Translate

Telusuri via Blog Ini

Jumat, 24 Juli 2015

Makna Idul Fitri dan Silahturahim


"Kembali ke Fitrah"- kembali kepada kesucian ;  kembali ke jati diri sebagai orang beriman, orang islam, orang yang patuh dan tunduk kepada Maha Pencipta-nya kembali sebagai  orang yang menang  .. dan...sebagainya. Begitulah menggemanya ungkapan tersebut di ucapkan, dituliskan, disebarkan oleh ustadz, media informasi, media sosial dan oleh kita dalam silahturahim. Betapa mulianya  ungkapan - makna  dari kembali ke fitrah seusai kita melaksanakan Puasa  ramadhan dan merayakannya pada 1  Syawal.  Selepas  waktu yang terus berjalan.... seperti tertiup angin...bekas  jejak ungkapan-makna idul fitri pun seperti menghilang....bahkan  berselang  berapa hari setelah 1 Syawal. ..ungkapan terbaik- dalam wujud mudik lebaran- silahturahim antar keluarga, saudara, teman, yang lalu-  mulai meluntur atau mengalami erosi.  Hal ini terungkap dari  ucapan atau pernyataan, tulisan  di media sosial atau elektronik, media informasi tertulis yang menunjukan sikap -perilaku yang mencerminkan intoleransi, menyebarkan fitnah, menyulutkan permusuhan, kebencian bahkan adudomba untuk saling bermusuhan, berperang... 
Sangat disayangkan "tokoh atau orang menjadi contoh /panutan" ikut mengumbar "issue issue" yang mempengaruhi  umat /masyarakat dengan wajah yang "Marah" bukan menyejukan dan mendamaikan -merukunkan umat dalam setiap  timbul konflik atau masalah antar warga, masyarakat, agama(SARA). Sangat  disayangkan "buah ramadhan" tidak tampak terlihat -terwujud dalam tutur kata, tulisan sebagai orang yang damai, peduli sosial dan lingkungan, orang yang menjadi rahmatan alamin. 
Jelaslah Islam itu Damai dan Sejahtera; Sebab itu ramadhan, syawal, menjadi  moment  moment latihan -  menjadi orang yang  lembut hatinya,  jernih pikiranya, dan teduh-sejuk  emosinya...selain terjaga   setiap waktu oleh  moment sholat dan rukun rukun islam yang lain.  Sangat lah  berbeda  jika  sebaliknya ...hati yang keras, pikiran yang kotor, emosi yang panas-gelisah ...tidaklah mungkin mewujudkan  islam yang damai-sejahtera atau rahmatan alamin. oleh karena itu wujud  islam adalah  damai dan sejahtera - sesuai sebagai  agama yang fitrah; sesuai dengan fitrah  manusia yaitu sebagai Hambah Allah, Makhluk  Allah.

Makna Silahturahim adalah fitrah manusia  sebagai  makluk  sosial yang saling bergantung, saling membutuhkan dalam tali kekeluargaan, persaudaraan, persahabatan/pertemanan atau satu umah ; umat manusia.  Sesungguhnya  silahturahim menghilangkan  permusuhan, perselisihan, konflik diantara manusia sehingga mengrekonstruksi menjadi persaudaraan, perdamaian, dan mewujudkan kebersamaan  dan kesejahteraan umat manusia.  

"Wajah umat islam " terwujud  dalam  tali silahturahim yang kuat  dalam kontruksi Islam yang Damai dan Sejahtera. Suatu Utopia  bila "terpecah" tali silaturahim. Rekontruksi-restrukturisasi sosial -budaya,ekonomi, politik, - terjadi  pada  saat  bulan puasa ramadhan dan bulan syawal-  menjadi momen "start" untuk  memperbaiki dan menjaga   serta  meningkatkan "jati diri" umat islam.
Profil  umat  islam "mudah terlihat" dari profilnya di media sosial/informasi; ungkapan sikap-perilaku, pikiran -emosi menjadi ukuran/parameter/faktor dari  wujud "wajah " orang yang  mengungkapkan "kematangan" sikap-prilakunya dalam ber-islam. Tentunya diharapkan - selepas  Idul fitri  1436 Hijriah ini,  profil ungkapan  di media sosial / informasi lebih baik, lebih hati hati, lebih  sejuk, damai dan  menguatkan tali silahturahim


Kamis, 16 Juli 2015

IDUL FITRI 1436 H

Allahu Akbar- Allahu Akbar - Allahu Akbar
Allahu  Akbar Kabiro, Walhamdulillahi Katsiro..
Wasubhanallohi Bukrotaw Wa'ashila...
Laa ilaha Illallohu Wala Na'budu Illa Iyyahu ..
Muhlishina Lahuddin, Walaw Karihal Kafirun..
Laa ilahaillahu Wahdah, Shodaqo Wa'dah..
Wanashoro 'abdah, Wa'a'aza Jundahu Wahazamal Ahzaba Wahdah..
Laa ilaha Illallohu Wallohu Akbar..
Allohu Akbar Walillahilhamd...
Maha  Besar  Allah ...segala puji  hanya  kepada -Nya


Sebulan  sudah kita  puasa ramadhan dan  tiba saatnya datang 1 Syawal -Hari  Idul Fitri 1436 H  kita rayakan...Hari  kembali Fitrah  -menapaki  kehidupan baru dengan jiwa yang bersih-suci  penuh optimisme, semangat, motivasi  fitri/ terbarukan dengan amal sholeh yang lebih baik dan mulia;  menapaki jejak  11 bulan ke depan menuju  bulan ramadhan 14037 dan seterusnya--seperti  peredaran Bumi dan Matahari, atau Bulan dan Bumi; tapak tilas  waktu berulang -ulang menuju   Taqwa..sebagai  Kemuliaan  manusia  hidup  di dunia dan juga menyiapkan kehidupan akhiratnya.

Beda fitrah  manusia  dengan  makhluk lain  adalah  manusia  mempunyai "kehendak bebas/free will" dan mengemban amanah sebagai khalifah fil ardhi, sedangkan persamaannya manusia tunduk dan patuh kepada  hukum alam-tunduk dengan waktu dan tempat/ruangan. Karena kehendak bebas manusia dipengaruhi oleh nafsu dan akalnya yang bisa merekayasa  kehidupan lingkungan sekitarnya atau alam yang bisa " merusak" kehidupan lain atau membangun kehidupan yang lebih"sesuai" atau layak dengan kehidupan yang damai-sejahtera. Makhluk  lain   beradaptasi dan tunduk -taat  dengan fitrahnya dan manusia sangat mempengaruhi kehidupan mereka; bahkan ancaman kepunahan terjadi karena intervensi manusia kepada  mereka. oleh karena itu manusia pun bertanggung jawab atas  kelestarian alam dan makhluk hidup lain. Kesadaran  tentang hal itu sering  dilupakan  manusia karena  hawa nafsunya atau  pikirannya yang merusak/negatif. Kesadaran akan kembali ke jati diri yang damai- penuh kasih sayang terhadap alam dan lingkungan kehidupannya itulah menjadi keharusan manusia kembali ke fitrahnya sebagai makhluk. 

Kembali ke Fitrah adalah kembali kepada nilai nilai kehidupan seperti  kehendak Allah  bukan kehendak bebas manusia, dengan cara pengendalikan hawa nafsu dan akal manusia sesuai syareat sehingga dapat melaksanakan fungsi -tugas sebagai khalifah fil ardhi menjadikan kehidupan Bumi dan Langit yang rahmatan alamin/badaltun thoyyibatun warobbun ghofur-  Kehidupan yang  penuh  Rahmat bagi alam,  penuh Kebaikan dan ampunan Allah 

Tapak  tilas   berulang puasa  ramadhan, dari dan ke  1  syawal - ibarat  seperti  tawaf  haji- 7 kali mengelilingi Ka'bah sebagai pusat kehidupan alam semesta atau  juga seperti peredaran bumi, matahari, galaksi adalah re-evaluasi -intropeksi-reinforcement-repowering kehidupan- recycle of  life  agar kita  selalu bisa  memperbaiki  diri dan memuliakan  kualitas kehidupan kita -bukan saja kuantitas amalan sholeh. Oleh karena  itu merindukan selalu datangnya  bulan puasa  ramadhan dan "menangiskan" berlalunya bulan ramadhan. 

Berharap dapat menemui kembali "seperti kekasih"- kembali datang kepadanya. Kekuatiran, kecemasan  dan kepasraan  bila tidak dapat bertemu lagi. Itulah dampak psikologis - makna dan hikmahnya kembali ke fitrah setelah  satu bulan  berpuasa ramadhan. berharap bertemu 11 bulan lagi dan kembali berpuasa di bulan Ramaddhan 

Semoga kita kembali dan kembali ke Fitrah..sampai  ajal-maut mengembalikan kita kepada sang Maha Pencipta-Allah SWT dalam keadaan  Taqwa.

Rabu, 08 Juli 2015

Berpuasa Ramadhan, Otak kanan dan kiri

Bagaimana kah .otak kanan dan otak kiri bekerja selama ber- Puasa ?

Proses mental-emosi, psikis-empati - simpati(kepedulian), romantis, kekhusukan, solidaritas sosial, toleransi,, kebersamaan..yang bersifat abstrak--kualitatif....adalah proses otak kanan.
sedangkan otak kiri ...mengukur , menghitung secara matematika, batasan, jumlah, lama, untung-rugi, kurang bagi, kelipatan....bersifat real/ fisik kuantitatif

Puasa Ramadhan secara syareat ....mengintergrasikan, mengendalikan kerja otak kanan dan kiri bekerja seimbang, harmonis,serasi...yang menjadikan orang kidal atau bukan merasakan "sensasi berbeda " dalam berpuasa.... nilai nilai spiritual dirasakan menonjol dalam ukuran kuantitas (pada orang kidal ) dan kualitas (pada orang non kidal) ; proses saling menyilang(cross check)

"kepekaan " yang meningkat secara sinergis ... menjadikan proses otak kanan dan kiri lebih meningkat seimbang dan optimal.... tetapi bila puasa dijalankan hanya secara kuantitas atau kualitas.... akan dirasakan puasa hanya sebagai menahan lapar dan haus dalam hitungan jam...hari( otak kiri mendominasi)... atau puasa dirasakan menahan marah, emosi, nafsu...(otak kanan mendominasi)

Oleh karena itu " beruntung dan berbahagialah " orang yang berpuasa ramadhan yang dapat menjalankan puasanya sesuai syareat - mendapatkan menginterigrasikan dan mengendalikan dan meningkatkan fungsi otak kanan dan kiri secara seimbang/sinergis- sebagai Nilai Taqwa
Subhanallah...

Minggu, 05 Juli 2015

AL QURAN SURAT KE 97

 AL-QADR/KEMULIAAN,  
Topik sentral  surat  ke 97, al Qadr yaitu terdapat pada pembukaannya - yang menyatakan bahwa malam diturunkannya Al-Qur’an itu merupakan malam yang  dimuliakan Allah SWT.  
Sedangkan  Tema  suratnya  adalah sebagai  berikut ;  Waktu wahyu terakhir diturunkan Allah pada saat yang dimuliakan. Kemuliaan ini karena ada sesuatu yang sangat penting yang terjadi. Suatu kejadian yang dapat meningkatkan NILAI waktu dan ruang / tempat  kejadian. Waktu kita - kalau diisi dengan amal baik, maka waktu bernilai positif, sebaliknya kalau kita isi dengan kebatilan, maka nilainya menjadi negatif. Begitu pula dengan tempat atau lingkungan. 

Sudut pandangan Al Quran dalam   surat  Al Qadr  berkaitan dengan nilai  yaitu nilai lingkungannya - yang ditentukan oleh suatu kejadian yang mengisinya. Tergantung dari macam kejadiannya , nilai lingkungan itu dapat bertambah atau berkurang, begitu pula UMUR MANUSIA. Panjang umur tidak menentukan banyaknya kebaikan seseorang ! , Dengan kata lain- Kuantitas dan Kualitas kebaikan di tentukan oleh  waktu  dan lingkungan -amal ibadah seseorang; bukan usia kronologis(fisik)(  tetapi usia kemuliaan (spiritual) 

(A bhagowi B)



Senin, 29 Juni 2015

Puasa Ramadhan:


HIKMAH:
Berbeda   dengan  puasa -puasa yang  lain ,  "Puasa RAMADHAN"adalah  suatu proses fisiologis, biologis, mental(fisik), spiritual/ bathiniah -yang berlandaskan ketentuan syareat.
Proses yang berawal  dan berakhir  selama  satu bulan - dalam bulan ramadhan; adalah suatu proses   yang bersifat memberi kekuatan, kesehatan, kemurahan, kepeduliaan atau empati- simpati atau kepekaan diri, kesabaran, ketaatan, keberkahan, kemaknaan dalam hidup dengan cara  re-evaluasi-rekonstruksi-restrukrisasi diri ; makna hidup dan menghidupkan sebagai makhluk (yang diciptakan) dalam mengabdi kepada Allah SWT( sebagai Maha Pencipta-nya)

Proses  tapak tilas kehidupan kita -  yang berputar,  dari ramadhan- ke ramadhan. seperti smartphone/komputer  yang perlu dirawat dan dipelihara fungsi dan manfaatnya dengan cara meng- upgrade, meng-default   agar tetap seperti keadaan  asal usulnya semula  yaitu kembali ke fitrah sebagai manusia;  sesuai tujuan Maha pencipta yang menciptakannya, yaitu  sebagai Hamba Allah- Khalifah fil ardhi..
Oleh karena itu, Puasa  ramadhan  menjadi  "bulan"  memuliakan manusia; bulan  hijrah yang menaikan derajat manusia sampai derajat TAQWA; dengan kata lain bulan Kemuliaan- dengan derajat seribu bulan.Suatu perumpamaan yang sangat tinggi   nilainya  dari pencapaian usaha manusia bila melaksanakan puasa sesuai syareat  dan  manfaatnya dalam kehidupan dunia dan akhirat;  Allah  jadikan hubungan  langit dan bumi menjadi erat dan  atau dunia  dan akhirat menjadi menyatu sebagai Makhluk dengan Khaliknya-  Allah SWT. 

Puasa Ramadhan  mengembalikan  eksistensi manusia  kepada asal -usul kejadianya - sesuai  Fitrahnya; "semua  nafsu  dan kehendak bebasnya(free will)"  sesuai syareat Allah. Suatu proses  dinamis  dalam skala waktu dan tempat kejadian dari segala amalan ibadah yang dituntun oleh Al Quran  dan Sunnah  Rasullah-yang dijadikan  sebagai sumber pikiran, tolak ukur, parameter , timbangan, rujukan , contoh,  dan lain sebagainya   dari permasalahan kehidupan manusia - baik dunia dan akhirat. Kehilangan  jati diri /eksistensi  manusia menciptakan kehidupan yang menyimpang, mengambang, terombang -ambing; ibarat  seperti busa   dilautan luas, hidup tanpa arah dan tujuan. salah satu cara Tuhan mendidik dan melatih, membentuk karakter manusia yang  tangguh dan kuat agar  mampu dalam  menjalankan dan melaksanakan   amanah Allah SWT-sebagai Khalifah fil  ardhi.

Puasa  Ramadhan, bulan penggemblengan mental, fisik,bathin, spiritual  selama  satu bulan melalui tahapan-tahapan proses syareat yang  telah dituntunkan.
Semoga kita dapat selalu menjalankan  tapak tilas-puasa ramadhan bersinambungan dengan  baik dan mendapat kemurahan, kemudahan, keberkahan, keredhoan Allah SWT, serta  Kebahagian hidup dunia -akhirat.  aamiin ya rabbil alamin.


Subhanallah, Allahu akbar.


Rabu, 21 Januari 2015

Kebebasan berpendapat "yang tidak bebas" versi peradaban vs biadab

Kebebasan  berpendapat "yang tidak bebas"  versi peradaban vs biadab

Dalih kebebasan berekspresi digunakan Barat - itulah statemen kebenaran yang selalu didengungkan pada " media peradaban mereka". Sementara  mereka mengungkapkan "syahwatnya" untuk memperolok-olok , menghina dan menistakan -orang lain atau  tokoh atau bangsa atau agama yang menjadi objek mereka, menjadi "korban" mereka, yang terakhir "serangan berulang" terhadap nabi-rosul  umat Islam -Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassalam. yang menimbulkan  serangan "balasan(?)"  terhadap mereka secara fisik ; majalah satir Prancis Charlie Hebdo.
Masyarakat menanggapi peristiwa yang menimpa majalah satir Prancis Charlie Hebdo. Ada yang menggunakan kepala dingin dan ada yang sebaliknya. Majalah satir Prancis Charlie Hebdo yang menerbitkan karikatur penistaan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassalam diserang oleh dua orang yang tidak terima nabinya dilecehkan. Akibatnya, sebanyak 12 orang tewas dalam serangan itu.
Namun aksi provokatif berupa penistaan Islam dan Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wassalam dilakukan berulang-ulang itu justru dibela oleh Pemerintah Prancis dan dibenarkan oleh Mahkamah Agung Prancis. Aksi-aksi itu jelas bisa memicu kemarahan pada diri seorang Muslim.
Hanya mengutuk pelaku serangan itu dan sebaliknya tidak mengutuk Charlie Hebdo jelas tidak adil. Sayang, itulah yang tampak lebih menonjol saat ini. Begitu pintarnya media Barat mengarahkan opini publik seakan-akan satu-satunya yang patut dikecam dan dilawan adalah orang-orang muslim yang melakukan pembelaan terhadap nabi mereka.

Standar Ganda Barat

Ini bukan berarti meremehkan serangan yang terjadi Rabu (7/1) lalu itu. Serangan itu jelas tidak bisa menyelesaikan masalah.
Serangan itu juga jelas berdampak negatif bagi orang-orang Eropa non-Muslim, bisa menjauhkan mereka dari usaha mengenal Islam. Serangan itu juga mendatangkan dampak negatif dan kesulitan tersendiri bagi generasi Muslim di Eropa.
Islamophobia pasca serangan itu terlihat meningkat di Eropa. Di Prancis dan beberapa negara Eropa lainnya, serangan dan pelecehan terhadap masjid dan fasilitas Islam lainnya dikabarkan meningkat. Beberapa masjid yang berada di Prancis menjadi sasaran penyerangan sejumlah kelompok. Mereka menghadapi gelombang kekerasan, termasuk pembakaran, penembakan dan penodaan kesucian masjidi.
Majalah Charlie Hebdo sendiri telah beberapa kali memuat gambar kartun yang melecehkan terkait Nabi Muhammad, baru-baru ini mengulangi hal yang sama. Tentunya, hal ini menimbulkan berbagai reaksi dari para umat Muslim di seluruh dunia.

Barat menganggap serangan ke kantor Charlie Hebdo itu sebagai serangan terhadap nilai-nilai dan sistem yang diyakini Barat.
Presiden Prancis Francois Hollande menegaskan dalam orasinya di depan kantor majalah tersebut bahwa serangan itu “menyentuh prinsip-prinsip dari Republik Perancis, yaitu kebebasan dan kebebasan berekspresi.” Perdana Menteri Inggris David Cameron mengatakan, “Kami tidak akan mentoleransi para teroris itu menghancurkan atau menyerang nilai-nilai demokrasi kami dan kebebasan berbicara.”
Bahkan Perdana Menteri Prancis Manuel Valls mengatakan, “Demonstrasi ini harus menunjukkan kekuatan dan kehormatan orang Prancis yang akan menyerukan kecintaan mereka terhadap kebebasan dan toleransi.”
Klaim kebebasan berekspresi Barat nampaknya hanya klaim kosong. Di mana klaim kebebasan itu ketika mereka mempersulit bahkan melarang Muslimah mengenakan jilbab di ruang publik, hak mereka mendapat pendidikan dirampas, kecuali mereka menanggalkan jilbab. Bahkan memakai cadar dianggap bersalah secara hukum dan dijatuhi sanksi dengan membayar denda.
Dalih kebebasan berekspresi mereka gunakan sesuai dengan kepentingan mereka. Sementara menghina dan menistakan Islam dan Nabi Muhammad dibela dengan alasan kebebasan berekspresi. Sebaliknya, menyoal kejahatan dan pembantaian oleh Yahudi atas ribuan warga Palestina kerap dituding anti semit.
Dalam kasus Charlie Hebdo, ketika mayoritas negeri Islam memprotes dan menuntut Charlie Hebdo menanggalkan karikatur penistaan Nabi, mereka tidak menggubrisnya. Berbeda pada 2008 lalu ketika salah seorang kartunis Charlie Hebdo, membuat karikatur anak laki-laki Nicholas Sarkozy yang menikahi ahli waris Yahudi karena uang. Karikatur itu tampaknya merendahkan Sarkozy. Maurice Sinet pun dipecat dari majalah Charlie Hebdo.
Jelas, kebebasan berekspresi hanya dimanfaatkan sesuai dengan kepentingan Barat. Kaum Muslim dipaksa bungkam untuk menerima penistaan terhadap Islam/ Nabi Muhammad. Jika tidak, mereka akan disebut fundamentalis, radikal, teroris.

Dalam Hukum Pidana :  menghina, menistakan, mencemarkan, menghasut, mengfitna, berbohong.....dapat dihukum -dipenjara...yang berlaku secara universal....  Bagaimana  nilai nilai   demokrasi ( Barat ?) dengan kebebasan  berekspresi- toleransi  bisa "menabrak/membentur/menyerang"  hukum-hukum peradaban Barat sendiri ?...Maka jangan salahkan ; ketika  hukum negara  itu tidak berlaku adil...maka hukum rimba/hukum masyarakat  berlaku sendiri...dan itu menjadi kebenaran yang berlaku universal, seperti yang terjadi tidak saja terhadap Charlie Hebdo, tapi di masyarakat barat sendiri; masyarakat bertindak sendiri "melawan hukum yang berlaku" yang dianggap tidak adil;  itulah  Hukum Biadab/Rimba   versus Hukum Peradaban
Jadi dengan kata lain,  Tidak ada kebebasan   berekspresi , pendapat , toleransi  tanpa rambu-rambu atau aturan norma atau hukum , tetapi  sebaliknya berekspresi, berpendapat, bertoleransi dengan menghargai , menghormati, memperhatikan orang lain/ bangsa/ agama. Itulah peradaban manusia yang beradab-  yang saling  toleransi, menghormati, menghargai  perbedaan ras,  agama, kultur/budaya,  bukan sebaliknya   yang  "biadab".

Minggu, 30 Maret 2014

BPJS Kesehatan


Apa Itu BPJS Kesehatan ?  Pada awal tahun 2014 ini, ada salah satu program dari pemerintah yang mulai dijalankan untuk mewujudkan Sistem Jaminan Sosial Nasional atau yang lebih familiar dengan nama SJSN. SJSN ini merupakan salah satu program pemerintah agar masyarakat Indonesia mendapatkan jaminan di bidang sosial. Rencananya jaminan ini berupa jaminan kesehatan, jaminan pendidikan, dan jaminan asuransi di hari tua.


Dalam rangkan melaksanakan SJSN, BPJS Kesehatan dijalankan guna memenuhi jaminan kesehatan seluruh masyarakat Indonesia yang merupakan salah satu bagian dari SJSN. BPJS Kesehatan ini bertujuan agar terjadi pemerataan pelayanan kesehatan di seluruh wilayah Indonesia. Selain itu, diharapkan dengan BPJS kesehatan ini bisa menumbuhkan sikap kepedulian sosial dimasyarakat. Dimana yang kaya membayarkan iuran sendiri dan yang miskin dibayarkan oleh pemerintah. Iuran tersebut dijadikan satu dan dikelolaoleh Lembaga BPJS kesehatan untuk membayarkan klaim kesehatan bagi mereka yang sudah resmi menjadi anggota BPJS.


BPJS Kesehatan sendiri merupakan pengalihan dari Askes (Asuransi Kesehatan) bagi para Pegawai Negeri Sipil dan BUMN serta Jamsostek Kesehatan yang melayani para karyawan dan tenaga kerja di seluruh wilayah Indonesia. Jadi dapat dikatakan bahwa BPJS Kesehatan lebih bersifat menyeluruh, tidak seperti Askes dan Jamsostek yang hanya fokus pada satu elemen masyarakat saja.

BPJS ini bisa dimiliki oleh siapa saja. Yang penting anda adalah Warga Negara Indonesia yang memiliki bukti kependudukan yang sah di mata negara. Hanya saja anda perlu melakukan pendaftaran terlebih dahulu di kantor kantor BPJS di seluruh wilayah Indonesia.
Meskipun pelaksanaannya masih kurang maksimal di berbagai wilayah, saya yakin hal ini akan terus diperbaiki seirama dengan perkembangan dunia kesehatan dan kepemerintahan dimasa mendatang. Karena program ini cukup bermanfaat bagi masyarakat, tentunya saya sangat menyarankan agar anda segera mendaftarkan diri sebagai anggota BPJS.
 
Bagi yang belum memahami bagaimana cara pendaftaran BPJS Kesehatan, silahkan membacanya di link di bawah ini : 


Cara Mendaftar Anggota BPJS Untuk Karyawan dan Umum - Mulai tanggal 1 Januari 2014 kemarin, di Indonesia telah diresmikan Sistem JKN atau Jaminan Kesehatan Nasional yang diselenggarakan oleh BPJS menggantikan PT Askes dan juga PT Jamsostek. Sistem ini berfungsi sebagai fasilitas asuransi kesehatan bagi semua masyarakat Indonesia.
Secara umum keanggotaan BPJS terbagi menjadi 2, yaitu sebagai Penerima Bantuan Iuran (PBI) serta Bukan Penerima Bantuan Iuran (Non-PBI). Untuk peserta PBI, premi akan dibayarkan oleh pemerintah, sedangkan untuk non-PBI premi akan dibayar sendiri oleh yang bersangkutan.

Untuk peserta non BPI, ada 3 kelas kremi yang bisa dipilih, namun dari ketiga kelas tersebut, tidak ada perbedaan dalam tindakan medis, hanya perbedaan jumlah iuran saja. 3 kelas premi tersebut adalah sebagai berikut :

  • Kelas 1 = membayar premi Rp 59.500,00 per bulan
  • Kelas 2 = membayar premi Rp 45.500,00 per bulan
  • Kelas 3 = membayar premi Rp 25.500,00 per bulan

CARA MENDAFTAR BPJS MELALUI INTERNET


Cara Daftar BPJS Kesehatan Secara Online -Selain menyediakan fasilitas pendaftaran secara langsung di kantor BPJS yang ada di seluruh wilayah Indonesia. BPJS kesehatan juga menerima pendaftaran secara online pada situs resmi http://bpjs-kesehatan.go.id.
Secara umum, cara pendaftaran antara online dan non-online adalah sama. Hanya saja jika anda mendaftar secara online, tentunya anda akan memangkas waktu untuk melakukan proses antrian dan juga menunggu proses pengisian data atau submit data di kantor BPJS. Sehingga hal ini diharapkan akan mempermudah anda untuk melakukan proses registrasi untuk menjadi anggota BPJS Kesehatan.

Sebelum melakukan proses pendaftaran BPJS Kesehatan secara online, anda harus menyiapkan terlebih dahulu data data berikut :

  • Kartu Tanda Penduduk
  • Kartu Keluarga
  • Kartu NPWP
  • Alamat E-mail dan No. HP yg bisa dihubungi
Berikut ini adalah Cara Daftar BPJS Kesehatan Secara Online :
 
1. Silahkan masuk ke situs resmi http://bpjs-kesehatan.go.id --- klik saja

2. Setelah masuk, pilih menu Layanan Peserta, Kemudian Pilih Sub Menu Pendaftaran Peserta

3. Setelah itu akan terbuka halaman pendaftaran BPJS Secara Online dan kemudian klik Pendaftaran yang ada di bagian kanan bawah.

4. Setelah klik Pendaftaran, akan muncul form pendaftaran yang harus anda isikan dengan lengkap sesuai dengan data diri dan data yang telah anda siapkan sebelumnya. (nama, alamat, tempat tanggal lahir, nomor handphone, alamat email, kantor BPJS tempat anda akan mengambil kartu, dll).
Catatan : Untuk nilai iuran anggota non-DPI adalah sebagai berikut :
  • Kelas 1 = Rp 59.500/bulan per orang
  • Kelas 2 = Rp 42.500/bulan per orang
  • Kelas 3 = Rp 25.500/bulan per orang
5. Setelah anda melakukan proses pengisian data, silahkan anda simpan data tersebut kepada sistem pendaftaran BPJS online. Setelah itu akan ada email pemberitahuan pada email anda yang berisi Nomor Registrasi (Virtual Account Number).
6.  Silahkan cetak atau print terlebih dahulu Formulir Pendaftaran anda yang sudah diisi sebelumnya dan juga Virtual Account Number yang nantinya akan dibutuhkan untuk kelengkapan dokumen pada saat mengambil kartu BPJS.

7. Setelah itu, silahkan anda mengambil kartu BPJS anda pada alamat kantor yang anda submit pada form pendaftaran sesuai dengan tanggal yang dicantumkan.

Catatan :
Berikut ini adalah kelengkapan dokumen pada saat pengambilan kartu BPJS:
  • E-KTP asli serta fotokopi
  • Fotokopi KK (Kartu Keluarga)
  • Fotokopi Surat Nikah
  • Pas Foto berwarna ukuran 3x4 2 lembar
  • Formulir Pendaftaran yang didapatkan setelah pendaftaran online
  • Lembar Virtual AccountNumber yang didapatkan setelah pendaftaran online
8. Pada tanggal yang tertera pada formulir pendaftaran, anda harus menuju ke kantor BPJS tersebut untuk mengambil kartu BPJS sekaligus membayar iuran pertama anda.
9. Setelah semua sudah dilakukan, silahkan anda tunggu sebentar untuk mendapatkan kartu BPJS Kesehatan anda.

Bila  Anda  mendapat kesulitan  atau  tinggal didaerah  Tangerang selatan, Pamulang, Ciputat  atau Jakarta Selatan  dapat  datang  atau  menghubungi  Rumah Bersalin dan Klinik Makmur Jaya .  Anda  akan   dibantu   untuk menjadi   peserta  BPJS.
 Alamat :
  • RB dan Klinik Makmur Jaya  I .  Jalan WR. Supratman No. 29 Kel. Cempaka Putih Kampung Utan. Telp. 021-7421146, 081384666693. Ciputat
  • Klinik Makmur Jaya II . Jalan Raya Puspitek No. 5A Depan PT. TGTN Kelurahan Bakti Jaya. Pocis Telp. 02175879666, Pamulang

Rabu, 25 Desember 2013

MEHAMAMI HAKEKAT KORUPSI dari sudut sistem negara

Refleksi akhir  tahun 2013:

Tanah air indonesia ibarat "wadah/rumah"  -  besar, bentuk,struktur bangun tergantung dari  ISI NYA  yaitu yang terdiri dari " sarana-prasarana, sumber alam, manusia, budaya, finansial, lembaga/institusi, peng-organisasian"  yang  TERGANTUNG dari PANDANGAN  HIDUP  -"bangsa -negara " , TERGANTUNG dari DASAR NEGARA-dalam UUD negara  - SISTEM PEMERINTAHAN ,  Sistem pendidikan, ekonomi, sospol, hankam...hukum  yang  di-implementasikan  oleh Pemerintahan(Presiden dan Pembantunya) dan Perwakilan rakyat(MPR,DPR,DPD). .....dalam memwujudkan amanat Rakyat yang termaktub dalam UUD Negara- untuk mensejahterakan Rakyat - menjadikan Bangsa -Negara Indonesia  yang Makmur -Sentosa.   Lembaga  /Institusi Negara  mulai MPR/DPR/DPD, Presiden, MA, Aparat hukum/keamanan, Otoritas keuangan, Komisi-komisi negara  KY, KPK, KPU, dll. ( terlalu banyak  lahirnya komisi -komisi  negara  sejak Era  Reformasi )...harus  sinergis-harmonis - bertanggung jawab - dalam  menjalankan   fungsi-fungsinya, bukan sebaliknya saling menyilang menunjukan "pencitraan kekuasaan"....   

KALAU  implementasi  Hukum - aturan  dalam  mewujudkan   " tujuan bangsa-negara/rakyat"  tidak tercapai seperti "yang diamanatkan  UUD '45",  ...karena  digerogoti  oleh "  Budaya  Korupsi ...  atau Sistem yang dijalankan bangsa-negara ini..."gagal  dan melahirkankan budaya/ pola hidup yang KORUPSI.."  - menjadi PERTANYAAN  BESAR- bahwa  " KITA  SALAH MENJALANKAN  AMANAT  UUD 45 " 

Budaya korupsi  adalah  budaya  dagang 'dari kapitalisme/materialisme' kapitalisme  sosialis atau liberalis.  aktifitas  yang  timbul sejak  jaman -sebelum tahun masehi atau berlangsung  ribuan tahun, sejak mulai  dari  kegiatan ekonomi - dengan sistem barter  sampai sistem nominal -uang tradisional dan sekarang era milinium-digital atau   electronik.Aktifitas - interaksi  manusia yang bermotif ekonomi dengan keuntungan ekonomi yang besar dengan "pengaruh kekuasaan atau kewenangan " oleh pelaku dengan  orang  lain atau kelemahan pihak  lain adalah  hakekat korupsi. Pihak "yang berpengaruh atau mempengaruhi" mempunyai kepentingan "secara ekonomi dengan imbalan ekonomi"  Pihak-pihak tersebut  bisa  memiliki kekuatan  sebagai tokoh Politikus, Penegak Keamanan, Penegak hukum, Tokoh masyarakat/Pemimpin lembaga, Pedagang/Pengusaha, Birokrat pemerintahan/swasta atau dalam skala lebih besar  dalam bentuk  Agama, Ideologi, Blok ekonomi/Politik,  Negara, Bangsa Komunitas sosial -lokal-internasional. Dalam  pengertian secara  ekonomi "  menguntungkan  atau merugikan  siapa"-  labelisasi  korupsi  disangkakan atau dikenakan hukuman.  karena itu ketika yang  berkuasa   banyak diuntungkan  dengan mengkorup "yang tidak kuasa", maka - perbuatannya ' bebas dari kata kroupsi'  tapi  sebaliknya  bila "dirugikan" yang berkuasa  mengatakan  "si A korupsi".   Jadi  Hakekat nya  korupsi  adalah "kepentingan  ekonomi, keuntungan ekonomi: dari Pelakunya dalam  segala bentuk aktifitasnya; baik  politik, ekonomi, sosial, hankam,budaya, pendidikan, etc..

Kalau  Pelakunya   adalah Negara, Pemerintah, Lembaga Negara, Partai Politik, Pengusaha..dll. –objeknya rakyat,  Negara, Pemerintah, Lembaga Negara, Partai Politik lain atau diantara kepentingan masing-masing, maka  “makna korupsi” menjadi kompleks atau bias karena “tergantung yang mendefinisikannya: kepentingan  siapa?” Negara  besar   menuduh  Negara  berkembang yang  dibantunya  “korupsi”, bahkan  dibuat peringkat korupsinya; tetapi  tetap saja  mereka  membantunya… jelas  dengan  “imbalan” lain yang mereka  minta. Ini bentuk dari aktifitas  ekonomi dari Negara Besar, agar mereka  mendapat  kompensasi menguasai  aset  ekonomi Negara  lain, menggerus,menggarap,mengisap, menguasai, bahkan menjajah sumber ekonomi Negara lain(kecil/miskin)-  “tergantung” pada  kemauan-kehendak  Negara Besar. Begitu pula rezim  Pemerintah Pusat  dengan  Daerah,  dan seterusnya…..

Korupsi  adalah salah satu bentuk  aktifitas ekonomi pelaku  dengan menggunakan  "prinsip ekonomis"= mencari keuntungan sebesar-besarnya dengan ongkos sekecil-kecilnya(= energi) - mencapai  tujuan dengan prinsip ekonomis  -  tidak  salah; suatu hukum sosial (eksa?) berlaku  universal.... jadi ketika  UPAYA   MEMBERANTAS  KORUPSI  - oleh kpk (hurup kecil) - seperti  melawan "hukum ekonomi" tsb. kalau   " SISTEM   EKONOMI KAPITALIS dan perangkat HUKUM -  ' yang  mengamankannya' " tetap  menjadi ...SISTEM- yang  membudaya kan  bangsa -negara ini - menjadi  KEBIJAKAN  PEMERINTAH-DPR- akan  terus terjadi  Korupsi  berulang- menggurita  dan kronis; korupsi  jelas merugikan  rakyat dan menguntungan sebagian kecil orang .. tapi itulah hasil akhir dari kapitalisme borjuis; " yang berkuasa(politik,ekonomi, keamanan..etc.)  cendrung korup". jadi  tugas "kpk'  tidak sinigfikan kalau hanya " sbg  pemadam kebakaran"  tanpa  mengubah "sistem.." dan itu bukan tugas kpk - karena kpk juga  produk dari sistem yang korup. Tugas Bangsa-Negarawan negeri ini  untuk kembali  menentukan " SISTEM YANG TIDAK  KORUP/EKONOMI YANG ANTIKAPITALIS " yang mensejahterakan rakyat  -  bukan  menjual  kekayaan  "bangsa -negara/rakyat " untuk negara Asing(bangsa  asing   mengkorupsi  kekayaan    negeri  ini)--yang  tidak bisa dijerat oleh kpk dengan tuduhan  korupsi.  ...inilah  PROBLEMA   NEGARA KITA ; NEGARA KORUP = SISTEM KORUP = SISTEM  EKONOMI-POLITIK-HUKUM=penderitaan bangsa/negara /rakyat= terpuruk/bangkrut= siapa yang salah?= pelaku?...koruptor individu?,koruptor jamaah,koruptor sistem?, koruptor negara .... 

SEMOGA   BANGSA  INI  SADAR  -JANGAN TERCABIK-CABIK - PADA KEKACAUAN  PIKIRAN/HAKEKAT  DARI  SEBAB UTAMA  PERSOALAN/MASALAH SEJATINYA....tidak  terjebak  dari "permainan  musuh-musuh  bangsa -negara  ini" dengan  irama gendang yang dimainkan "penabuhnya".....SEMOGA  ALLAH SWT  melindungi dari kesempitan hati-pikiran dan memberi  Taufik dan  HidayahNYA kepada  kita yang selalu berharap  keselamatan dan keberkahan    bangsa  indonesia  oleh  Allah  SWT.  Semoga  kita  menjadi  bagian  sejarah  dari  bangsa   indonesia  sebagai  manusia yang sholeh. amien.

Kamis, 11 April 2013

RENUNGAN


Rumus AMAL SHOLEH = Mengabdi kepada ALLAH SWT + Bermanfaat bagi semua makhluk = manusia, lingkungan = keluarga, orang lain. etc.   +   Profesional. 

Paradigma amal sholeh adalah Ungkapan Syukur kepada ALLAH SWT atas nikmat sebagai makhluk-Nya dan segala Pemberian, Ilmu -Pengetahuan, dan menjadikan manusia Penguasa(pemimpin) di muka bumi atas makhluk lain ciptaan-Nya- alam, makhluk halus, hewan, tumbuhan, dan diberi kemampuan mengolah dan mengatur untuk kehidupan semua makhluk. 
" FA BI AYYI ALA IROBBIKUMA TUKADZDZIBAN " (So which of the favors of your Lord would you deny?) " Nikmat Tuhan Yang manakah yang engkau dustakan?".(QS.55:Ar Rahman)


Minggu, 10 Maret 2013

AL QURAN


XIV.    MAKNA NAMA JUDUL TIAP SURAH

TOPIK ATAU SUB-TOPIK SENTRAL  YANG MEWARNAI KANDUNGAN TIAP SURAH  ATAU MENENTUKAN TEMA SURAH.

109.  QUR’AN SURAH  CIX :  AL-KAAFIRUUN
TOPIK SENTRAL SURAH :
Nama judul surah terdapat pada pembuka surah, sekaligus topik sentralnya ( 1-5), yang menjelas kan bagaimana seharusnya sikap umat Islam terhadap orang-orang kafir terhadap penyembahan terhadap Tuhan masing masing.
TEMA  SURAH :
Karena Tuhan yang disembah itu BERBEDA, maka sikap kita harus tegas, ialah kita TIDAK menyembah TUHAN-MU dan kamu tidak menyembah Tuhanku. Ini bukan dalam pengertian toleransi, apalagi kompromi, tapi menarik garis batas yang tegas yang menyatakan TIDAK ADANYA KESAMAAN.
SUDUT PANDANG SURAH :
Sikap orang muslim terhadap orang orang kafir lahir dari PERBEDAAN TUHAN YANG DISEMBAH dan bukan dari masalah masalah pribadi.
110.  QUR’AN SURAH  CX :  AN-NASHR/PERTOLONGAN
TOPIK SENTRAL SURAH :
Surah hanya terdiri dari satu topik dan nama judul surah terdapat pada ayat pertama, yang menegaskan: bila pada suatu waktu pertolongan Tuhan datang dan kita melihat manusia berdujun-dujun masuk agama Allah, maka kita wajib bertasbigh dan mohon ampun, karena Tuhan Maha Penerima taubat. Jadi bukan kebanggaan, atau merasa lebih !
TEMA  SURAH :
Justru datangnya pertolongan Tuhan harus disambut dengan tasbigh dan mohon ampun.
SUDUT PANDANG SURAH :
Tiap datangnya pertolongan Tuhan, yang berarti tiap kemenangan yang kita capai, kita wajib menyambut dengan TASBIGH dan MOHON AMPUN. Ini berarti DILARANG  SOMBONG, justru harus LEBIH MERENDAHKAN DIRI.
111.  QUR’AN SURAH  CXI :  AL -LAHAB
TOPIK SENTRAL SURAH :
Nama judul surah terdapat pada ayat ke 3. ayat penutup dari topik sentral surah (1-3 )   Pada  ayat pertama juga terdapat nama itu , tetapi digunakan sebagai nama alias/nama ejekan seseorang yang paling gigih menentang Nabi. Manusia semacam inilah yang akan diazab dineraka, dalam api yang bergejolak. Dan bagi dia harta benda dan apa yang diusahakannya tidak ada gunanya sama sekali.
TEMA  SURAH :
Bagi manusia yang menentang Nabi semua apa yang diusahakan tidak berguna sama sekali.
SUDUT PANDANG SURAH :
Ukuran apa yang diusahakan manusia untuk menilai (bukan mengadili) manusia lain, ialah SIKAP-nya terhadap Nabi dan ajarannya.
112.   QUR’AN SURAH  CXII :   AL-IKHLASH
TOPIK SENTRAL :
Nama judul surah tidak terdapat dalam satu ayat-ayatnya, sehingga kita harus mencari salah satu ayatnya yang mampu memberi makna pada nama judulnya. Kapan kita ini bisa bersikap IKHLASH atau TULUS ?  Manusia itu bisa tulus, bila ia tahu dan sadar akan kemutlakan ketergantungannya pada sesuatu. Hanya terhadap sesuatu itu dia bisa tulus. Ayat yang paling dekat dengan pengertian ini ialah ayat ke 2: Allah adalah Tumpuan segala harapan !
TEMA SURAH :
Sifat Tuhan yang bagaimana yang dapat membuat manusia ikhlas menundukkan dirinya pada-Nya ? Ialah Dia yang merupakan satu satunya tumpuan harapan manusia. Ketergantungan mutlaknya manusia pada Allah.
SUDUT PANDANG SURAH :
Tauhid, peng-Esa-an Tuhan, bukan untuk Tuhan tetapi untuk kepentingan manusia. Ilmu inilah yang mampu melahirkan ke-tulusan manusia dalam menundukkan dirinya pada-Nya.
113.   QUR’AN SURAH  CXIII :  AL-FALAQ/WAKTU SUBUH
TOPIK SENTRAL SURAH :
Surah ini hanya terdiri dari satu Topik, dan nama judul surah terdapat pada ayat pembukanya dan digunakan sebagai salah satu sifat Tuhan, pada siapa manusia patut memohon perlindungannya terhadap: kejahatan makhluq-Nya; kejahatan gelapnya malam; kejahatan para penyihir dan kejahatan pendengki waktu ia dengki.
TEMA  SURAH :
Paling patut untuk menjadi pelindung ialah Dia yang menguasai sumber bahaya, ialah Dia yang MENCIPTAKANNYA.
SUDUT PANDANG SURAH :
Apakah kita patut mencari pelindung selain yang menciptakan sumber bahaya yang mengancam diri kita manusia ?
114.   QUR’AN SURAH  CXIV :  AN-NAAS
TOPIK SENTRAL SURAH :
Nama judul surah terdapat pada semua ayat ayatnya kecuali pada ayat ke 4. Nama judul digunakan untuk menunjuk nama Tuhan yang ada hubungannya dengan manusia dan siapa yang menghadapi bahaya dan darimana datangnya bahaya.
TEMA  SURAH :
Seperti surah terdahulu, untuk memilih pelindung ialah Dia yang menguasai sumber bahaya dan yang mengetahui darimana asalnya bahaya.
SUDUT PANDANG SURAH :
Surah ini menujukkan SIAPA YANG PATUT menjadi PELINDUNG MANUSIA dan menunjukkan bahwa BAHAYA YANG MENGANCAM MANUSIA itu berasal dari JIN dan MANUSIA. Artinya datang dari luar dan dalam diri manusia.


”INILAH TEMA TEMA SURAH DAN SUDUT PANDANG SURAH SURAH AL-QUR’AN, BUKAN KANDUNGAN SURAH.
DARI TEMA TEMA SURAH INI MANUSIA AKAN MENDAPATKAN PENGETAHUAN TENTANG CARA AL-QUR’AN MEMANDANG KEHIDUPAN SEHINGGA MANUSIA AKAN MENDAPATKAN PENGERTIAN, PEMAHAMAN DAN MOTIVASI YANG AKAN MELAHIRKAN KEKUATAN UNTUK MENUNDUKKAN DIRI SECARA KAFFAH PADA KEHENDAK ILAHI.
KANDUNGAN SURAHLAH NANTI YANG AKAN MEMBEBERKAN BENTUK KEHENDAK  ILAHI-NYA.”
   


By  A Baghowi Bachar


XIV.    MAKNA NAMA JUDUL TIAP SURAH
TOPIK ATAU SUB-TOPIK SENTRAL  YANG MEWARNAI KANDUNGAN TIAP SURAH  ATAU MENENTUKAN TEMA SURAH.

1.        QUR’AN SURAH  CIX :  AL-KAAFIRUUN
TOPIK SENTRAL SURAH :
Nama judul surah terdapat pada pembuka surah, sekaligus topik sentralnya ( 1-5), yang menjelas kan bagaimana seharusnya sikap umat Islam terhadap orang-orang kafir terhadap penyembahan terhadap Tuhan masing masing.
TEMA  SURAH :
Karena Tuhan yang disembah itu BERBEDA, maka sikap kita harus tegas, ialah kita TIDAK menyembah TUHAN-MU dan kamu tidak menyembah Tuhanku. Ini bukan dalam pengertian toleransi, apalagi kompromi, tapi menarik garis batas yang tegas yang menyatakan TIDAK ADANYA KESAMAAN.
SUDUT PANDANG SURAH :
Sikap orang muslim terhadap orang orang kafir lahir dari PERBEDAAN TUHAN YANG DISEMBAH dan bukan dari masalah masalah pribadi.
2.        QUR’AN SURAH  CX :  AN-NASHR/PERTOLONGAN
TOPIK SENTRAL SURAH :
Surah hanya terdiri dari satu topik dan nama judul surah terdapat pada ayat pertama, yang menegaskan: bila pada suatu waktu pertolongan Tuhan datang dan kita melihat manusia berdujun-dujun masuk agama Allah, maka kita wajib bertasbigh dan mohon ampun, karena Tuhan Maha Penerima taubat. Jadi bukan kebanggaan, atau merasa lebih !
TEMA  SURAH :
Justru datangnya pertolongan Tuhan harus disambut dengan tasbigh dan mohon ampun.
SUDUT PANDANG SURAH :
Tiap datangnya pertolongan Tuhan, yang berarti tiap kemenangan yang kita capai, kita wajib menyambut dengan TASBIGH dan MOHON AMPUN. Ini berarti DILARANG  SOMBONG, justru harus LEBIH MERENDAHKAN DIRI.
3.        QUR’AN SURAH  CXI :  AL -LAHAB
TOPIK SENTRAL SURAH :
Nama judul surah terdapat pada ayat ke 3. ayat penutup dari topik sentral surah (1-3 )   Pada  ayat pertama juga terdapat nama itu , tetapi digunakan sebagai nama alias/nama ejekan seseorang yang paling gigih menentang Nabi. Manusia semacam inilah yang akan diazab dineraka, dalam api yang bergejolak. Dan bagi dia harta benda dan apa yang diusahakannya tidak ada gunanya sama sekali.
TEMA  SURAH :
Bagi manusia yang menentang Nabi semua apa yang diusahakan tidak berguna sama sekali.
SUDUT PANDANG SURAH :
Ukuran apa yang diusahakan manusia untuk menilai (bukan mengadili) manusia lain, ialah SIKAP-nya terhadap Nabi dan ajarannya.
4.        QUR’AN SURAH  CXII :   AL-IKHLASH
TOPIK SENTRAL :
Nama judul surah tidak terdapat dalam satu ayat2nya, sehingga kita harus mencari salah satu ayatnya yang mampu memberi makna pada nama judulnya. Kapan kita ini bisa bersikap IKHLASH atau TULUS ?  Manusia itu bisa tulus, bila ia tahu dan sadar akan kemutlakan ketergantungannya pada sesuatu. Hanya terhadap sesuatu itu dia bisa tulus. Ayat yang paling dekat dengan pengertian ini ialah ayat ke 2: Allah adalah Tumpuan segala harapan !
TEMA SURAH :
Sifat Tuhan yang bagaimana yang dapat membuat manusia ikhlas menundukkan dirinya pada-Nya ? Ialah Dia yang merupakan satu satunya tumpuan harapan manusia. Ketergantungan mutlaknya manusia pada Allah.
SUDUT PANDANG SURAH :
Tauchid, peng-Esa-an Tuhan, bukan untuk Tuhan tetapi untuk kepentingan manusia. Ilmu inilah yang mampu melahirkan ke-tulusan manusia dalam menundukkan dirinya pada-Nya.
5.        QUR’AN SURAH  CXIII :  AL-FALAQ/WAKTU SUBUH
TOPIK SENTRAL SURAH :
Surah ini hanya terdiri dari satu Topik, dan nama judul surah terdapat pada ayat pembukanya dan digunakan sebagai salah satu sifat Tuhan, pada siapa manusia patut memohon perlindungannya terhadap: kejahatan makhluq-Nya; kejahatan gelapnya malam; kejahatan para penyihir dan kejahatan pendengki waktu ia dengki.
TEMA  SURAH :
Paling patut untuk menjadi pelindung ialah Dia yang menguasai sumber bahaya, ialah Dia yang MENCIPTAKANNYA.
SUDUT PANDANG SURAH :
Apakah kita patut mencari pelindung selain yang menciptakan sumber bahaya yang mengancam diri kita manusia ?
6.        QUR’AN SURAH  CXIV :  AN-NAAS
TOPIK SENTRAL SURAH :
Nama judul surah terdapat pada semua ayat ayatnya kecuali pada ayat ke 4. Nama judul digunakan untuk menunjuk nama Tuhan yang ada hubungannya dengan manusia dan siapa yang menghadapi bahaya dan darimana datangnya bahaya.
TEMA  SURAH :
Seperti surah terdahulu, untuk memilih pelindung ialah Dia yang menguasai sumber bahaya dan yang mengetahui darimana asalnya bahaya.
SUDUT PANDANG SURAH :
Surah ini menujukkan SIAPA YANG PATUT menjadi PELINDUNG MANUSIA dan menunjukkan bahwa BAHAYA YANG MENGANCAM MANUSIA itu berasal dari JIN dan MANUSIA. Artinya datang dari luar dan dalam diri manusia.


”INILAH TEMA TEMA SURAH DAN SUDUT PANDANG SURAH SURAH AL-QUR’AN, BUKAN KANDUNGAN SURAH.
DARI TEMA TEMA SURAH INI MANUSIA AKAN MENDAPATKAN PENGETAHUAN TENTANG CARA AL-QUR’AN MEMANDANG KEHIDUPAN SEHINGGA MANUSIA AKAN MENDAPATKAN PENGERTIAN, PEMAHAMAN DAN MOTIVASI YANG AKAN MELAHIRKAN KEKUATAN UNTUK MENUNDUKKAN DIRI SECARA KAAFFAH PADA KEHENDAK ILAHI.
KANDUNGAN SURAHLAH NANTI YANG AKAN MEMBEBERKAN BENTUK KEHENDAK  ILAHI-NYA.”
   


By  A Baghowi Bachar