Translate
Telusuri via Blog Ini
Sabtu, 16 April 2022
Demokrasi : Kebebasan berpendapat
Kamis, 14 April 2022
IRONI DEMOKRASI INDONESIA
Bentuk Negara Indonesia adalah negara kesatuan republik indonesia yang menganut system demokrasi Pancasila. Dalam prakteknya kekuasaan dianut berdasarkan teori “trias politika” yaitu kekuasaan eksekutif, yudikatif, legislative secara terpisah. Kekuasaan Eksekutif dan Legislatif di pilih oleh rakyat melalui pemilihan umum secara langsung, sedangkan yudikatif (Mahkamah Agung, Jaksa Agung, Mahkamah Konstitusi, Mahkamah Yudisial) dipilih kepala eksekutif (Presiden) dengan persetujuan legislative (DPR, MPR,DPD). Sebagai negara yang mempraktekan paham demokrasi yang termasuk terbesar di dunia, demokrasi di Indonesia sudah kelewatan( kebla-blasan) atau sangat liberal. Tidak seperti di negara asal paham demokrasi di Barat – dimana misalnya Amerika Serikat, partisipasi politik di wakili oleh hanya dua partai politik yaitu Partai Demokrat dan Partai Republik, berbeda sebaliknya di Indonesia, Partisipasi politik rakyat diwakili oleh banyak partai politik, namun juga oleh diluar partai politik - seperti Mahasiswa, Organisasi Buruh, Ormas-ormas yang melakukan pergerakan politik. Hal ini berbeda dengan negara asal demokrasi, tidak ada pergerakan politik diluar partai politik, semua aspirasi demokrasi disalurkan melalui partai politik dan kekuasaan dijalankan sesuai teori trias politika, bila terjadi ketimpangan atau penyalahgunaan kekuasaan politik, atau kebijaksanaan politik yang dianggap merugikan kepentingan rakyat, maka rakyat dapat lakukan tindakan politik dengan tidak lagi memilih partai yang berkuasa pada periode pemilihan umum periode berikutnya. Di Indonesia praktek kekuasaan politik, dengan banyak partai politik, dan non partai(yang dianggap kekuatan politik tersembunyi atau informal) , realitasnya partisipasi politik rakyat- tidak terwujud dan terwakili oleh kekuatan partai politik, seolah olah diwakili oleh kekuatan non partai yang berpolitik- seperti mahasiswa, ormas. Di negara demokrasi Barat tidak pernah kekuatan non partai sebagai kekuatan politik yang menjadi oposisi pemerintahan yang resmi. Aspirasi politik hanya melalui partai politik, atau bila ingin berpolitik, maka bisa masuk menjadi anggota partai politik; demontrasi terhadap pemerintah dilakukan oleh anggota partai politik- sebagai partai oposisi. Coba perhatikan di Negara Singapura, Malaysia, Australia, Eropa, Amerika Serikat, apakah ada demo demo yang dilakukan oleh anggota diluar partai?
Selasa, 12 April 2022
Father of Radiology Intervention
Minggu, 10 April 2022
"Kehendak Bebas/ free will" Manusia
Jumat, 04 Maret 2022
Memahami perilaku manusia
“
Tubuh “ menjadi komoditas,- penghasil uang, “kekayaan” atau Kapitalisasi
organ tubuh –merupakan aset untuk mencari
uang. Apakah maksudnya ? Perlu mengenali diri tentang tubuh manusia secara garis besar dan keunikan manusia dalam perilakunya.
Secara fisik,
manusia diberi organ tubuh yang sempurna, yang terdiri dari bagian
kepala, tubuh dan anggota gerak tubuh, dan alat kelamin dan reproduksi.
Secara Anatomi bagian kepala memiliki otak dan
bagian indra- mata, telinga, hidung dan mulut
yang berfungsi sebagai pintu masuk-keluar makanan-minuman kedalam tubuh;
melalui bagian leher sampai perut.
Tubuh memiliki bagian organ paru
paru-sebagai pernafasan, usus sebagai
pencernaan, ginjal sebagai
pengolahan,pengatur dan pembuangan cairan tubuh, jantung sebagai pompa
–aliran darah, dan organ alat kelamin sebagai reproduksi dan hasrat biologis. Bagian
anggota gerak terdiri dari tangan dan
kaki yang berfungsi sebagai alat gerak;
memegang, berjalan dan bertujuan mewujudkan
kebutuhan dirinya dalam bermacam bentuk.
Keunikan manusia dari segi perilakunya adalah berbudaya yang menciptakan peradaban dari waktu ke waktu. Manusia mampu merubah atau merekayasa dirinya dan lingkungannya menjadi "sesuai dengan mimpinya", menciptakan tehnologi untuk memudahkan -menopang kehidupannya. Itulah perbedaan manusia yang esensial dibandingkan mahluk lain. Dengan kata lain manusia esensinya memiliki "kehendak bebas/ free will" ; sesuatu yang mendorong manusia -mampu untuk hidup dan bertahan hidup dalam keadaan apapun, lingkungan apapun dengan berpikir- untuk merubah, memperbaruhi, mengembangkan, menciptakan pengetahuan, ilmu dan tehnologi "sesuai dengan tujuan hidupnya atau kepentingannya".
Peradaban manusia yang dihasilkan dari kehendak bebas dapat menghasilkan "nilai atau norma" baik - buruk atau diterima dan tidak diterima dalam kehidupan sosial manusia. Nilai nilai / norma norma yang dijalani atau dipraktekan sesuai kepentingan individu atau orang banyak yang bisa "menyimpang atau dimanfaatkan yang merugikan orang lain". Sesuatu yang tabu bisa menjadi hal "biasa" atau tidak tabu di suatu kelompok atau komunitas; begitu juga suatu bangsa atau negara.
Dalam masyarakat sekarang ini, sekat sekat perbedaan -atau kesenjangan nilai nilai peradaban manusia makin sempit atau berkurang, terutama sejak era tahun 2000 an , era kemajuan tehnologi informasi berbasis digital/internet, internet of thing, melalui mesin pencari data yahoo, google, media daring seperti facebook,twitter, whats-app, youtube, instagram, tiktok, dll. dan ditunjang dengan tehnologi handphone berbasis komputer sederhana sampai yang superkomputer -menjadi smartphone; demikian juga perangkat komputer personal((PC), komputer lap-top, komputer tablet dengan kemampuan kecepatan internet 5 G. Interaksi antara manusia yang cepat dan interaktif juga berdampak negatif -selain positif; yaitu sumber informasi tidak benar (hoaks)atau konten informasi yang diplintir atau informasi pencitraaan palsu(fake) sebagai sesuatu yang disengaja untuk kepentingan tertentu(perang informasi/opini).
Efek dari sebaran informasi via medsos(medial sosial internet) dari sisi ekonomi juga berdampak positif dan negatif. Bagaimana ekonomi berkembang melalui media berbasis aplikasi digital, seperti gojek, grab, marketplace, e-commerse, medsos-youtube,tiktok, instagram, dan semua transaksi berbasis digital. Pelaku usaha dan penggunanya saling mendapatkan manfaat atau keuntungan( dampak positif), namun sebaliknya dapat terjadi sebaliknya bila basis data digital disalahgunakan untuk kepentingan sepihak apakah oleh pelaku usaha(produsen) atau pengguna usaha(konsumen) atau oleh pihak ke 3 (hacker).
Dalam dunia medsos , pengisi youtube, tiktok, instagram bisa mendapatkan "bayaran" bila mencapai nilai konten tertentu dan juga dari iklan dalam konten yang dilihat. Prinsip simbiosis mutualisma ini sudah menjadi "penghasilan" bagi jasa produsen media dan jasa pengisi media. Bagaimana jasa pengisi media membuat konten yang baik atau banyak dilihat penonton/pemirsa ? Sesuai dengan target ke pemirsa - dengan sengaja tidak mendidik atau dis-informatif, namun banyak juga yang informatif dan mendidik, mencerahkan, dll.
Pelaku " negatif " yang sengaja menjadikan "konten" sebagai jualan ; sebagai penghasilan / komoditas yang meniadakan atau tidak peduli atau bertentangan, melanggar dengan nilai nilai atau norma norma umum yang berlaku, Contohnya seperti tulisan-ucapan hoaks, opini sesat; perbuatan asusila, jahat dalam ber-medsos. Dalam "perang " informasi/berita bahkan ada "sponsor atau pendana " dari konten yang di produksi di medsos dengan tujuan propaganda, framing opini/pengaruh, pengalihan issue, proxy war, chaos , dll. Sasaran terutama kepada masyarakat awam atau masyarakat yang rentan terhadap konten disinformatif-destruktif/hoaks/fitnah/fake.
Peradaban era milinial saat ini, dimana mesin robotik dengan era tehnologi internet of thing(IoT) 4/5. dengan aplikasi artificial intellgence(AI) , semakin memudahkan manusia bekerja dan memenuhi kebutuhannya dalam segala aspeks kehidupan; terutama dalam aspeks sosial ekonomi, pendidikan, hukum-keamanan dan -sosial politik, serta sosio-budaya. Dengan mudah terjadi pergerakan -percepatan aspeks aspeks tersebut berubah dan saling mempengaruhi.
Ketika "kebohongan, kepalsuan, ketidak-sopanan, ke-asusilaan, dll" menjadi komoditas yang di"produksi" secara sengaja, terus menurus dan menguntungkan ke media sosial - maka akan berdampak pada pemirsa atau penonton -penerima konten yang negatif; menimbulkan persepsi salahpaham, kebencian, permusuhan, konflik bahkan "perang"; perubahan persepsi dalam sikap dan juga perilaku yang negatif.
Banyak contoh dalam konten di youtube, tiktok, reels(instagram),dll. seperti orang yang "tidak malu" tampil "memamerkan" bagian tubuh yang seksi atau sensitif agar dapat follower atau like atau komentar atau sekedar "iseng dan curhat" kepada teman kencannya; namun ada sengaja mengendorse atau mengiklankan diri untuk tujuan/motif transaksi bisnis/ekonomi. Apa yang terjadi pada era sekarang ini akan semakin terbuka di masa yang akan datang , pengaruh nilai nilai global semakin besar dan tidak bisa dibendung dengan menetapkan aturan lokal atau norma kelompok, tetapi sangat ditentukan kekuatan-kemampuan, kepribadian yang konsisten /teguh, konsep diri secara individual yang kuat. Perilaku manusia dituntun oleh nilai nilai masyarakat yang universal dan nilai nilai agama yang juga adaptif dan kontekstual dalam implementasinya secara individu; perilaku seperti inilah yang dianggap "sholeh atau berakhlak mulia". Apapun konten dalam medsos ' tidak mudah mempengaruhi atau berdampak destruktif-distorsif pada sikap-perilaku secara individu; "kekebalan dari virus '"kebohongan, kepalsuan, ketidak-sopanan, ke-asusilaan, dll." yang dijual sebagai komoditas atau tujuan psywar, proxywar.
Solusi secara individu adalah perubahan "mindset" dalam sikap-perilaku dalam melihat dunia secara global; dunia pendidikan tidak bisa dengan pendekatan formal kurikulum saja tetapi perlu menga-antisipasi perubahan cepat perilaku-budaya secara global - dimana migrasi manusia semakin cepat dan luas melalui dunia wisata manca-negara yang terbuka ke bagian terasing bumi ini. Pembentukan kepribadian yang toleran, berjiwa/mental global dan taat pada nilai nilai universal manusia, menjadi prioritas dan kepentingan bersama dalam lembaga pendidikan informal dan formal. Kegagalan dalam pembentukan manusia yang" tangguh tersebut" akan menghasilkan manusia yang gagal beradaptasi - intoleransi, radikal, dan pengacau peradaban, dll.atau bahasa kasarnya "sampah peradaban".
Kamis, 03 Februari 2022
Memaknai "Pandangan Hidup" beragama dalam berbangsa dan bernegara di Era 4.0/5.0
Manusia dari sudut pandang - makhluk hidup, berada pada klas makhluk yang tertinggi, berada pada tempat puncak ciptaaan Tuhan "yang mulia", yang cerdas, berakal, dan berkehendak -merekayasa kehidupan disekitarnya dan "merajai makhluk hidup lainnya".
Setiap individu manusia/orang memiliki "kemampuan lahir" sebagai kodrat-takdir - fitrah untuk hidup, bertahan hidup dan merekayasa kehidupan untuk dirinya sendiri dan orang lain, bahkan sebagai pemimpin merubah lingkungannya dan juga dunia menjadi beradab , makmur sejahtera atau sebaliknya - biadab, terpuruk dalam kesengsaraan-kemiskinan.
Sejak manusia dalam kandungan dan lahir di kehidupan dunia, kemudian dari bayi sampai tumbuh dewasa, manusia belajar secara alami dan juga secara formal-informal- baik secara mandiri dan bersama - berkelompok atau kelas atau organisasi masyarakat/sosial. Kemampuan dasar hidup sebagai manusia dibentuk dari lingkungannya dan juga "kehendak akal, pikiran bebas" yang diinginkan atau "dicita-citakan". Hal yang membuat manusia berbeda -sifat dan karakternyanya dengan "makhluk hidup lainnya"- seperti hewan, tumbuhan. Manusia berkembang menjadi makhluk yang dinamis, agresif, kreatif, inovatif dan "mampu menciptakan lingkungan hidupnya yang baru", merekayasa memenuhi kebutuhan hidupnya -berupa makanan-minuman(sandang pangan), rumah, pakain dan membuat sistem kehidupan yang mengolah hidup dan kehidupan menjadi peradaban yang terus menerus bertahan untuk hidup selamanya dengan sistem politik-ideologi, pertahanan-keamanan, sosial-ekonomi, hukum, pendidikan, budaya, dll.
Sejarah Manusia yang panjang, mulai pra-sejarah sampai sejarah itu di tulis di batu - kertas dan digital, menginformasikan perubahan kehidupan peradaban manusia secara bertahap- mulai dari sangat primitif sampai moderen- era internet of thing ;era 4.0 / 5.0 saat ini.
Ada hal dasar yang utama tidak berubah dari kebutuhan manusia sejak dulu sampai sekarang, yaitu kebutuhan untuk hidup dan menghidupi; kebutuhan hidup makmur-sejahtera, bahagia; kebutuhan damai-tenang-aman , saling mencintai, saling menghormati dalam keragaman perbedaan dari sistem peradaban masyarakat apapun bentuknya, zamannya, ideologinya.
Perbedaan dalam perspektif pandangan hidup sebagai way of life manusia timbul atau ada karena perbedaan manusia melihat "dunia ini seperti apa dan bagaimana ?"
- Ada yang menganggap dunia sebagai kekuatan alam yang menguasai -nya -sehingga harus mengikuti kehendak alam tersebut agar Alam memberi hidup dan kehidupan menjadi sejahtera dan damai-bahagia.
- Ada yang menganggap dunia harus ditundukan dengan kekuatan manusia dengan merubah lingkungan alam menjadi cocok dan membuat manusia jadi sejahtera dan damai- bahagia tanpa tunduk dengan kekuatan alam.
- Ada yang menganggap dunia hanya tempat sementara manusia hidup dan esensi kehidupan sebenarnya adalah kehidupan lain yang abadi; untuk itu manusia harus mengikuti orang yang bisa berhubungan dengan kekuatan alam abadi sebagai pemilik alam agar bisa hidup sejahtera-damai -bahagia di dunia sementara dan abadi. orang yang bisa berhubungan atau dianggap memiliki kekuatan dengan pencipta alam sebagai pembawa agama(nabi), orang sakti/suci, dukun, dsb. Semua aktifitas manusia harus mengikuti ritual ritual agar dunia" atas dan bawah" berjalan seimbang dan mendapat restu/berkah.
- Ada yang meyakinkan dunia ini fana /sementara, kehidupan dunia fana harus mengikuti kitab suci yang diajarkan nabi atau rosul akan membawa manusia pada kehidupan abadi yang sejahtera-damai-bahagia . manusia yang tidak mengikuti ajaran kitab suci dianggap sesat walaupun hidup di dunia kaya -sejahtera-damai-bahagia. norma norma agama menjadi dasar nilai nilai hidup dan kehidupan sejahtera-damai-bahagia di dunia abadi/kekal(surga).
- Ada yang menyakinkan dunia dilihat dari esensi ajaran kitab suci yang diyakini sebagai nilai nilai benar, baik dan menguntungkan dalam hidup dan kehidupan bermasyarakat di dunia fana ini; tanpa mempertentangkan keyakinan orang lain yang berbeda; keyakinan agama sebagai hal yang individu/privasi yang menjadi pandangan hidup; bukan hanya ritual-seremonial sosial atau golongan/kelompok. " cahaya kebaikan " menjadi energi kedamaian kepada setiap orang atau manusia, makhluk hidup, lingkungan disekitar dirinya( rahmatan lil alamin).
- Ada yang meyakinkan dunia ini hanya tempat hidup yang harus dinikmati tanpa peduli pandangan -pandangan agama atau norma norma hukum/budaya masyarakat, yang penting saling menghormati-toleransi, hal hal dunia adalah perspektif akal-pikiran manusia saja. Pandangan manusia tidak perlu beragama/ menganut agama tertentu(atheis/agnostik); walaupun sebenarnya keyakinan ini bisa disebut sebagai agama akal/filsafat-yang meng-tuhan dirinya atau agama yang meniadakan agama agama lain; suatu sikap -perilaku semua agama sama dan sama dengan akal-pikiran baik.