjadi pengalaman yang kolaboratif dan menyenangkan.
5. Menjadi Relawan
Departemen Psikologi di Universitas Carnegie Mellon mempelajari kesukarelaan dan hipertensi. Mereka menemukan bahwa mereka yang menjadi relawan selama empat jam per minggu cenderung tidak mengalami kondisi khusus ini.
Faktanya, menjadi sukarelawan dan bermurah hati memicu neurotransmitter, yang melepaskan endorfin. Otak seolah-olah terprogram untuk menghargai kebaikan.
Dengan mengingat hal ini, cobalah memasukkan kegiatan sukarela atau tindakan altruisme ke dalam kehidupan sehari-hari kita. Misalnya, membantu toko amal setempat atau mendukung acara olahraga adalah cara yang pasti untuk meningkatkan kadar endorfin.
Kita akan melihat suasana hati Kita membaik secara keseluruhan karena kadar endorfin Kita terus meningkat. Hal ini, pada gilirannya, akan mengarah pada kondisi optimal untuk belajar. Terlebih lagi, menjadi sukarelawan itu sendiri sering kali melibatkan pembelajaran keterampilan baru, pemecahan masalah, dan adaptasi terhadap situasi baru.
6. Bermeditasi
Meditasi adalah praktik melatih kesadaran Kita. Meditasi membantu meditator menjadi lebih sadar dan hadir. Pada tahap ini, Kita mungkin sudah menduga bahwa meditasi juga dapat memicu pelepasan endorfin (bersama dopamin, serotonin, dan melatonin).
Campuran kimia ini membuat Kita merasa lebih tenang, lebih bahagia, dan lebih puas. Jika Kita baru dalam meditasi, cobalah langkah-langkah yang disarankan Mindful:
- Temukan tempat yang tenang dan damai untuk duduk
- Pertimbangkan untuk menyalakan lilin atau memutar musik yang menenangkan
- Tetapkan batas waktu, seperti 5 atau 10 menit
- Fokus pada pernapasan Kita – ambil napas yang lambat, dalam, dan sadar
- Perhatikan saat pikiran Kita mulai mengembara dan kembalikan perhatian Kita ke pernapasan Kita
- Saat Kita siap, perhatikan lingkungan Kita
7. Dapatkan Pijat atau Cobalah Akupunktur
Pijat yang baik membantu Kita rileks, baik secara fisik maupun mental. Sementara manfaat fisik dari otot yang mengendur dan sirkulasi yang lebih baik sering kali langsung terasa, keuntungan mentalnya juga sama pentingnya.
Pijat merangsang pelepasan endorfin, sekaligus mengurangi kortisol, hormon stres. Keseimbangan hormon ini meningkatkan perasaan bahagia, mengurangi stres, dan bahkan memperkuat sistem kekebalan tubuh Kita.
Demikian pula, akupunktur, pengobatan tradisional Tiongkok, merupakan pengobatan yang efektif untuk nyeri dan gangguan lainnya. Akupunktur melibatkan penusukan jarum kecil ke dalam kulit untuk merangsang sistem saraf pusat.
Hal ini menyebabkan pelepasan banyak zat kimia, termasuk endorfin. Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa kadar endorfin Kita meningkat hingga 24 jam setelah sesi akupunktur. Dengan demikian, memasukkan akupunktur atau pijat ke dalam kehidupan Kita dapat berdampak positif pada kemampuan Kita untuk belajar secara efektif.
8. Makan Makanan Pedas
Pecinta pedas bergembiralah! Sensasi pedas dari makanan pedas menipu otak Kita untuk berpikir bahwa Kita telah melukai diri sendiri. Otak Kita, yang percaya bahwa Kita sedang diserang, melepaskan endorfin. Hasilnya adalah lonjakan kesenangan dan kepuasan yang mengejutkan.
Ini adalah contoh menarik tentang otak kita yang memberi kita hadiah karena menahan sensasi yang tampaknya tidak menyenangkan dengan luapan euforia.
Namun, penting untuk diingat bahwa konsumsi rempah-rempah yang berlebihan dapat menimbulkan konsekuensi yang berbahaya. Mengejar endorfin yang tinggi dengan mengonsumsi cabai terpedas di dunia tidaklah perlu. Seperti yang telah kita lihat, ada banyak cara lain untuk meningkatkan suasana hati dan kesejahteraan Anda.
9. Ulangi Afirmasi
Afirmasi pernah dianggap sebagai klise belaka untuk membantu diri sendiri. Namun, meningkatnya tekanan kehidupan modern telah mendorong minat baru pada kekuatan berpikir positif.
Faktanya, Universitas Pennsylvania menggunakan teknologi MRI untuk menemukan perubahan aliran darah yang terkait dengan afirmasi diri. Mereka bahkan menemukan bahwa itu mengaktifkan pusat penghargaan otak, yang menghasilkan endorfin.
Sayangnya, penelitian menunjukkan bahwa 80% pikiran kita bersifat negatif. Dengan mengulangi afirmasi setiap hari, Kita dapat menggunakan plastisitas otak Kita untuk mengubah cara berpikir Kita. Untuk mendapatkan dorongan endorfin, cobalah ulangi beberapa afirmasi praktis ini sebelum belajar:
- Setiap hari saya belajar sesuatu yang baru dan menakjubkan.
- Saya meningkatkan kemampuan saya untuk mengingat informasi setiap hari.
- Saya adalah mesin pembelajaran tanpa henti.
- Menerapkan fakta yang telah saya pelajari itu mudah.
- Keterampilan belajar saya meningkat setiap hari.
Kata Penutup
Sains saraf memberi tahu bahwa ada hal-hal tertentu yang dapat Kita lakukan untuk mempersiapkan pikiran Kita untuk belajar. Aktivitas ini memicu pelepasan zat kimia yang memastikan otak kita berfungsi pada tingkat optimal untuk mendukung kesehatan dan kesejahteraan.
Dari latihan kardio yang menyegarkan hingga kenikmatan sederhana dari cokelat hitam, aktivitas yang merangsang pelepasan endorfin di kelenjar pituitari dapat meningkatkan kapasitas belajar kita secara signifikan. Lonjakan zat kimia yang membuat Kita merasa senang ini menciptakan lingkungan yang optimal untuk pembelajaran yang terfokus dan efektif.
Jadi, mengapa tidak mencoba meningkatkan endorfin Kita hari ini?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar