Sholat Wajib adalah satu cara dari ibadah yang di wajibkan bagi seorang muslim dalam waktu lima kali sehari dengan mengikuti tata cara yang dilakukan nabi-rosulullah Muhammad SAW. Selain Sholat Wajib ada Sholat -sholat lain sebagai Sholat Sunnah dan Wajib bagi laki laki saja, serta Sholat tambahan, seperti sholat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, sholat sebelum dan sesudah sholat wajib, serta lain lainnya.
Sholat eksistensinya adalah hubungan komunikasi manusia (Muslim) dengan pencipta-nya (ALLAH SWT) dengan mengikuti cara yang sudah ditetapkan dalam tata ibadah agama islam. Esensinya sholat juga dianggap sebagai "doa" karena manusia berkomunikasi dengan banyak meminta dan berharap atas mimpi, rencana, usaha yang dilakukan atas dirinya di waktu lalu, saat ini dan akan datang kepada "Allah SWT"
Rukun Sholat , dimulai dari Takbir sampai akhir Salam dengan gerakan gerakan fisik tertentu ( takbir, ruku" sujud, duduk, salam kanan-kiri, ucapan ayat dan doa, pujian), dan pikiran, kalbu, dalam keadaan "khu'su" atau menyatu jiwa dan raga kepada kehadirat/kehadiran Allah -Sang Maha Tinggi, Maha Pencipta; merupakan rangkaian proses spiritual yang berulang dilakukan setiap manusia yang sholat seperti rotasi bumi pada sumbunya selama 24 jam atau roda berputar -bergerak pada sumbu "As" nya.
Manusia dari sudut islam (dalam sholat) , eksistensinya secara ontologis , keberadaannya karena "diciptakan(makhluk)" bukan kebetulan ada, oleh yang maha pencipta(namanya -Allah) , dalam keberadaan nya di dunia yang fana ( hidup sementara) harus menyadari(wajib sholat) keberadaanya sebagai makhluk yang lemah - untuk selalu beribadah dalam mencapai tujuan hidupnya kepada Penciptanya(Allah SWT). "kesadaran eksistensial " manusia hanya dapat dijaga dan dipelihara melalui jalan setiap waktu dengan "sholat " (wajib dan sunat)
Dalam "Sholat" ada aktualisasi dari janji , sumpah antara "ruh" keyakinan, pikiran, hati secara fisik dalam gerak /aksi pada kehidupan sehari hari , dalam diri sendiri, dalam keluarga, dalam masyarakat, berbangsa- bangsa.
Dalam setiap sholat , rakaat , ada "shahadat" yang menjadi pegangan keyakinan dari setiap niat, awal melangkah atau segala tujuan , pedoman, metode usaha, pekerjaan dan nilai nilai dari kehidupan. "kesadaran diri" yang dibangkitkan, yang ditanamkan, diucapkan dengan kata dan aksi di hadapan "Sang Maha Pencipta" berulang -ulang dalam apapun keadaan- suka dan duka, setiap waktu. Seperti gugusan benda langit , bintang bintang, awan awan yang selalu ada setiap waktu dan menunjukan keberadaannya sebagai wakil dari ciptaan dari Sang Maha Pencipta kepada manusia. Sholat seperti gugusan kehidupan -sistem kehidupan -wadah interaksi manusia dengan maha penciptanya yang spesial tanpa perantara, " hubungan langsung " kepada Allah SWT. Sholat menghilangkan kasta kasta -golongan dalam hubungannya antara "makhluk dengan khalik/penciptanya"
Ketika Sholat bagian dari sistem kehidupan , maka hakikatnya sholat bukan lagi terdiri dari gerak gerakan fisik yang wajib sebagai rukun sholat, tetapi menjadi gerakan gerakan fisik secara bathin dimana dan kapan saja, seperti perangkat lunak(software) imajiner dalam otak. Gerakan sholat menjadi lebih situasional, bisa berdiri, duduk, tidur/berbaring, atau apapun keadaannya. Hilanglah ritual seremonial sholat atau basa basi sebagai atribut atau simbol agama.
Sholat bagian dari metode kesuksesan dalam hidup manusia, mencapai kebahagian ; mencapai kesejahteraan hidup. Persoalan kehidupan, baik dalam keluarga- hubungan suami-istri, orang tua -anak , dengan tetangga; teman karib, pekerjaan-nafkah , dsbnya mendapat solusi dengan cara sholat. Semua persoalan atau masalah dikomunikasikan dengan "maha Pencipta/Allah SWT". Keyakinan yang kuat, jiwa yang optimis dan kepasrahan diri terhadap masalah hidup -kehidupan disandarkan atau digantungkan kepada Allah SWT. Keyakinan semua datang dan kembali kepada Allah SWT dipupuk, dijaga, dilandasi komunikasi melalui sholat sebagai proses terus menerus - kontinus, sepanjang waktu(selama hayat). Dalam konteks kehidupan ekonomi-sosial dikatakan "sholat mencegah perbuatan fahsya' dan mungkar". Dengan demikian sholat , membentuk kepribadian manusia yang sholeh atau berakhlak yang baik.
"Ketika Marah atau Ada Masalah, maka Sholat -lah"
Semoga kita jadikan Sholat , sebagai metode hidup, kiat hidup mencapai kebahagian dan kesejahteraan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar